18. Cinta Pandangan Pertama

Langit tersenyum perih ketika melihat ke arah tangannya yang masih terulur. Sedangkan perempuan yang dia jemput sudah pulang dengan lelaki lain. Dia juga melihat dengan jelas betapa eratnya lelaki itu menggenggam tangan Reyn.

"Kenapa kamu selalu nyakitin aku, Reyn?" erangnya.

Mobil yang dibawa Langit sudah melaju dengan kecepatan tinggi. Dirinya tengah dikuasai marah karena penolakan Reyn yang sudah kesekian puluh kalinya.

Dia sudah sangat kacau. Kecewa dan sakitnya sudah sangat dalam karena Reyn lebih memilih lelaki lain dibandingkan dengan dirinya. Dia susah jungkir balik berusaha mendekati Reyn, tapi hasilnya selalu saja nihil.

"Kurangnya aku apa, Reyn?"

.

Langit Anggara, lelaki berusia tiga puluh tahun yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung di salah satu rumah sakit Singapura. Dia adalah anak orang berada di mana keluarga besarnya adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan sangat bagus, termasuk dirinya.

Tiga tahun lalu, Langit mendapat pasien seorang perempuan cantik yang wajahnya begitu mungil bagai boneka. Dia terpana pada pandangan pertama. Apalagi, tutur kata pasiennya itu begitu lembut.

"Reyn Salqa Ranendra," ucapnya.

Reyn pun mengangguk. Langit tersenyum melihat wajah gugup Reyn.

"Santai saja. Jangan tegang. Hanya pemeriksaan biasa."

Ya, dia dokter baru untuk Reyn. Jadi, tidak terlalu tahu apa yang terjadi dengan Reyn. Dokter muda itu kini terdiam ketika melihat sendiri kenyataan yang ada di dalam tubuh Reyn.

"Kenapa Dokter diam?"

"Saya hanya tidak menyangka."

Reyn pun tertawa dan itu membuat Langit menukikkan kedua alisnya. Tawa Reyn begitu lepas dan dia terlihat amat cantik.

"Apalagi saya. Masih untung gak mati di tempat juga."

Begitu miris mendengar jawaban dari Reyn. Ada siluet kesedihan yang terpancar dari sorot matanya. Langit menatap dalam wajah Reyn.

"Are you okay?"

Begitu sakit jika dia mendengar pertanyaan seperti itu. Reyn kini terdiam. Bibirnya ingin berdusta, tapi hatinya tak bisa. Hanya air mata yang menetes begitu saja.

"Kamu gak sendirian kok. Banyak pasien lain yang seperti kamu. Tetap semangat, ya. Jangan pernah menyerah."

Dari situlah timbul benih cinta di hati Langit. Apalagi setiap kali kontrol rutin Reyn terlihat sangat cantik. Hanya saja Reyn bukan perempuan yang mudah ditembus. Dia harus lebih bersabar karena sudah empat kali pertemuan, nomor ponsel pun tak Reyn berikan.

"Saya boleh minta nomor kamu? Takutnya kamu lupa kontrol, saya bisa ngingetin."

"Saya tidak akan pernah lupa, Dok. Jadwal saya ke rumah sakit ini sudah masuk ke dalam pengingat ponsel saya."

Melihat respon Reyn yang tak berubah, membuat dirinya semakin tertantang. Sungguh Reyn adalah perempuan langka. Dia tak tinggal diam, mulai mencari tahu tentang Reyn. Meminta bantuan para pekerja rumah sakit yang lain dan alhasil nomor Reyn dia dapatkan.

Langit mencoba menghubungi Reyn, tapi panggilannya tak pernah dijawab. Pesan yang dia kirimkan pun tak dibalas. Rasa penasaran pun semakin menjadi. Dia semakin tertantang.

Di satu pesta, Langit yang datang dengan keluarga dikejutkan dengan adanya Reyn. Dia mendekati Ryen dan menyapanya.

"Dokter Langit?"

"Panggil aja nama. Ini di luar jam praktek saya."

Baru saja berbincang, deheman seseorang membuat Langit menoleh. Tatapan penuh kegarangan terpancar.

"Ini--"

"Gua abangnya."

Suara yang begitu berat terdengar. Langit tersenyum dan mengulurkan tangan pada Abang Er.

"Saya Langit. Dokter yang sudah tiga bulan ini memeriksa Reyn."

Abang Er menatap ke arah sang adik. Anggukan kepala membenarkan perkataannya. Namun, Abang Er tak lantas menerima uluran tangan Langit.

