04. Melarikam Diri

Tubuh Mirna di tendang dua kali, lalu di tinggalkan begitu saja dengan membawa Larasati. Larasati berteriak dan berontak memanggil Mirna. Mirna bangun dari tanah karena tersungkur. Dia lalu bangun dan berusaha mengejar Larasati dengan menyeret kakinya yang terkena tembakan.

"Lepaskan aku! Mau di bawa kemana aku hah?!" teriak Larasati berusaha berontak.

"Diam kamu! Akan kami bawa kamu berkumpul dengan suamimu itu!" kata sang bos.

Mereka terus menyeret Larasati menuju rumah yang dia tempati dengan suaminya. Sesampainya di sana, dia melihat Albert suaminya terikat di kursi dalam keadaan pingsan. Larasati terkejut, dia berontak lagi dan segera berlari mendekat pada suaminya.

"Maas! Bangun mas Albert, kenapa kamu pingsan?" tanya Larasati sudah berderaian air mata melihat suaminya terikat dan pingsan.

"Kamu tenang saja, suamimu hanya pingsan. Tapi sebentar lagi dia akan mati kami bunuh!" teriak orang yang di anggap bos itu.

"Apa salah kami?! Kenapa kalian mau membunuh kami?!" tanya Larasati lagi dengan sengit, tatapannya sungguh tajam tapi tidak bisa membuat dia melawan.

"Aku tidak tahu salah kalian apa, tapi bos kami yang menyuruhku karena aku menginginkan uang banyak. Hahah!" kata orang itu dengan tertawa keras.

"Bajingan kalian semua!" teriak Larasati lagi.

"Sayang, diamlah." ucap Albert dengan lirih membuka matanya pelan, Larasati menoleh pada suaminya.

"Mas, kamu sudah bangun? Apa yang mereka cari?" tanya Larasati pada suaminya yang baru bangun.

"Aku tidak tahu sayang. Tapi, kamu secepatnya pergi dari sini. Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa." kata Albert lagi, dia menatap kasihan pada istrinya.

Rasa bersalah dan juga sesuatu yang akan terjadi padanya membuat dia harus menyelamatkan istri dan anak-anaknya.

"Tidak mas, aku juga harus menghadapi mereka denganmu juga." kata Larasati.

"Ini bukan soal menghadapi bersama, tapi kamu harus selamat untuk membesarkan anak-anak kita sayang." kata Albert lagi.

"Hik hik hik, lalu ke mana anak kita mas?" tanya Larasati lagi.

"Sudah selamat. Makanya kamu tadi jangan kemari." Ucap Albert.

"Aku di tangkap mas, lalu mereka menyeretku kemari. Mirna di tembak di bagian kakinya." Ucap Larasati dengan mengusap wajah suaminya.

Albert diam, dia memejamkan matanya. Dia berpikir memang inilah waktunya mati. Bukan tidak bisa menghindar, tapi sampai kapan pun dia pasti di kejar. Bahkan sekarang dia tertangkap, tapi dia merasa kasihan pada istrinya jika dia tahu dirinya akan mati.

"Kalian sudah berundingnya? Lalu, bagaimana cara kalian mati hah? Hahah!" teriak yang di anggap bos itu.

"Bedebah kalian! Hanya bisa seperti ini menangkap kami!" teriak Albert.

"Hahah! Jadi, kamu mau bagaimana cara matinya hah?!" kata sang bos.

"Lepaskan kami!" teriak Larasati.

Sang bos pun geram, dia menyuruh anak buahnya untuk menjauhkan Larasati dengan Albert. Anak buahnya pun mengangguk lalu menarik tangan Larasati dan menyeretnya menjauh. Albert marah, dia menatap tajam pada sang bosnya.

"Lepaskan istri saya! Apa yang kalian mau hah?!" teriak Albert.

"Sudah kubilang aku akan membunuh kalian semua. Tak terkecuali anakmu yang kamu sembunyikan. Aku akan menemukannya, dan semua akan aku bunuh. Dengan begitu aku akan dapat uang banyak. Hahah!!" kata sang bos dengan tawa kerasnya.

"Siapa yang menyuruh kalian?!" tanya Albert menatap tajam.

"Kamu tidak perlu tahu siapa yang menyuruhku untuk membunuhmu!"

