17. Terluka Membawa Bahagia

Rega menjadi pusat perhatian ketika masuk ke kantor Wiguna Grup yang besar. Dia sudah menunduk, tapi para karyawan yang bekerja di sana sangatlah jeli.

"Kenapa dengan wajah Pak Rega?"

Berbarengan dengan suara pintu terbuka, Reyn menegakkan kepala. Dahinya mengkerut ketika melihat wajah Rega yang terluka.

"Habis berantemkah?"

"Dengan siapa?"

Reyn tak mau ikut campur. Dia kembali fokus pada tumpukan laporan di meja. Baru saja memeriksa laporan pertama, suara ringisan kecil terdengar dari arah meja Rega. Segera diputar tubuhnya. Ternyata Rega sedang membersihkan lukanya dengan tisu. Reyn pun berdecak pelan dan langsung berdiri. Awalnya dia ingin acuh, tapi hatinya tak bisa melakukan itu.

Rega terkejut ketika tisu yang sedang dia gunakan dirampas seseorang. Kepalanya menegak dan Reyn sudah berdiri dengan membawa kotak obat. Tanpa banyak bicara Reyn membantu Rega membersihkan luka di tulang pipi juga bibir. Rega tak meringis sama sekali karena mata dan pikirannya sedang tertuju pada sosok cantik yang tengah mengobatinya. Juga mengobati rasa rindunya.

"Berantem sama siapa?"

Reyn sudah menatap Rega dengan penuh keingintahuan. Rega hanya menyunggingkan senyum. Tidak mungkin dia menceritakan yang sebenarnya. Toh, dia juga menerima dengan ikhlas Bogeman dari ayahnya Reyn.

"Jawab!"

Terlihat wajah Reyn kesal karena Rega sama sekali tak menjawab pertanyaannya. Reyn terus mendesak, tapi Rega tetap menutup mulutnya dengan rapat.

Setelah kalimat spontan yang Rega katakan, kepada ayah Reyn, kerah kemejanya langsung ditarik dan tanpa aba-aba tangan berurat itu menghajar wajah Rega dengan sangat keras. Sakit sudah pasti, tapi Rega tak membalasnya sama sekali. Dia meyakini jikalau Restu Ranendra tengah meluapkan marahnya, emosinya juga kemurkaannya terhadap sikapnya empat tahun yang lalu kepada sang putri. Rega menerima itu dengan hati yang lapang. Sama sekali tak ada dendam. Meskipun wajahnya sudah dipenuhi luka lebam.

"Pak Rega--"

"Aku rela dipukuli seperti ini setiap hari supaya diperhatiin terus sama kamu."

Reyn menekan pipi Rega mendengar kalimat tersebut. . Mata Rega berkedip sedikit cepat karena rasa sakit juga perih yang ditimbulkan oleh kekuatan tangan Reyn.

"Jangan asal ngomong!"

Sambil menahan kesal, Reyn terus memikirkan siapa yang sudah melukai Rega sampai dia tak mau memberitahu. Reyn mulai menemukan sebuah titik terang. Dia meninggalkan Rega. Padahal, belum selesai diobati. Sebelum pintu ruangan Reyn buka, dia sudah menghubungi seseorang.

"Pangpang, Ryen pengen ketemu sekarang juga."

Dahi Rega mengkerut mendengar nama yang begitu asing yang Reyn sebut.

"Siapa Pangpang?"

.

"Mau apa sih lu?"

Apang sudah bersungut karena tiba-tiba Reyn meminta rekaman cctv di depan lobi. Apang pun menurutinya saja karena jika tidak dia yang akan berurusan dengan Abang Er dan Ahjussi.

Rekaman cctv yang diminta Reyn sudah dikirim. Mereka berdua tercengang ketika melihat seorang pria berbadan kekar menghajar seseorang dengan penuh amarah di depan mobil.

"Bokap lu, Reyn!"

Dugaan Reyn benar. Dia pun menghela napas kasar. Apang menatap Reyn dengan serius.

"Bawa ke rumah sakit, Reyn. Takutnya ada yang serius. Soalnya itu pake tenaga banget."

Rega sangat tahu bagaimana kekuatan papi Restu ketika marah. Reyn segera menghubungi seseorang. Cukup lama panggilan darinya dijawab.

"Uncle Khai, tolong kirimin salep buat luka lebam."

Bibir Apang terangkat sedikit ketika mendengar Reyn menghubungi pamannya yang tak lain adalah dokter. Tanpa Reyn mengatakan apapun, mimik wajah Reyn sudah menjelaskan semuanya.