Di pesta itu baik keluarga Reyn dan Langit saling mengenal satu sama lain. Langit mencoba mengakrabkan diri, dan perlahan Reyn pun membuka jalan kedekatan. Tapi, tetap dengan sikapnya yang berjarak.

Kedekatan mereka berdua sudah diartikan beda oleh keluarga Langit. Mereka menyuruh Langit untuk tak menyia-nyiakan kesempatan emas. Apalagi Reyn dari kalangan sangat berada. Pemilik aset dari tiga perusahaan besar. Wiguna Grup, AdT. Corp dan Zenth company yang berada di Zurich.

Bukan hanya keluarga yang mendukungnya. Rekan kerjanya di rumah sakit tempat dia bertugas menyuruh hal yang sama. Mereka terlalu dekat jika hanya untuk sekedar jadi sahabat.

Pada suatu malam, Langit mengajak Reyn untuk makan malam di sebuah hotel mewah. Awalnya dia menolak, tapi Langit terus memaksa. Pada akhirnya Reyn mengiyakan karena terpaksa.

Reyn tak pernah menaruh curiga apapun. Dia akui hotelnya sangat mewah dan suasana begitu romantis. Lampu yang tiba-tiba padam membuat Reyn sedikit ketakutan. Tak lama berselang, Langit sudah bersimpuh di depannya dengan menunjukkan cincin bermata indah.

"Maukah kamu jadi pendamping hidupku?"

Reyn begitu syok. Dia mulai melihat ke arah sekeliling yang ternyata sudah ada keluarga Langit dan keluarganya. Wajah keluarga Langit berseri, beda dengan keluarga Reyn.

"Reyn, aku sungguh serius dengan permintaan aku ini."

Reyn mengambil cincin yang ada di tangan Langit. Semua orang tersenyum, tapi sedetik kemudian mereka terdiam karena Reyn menutup kotak cincin itu dan memberikannya kembali kepada Langit.

"Maaf, aku tidak bisa, Kak Langit. Aku gak mau membuat orang yang mencintai aku sedih nantinya karena aku gak bisa mendampinginya dalam waktu yang lama."

Langit pun tercengang begitu juga dengan keluarga Reyn yang sudah saling pandang dengan sorot mata penuh kesedihan.

"Carilah perempuan yang lebih baik dari aku, Kak. Karena aku tak pantas dicintai terlalu dalam karena nantinya hanya akan meninggalkan kesedihan yang mendalam."

Penolakan itulah yang membuat keluarga Langit murka. Mereka meras dipermalukan. Bahkan kemurkaan itu membuat mereka tega membagikan kekesalan mereka di sosial media dengan menyebut akun sosial media Reyn. Alhasil, banyak hujatan yang Reyn terima hingga dia memutuskan untuk menghapus akun tersebut karena sudah mengganggu mentalnya.

Papi dan abangnya sudah sangat marah. Mereka ingin memberi pelajaran kepada keluarga Langit, tapi Reyn melarang.

"Jangan sakiti siapapun, Pi, Bang. Reyn gak apa-apa diginiin. Reyn ikhlas."

Reyn meraih tangan Abang Er dan juga papi Restu. Menggenggam tangan mereka berusaha dengan begitu erat.

"Jangan pernah mengotori tangan kalian untuk membela Reyn. Kalian adalah malaikat tak bersayap, bukan manusia berhati iblis."

Semenjak kejadian itu Reyn mulai merasa tak nyaman dengan Langit. Keluarga pun memutuskan untuk ke rumah sakit lain dan mencari dokter tebaikn lainnya untuk Reyn. Mereka tak membenci Langit, tapi mereka menyayangkan sikap keluarga Langit.

Meskipun keluarga sudah tak menyetujui, Langit terus mengejar Reyn dengan ngebut maksimal. Dia juga mulai mendekati Abang dan adiknya Reyn yang jika sudah bicara sangat menusuk hatinya.

Semakin Langit mengejar, Reyn merasa semakin tak nyaman. Namun, semesta sangat kejam karena selalu mempertemukan mereka kembali. Bagi Langit ini adalah takdir indah, tidak bagi Reyn.

Diamnya sang Abang juga sang papi atas permintaan Reyn. Namun, mata mereka sangat amat tajam mengawasi. Sekali lagi Langit maupun keluarganya menyenggol Reyn, dua pria kejam itu tak akan segan memasukkan mereka ke dalam liang lahat. Sakit hati kedua pria itu tak akan pernah bisa diobati, kecuali dengan melihat mereka mati.

...*** BERSAMBUNG ***...

Beri komen ya, biar gak kaya kuburan China.😪

.

.

