Sanghyang salaka bumi

"Wijaya, ada sesuatu yang ingin Ki Dayat sampaikan padamu, bahkan tidak semua warga tahu tentang ini," kata Ki Dayat dengan suara berat.

"Apa itu, Ki?" tanya Wijaya, emosinya yang tadi meledak seketika redam dan berganti menjadi rasa ingin tahu.

"Tunggu saja, nanti kamu akan tahu. Sekarang ayo ikut Aki ke hutan!" tegas Ki Dayat, dia mulai bergerak melangkah melewati perkebunan jagung dan semakin menjauhi desa.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak. Angin sejuk malam semakin berhembus kencang, membawa aroma tanah basah. Suasananya mencekam dan suara alam menemani setiap angkah mereka.

Wijaya sedikit takut, karena dia tidak pernah masuk ke hutan lebih dalam apalagi pada malam hari. Namun langkah Ki Dayat terlihat santai tanpa ada rasa takut yang terlihat di dalam dirinya.

Entah, sudah berapa lama mereka berjalan menyusuri jalur setapak yang jarang dilalui orang. Lalu langkah Ki Dayat pun terhenti saat mereka sampai di sebuah kawasan yang di kelilingi pohon besar dan tinggi.

Di tengah kawasan itu, ternyata berdiri kokoh sebuah candi kuno yang sangat megah dan kental dengan suasana peradaban kuno. Wijaya sangat takjub dengan pemandangan di hadapannya.

Candi itu memiliki lima bangunan dimana yang paling besar ada di bagian tengah sementara yang kecil berada di kedua sisi depan dan belakang.

"Wijaya, candi ini adalah peninggalan leluhur kita," kata Ki Dayat dengan nada serius.

"Tidak banyak yang tahu tentang tempat ini, hanya beberapa orang yang terpilih saja. Salah satunya para Kepala Desa, tadinya Aki akan memberitahumu tentang ini setelah satu tahun kepemimpinanmu."

Wijaya berjalan pelan menuju candi itu yang beberapa bagiannya sudah ditutupi lumut tebal. langkah Wijaya Kusuma lalu terhenti tepat di depan pintu candi itu.

Ki dayat lalu berkata, "Rahasianya tidak sampai disitu, kemari!" Wijaya lalu mendekat, Ki Dayat berjalan ke arah belakang candi.

"Kamu ingin tahu, kenapa leluhur kita merahasiakan tempat ini dari semua orang? Termasuk pemerintah? Karena di dalam candi ini terdapat harta yang sangat banyak, kamu percaya tidak?"

"Ah iya, saya percaya Ki!" jawab Wijaya dengan lantang.

Ki dayat menginjak salah satu bebatuan di lantai, karena tekanan sebuah balok akhirnya bergerak ke bawah, kemudian memunculkan reaksi dari pintu candi yang bergeser.

Saat pintu candi terbuka, Wijaya kaget dan terjatuh hingga obornya terlepas. Untung saja api nya tidak mati, Wijaya lalu mengambil obornya lagi dan mengarahkan ke depan.

Wijaya bangkit lalu mengikuti Ki Wijaya ke dalam, di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali perhiasan emas dan benda-benda antik.

"Ki! Apa ini mimpi! Kenapa di dalamnya banyak barang seperti ini!" Tegas Wijaya terbelalak kaget melihat setumpuk koin emas.

"Kamu lihat guci dengan ukiran naga terbang, menurutmu dari mana asal benda-benda ini?" tanya Ki Dayat.

"Dari mana ya, saya tidak tahu Ki."

"Pada zaman dahulu, Desa Talaga seungit dan Desa Karajaan Sagara adalah satu wilayah dan wilayah itu membentang dari atas sini sampai wilayah pesisir, di jaman itu, banyak pedagang dari negeri lain yang singgah kesini, mereka dan kerajaan sering melakukan barter, menukar rempah-rempah, kayu, bambu, dan segala macam kekayaan alam di tempat ini dengan barang-barang yang mereka bawa. Terkadang para pelayar itu juga singgah untuk makan dan membayar dengan koin-koin emas."

"Tunggu, Ki! Kerajaan?" tanya Wijaya.

"Iya, kerajaan. Dulu di sini ada kerajaan kecil!"

"Apa nama kerajaannya?" tanya Wijaya penasaran.

"Nama kerajaannya adalah Kerajaan Sanghyang Salaka Bumi."

Wijaya Kusuma kagum mendengar penjelasan Ki Dayat, dia tidak menyangka desanya memiliki sejarah yang sangat luar biasa. Wijaya benar-benar takjub dengan setumpuk harta milik para leluhurnya.

