Twelveth : Bertemu mantan

Apa maksud ucapan Ryan ?? Batin Angie dalam hatinya, tapi dia berpikir lebih baik dirinya tidak bertanya apapun untuk sementara waktu.

“Tentu saja.” Ujar Angie tersenyum kecil, Ryan hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

“Nikmatilah makanan itu, baru setelah itu kita berjalan-jalan di taman.”

“Ti.. Tidak perlu, lebih baik kita segera urus saja urusanmu.” Ujar Angie mulai berubah pikiran, membuat Ryan memandangnya bingung.

“Kenapa ??”

“Aku tidak mau kita terlambat dalam urusan ini, jadi tidak apa jika langsung pergi setelah menikmati makanan ini.” Ujar Angie tersenyum, Ryan menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, terserah kau saja.” Ujar Ryan dengan acuh, sembari menikmati makanannya, sementara Angie seakan bertarung dengan pikirannya sendiri, tapi kemudian memilih menikmati makanan di depannya, karena aromanya yang sangat enak dan begitu enak.

Beberapa menit kemudian..

“Hah, akhirnya.. Kenyang sekali.” Ujar Angie merenggangkan tubuhnya setelah menikmati makanan yang lezat itu, Ryan terkekeh perlahan sembari menatap Angie yang terlihat lega setelah menghabiskan makanan didepannya.

“Baiklah, ayo kita keluar.” Ujar Ryan.

“Hmm.. Kita akan ke kasir, bukan ??”

“Ya, kau sudah siap ??”

Angie kemudian bangkit dari kursinya dan segera berdiri, “Sudah siap, ayo.” Ujar wanita itu dengan semangat, Ryan terkekeh pelan, mendekati istrinya dan menggandengnya.

Keluar dari ruangan itu, kemudian Ryan mengajak ke arah meja kasir, disepanjang perjalanan, Angie mengamati beberapa dekorasi indah pada restoran itu, dan tanpa tidak menyadari jika, mereka sudah sampai pada meja kasir. Sang pelayan yang sudah hafal, kemudian mengeluarkan bill atas nama Ryan dan Angie.

Wanita itu sempat melihat ke arah bill pembayaran, dan terkejut dengan harga fantastis dari restoran tersebut, harga yang dikeluarkan hampir setara $1525 dollar. Ryan kemudian mengeluarkan dompetnya, dan mengeluarkan golden card miliknya, dan menyerahkannya kepada sang pelayan itu.

“Baiklah, biar kami proses dulu pembayarannya.”

Ryan mengangguk secara perlahan, sang pelayan kemudian menggunakan alat untuk membayar menggunakan kartu, Angie hanya terdiam dan terkejut bukan main, sepertinya warisan Keluarga Manchelson tidak kaleng-kaleng, luar biasa kaya dan sukses. Tidak lama, sang pelayan kembali dan menyerahkan golden card itu kepada Ryan.

“Tuan, ini kartu anda.” Ujar sang pelayan itu.

“Baiklah, terima kasih.” Ujar Ryan dengan datarnya, lalu menggandeng Angie dan keluar dari restoran itu.

Keduanya keluar dari restoran dan mengarah menuju ke mobil, dan kemudian masuk ke arah pintu mobil depan, membuka pintu tersebut dan kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi masing-masing.

“Sekarang, kita akan kemana ??” Tanya Angie kepada Ryan, setelah duduk di kursinya dan mengenakan sabuk pengaman.

“Kau akan tahu nanti, dan aku pastikan kau akan menyukai tempat itu.” Ujar Ryan tersenyum misterius, Angie hanya berdiam diri sembari tersenyum kecil. Ryan juga mengenakan sabuk pengaman, memasukkan kunci mobilnya, dan kemudian menyalakan mobilnya.

“Hmm~ baiklah..” Ujar Angie disana, membalas ucapan Ryan yang menurut dia misterius dan aneh. Tapi Angie lebih baik menurut dengan Ryan, selagi lelaki itu tidak berlaku aneh-aneh kepadanya.

...

“Ryan ?? Dimana ini ??”

Ryan tersenyum kecil, Angie bingung saat melihat sebuah tempat berbentuk kapal yang ada di pinggir jalan, rupanya itu adalah tempat membeli tiket disebuah kapal pesiar, dan tentu saja harga yang dijual tidak murah, dan Angie tidak menyangka Ryan akan mengajaknya kemari.

“Kita akan membeli tiket untuk honeymoon kita, jadi aku mengajakmu kemari untuk memilih tujuan dan juga negara mana yang ingin kau tuju.” Ujar Ryan.