Reyn pun kembali ke ruangannya. Ketika dia masuk, Rega tengah berbicara serius via sambungan telepon. Reyn mendekat dan kembali mengobati luka pada wajah Rega meskipun Rega tengah sibuk mengobrol serius.

Mata Reyn melebar ketika bokongnya sudah mendarat di pangkuan Rega akibat tangannya ditarik lembut oleh Rha. Tangannya mengunci pinggang Reyn hingga membuat Reyn membeku.

"Biar lebih mudah," ucapannya tanpa mengeluarkan suara.

Jika, bukan karena ulah papinya, Reyn tidak akan mau seperti ini. Meskipun, dia tidak tahu apa permasalahannya, Reyn harus bertanggung jawab untuk mengobati Rega.

Pembicaraan Rega selesai bertepatan dengan selesainya pengobatan di wajah Rega. Kuncian tangan Rega pun dilepaskan. Reyn bangkit dari pangkuan atasannya itu.

Begitulah cara Reyn meminta maaf atas perbuatan ayahnya. Dia memang tak mengungkapkan, tapi dia melakukannya dengan tindakan.

Sesuai dengan yang Reyn katakan. Dia kembali mengobati luka Rega ketika salep yang dia minta sudah tiba.

"Aku obatin lagi."

Rega pun mengangguk. Ada kebahagiaan di hatinya. Benar kata sang mama, tidak semua yang ada di dalam diri Reyn hilang. Masih ada yang tersisa, yakni perhatiannya yang masih sangat sama.

Setiap dua jam sekali, Reyn akan me-reapply salep dengan hati-hati di wajah Rega. Dia benar-benar merawat Rega dengan begitu telaten. Padahal, lelaki itu hanya terluka ringan.

Setengah jam sebelum jam pulang kerja, Reyn kembali memberikan salep pada luka yang ada di wajah Rega.

"Udah gak separah tadi," ucap Rega.

"Masih sakit?" tanya Reyn sambil menatap Rega.

"Semua sakitku akan sembuh karena ada kamu di sampingku."

Reyn berdecak kesal. Tangan Rega sudah melingkar di pinggang Reyn.

"Aku mencintai kamu, Reyn. Jadilah istriku."

Bukan lagi pacar, Rega langsung meminta Reyn menjadi istrinya. Namun, Reyn segera mengalihkan pembicaraan.

"Sudah waktunya pulang."

Reyn segera menjauhi Rega dan membereskan semuanya. Pulang lebih dulu meninggalkan managernya itu. Sedangkan Rega sudah tertawa. Rasa rindunya pada sosok Reyn yang sesungguhnya terobati.

Dia seperti mengulang kenangan bersama Reyn. Di mana Reyn begitu cemas karena melihat dirinya jatuh dari motor dan dipenuhi luka. Reyn merawatnya dengan sangat baik juga telaten sampai dia sembuh. Sungguh hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan setelah empat tahun perpisahan dirinya dengan Reyn.

"Bagaimana aku tak mencintai kamu, Reyn? Andai aku tak terlambat menyadari, kita pasti sudah bahagia."

.

Tak ada yang menghubungi Reyn untuk menjemput. Itu tandanya Reyn harus pulang sendiri. Padahal, di rumah ada sopir, tapi Reyn berniat untuk naik ojek online. Baru juga sampai lobi, Reyn dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang sudah tersenyum manis kepadanya. Dia adalah Langit.

Langkah Reyn seketika terhenti, tapi Langit mulai menghampiri. Rasa tak nyaman mulai menghinggapi. Ingin rasanya dia lari. Tangan Langit tiba-tiba terulur ke arahnya. Sorot matanya meminta Reyn untuk menyambut uluran tangan itu.

"Reyn ay--"

Ada uluran tangan lain dari arah samping. Reyn pun menoleh dan senyum yang begitu teduh membuatnya terpana. Anggukan kecilnya seperti menghipnotis. Seketika tangan Reyn menyambut uluran tangan tersebut. Tak menunggu lama, Rega segera membawa Reyn keluar dari sana.

Langit membeku, dan kalimat dari Erzan mulai terngiang.

"Ulurkan tangan lu. Apakah adik gua akan menyambutnya? Atau malah datang uluran tangan lain yang akan langsung dia sambut."

...**** BERSAMBUNG ****...

Hampir tiap hari double up, komen atuh dong.

