Pangeran Sampah

Pangeran Sampah

Chapter 1. Kesetiaan.

Di sebuah gubuk kecil sederhana dekat hutan, seorang pria tampan bertubuh kurus, mata berwarna ungu dengan banyak lipatan hitam di bawahnya dan rambut hitam panjang di ikat ke belakang berbaring di sebuah ranjang kayu.

Tubuh pria itu menggigil kedinginan, wajahnya sangat pucat seperti orang mati dan bibirnya sangat kering.

Seorang wanita berambut hitam panjang bergelombang, mata berwarna merah, memakai cadar berwarna merah untuk menutupi wajahnya masuk ke dalam ruangan membawa mangkok obat.

"Zhao Yun, aku sudah membawakan obat," kata wanita itu.

Zhao Yun perlahan bangkit dan memukul mangkok obat hingga tumpah. Wanita itu hanya diam seolah-olah sudah terbiasa dengan perlakuan kasar suaminya.

"Huang Lan, mengapa kamu membantuku? Apakah kamu ingin membuatku lebih menderita?" tanya Zhao Yun.

"Sudah tugas seorang istri untuk membantu suaminya," jawab Huang Lan.

"Kamu akan bahagia saat aku mati karena kamu terbebas dari pria bajingan sepertiku. Kamu mempunyai wajah yang cantik dan banyak pria diluar sana tergila-gila kepadamu," kata Zhao Yun.

Huang Lan tidak menjawab perkataan Zhao Yun karena ia sudah terbiasa menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari Zhao Yun.

"Aku akan pergi ke desa untuk membeli obat lagi," kata Huang Lan.

"Tidak," kata Zhao Yun menggenggam tangan Huang Lan yang ingin pergi.

"Kamu bisa menghina dan memukulku setelah kamu sembuh," kata Huang Lan.

"Aku sebentar lagi akan mati. Aku tidak ingin mati dalam kesepian. Mengapa kamu tidak pergi meninggalkan pria bajingan sepertiku?" tanya Zhao Yun.

Huang Lan menggenggam tangan Zhao Yun. "Aku adalah istrimu dan aku mempunyai kewajiban untuk membantumu."

"Bukankah kamu hanya kasihan kepada kemalanganku?" tanya Zhao Yun.

Zhao Yun perlahan kehilangan kesadarannya. Ia merasakan seluruh tubuhnya lemas dan sulit untuk menggerakkan jari-jemari.

"Tidak," jawab Huang Lan tegas.

"Apakah kamu mencintaiku?" tanya Zhao Yun.

Huang Lan hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Zhao Yun. Huang Lan mempunyai ekspresi tenang seperti air, tetapi matanya sedikit bergetar saat mendengar pertanyaan terakhir Zhao Yun.

"Terima kasih karena sudah merawat ku selama 1 tahun," kata Zhao Yun perlahan menutup matanya.

Huang Lan menutup wajah Zhao Yun dengan kain berwarna putih, kemudian berjalan keluar dari gubuk. Awan gelap berada di atas Huang Lan, kemudian perlahan rintik hujan turun membasahi tubuh Huang Lan.

"Zhao Yun, aku sangat mencintaimu," kata Huang Lan.

Huang Lan pergi ke desa untuk mengirim surat kepada keluarganya dan keluarga Kekaisaran tentang kematian Zhao Yun.

Zhao Yun merasakan hatinya sangat damai. Perlahan kenang-kenangan sedih dan bahagia terputar kembali di ingatannya, kemudian Zhao Yun berada di sebuah ruangan gelap tanpa cahaya.

"Apakah ini rasanya kematian?" gumam Zhao Yun.

"Seorang sampah sepertiku layak untuk mendapatkannya," gumam Zhao Yun.

Zhao Yun mengingat seorang wanita yang pernah ia selamatkan dari anjing liar saat masih berusia 7 tahun. Ia mengingat tentang janji yang mereka buat untuk menikah di tengah taman bunga.

