Nineteenth : keromantisan Ryan dan Angie

“Ryan.. Apa yang kau lakukan..”

“Hmm~ hanya berbicara dengan teman lamaku.”

“Jangan menyebutkan Tom sebagai teman lamamu, kalian terlihat akan membunuh satu sama lain, saat bertatapan.” Ujar Angie dengan kesal, Ryan hanya menghela nafasnya.

“Kenapa ??”

“Apanya ??”

“Kenapa kau marah ??”

“Aku tidak nyaman dengan tatapannya.” Ujar Angie dengan nada rendah, Ryan menghela nafasnya, dia tahu jika Angie terlihat tidak nyaman saat Tom menatapnya, tapi Ryan mengedepankan emosinya dan ingin menjatuhkan Tom melalui perkataannya. Dia kemudian mendekati Angie dan memeluknya, kemudian berkata.

“Haruskah aku mencongkel matanya untukmu sayang ??”

Perkataan Ryan membuat Angie membulatkan matanya dengan sempurna dan menepuk bahunya dengan sedikit kesal.

“Berhenti bercanda !! Itu tidak lucu !!”

“Aku tidak bercanda.” Ujar Ryan dengan datar, membuat Angie semakin takut dan ngeri, dia lupa siapa sosok lelaki didepannya.

“Tidak perlu sebegitunya, aku hanya ingin kau menjauhi Tom, agar lelaki itu tidak memiliki kesempatan untuk melihatku atau mendekatiku.” Ujar Angie berbicara dengan Ryan, dan menenangkan lelaki itu sebelum dia melakukan ide gilanya.

“Baiklah, kalau begitu sayang.” Ujar Ryan dengan berat hati, seakan kecewa karena Angie tidak mengijinkan apa yang hendak dia lakukan.

“Ryan.. Bolehkah aku bertanya..”

“Hmm~ tentu saja.. Tanyakan saja.”

“Apa.. Apa kau memiliki mantan kekasih ??” Entah kenapa suara Angie terlihat sangat berat saat mempertanyakan mengenai mantan kekasih Ryan, sementara lelaki itu terdiam sejenak, kemudian menjawab.

“Ya, aku punya.”

“.....”

“Kenapa ??”

“... Tidak ada..”

Hah, Angie yang bertanya, dirinya juga yang merasa cemburu saat tahu Ryan memiliki mantan kekasih. Berharap saja, mantan kekasih Ryan tidak ada di kapal pesiar ini.

Ryan menoel pipi Angie dengan lembut, “Jika kau cemburu, tidak perlu menanyakan apapun.” Ujar Ryan dengan jahil.

“A.. Aku tidak cemburu !!” Ujar Angie dengan kesal.

“Awhh~ benarkah mungil kesayanganku ini tidak cemburu ??” Ujar Ryan dengan nada jahilnya, membuat pipi Angie memerah malu.

“Ish~ sudah sana !!” Angie mengibaskan tangannya sembari mengusir tangan Ryan yang terus menyentuh bagian pipinya dengan lembut.

“Jika aku bertemu mantan kekasihku, dan berbicara kepadanya, apakah boleh ??” Ujar Ryan dengan nada jahil, membuat Angie menatap tajam ke arah Ryan.

“Tidak !!”

“Kenapa tidak boleh, sayang~ ??”

“Kalian sudah menjadi mantan, artinya tidak boleh ada pembicaraan atau hubungan apapun diantara kalian !!” Ujar Angie dengan kesal, dan itu membuat Ryan tertawa puas disana. Dia terlihat senang dengan ekspresi polos Angie yang begitu cemburu terhadapnya, sementara Angie yang tadinya sempat kesal saat Ryan menertawakannya, kini justru malah berbalik memandang kagum ke arah lelaki itu.

Saat Ryan tertawa senang, dia terlihat jauh lebih tampan dan menawan, dia melihat ekspresi Ryan pertama masuk ke dalam rumah sakit, begitu dingin dan sinis kepada siapapun, sementara kini lelaki itu mulai bisa tertawa dengan bebas selayaknya manusia biasa.

Setelah selesai tertawa, Ryan menatap istrinya itu sembari berbicara kepadanya, “Iya istriku yang paling cantik, aku tidak akan berbicara dengan mantan kekasihku lagi. Toh, aku sudah tidak bisa berbicara dengannya.” Ujar Ryan, membuat Angie menganggukkan kepalanya.

“Kau memang tidak boleh.” Ujar Angie dengan sedikit kesal, membuat Ryan tertawa kecil sembari membelai bagian rambutnya.

“Oh iya, dokter kandungan sudah dipersiapkan, aku sudah menelfon pihak resepsionis untuk memberikan jadwal dan nomer antrian.” Ujar Ryan.

“Eh ?? Disini, kita mengantri ??”