Terpopuler

Comments

Saadah Rangkuti

Saadah Rangkuti

kejam juga ya papinya Reyn,.🤭🤭

2024-08-28

0

🌹@tiksp💐💐

🌹@tiksp💐💐

keluarga langit gk pernah tau apa gimana klo papi dan abang reyn sdh turun tangan....lagian juga langit main melamar aja tanpa pemberitahuan ke reyn....klo gk ada mana mungkin diterima...picik kali pikiran keluarga langit...

2024-08-06

0

Ida Farida

Ida Farida

semangat kak,,,

2024-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Cinta Dalam Diam
2 2. Customer 100 Roti
3 3. Mulai Ugal-ugalan
4 4. Congratulation
5 5. Kembalinya Masa Lalu
6 6. Reyn Di Bawah Rain
7 7. Jangan Salahkan Dia
8 8. Berharap Ada Keajaiban
9 9. Tak Mau Menyakiti
10 10. Terus Mencari Di Tengah Ancaman
11 11. Masih Tetap Mencari
12 12. Asisten Manager
13 13. Dia Kira Mudah, Ternyata Salah
14 14. Goals Terakhir
15 15. Tak Patah Arang
16 16. Tidak Nyaman
17 17. Terluka Membawa Bahagia
18 18. Cinta Pandangan Pertama
19 19. Banyak Bicara
20 20. Botol Obat
21 21. Empat Tahun Yang Lalu
22 22. Wajah Merah Padam
23 23. Penuh Kejutan
24 24. Keras Kepala
25 25. Tersiksa Rasa Cinta
26 26. Cinta Yang Besar
27 27. Begitu Cepat
28 28. Plot Twist
29 29. Hutang Nyawa
30 30. Takut
31 31. Jangan Dilepaskan Genggaman Tangannya
32 32. Rega vs Tiga Pria Garang
33 33. Kejutan Demi Kejutan
34 34. Restu Terakhir
35 35. Cinta Yang Besar
36 36. Ketulusan
37 37. Mimpi (Awan Hitam)
38 38. Physical Love
39 39. Persiapan Pernikahan
40 40. Tahap Selanjutnya Sampai Akad
41 41. ICU
42 42. Kejutan Yang Bersamaan
43 43. Tak Terduga
44 44. Merindukan Tanpa Bisa Memandang
45 45. Fokus Pada Kebahagiaan
46 46. Sudah Diperbolehkan Pulang
47 47. Tiga Bulan Kemudian
48 48. Hadiah
49 49. Si Boy
50 50. Terlambat Mencintai
51 Bonchap
52 Bonchap Akhir
53 New Story
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Cinta Dalam Diam
2
2. Customer 100 Roti
3
3. Mulai Ugal-ugalan
4
4. Congratulation
5
5. Kembalinya Masa Lalu
6
6. Reyn Di Bawah Rain
7
7. Jangan Salahkan Dia
8
8. Berharap Ada Keajaiban
9
9. Tak Mau Menyakiti
10
10. Terus Mencari Di Tengah Ancaman
11
11. Masih Tetap Mencari
12
12. Asisten Manager
13
13. Dia Kira Mudah, Ternyata Salah
14
14. Goals Terakhir
15
15. Tak Patah Arang
16
16. Tidak Nyaman
17
17. Terluka Membawa Bahagia
18
18. Cinta Pandangan Pertama
19
19. Banyak Bicara
20
20. Botol Obat
21
21. Empat Tahun Yang Lalu
22
22. Wajah Merah Padam
23
23. Penuh Kejutan
24
24. Keras Kepala
25
25. Tersiksa Rasa Cinta
26
26. Cinta Yang Besar
27
27. Begitu Cepat
28
28. Plot Twist
29
29. Hutang Nyawa
30
30. Takut
31
31. Jangan Dilepaskan Genggaman Tangannya
32
32. Rega vs Tiga Pria Garang
33
33. Kejutan Demi Kejutan
34
34. Restu Terakhir
35
35. Cinta Yang Besar
36
36. Ketulusan
37
37. Mimpi (Awan Hitam)
38
38. Physical Love
39
39. Persiapan Pernikahan
40
40. Tahap Selanjutnya Sampai Akad
41
41. ICU
42
42. Kejutan Yang Bersamaan
43
43. Tak Terduga
44
44. Merindukan Tanpa Bisa Memandang
45
45. Fokus Pada Kebahagiaan
46
46. Sudah Diperbolehkan Pulang
47
47. Tiga Bulan Kemudian
48
48. Hadiah
49
49. Si Boy
50
50. Terlambat Mencintai
51
Bonchap
52
Bonchap Akhir
53
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!