Terpopuler

Comments

Medy Jmb

Medy Jmb

Setia kak Fiee

2024-11-01

0

Saadah Rangkuti

Saadah Rangkuti

aku selalu hadir ya othor sayang 🥰

2024-08-28

0

🌹@tiksp💐💐

🌹@tiksp💐💐

kasihan langit....orang reyn gk nyaman ma kamu...jgn dipaksa....

2024-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cinta Dalam Diam
2 2. Customer 100 Roti
3 3. Mulai Ugal-ugalan
4 4. Congratulation
5 5. Kembalinya Masa Lalu
6 6. Reyn Di Bawah Rain
7 7. Jangan Salahkan Dia
8 8. Berharap Ada Keajaiban
9 9. Tak Mau Menyakiti
10 10. Terus Mencari Di Tengah Ancaman
11 11. Masih Tetap Mencari
12 12. Asisten Manager
13 13. Dia Kira Mudah, Ternyata Salah
14 14. Goals Terakhir
15 15. Tak Patah Arang
16 16. Tidak Nyaman
17 17. Terluka Membawa Bahagia
18 18. Cinta Pandangan Pertama
19 19. Banyak Bicara
20 20. Botol Obat
21 21. Empat Tahun Yang Lalu
22 22. Wajah Merah Padam
23 23. Penuh Kejutan
24 24. Keras Kepala
25 25. Tersiksa Rasa Cinta
26 26. Cinta Yang Besar
27 27. Begitu Cepat
28 28. Plot Twist
29 29. Hutang Nyawa
30 30. Takut
31 31. Jangan Dilepaskan Genggaman Tangannya
32 32. Rega vs Tiga Pria Garang
33 33. Kejutan Demi Kejutan
34 34. Restu Terakhir
35 35. Cinta Yang Besar
36 36. Ketulusan
37 37. Mimpi (Awan Hitam)
38 38. Physical Love
39 39. Persiapan Pernikahan
40 40. Tahap Selanjutnya Sampai Akad
41 41. ICU
42 42. Kejutan Yang Bersamaan
43 43. Tak Terduga
44 44. Merindukan Tanpa Bisa Memandang
45 45. Fokus Pada Kebahagiaan
46 46. Sudah Diperbolehkan Pulang
47 47. Tiga Bulan Kemudian
48 48. Hadiah
49 49. Si Boy
50 50. Terlambat Mencintai
51 Bonchap
52 Bonchap Akhir
53 New Story
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Cinta Dalam Diam
2
2. Customer 100 Roti
3
3. Mulai Ugal-ugalan
4
4. Congratulation
5
5. Kembalinya Masa Lalu
6
6. Reyn Di Bawah Rain
7
7. Jangan Salahkan Dia
8
8. Berharap Ada Keajaiban
9
9. Tak Mau Menyakiti
10
10. Terus Mencari Di Tengah Ancaman
11
11. Masih Tetap Mencari
12
12. Asisten Manager
13
13. Dia Kira Mudah, Ternyata Salah
14
14. Goals Terakhir
15
15. Tak Patah Arang
16
16. Tidak Nyaman
17
17. Terluka Membawa Bahagia
18
18. Cinta Pandangan Pertama
19
19. Banyak Bicara
20
20. Botol Obat
21
21. Empat Tahun Yang Lalu
22
22. Wajah Merah Padam
23
23. Penuh Kejutan
24
24. Keras Kepala
25
25. Tersiksa Rasa Cinta
26
26. Cinta Yang Besar
27
27. Begitu Cepat
28
28. Plot Twist
29
29. Hutang Nyawa
30
30. Takut
31
31. Jangan Dilepaskan Genggaman Tangannya
32
32. Rega vs Tiga Pria Garang
33
33. Kejutan Demi Kejutan
34
34. Restu Terakhir
35
35. Cinta Yang Besar
36
36. Ketulusan
37
37. Mimpi (Awan Hitam)
38
38. Physical Love
39
39. Persiapan Pernikahan
40
40. Tahap Selanjutnya Sampai Akad
41
41. ICU
42
42. Kejutan Yang Bersamaan
43
43. Tak Terduga
44
44. Merindukan Tanpa Bisa Memandang
45
45. Fokus Pada Kebahagiaan
46
46. Sudah Diperbolehkan Pulang
47
47. Tiga Bulan Kemudian
48
48. Hadiah
49
49. Si Boy
50
50. Terlambat Mencintai
51
Bonchap
52
Bonchap Akhir
53
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!