"Aku ingin mengetahui nasib gadis kecil itu, dia pasti tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik," gumam Zhao Yun.

"Ibu, apakah aku akan bertemu denganmu?" gumam Zhao Yun.

Suara auman menakutkan seekor Beast terdengar. Perlahan Zhao Yun mulai mengingat tentang masa lalunya, ia adalah seekor Heavenly Golden Dragon perkasa yang dihormati dan ditakuti oleh semua orang.

"Mengapa aku Jinhai yang agung menjadi seorang sampah?" gumam Zhao Yun membuka matanya.

Zhao Yun hanya melihat kegelapan di sekitarnya, tetapi dia sudah pernah merasakan kematian dan tempat ini bukanlah dunia bawah.

"Aku berada di ruang kesadaranku dan aku belum mati. Aku harus memperbaiki semua kesalahan yang aku buat dan aku harus bangun," gumam Zhao Yun.

Seorang pria tampan berambut merah darah dan mata ungu, memakai armor ringan berwarna merah, menaiki seekor kuda hitam memimpin para prajurit yang mengawal kereta kuda berwarna perak melewati desa.

Para prajurit itu membawa sebuah bendera berwarna kuning yang melambangkan kematian.

Huang Lan memakai gaun berkabung berwarna putih, menaiki kuda putih berada di samping pria itu.

"Adik ipar, kamu sekarang sudah bebas dari pria sampah itu," kata pria itu sambil tersenyum tipis.

"Pangeran Zhao Yan, kamu harus mengetahui batasanmu," jawab Huang Lan dengan suara bernada dingin.

Pangeran Zhao Yan adalah pangeran kedua Kekaisaran Azure Dragon. Ia adalah putra kaisar dan permaisuri kedua.

Penduduk dan pedagang di desa terlihat senang karena Pangeran sampah sudah mati. Mereka sangat membenci pangeran sampah karena selalu membuat kekacauan di desa.

Penduduk dan pedagang di desa sangat membenci Zhao Yun, tetapi mereka menyayangi Huang Lan yang selalu membantu mereka.

Zhao Yun seorang iblis kejam dan Huang Lan seorang Dewi. Meskipun Huang Lan selalu menutupi wajahnya dengan cadar, tetapi semua pria mengetahui bahwa Huang Lan adalah wanita yang sangat cantik.

Para pemuda di desa pernah ingin menyelamatkan Huang Lan dari Zhao Yun dengan memukuli Zhao Yun sampai terluka parah. Mereka berani melakukan semua itu karena status pangeran Zhao Yun sudah dicopot dan diasingkan oleh keluarga Kekaisaran.

Para pemuda desa yang merasa akan mendapatkan pujian dari Huang Lan dipukuli oleh Huang Lan karena mereka memukuli suaminya.

Para pemuda tidak berani berurusan dengan Zhao Yun sejak saat itu, kecuali Zhao Yun membuat kekacauan terlebih dahulu. Mereka takut kepada Huang Lan, selain kuat ia adalah putri sulung Duke Huang Bai seorang jenderal besar Kekaisaran Azure Dragon.

"Kakak, maafkan aku karena tidak bisa menemanimu saat kamu menghembuskan nafas terakhirmu." Seorang pria bertubuh kekar, tinggi 2,2 meter, mata berwarna biru dan rambut hitam panjang menjadi kusir kereta kuda yang membawa Zhao Yun menangis tersedu-sedu.

"Zhao Shan, mengapa kamu menangisi sampah itu?" tanya Zhou Yan.

Pangeran ke empat Zhao Shan adalah orang terdekat Zhao Yun. Zhao Shan adalah anak dari seorang selir mantan pelayan istana dan ia dikucilkan oleh semua orang karena terlahir dari rahim rakyat jelata.

