Tubuh Mirna di tendang dua kali, lalu di tinggalkan begitu saja dengan membawa Larasati. Larasati berteriak dan berontak memanggil Mirna. Mirna bangun dari tanah karena tersungkur. Dia lalu bangun dan berusaha mengejar Larasati dengan menyeret kakinya yang terkena tembakan.
"Lepaskan aku! Mau di bawa kemana aku hah?!" teriak Larasati berusaha berontak.
"Diam kamu! Akan kami bawa kamu berkumpul dengan suamimu itu!" kata sang bos.
Mereka terus menyeret Larasati menuju rumah yang dia tempati dengan suaminya. Sesampainya di sana, dia melihat Albert suaminya terikat di kursi dalam keadaan pingsan. Larasati terkejut, dia berontak lagi dan segera berlari mendekat pada suaminya.
"Maas! Bangun mas Albert, kenapa kamu pingsan?" tanya Larasati sudah berderaian air mata melihat suaminya terikat dan pingsan.
"Kamu tenang saja, suamimu hanya pingsan. Tapi sebentar lagi dia akan mati kami bunuh!" teriak orang yang di anggap bos itu.
"Apa salah kami?! Kenapa kalian mau membunuh kami?!" tanya Larasati lagi dengan sengit, tatapannya sungguh tajam tapi tidak bisa membuat dia melawan.
"Aku tidak tahu salah kalian apa, tapi bos kami yang menyuruhku karena aku menginginkan uang banyak. Hahah!" kata orang itu dengan tertawa keras.
"Bajingan kalian semua!" teriak Larasati lagi.
"Sayang, diamlah." ucap Albert dengan lirih membuka matanya pelan, Larasati menoleh pada suaminya.
"Mas, kamu sudah bangun? Apa yang mereka cari?" tanya Larasati pada suaminya yang baru bangun.
"Aku tidak tahu sayang. Tapi, kamu secepatnya pergi dari sini. Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa." kata Albert lagi, dia menatap kasihan pada istrinya.
Rasa bersalah dan juga sesuatu yang akan terjadi padanya membuat dia harus menyelamatkan istri dan anak-anaknya.
"Tidak mas, aku juga harus menghadapi mereka denganmu juga." kata Larasati.
"Ini bukan soal menghadapi bersama, tapi kamu harus selamat untuk membesarkan anak-anak kita sayang." kata Albert lagi.
"Hik hik hik, lalu ke mana anak kita mas?" tanya Larasati lagi.
"Sudah selamat. Makanya kamu tadi jangan kemari." Ucap Albert.
"Aku di tangkap mas, lalu mereka menyeretku kemari. Mirna di tembak di bagian kakinya." Ucap Larasati dengan mengusap wajah suaminya.
Albert diam, dia memejamkan matanya. Dia berpikir memang inilah waktunya mati. Bukan tidak bisa menghindar, tapi sampai kapan pun dia pasti di kejar. Bahkan sekarang dia tertangkap, tapi dia merasa kasihan pada istrinya jika dia tahu dirinya akan mati.
"Kalian sudah berundingnya? Lalu, bagaimana cara kalian mati hah? Hahah!" teriak yang di anggap bos itu.
"Bedebah kalian! Hanya bisa seperti ini menangkap kami!" teriak Albert.
"Hahah! Jadi, kamu mau bagaimana cara matinya hah?!" kata sang bos.
"Lepaskan kami!" teriak Larasati.
Sang bos pun geram, dia menyuruh anak buahnya untuk menjauhkan Larasati dengan Albert. Anak buahnya pun mengangguk lalu menarik tangan Larasati dan menyeretnya menjauh. Albert marah, dia menatap tajam pada sang bosnya.
"Lepaskan istri saya! Apa yang kalian mau hah?!" teriak Albert.