"Heh! Paling hanya seratus juta. Nyawaku bahkan nilainya lebih dari seratus juta." kata Albert mencoba menawar sang bos itu.

"Tidak mungkin!" katanya geram.

"Kamu itu di bodohi oleh bosmu. Bahkan nyawaku di tawar seratus miliar. Kamu yang bodoh!"

"Aaaargh! Kamu pasti bohong!"

"Tanyakan saja pada bosmu itu, nilai nyawaku lebih besar dari apa yang akan kamu terima padamu nanti." kata Albert terus mencoba memancing orang suruhan tersebut.

Sang bos itu menatap tajam pada Albert, dia kesal juga. Ingin dia menghubungi bos besarnya, kenapa orang yang akan dia bunuh justru nilainya lebih besar dari uang yang akan dia terima.

Dia lalu berunding dengan ke empat anak buahnya, menawar lagi pada bos besar untuk menaikkan nilainya membunuh Albert. Albert melihat mereka rupanya terpengaruh dengan ucapannya, senyumnya mengembang.

Tapi baru saja dia merasa lega karena akan tertunda masa kematiannya, tiba-tiba serombongan orang-orang yang berbaju hitam semua memakai kacamata dan bertopi koboi masuk ke dalam.

Sang bos tadi terkejut, begitu pun dengan Albert. Dia tidak menyangka orang yang menyekapnya itu adalah dia yang berdiri dengan tenang.

"Jadi dia adalah suruhanmu?" tanya Albert dengan marah.

"Sudah saatnya kamu mati Albert!"

Dor! Dor! Dor!

Tiga kali Albert di tembak di bagian dadanya dan kepalanya. Membuat Larasati terkejut, dia berteriak dan mendekati suaminya yang sudah berlumuran darah. Larasati berteriak kencang.

"Maaaaas Albert!!"

Dor! Dor!

Dua tembakan di layangkan ke arah Larasati, dan dia pun tumbang juga. Kelima orang tadi yang menangkap Albert dan Larasati pun terkejut, mereka saling tatap ngeri dengan tembakan tanpa ampun itu.

"Apa kalian juga akan bernasib sama dengan kedua orang itu?" tanya sang bos besar dengan wajah dingin.

"Tidak bos." jawab mereka menunduk ketakutan.

“Bagus, sekarang tinggalkan mereka. Kita cari kedua anaknya itu sampai ketemu, kalian semua menyebar!” titah laki-laki yang berjas hitam dengan cerutu di tangannya.

Lalu rombongan sang bos besar itu pun pergi, meninggalkan kedua suami istri yang tergeletak tak bergerak. Entah masih hidup atau sudah mati, tidak ada yang tahu. Suasana kembali hening, orang-orang dusun tidak ada yang berani menolong keduanya. Mereka ketakutan karena rombongan tersebut masih mencari tiga orang yang belum kembali ke dusun.

“Siapa mereka? Kenapa membunuh kedua suami istri tersebut?”

“Entah, ayo kita lihat. Apakah mereka masih hidup atau benar-benar sudah mati.”

_

_

*********

Terpopuler

Comments

Miftahur Rahmi23

Miftahur Rahmi23

para warga dimana? kok keluarga albert tidak ditolong. gak mungkin nggak ada pria kan disana

2025-02-01

0

C2nunik987

C2nunik987

ya ALLAH jadi Albert terang terangan dibunuh ma adiknya sendiri ?
Bnr bnr biadab 😭😭😭