Berbeda dengan pangeran pertama dan kedua yang terlahir dari permaisuri pertama dan selir kedua yang mempunyai latar belakang keluarga bangsawan terhormat, terpandang, kaya serta berkuasa.

Zhao San dan adik perempuannya Zhao Yin tidak mempunyai dukungan di belakang mereka.

Semua Bangsawan dan keluarga Kekaisaran menganggap mereka sebagai duri di dalam daging. Zhao Yan selalu menghina dan memukuli mereka berdua karena ibu mereka adalah rakyat jelata.

Zhao Yun menyelamatkan mereka saat berusia 8 tahun. Ia menganggap Zhao Shan dan Zhao Yin yang 3 tahun lebih muda sebagai adiknya, kemudian membawa mereka ke keluarga Bangsawan Duke Li di perbatasan.

Permaisuri ketiga Li Jianying Ibu Zhao Yun meninggal saat Zhao Yun berusia 1 tahun karena terkena penyakit aneh, tetapi orang-orang menduga bahwa Li Jianying meninggal karena diracuni akibat konspirasi 2 permaisuri lainnya.

Mereka tidak mempunyai bukti kejahatan 2 permaisuri sehingga 2 permaisuri tidak dijatuhi hukuman. Dari 3 Permaisuri dan 2 selir, Ibu Zhao Yun adalah wanita yang paling dicintai oleh Kaisar, wanita paling cantik di Kekaisaran Azure Dragon dan Zhou Yun mempunyai wajah mirip ibunya.

Zhao Yun membawa Zhao Shan dan Zhao Yin ke kediaman keluarga ibunya, kemudian mengatakan kepada kakeknya bahwa mereka adalah adiknya.

Keluarga Li menguasai wilayah Barat yang berbatasan langsung dengan Kekaisaran White Tiger. Mereka adalah keluarga yang terkenal dengan kekuatan militer mereka dan kakek Zhao Yun adalah seorang yang membangkitkan garis darah Blue Storm Qilin bintang 9 satu tingkat lebih tinggi dari garis darah Ice Dragon bintang 8 Kaisar Zhao.

Seorang kultivator yang menembus ranah surga sebelum berusia 100 tahun bahkan Kaisar mengakui kekuatan Kakek Zhao Yun.

Kakek Zhao Yun menerima Zhao Shan dan Zhao Yin di keluarga mereka karena permintaan Zhao Yun. Ia mengetahui bahwa Zhou Yun tidak bisa membangkitkan garis darahnya dan terlahir dengan tubuh lemah sehingga mengangkat kedua saudara menjadi murid untuk membantu Zhao Yun di masa depan.

Zhao Shan dan Zhao Yin berhutang budi kepada Zhao Yun. Mereka bersumpah akan membantu Zhao Yun dan menjadi saudaranya.

Zhao Shan berhasil membangkitkan garis darah Black Earth Dragon bintang 8 saat berusia 10 tahun, kemudian dia pergi ke medan perang saat berusia 13 tahun untuk bertambah kuat dan membantu Zhao Yun.

Zhao Yin tidak membangkitkan garis darah Beast bintang tinggi seperti Zhao Shan. Ia hanya membangkitkan garis darah Dark Leopard bintang 3, tetapi ia berbakat dalam menghitung, berdagang dan bernegosiasi di usianya yang ke 16, ia menjadi bantuan besar untuk perekonomian keluarga Li.

Kakek Zhao Yun kepala keluarga Li tidak mengetahui Zhao Yun diasingkan dari istana karena sedang berperang di garis depan. Apabila Kakek Zhao Yun mengetahuinya, ia akan sangat marah dan membawa pasukan ke Istana Kekaisaran Azure Dragon.

Sifat Zhao Yun yang baik berubah saat berusia 10 tahun. Ia awalnya adalah seorang anak yang baik, tetapi karena mengetahui bahwa semua orang di Istana membencinya. Sikapnya perlahan berubah karena hinaan dan siksaan yang ia dapatkan dari Permaisuri dan Pangeran.