“Sayang~ ada banyak ribuan wanita hamil disini, tidak mungkin jika mereka tidak memeriksa kandungan mereka.” Ujar Ryan tersenyum kecil, kemudian Angie menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, dan kapan jadwalku ??”

“Besok, besok kita akan melakukan pemeriksaan, jadi bersantailah hari ini, atau kau mau berenang ??”

“Hmm~ aku.. Aku tidak bisa berenang.” Ujar Angie dengan sedikit malu-malu, wanita itu khawatir jika Ryan menertawakannya karena dirinya tidak bisa berenang. Dan benar saja, Ryan tersenyum geli dan berbicara disana.

“Tidak perlu khawatir mungil, banyak pelampung yang bisa kau pakai, lagipula tubuhmu terlalu mungil untuk berenang.” Ujar Ryan dengan geli, membuat Angie kesal dan memukulnya dengan bantal disana. Angie sebenarnya kesal, tapi ingin tertawa karena ucapan Ryan.

“Kau benar-benar menyebalkan, sudah sana pergi !! Aku tidak mau berenang !!” Ujar Angie dengan kesal, Ryan tertawa geli disana, kemudian menghentikan tawanya dan menatap istrinya.

“Mungil, sayang~ jangan marah, aku hanya bercanda. Aku akan membantumu berenang, dan mengajarimu, bagaimana ??” Tanya Ryan berbicara kepada Angie, membuat wanita itu melirik ke arah Ryan sebentar, lalu kemudian menimang perkataan dari suaminya.

“Hey.. Aku benar-benar ingin mengajarimu, lagipula berenang adalah olahraga yang baik untuk ibu hamil, aku akan membantumu dengan memegang tubuhmu. Hmm~ bagaimana ??”

“Hah.. Baiklah, terserah kau saja.” Ujar Angie yang akhirnya pasrah saja, dan Ryan yang senang memeluk istrinya dengan erat dan mengecup keningnya itu.

...

“Eh ?? Kolam renangnya disini ??”

“Iya, sayang~”

“Aku pikir, kita akan berenang dengan banyak orang.” Ujar Angie melihat kolam renang yang sepi, dan tidak ada yang berenang disana. Sementara Ryan tersenyum kecil, inilah kekuasaan uang yang dimiliki oleh Ryan. Karena dirinya membeli tiket eklusif, dia mendapatkan pelayanan VIP yang mewah dan megah, mendapatkan pelayanan sendiri. Jadilah, Ryan bisa menyewa satu kolam renang untuk keduanya, ada beberapa kolam renang ekslusif juga yang ada disana, dan disana terdapat lima kolam khusus, terkadang mereka akan berganti dengan orang kaya lainnya, dan memiliki jadwal sendiri.

Jangan salah, meskipun berbagi kolam renang dengan orang lain, kolam disana akan diganti dengan air yang baru, selesai dipakai. Dan Ryan meminta air hangat untuk kolam renang yang telah dia sewa, dan tentu saja, Angie tidak tahu hal tersebut.

Angie kemudian mendekati kolam renang, mencelupkan satu kakinya di kolam renang, dan terkejut saat mendapati kolam itu hangat.

“Ryan !! Airnya hangat ?!” Ujar Angie antara terkejut dan senang, dia berpikir akan berenang di air yang sangat dingin.

“Benarkah ?? Kolam renang disini, menggunakan air hangat semua.” Ujar Ryan berbohong.

“Begitukah ?? Wah, sangat menyenangkan jika memiliki uang, dan berenang disini.” Ujar Angie mengkhayal jika dirinya memiliki kolam renang air hangat itu, dia bisa berenang kapan saja, dan bahkan pada malam hari.

“Kalau begitu, ayo kita masuk ke kolam.”

“.... Entahlah Ryan, kelihatannya kolamnya sangat dalam.” Ujar Angie dengan ragu-ragu, Ryan kemudian memasuki kolam renang dengan perlahan, sembari memeriksa kedalaman dari kolam tersebut.

“Hmm.. Tidak terlalu dalam, hanya sebatas bahuku saja.”

“bahumu itu tinggi !! Kau itukan keturunan raksasa !!” Ujar Angie dengan kesal, Ryan kembali terkekeh geli, ya memang benar. Ryan jauh lebih tinggi daripada Angie, bukankah lelaki lebih tinggi daripada wanita ??

“Tidak, ayolah.. Aku akan memegangimu.” Ujar Ryan dengan mendekati bagian pinggiran kolam, tepatnya di bawah Angie.

Wanita itu dengan ragu-ragu, tapi kemudian Angie duduk di tepi kolam, memasukkan kedua kakinya secara perlahan, Ryan memegang pinggang Angie, dan kemudian menariknya masuk ke dalam.

“Ryan !! Aku akan tenggelam.”

“Tenang, jangan panik, pegang kedua bahuku, oke ??” Ujar Ryan dengan lembut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***