Terpopuler

Comments

Endro Budi Raharjo

Endro Budi Raharjo

kerajaan yg tdk ada dlm sejarah.... ckp rapat menyembunyikan keberadaannya...

2024-09-30

1

Ropin Mudian

Ropin Mudian

ayo cepat lanjutannya. 😂

2024-08-01

1

Was pray

Was pray

lanjut.....up nya ditambahi thor sehingga tidak hanya satu pokok bahasan saja yg dibahas, ya paling tidak dua pokok bahasan. biar lebih seru..

2024-07-31

2

lihat semua
Episodes
1 Tanghulu Sate Buah Viral
2 Ada Mayat di Kolam Ikan
3 Kedatangan Polisi dan Wartawan
4 Terbukanya Rahasia Baru
5 Perbedaan Pendapat
6 Semakin curiga
7 Saung di ladang jagung
8 Sanghyang salaka bumi
9 Gadis-gadis kota
10 Air rebusan bunga niskala
11 Hutan larangan
12 Jiwa yang terlepas dari raga.
13 Melarikan diri
14 Penyesalan Ajat
15 Evakuasi Jenazah Pak Arifin
16 Memadamkan Emosi Yang Berkobar
17 Pertemuan Terakhir
18 Rayuan Istri Orang Lain
19 Bimbang
20 Kabut di Pagi Hari
21 Rapat di Balai Desa
22 Golok Sakti Ki Dayat
23 Golok Sakti Ki Dayat Bagian Kedua
24 Perjalanan Menuju Air Terjun Naga
25 Pertemuan dengan Raja Hutan
26 Mawangi si Gadis Cantik
27 Keluarga Mawangi
28 Malam Mencekam!!
29 Pertarungan Mahkluk Gaib
30 Prabu Laga Winar
31 Padang Savana
32 Pertarungan Pencak Silat
33 Bertemu Raja Monyet
34 Raja Monyet yang berbohong
35 Pertarungan Terakhir Macan Prabu
36 Air Terjun Naga
37 Ilmu Kanuragan
38 Duel di Pagi Hari
39 Terbukanya Mata Batin Wijaya Kusuma
40 Dewi Ratna Sari
41 Jebakan Dewi
42 Hukuman Untuk Dewi
43 Malam Bulan Purnama
44 Malam Bulan Purnama Bagian kedua
45 Akhir dari Meditasi
46 Cerita Made
47 Membuka Mata Batin
48 Sejarah Cincin Batu Biru
49 Cerita Tentang Keabadian
50 Undangan Dari Kerajaan
51 Raksasa yang Kelaparan
52 Sambutan dari Raja Erlangga Kusuma
53 Awal Mula Terciptanya Peraturan Adat
54 Raja Erlangga dan Pertolongan Sosok Leluhur
55 Kabar dari Siluman Tanah
56 Ada Apa Dengan Desa Adat?
57 Harta atau Nyawa
58 Firasat Buruk Guru Spiritual
59 Misi Untuk Made
60 Misi Untuk Made Bagian 2
61 Sampai di Desa Karajaan Sagara
62 Bertemu Wulandari
63 Bertemu Wulandari Bagian Kedua
64 Api Unggun Raksasa
65 Tuduhan Tanpa Bukti
66 Tuduhan Tanpa Bukti Bagian Kedua
67 Kedatangan Pasukan Kepolisian
68 Pembebasan Desa Adat
69 Harta Karun Leluhur
70 Pagi yang Menegangkan
71 Bayang-Bayang Ilmu Hitam Ajat
72 Panggilan Tanggung Jawab
73 Langkah Baru: Ponsel Pertama Kepala desa
74 Manusia Setengah Iblis
75 Membalaskan Dendam
76 Perang Energi
77 Pertolongan di Ujung Harapan
78 Ketegangan di Teras Rumah
79 Kepergian Warga Desa
80 Ketika Sejarah Bicara: Munculnya Raja Erlangga
81 Tenaga Dalam dan Kebangkitan Jiwa
82 Senjata Dari Bambu
83 Melawan Dedemit Wanita
84 Kembali ke Masa Lalu
85 Mencari Jawaban: Bertemu Nyi Rohaya
86 Mengungkap Fakta
87 Perpisahan dan Air Mata
88 Membelah Waktu
89 Akhir Jabatan Kepala Desa Talaga Seungit
90 Acara Pergantian Kepala Desa Adat
91 Dua Lawan Satu
92 Raja Erlangga Kusuma: Pertemuan Dua Dimensi Waktu
93 Kembalinya Sukma Sang Raja