Zhao Yun menjadi kasar kepada para pelayan, menyiksa hewan, mabuk-mabukan, berjudi dan main ke rumah bordil. Ia bahkan memeras dan memukuli orang-orang yang tidak bersalah, tetapi Zhou Shan selalu melindunginya saat berada di Ibukota Kekaisaran.

Zhao Shan adalah orang yang paling menantang Zhao Yun diasingkan, tetapi Zhao Yun menerima keputusan Kaisar dan pergi ke wilayah terpencil setelah pernikahan.

Zhao Yun melarang Zhao Shan dan Zhao Yin untuk memberitahu kakeknya. Zhao Yun tidak ingin Kakeknya tidak fokus di medan perang karena mengkhawatir Zhao Yun dan akan tetap menyembunyikannya.

Zhao Shan selalu menjenguk Zhao Yun dan Huang Lan. Ia memberikan setengah gajinya kepada Zhao Yun, tetapi Zhao Yun melemparkan uang itu ke wajah dan mulai menghinanya.

Zhao Yun menganggap Zhao Shan menghinanya dengan memberi uang karena Zhao Yun mempunyai harga diri. Zhao Yun menjual semua harta kekayaannya yang berada di Istana untuk bertahan selama 2 tahun hidup sederhana bersama Huang Lan.

Zhao Yun berhenti berjudi, tetapi dia selalu mabuk-mabukan setiap hari dari siang ke sore, sedangkan Huang Lan berlatih, berburu dan mencari sayuran liar di hutan untuk mengisi waktunya.

Huang Lan setiap hari pergi ke desa membeli arak untuk Zhao Yun. Ia mendapatkan sayuran dan daging tambahan dari penduduk desa.

Setiap hari Zhao Yun memukuli dan menghina Huang Lan, tetapi Huang Lan tetap setia kepada Zhao dan tidak membalasnya. Bahkan Zhao Yun menganggap Huang Lan bukan sebagai istri, tetapi hanya seorang pelayan wanita.

Meskipun Zhao Yun sangat kasar kepada Huang Lan, tetapi ia belum pernah menyentuh sedikitpun tubuh Huang Lan sejak 1 tahun menikah.

Zhao Yun membelikan sebuah kasur empuk untuk Huang Lan agar Huang Lan tidur dengan nyenyak. Ia mengatakan bahwa Huang Lan adalah pelayannya, jika Huang Lan sakit siapa yang akan membeli arak ke desa, memasak, membersihkan rumah dan mencuci 3 pakaiannya.

Zhao Yun perlahan membuka matanya. Ia merasakan sesak dan hanya melihat kegelapan. Zhao Yun berusaha bangkit dan kepalanya membentur sesuatu yang keras.

Seorang prajurit yang duduk di samping peti mati Zhao Yun terkejut karena peti mati bergerak.

"Apakah aku sekarang sedang berada dalam peti?" batin Zhao Yun menendang keras peti mati itu.

"Pangeran Zhao Shan!" teriak prajurit..

Zhao Shan segera menarik tali kuda untuk memberhentikan kereta, kemudian masuk ke dalam kereta untuk melihat apa yang terjadi.

"Zhao Shan?" tanya Zhao Yun keluar dari peti mati, sedangkan prajurit yang menjaga peti duduk gemetar di pojokan karena ia belum pernah melihat orang mati hidup kembali.

"Kakak!" teriak Zhao San memeluk tubuh Zhao Yun.

"Zhao Shan, kamu akan membunuhku!" seru Zhao Yun berusaha melepaskan diri.

Mendengar suara teriakan Zhao Shan, Huang Lan segera masuk ke dalam kereta untuk melihat apa yang terjadi.

"Huang Lan." Zhao Yun berkata.