"Sudah kubilang aku akan membunuh kalian semua. Tak terkecuali anakmu yang kamu sembunyikan. Aku akan menemukannya, dan semua akan aku bunuh. Dengan begitu aku akan dapat uang banyak. Hahah!!" kata sang bos dengan tawa kerasnya.
"Siapa yang menyuruh kalian?!" tanya Albert menatap tajam.
"Kamu tidak perlu tahu siapa yang menyuruhku untuk membunuhmu!"
"Heh! Paling hanya seratus juta. Nyawaku bahkan nilainya lebih dari seratus juta." kata Albert mencoba menawar sang bos itu.
"Tidak mungkin!" katanya geram.
"Kamu itu di bodohi oleh bosmu. Bahkan nyawaku di tawar seratus miliar. Kamu yang bodoh!"
"Aaaargh! Kamu pasti bohong!"
"Tanyakan saja pada bosmu itu, nilai nyawaku lebih besar dari apa yang akan kamu terima padamu nanti." kata Albert terus mencoba memancing orang suruhan tersebut.
Sang bos itu menatap tajam pada Albert, dia kesal juga. Ingin dia menghubungi bos besarnya, kenapa orang yang akan dia bunuh justru nilainya lebih besar dari uang yang akan dia terima.
Dia lalu berunding dengan ke empat anak buahnya, menawar lagi pada bos besar untuk menaikkan nilainya membunuh Albert. Albert melihat mereka rupanya terpengaruh dengan ucapannya, senyumnya mengembang.
Tapi baru saja dia merasa lega karena akan tertunda masa kematiannya, tiba-tiba serombongan orang-orang yang berbaju hitam semua memakai kacamata dan bertopi koboi masuk ke dalam.
Sang bos tadi terkejut, begitu pun dengan Albert. Dia tidak menyangka orang yang menyekapnya itu adalah dia yang berdiri dengan tenang.
"Jadi dia adalah suruhanmu?" tanya Albert dengan marah.
"Sudah saatnya kamu mati Albert!"
Dor! Dor! Dor!
Tiga kali Albert di tembak di bagian dadanya dan kepalanya. Membuat Larasati terkejut, dia berteriak dan mendekati suaminya yang sudah berlumuran darah. Larasati berteriak kencang.
"Maaaaas Albert!!"
Dor! Dor!
Dua tembakan di layangkan ke arah Larasati, dan dia pun tumbang juga. Kelima orang tadi yang menangkap Albert dan Larasati pun terkejut, mereka saling tatap ngeri dengan tembakan tanpa ampun itu.
"Apa kalian juga akan bernasib sama dengan kedua orang itu?" tanya sang bos besar dengan wajah dingin.
"Tidak bos." jawab mereka menunduk ketakutan.
“Bagus, sekarang tinggalkan mereka. Kita cari kedua anaknya itu sampai ketemu, kalian semua menyebar!” titah laki-laki yang berjas hitam dengan cerutu di tangannya.
Lalu rombongan sang bos besar itu pun pergi, meninggalkan kedua suami istri yang tergeletak tak bergerak. Entah masih hidup atau sudah mati, tidak ada yang tahu. Suasana kembali hening, orang-orang dusun tidak ada yang berani menolong keduanya. Mereka ketakutan karena rombongan tersebut masih mencari tiga orang yang belum kembali ke dusun.
“Siapa mereka? Kenapa membunuh kedua suami istri tersebut?”
“Entah, ayo kita lihat. Apakah mereka masih hidup atau benar-benar sudah mati.”
_
_
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Miftahur Rahmi23
para warga dimana? kok keluarga albert tidak ditolong. gak mungkin nggak ada pria kan disana
2025-02-01
0
C2nunik987
ya ALLAH jadi Albert terang terangan dibunuh ma adiknya sendiri ?
Bnr bnr biadab 😭😭😭
2025-01-25
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
astaga dasar iblis . tega bgt bunuh saudara sendiri demi uang
2025-01-11
0