94 Serigala Merah
95 Kabut Ilusi
96 Kabut Ilusi Bagian Kedua
97 Restu Alam Semesta
98 Mencari Pak Toha
99 Menangkap Pak Toha
100 Akhir Kisah Wijaya Kusuma
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Tanghulu Sate Buah Viral
2
Ada Mayat di Kolam Ikan
3
Kedatangan Polisi dan Wartawan
4
Terbukanya Rahasia Baru
5
Perbedaan Pendapat
6
Semakin curiga
7
Saung di ladang jagung
8
Sanghyang salaka bumi
9
Gadis-gadis kota
10
Air rebusan bunga niskala
11
Hutan larangan
12
Jiwa yang terlepas dari raga.
13
Melarikan diri
14
Penyesalan Ajat
15
Evakuasi Jenazah Pak Arifin
16
Memadamkan Emosi Yang Berkobar
17
Pertemuan Terakhir
18
Rayuan Istri Orang Lain
19
Bimbang
20
Kabut di Pagi Hari
21
Rapat di Balai Desa
22
Golok Sakti Ki Dayat
23
Golok Sakti Ki Dayat Bagian Kedua
24
Perjalanan Menuju Air Terjun Naga
25
Pertemuan dengan Raja Hutan
26
Mawangi si Gadis Cantik
27
Keluarga Mawangi
28
Malam Mencekam!!
29
Pertarungan Mahkluk Gaib
30
Prabu Laga Winar
31
Padang Savana
32
Pertarungan Pencak Silat
33
Bertemu Raja Monyet
34
Raja Monyet yang berbohong
35
Pertarungan Terakhir Macan Prabu
36
Air Terjun Naga
37
Ilmu Kanuragan
38
Duel di Pagi Hari
39
Terbukanya Mata Batin Wijaya Kusuma
40
Dewi Ratna Sari
41
Jebakan Dewi
42
Hukuman Untuk Dewi
43
Malam Bulan Purnama
44
Malam Bulan Purnama Bagian kedua
45
Akhir dari Meditasi
46
Cerita Made
47
Membuka Mata Batin
48
Sejarah Cincin Batu Biru
49
Cerita Tentang Keabadian
50
Undangan Dari Kerajaan
51
Raksasa yang Kelaparan
52
Sambutan dari Raja Erlangga Kusuma
53
Awal Mula Terciptanya Peraturan Adat
54
Raja Erlangga dan Pertolongan Sosok Leluhur
55
Kabar dari Siluman Tanah
56
Ada Apa Dengan Desa Adat?
57
Harta atau Nyawa
58
Firasat Buruk Guru Spiritual
59
Misi Untuk Made
60
Misi Untuk Made Bagian 2
61
Sampai di Desa Karajaan Sagara
62
Bertemu Wulandari
63
Bertemu Wulandari Bagian Kedua
64
Api Unggun Raksasa
65
Tuduhan Tanpa Bukti
66
Tuduhan Tanpa Bukti Bagian Kedua
67
Kedatangan Pasukan Kepolisian
68
Pembebasan Desa Adat
69
Harta Karun Leluhur
70
Pagi yang Menegangkan
71
Bayang-Bayang Ilmu Hitam Ajat
72
Panggilan Tanggung Jawab
73
Langkah Baru: Ponsel Pertama Kepala desa
74
Manusia Setengah Iblis
75
Membalaskan Dendam
76
Perang Energi
77
Pertolongan di Ujung Harapan
78
Ketegangan di Teras Rumah
79
Kepergian Warga Desa
80
Ketika Sejarah Bicara: Munculnya Raja Erlangga
81
Tenaga Dalam dan Kebangkitan Jiwa
82
Senjata Dari Bambu
83
Melawan Dedemit Wanita
84
Kembali ke Masa Lalu
85
Mencari Jawaban: Bertemu Nyi Rohaya
86
Mengungkap Fakta
87
Perpisahan dan Air Mata
88
Membelah Waktu
89
Akhir Jabatan Kepala Desa Talaga Seungit
90
Acara Pergantian Kepala Desa Adat
91
Dua Lawan Satu
92
Raja Erlangga Kusuma: Pertemuan Dua Dimensi Waktu
93
Kembalinya Sukma Sang Raja
94
Serigala Merah
95
Kabut Ilusi
96
Kabut Ilusi Bagian Kedua
97
Restu Alam Semesta
98
Mencari Pak Toha
99
Menangkap Pak Toha
100
Akhir Kisah Wijaya Kusuma

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!