Huang Lan ingin memeluk Zhao Yun, tetapi ia mengurungkan niatnya karena tidak ingin Zhao Yun marah.

"Apa yang terjadi?" tanya Zhao Yan memasuki kereta.

"Kakak kedua, sudah lama tidak bertemu," jawab Zhao Yun tersenyum tipis.

"Sampah, apakah kamu masih hidup?" tanya Zhao Yan.

"Apa kamu kecewa karena aku masih hidup,* jawab Zhao Yun.

"Sialan, kamu membuat kesempatanku untuk mendapatkan Huang Lan menjadi terbuang sia-sia," batin Zhao Yan.

Zhao Yan menggenggam tangan Huang Lan yang berdiri membeku di sampingnya. Ia ingin mencoba memprovokasi Zhao Yun.

"Kamu membuat adik ipar Huang Lan sedih," kata Zhao Yan.

Huang Lan yang tersadar menarik tangannya. Ia sangat senang karena Zhao Yun hidup kembali dan berdiri membeku.

"Hoh," kata Zhao Yun melangkah ke arah Huang Lan dan Zhao Yan yang berdiri di depannya.

Huang Lan mengetahui bahwa dengan tempramen Zhao Yun, ia akan salah paham menampar wajahnya karena Huang Lan mengandeng tangan pria lain.

"Aku akan membela Huang Lan saat Zhao Yun menamparnya dan Huang Lan akan menganggap ku seorang pahlawan. Perlahan namun pasti Huang Lan akan berada di dalam genggaman tanganku," batin Zhao Yan.

Zhao Yun berada tepat di depan Huang Lan dan mengangkat tangannya, kemudian Huang Lan menutup mata dan bersiap menerima tamparan Zhao Yun.

Huang Lan merasakan sesuatu menyentuh bibirnya. Ia perlahan membuka matanya dan melihat Zhao Yun mencium lembut bibirnya. Ia ingin mendorong Zhao Yun, tetapi Zhao Yun memeluknya dengan erat.

Huang Lan hanya pasrah dan menerima semua itu. Sedangkan Zhao Yan menggertakan giginya karena melihat Zhao Yun mencium wanita yang ia cintai di depan matanya.

"Sayang, maafkan aku karena membuatmu khawatir." kata Zhao Yun sambil tersenyum tipis.

"Adik, bukankah hubungan kalian tidak baik?" tanya Zhao Yan.

"Kakak kedua di dalam rumah tangga pasti banyak sekali masalah, tetapi semua itu bukan urusanmu," jawab Zhao Yun tersenyum tipis.

"Adik ketiga, kamu sekarang mulai berani kepadaku," kata Zhao Yan mengerutkan dahinya.

"Mengapa aku harus takut kepadamu? Apakah kamu hanya berani kepada yang lemah dan takut kepada yang kuat?"" tanya Zhao Yun sambil tersenyum tipis.

"Kamu," kata Zhao Yan.

Api merah yang membara keluar dari tubuh Zhao Yan. Ia membangkitkan garis darah Fire Dragon bintang 7 dan salah satu pangeran terkuat yang sudah menembus ranah Qi Condensation lapisan 8 di usia muda.

"Kakak kedua, aku akan menjadi lawanmu sekarang untuk menggerakkan otot-otot ku yang kaku," kata Zhao Shan sambil mengepalkan tangannya.

"Aku tidak bisa menang menghadapi monster itu untuk sekarang," batin Zhao Yan.

Zhao Yan menarik kembali auranya. "Adik ketiga, maafkan aku karena sudah bersikap kasar," kata Zhao Yan.

"Seandainya Huang Lan dan Zhao Shan tidak ada di sini, kamu pasti akan membunuhku," batin Zhao Yun.

"Kakak kedua, kamu sangat kuat," jawab Zhao Yun sambil tersenyum tipis.

"Sampah, aku akan membalas penghinaan ini berkali-kali lipat," batin Zhao Yan.