2025-01-25

0

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

astaga dasar iblis . tega bgt bunuh saudara sendiri demi uang

2025-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Lahir Di Tengah Hutan
2 02. Rencana Pembunuhan
3 03. Tertangkap
4 04. Melarikam Diri
5 05. Menyelamatkan Si Kembar
6 06. Rencana Pergi
7 07. Perpisahan Di Bandara
8 08. Dua Puluh Tahun Kemudian
9 09. Keponakan?
10 10. Kebingungan Lea
11 11. Kebenaran Lea
12 12. Gelang
13 13. Seseorang Yang Mencurigakan
14 14. Penyerangan
15 15. Di Basemen
16 16. Berkejaran
17 17. Kelompok Mafia
18 18. Berlatih Menembak
19 19. Serangan Mendadak
20 20. Lea Tertembak
21 21. Tuan Demian
22 22. Bertemu Lagi
23 23. Siapa Kamu?
24 24. Tentang Edward
25 25. Diskusi
26 26. Salah Toilet
27 27. Di Pesawat
28 28. Berdebat Di Mobil
29 29. Pemandu
30 30. Dusun Kecil
31 31. Gubuk Kecil
32 32. Jebakan
33 33. Ledakan
34 34. Seorang Perempuan
35 35. Tatapan Aneh
36 36. Anakku?
37 37. Kalian Adalah ....
38 38. Hilang Ingatan?
39 39. Edward Curiga
40 40. Di Kejar
41 41. Kantor Polisi
42 42. Di Kepung
43 43. Secarik Kertas
44 44. Menuduh Mata-Mata
45 45. Janji Leo
46 46. Ang Bei Dan Gong Fai
47 47. Vila Di Pulau Terpencil
48 48. Jadi Sandera
49 49. Tamu
50 50. Leo Marah
51 51. Pelacakan
52 52. Obrolan Cathy Dan Edward
53 53. Pelelangan Online
54 54. Leo Ke Amerika
55 55. Atur Strategi
56 56. Kasino
57 57. Tawar Menawar
58 58. Menyelamatkan Lea
59 59. Mencurigai Stanley
60 60. Hati Lea
61 61. Memburu Demian
62 62. Kabur
63 63. Tamat Riwayatmu!
64 64. Pesan Dari Cathy
65 65. Gedung X
66 67. Gadis Psikopat
67 67. Perseteruan
68 68. Siapa Itu?
69 69. Persembunyian Larasati
70 70. Kecurigaan Baru
71 71. Berkelahi Dengan Edward
72 72. Dugaan
73 73. Menyusup
74 74. Pesan Dalam Surat
75 75. Karena Aku ...
76 77. Bunuh Diri
77 77. Selesai Sudah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
01. Lahir Di Tengah Hutan
2
02. Rencana Pembunuhan
3
03. Tertangkap
4
04. Melarikam Diri
5
05. Menyelamatkan Si Kembar
6
06. Rencana Pergi
7
07. Perpisahan Di Bandara
8
08. Dua Puluh Tahun Kemudian
9
09. Keponakan?
10
10. Kebingungan Lea
11
11. Kebenaran Lea
12
12. Gelang
13
13. Seseorang Yang Mencurigakan
14
14. Penyerangan
15
15. Di Basemen
16
16. Berkejaran
17
17. Kelompok Mafia
18
18. Berlatih Menembak
19
19. Serangan Mendadak
20
20. Lea Tertembak
21
21. Tuan Demian
22
22. Bertemu Lagi
23
23. Siapa Kamu?
24
24. Tentang Edward
25
25. Diskusi
26
26. Salah Toilet
27
27. Di Pesawat
28
28. Berdebat Di Mobil
29
29. Pemandu
30
30. Dusun Kecil
31
31. Gubuk Kecil
32
32. Jebakan
33
33. Ledakan
34
34. Seorang Perempuan
35
35. Tatapan Aneh
36
36. Anakku?
37
37. Kalian Adalah ....
38
38. Hilang Ingatan?
39
39. Edward Curiga
40
40. Di Kejar
41
41. Kantor Polisi
42
42. Di Kepung
43
43. Secarik Kertas
44
44. Menuduh Mata-Mata
45
45. Janji Leo
46
46. Ang Bei Dan Gong Fai
47
47. Vila Di Pulau Terpencil
48
48. Jadi Sandera
49
49. Tamu
50
50. Leo Marah
51
51. Pelacakan
52
52. Obrolan Cathy Dan Edward
53
53. Pelelangan Online
54
54. Leo Ke Amerika
55
55. Atur Strategi
56
56. Kasino
57
57. Tawar Menawar
58
58. Menyelamatkan Lea
59
59. Mencurigai Stanley
60
60. Hati Lea
61
61. Memburu Demian
62
62. Kabur
63
63. Tamat Riwayatmu!
64
64. Pesan Dari Cathy
65
65. Gedung X
66
67. Gadis Psikopat
67
67. Perseteruan
68
68. Siapa Itu?
69
69. Persembunyian Larasati
70
70. Kecurigaan Baru
71
71. Berkelahi Dengan Edward
72
72. Dugaan
73
73. Menyusup
74
74. Pesan Dalam Surat
75
75. Karena Aku ...
76
77. Bunuh Diri
77
77. Selesai Sudah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!