“Ta.. Tapi ini kapal pesiar ?!”

“Memang, aku ingin mengajakmu berjalan-jalan menggunakan kapal pesiar, apa kau tidak mau ??”

“Ten.. Tentu saja.. Aku mau.. Tapi..”

“Tidak perlu memikirkan apapun, hmm~ untuk biaya biar aku yang menanggung semuanya.”

Angie menghela nafasnya berat, “Baiklah.. Terserah kau saja..” Ujar Angie pasrah saja dengan ucapan Ryan.

Angie dan Ryan kemudian keluar dari mobil, dan masuk ke dalam tempat itu sembari berjalan dan bergandengan tangan, Ryan menggenggam tangan Angie, seakan enggan untuk melepaskan tangan wanita cantik nan mungil itu. Sementara Angie sendiri berusaha sibuk sendiri, melihat kesana dan kemari enggan menunjukkan wajahnya yang memerah malu, akibat perlakuan dari Ryan.

Setelah mereka masuk, dan melihat beberapa lokasi yang indah dan bagus untuk dijadikan tempat honeymoon, ditambah mereka menyediakan paket 1 minggu berada di tempat impian, dengan transportasi pulang pergi menggunakan kapal pesiar.

“Kau mau kemana, sayang ??” Tanya Ryan kepada Angie yang melihat ke beberapa lokasi yang berada di gambar yang terpasang didinding.

“Hmm~ aku belum tahu, semua tempat disini sangat indah.” Ujar Angie memandangi seluruh foto beberapa lokasi disana.

“Angie, kau berada disini ??”

Angie terkejut mendengarkan suara itu, hingga dia memandangi seorang lelaki di depannya yang menggunakan seragam karyawan disana, Angie terkejut dan tidak menyangka bertemu sosok lelaki itu di tempat ini, sementara Ryan menatap tidak suka dan semakin mempererat genggaman tangannya, dia menarik Angie dan memeluknya dari samping.

“Sayang, siapa lelaki itu ??” Tanya Ryan dengan nada tidak suka dan cemburu.

“Ah.. Perkenalkan dia adalah temanku, Keiko.” Ujar Angie dengan nada gugup, sementara lelaki itu menatap sendu ke arah Angie.

“Apakah setelah sekian lama kita menjalin hubungan, kau hanya menganggapku sebagai teman, Angie ??” Ujar lelaki bernama Keiko itu dengan sedih ke arah Angie.

“Menjalin hubungan ??” Ujar Ryan ke arah Angie seakan menunggu penjelasan dari istrinya itu. Angie menghela nafasnya berat.

“Maaf.. Keiko adalah mantan kekasihku.” Ujar Angie dengan ragu-ragu.

“Oh.” Ujar Ryan dengan singkat dan dingin, sementara Angie semakin ketakutan saja mendengarkan perkataan dari Ryan.

“Er... Keiko.. Perkenalkan ini Ryan.. Dia adalah suamiku.” Ujar Angie memperkenalkan Ryan kepada Keiko. Membuat Keiko terkejut bukan main dengan perkataan dari Angie.

“Aku pikir kau akan menikah dengan Tom, lelaki yang dijodohkan orang tuamu.” Ujar Keiko dengan terkejut.

Angie menggelengkan kepalanya,  “Ah.. Aku memilih menikahi sosok yang aku cintai, dan itu adalah Ryan.” Ujar Angie tersenyum disana, membuat sebuah tatapan luka di mata Keiko, seakan Angie mengatakan bahwa dirinya lebih mencintai Ryan ketimbang dirinya.

Tapi apa daya, namanya hati tidak bisa dipaksakan bukan ?? Memang dirinya dan Angie menjalin hubungan cukup lama, tapi jika yang diinginkan oleh Angie adalah Ryan, Keiko bisa apa ?? Dirinya hanya seorang yang beruntung yang bisa memiliki wanita cantik itu meskipun hanya berstatus sebagai kekasih dulunya.

“Begitukah ?? Selamat atas pernikahanmu, kalau begitu.” Ujar Keiko dengan sedikit berat, sementara Ryan tersenyum penuh kemenangan saat Angie menyatakan jika wanita itu mencintainya. Beruntung saja, Angie langsung membuat Ryan senang, jika tidak maka lelaki itu akan membunuh Keiko secara langsung dihadapan semua orang.

Angie benar-benar menjadi orang yang bisa menenangkan Ryan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***