"Kakak kedua, sepasang kuda putihmu sangat bagus. Kamu adalah orang kaya, tubuhku sangat lemas. Bisakah aku meminta kuda putihmu untuk kembali ke rumah?" tanya Zhao Yun.

"Beast White Pearl Horse adalah Beast kelas 2. Maafkan aku, tetapi aku tidak bisa memberikannya. Aku akan memberikan 2 ekor kuda sebagai tunggangan untuk kembali kepada kalian," jawab Zhao Yan.

"Kakak ketiga aku akan mengantarmu dan kakak ipar ke rumah," kata Zhao Shan.

"Zhao Shan, kamu harus kembali ke Istana Kekaisaran bersama Zhao Yan. Ia adalah orang yang sangat licik, kamu harus menjelaskan semua yang terjadi kepada Ayah," kata Zhao Yun melalui telepati.

"Kakak, darimana kamu mempelajari skill telepati? Aku akan mengawasi kakak dan akan memberikan kudaku kepadamu," jawab Zhao Shan melalui telepati.

"Aku ingin sekali mengunjungi rumah kakak ketiga, tetapi aku masih mempunyai banyak tugas yang harus di selesaikan. Kakak, kamu boleh membawa kudaku Iron Heart seekor Iron Blood Horse Beast kelas 4 yang sangat tangguh di Medan perang," kata Zhao Shan.

"Zhao Shan, kakak pertama dan kedua sudah menawar kudamu dengan harga mahal. Mengapa kamu memberikannya kepada sampah itu?" tanya Zhao Yan.

"Aku mendapatkan Blood Horse betina kelas 4 dari Kakek Li dan tidak sengaja seekor Iron Blood Horse jantan datang kepadaku karena tertarik kepada kuda betinaku. Di rumah aku masih mempunyai Red Hair dan Blood Rain, bukankah kakak ketiga mempunyai hak atas kudaku Iron Heart Karena pada awalnya Kakeknya yang memberikan Blood Hair?" tanya Zhao Shan.

"Kamu!" Zhao Yan ingin muntah darah karena kebodohan Zhao Yun.

Iron Blood Horse adalah kuda tunggangan para ksatria dan petarung yang kuat. Mereka mempunyai daya tahan yang sangat kuat dan mampu mempelajari beberapa Skill element.

Iron Blood Horse Zhao Shan spesial karena mempunyai mata emas bahkan Kaisar tertarik kepada kuda Zhao Shan karena menduga Iron Blood Horse Yun Shan mempunyai garis darah Beast kuda kelas tinggi.

Zhao Yun dan yang lainnya turun dari kereta kuda, kemudian Zhao Shan menunjukkan seekor Beast kuda jantan bertubuh kekar, bulu berwarna merah darah, surai hitam dan mata emas.

"Zhao Yun, biarkan aku yang menungganginya. Blood Iron Horse terkenal sangat ganas dan kejam," kata Huang Lan.

"Kakak ipar dan kakak ketiga, Iron Heart tidak akan menyerang. Namun Iron Heart hanya bisa ditunggangi oleh seseorang yang diakuinya bahkan Yin'er tidak bisa menungganginya," kata Zhao Shan.

Mata ungu Zhao Yun menatap mata emas Iron Heart, kemudian Zhao Yun berjalan ke arah Iron Heart dan membelai lembut kepalanya.

"Kuda ini sangat jinak, aku menyukainya," kata Zhao Yun sambil tersenyum.

"Kakak ketiga, kamu pasti mewarisi bakat kakek Li," Zhao Shan tertawa.

Zhao Yun menunggangi punggung Iron Blood Horse Iron Heart.

"Di kehidupan lalu aku adalah seekor Heavenly Golden Dragon kelas 12. Seekor Iron Blood Horse kelas 5 yang mempunyai garis darah Light Unicorn kelas 7 tidak akan bisa membantah perintahku," batin Zhao Yun.

"Huang Lan," kata Zhao Yun sambil mengulurkan tangannya ke arah Huang Lan.

Huang Lan menggenggam tangan Zhao Yun, kemudian menaiki punggung Iron Heart kembali ke rumah mereka.

"Iron Heart berhenti." Zhao Yun berkata.

Iron Heart berhenti jauh dari kelompok Zhao Yan.

"Mengapa kita berhenti?" tanya Huang Lan.

"Tubuhku sangat lemah dan lemas, aku hampir pingsan saat menunggangi kuda," jawab Zhao Yun dengan kaki gemetar.

"Maafkan aku karena tidak mengetahui kondisimu," kata Huang Lan dengan wajah merah.

"Kita akan berjalan kaki pelan-pelan ke rumah," kata Zhao Yun perlahan turun dari kuda.

"Trakkk." Suara kaki terkilir terdengar saat kaki kanan Zhao Yun menginjak tanah.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Huang Lan turun dari punggung Iron Heart.

"Aku hanya terkilir," jawab Zhao Yun.

"Tubuh lemah terkutuk," batin Zhao Yun.

Huang Lan segera melihat kaki Zhao Yun. Ia mengetahui bahwa kaki Zhao Yun bukan hanya terkilir tetapi tulang kakinya patah.

"Kakimu patah," kata Huang Lan mengikatkan sebuah kain di kaki Zhao Yun.

"Aku menendang peti mati dengan keras," jawab Zhao Yun.

Huang Lan segera mengangkat Zhao Yun. Ia harus sampai di rumah sebelum malam untuk mengobati luka Zhao Yun.

"Huang Lan," kata Zhao Yun berkeringat dingin..

"Kamu harus berpegangan yang erat," kata Huang Lan mengendong Zhao Yun di punggungnya.

"Aku sangat berat," kata Zhao Yun.

"Zhao Yun, kamu mempunyai tubuh yang seringan kapas," kata Huang Lan.

Iron Heart mengikuti di samping Huang Lan, sebagai Beast kelas 5, ia adalah Beast yang sangat cerdas.

Zhao Yun merasakan garis darah yang kuat dari tubuh Huang Lan. Garis darah yang merupakan pasangan atau musuh bebuyutan ras naga.

"Holy Fire Phoenix," gumam Zhao Yun.

Huang Lan berhenti.

"Zhao Yun, apakah kamu bisa mengulanginya?" tanya Huang Lan.

"Holy Fire Phoenix," kata Zhao Yun.

"Aku mewarisi garis darah Holy Fire Phoenix bintang 11. Sepanjang sejarah Kekaisaran Azure Dragon hanya ada 3 orang yang tercatat mempunyai garis darah bintang 11. Selain Ayahku, kamu adalah orang kedua yang mengetahuinya," jawab Huang Lan.

"Apakah kamu berkultivasi?" tanya Zhao Yun.

"Aku sudah menembus ranah Golden Core lapisan pertama," jawab Huang Lan.

"Aku tidak mengetahui bahwa aku sudah menghina seorang kultivator Golden Core yang bisa membunuhku hanya dengan satu jari pantas saja Huang Lan tidak membalas semua pukulan ku," batin Zhao Yun.

"Zhao Yun," kata Huang Lan melihat Zhao Yun yang tertidur.

Zhao Yun tertidur di punggung Huang Lan. Semua penduduk melihat Huang Lan dengan perihatin, mereka menduga Kaisar dan keluarga Kekaisaran menolak mayat Zhao Yun dan Huang Lan membawanya kembali.

Terpopuler

Comments

Samuel Fernando

Samuel Fernando

semangat ya thor minggu depan nih novel gw kasih kopi, minggu ini udh di novel yang satunya/Tongue//Tongue/

2024-08-02

2

Maz Tama

Maz Tama

lanjut thor

2024-07-31

1

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Wuih, fantim nih

2024-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!