Pernikahan

Hari ini menjadi hari terburuk dalam hidup Nessa Ananta. Wanita cantik yang kerap di panggil Eca itu akan melangsungkan pernikahannya dengan suami Kakaknya sendiri. Lebih tepatnya Kakak yang berasal dari keluarga angkatnya.

"Kamu udah siap Ca?"

"Udah Mbak"

Siap tidak siap, Eca tentu harus siap. Dia sudah terlanjur menyetujui permintaan Nola. Meski Kakaknya itu begitu licik karena menjadikannya tumbal demi kebahagiaan Kakaknya sendiri, tapi jauh di lubuk Eca yang paling dalam, dia menyayangi Nola. Dia tidak tega melihat Nola hancur karena rumah tangganya yang tak memiliki keturunan.

Meksi begitu, Eca ingin sekali menertawakan dirinya sendiri. Dia merasa kasihan pada Nola tapi dirinya sendiri begitu memperihatinkan.

Eca di bawa keluar oleh Nola ke ruang tamu dalam rumahnya. Di sana sudah ada Bara, Umar, penghulu dan satu orang lagi yang Eca tidak kenal.

"Duduklah Ca" Bisik Nola sambil sedikit mendorongnya ke sofa di mana Bara telah duduk di sana.

Eca hanya menurut meski dia terus menundukkan wajahnya. Dia enggan sekali menatap pria yang sebentar lagi menjadi suaminya.

"Bisa kita mulai Pak?"

"Silahkan Pak penghulu" Suara Berat Bara membuat Eca semakin menyadari keberadaan pria di sampingnya itu.

Tangan Bara mulai menyambut uluran tangan penghulu. Hingga sebuah kalimat yang ingin Eca dengar saat bersanding dengan Efan mulai terucap.

Hati Nola hancur melihat suaminya sendiri menjabat tangan penghulu untuk menghalalkan wanita lain. Tapi ini adalah pilihannya, jadi dia harus bisa menahan rasa sakitnya sendirian.

"Ini hanya sementara, aku harus kuat!" Nola mengusap air matanya sambil menguatkan dirinya sendiri.

"Bagaimana saksi, sah?"

"SAH!!"

Ucap Umar dan seseorang lagi yang sejak tadi hanya diam di sana.

"Alhamdulillah sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Silahkan cium tangan suaminya Bu"

Eca begitu enggan menyambut tangan Bara yang sudah terulur kepadanya. Tangan putih dengan tonjolan otot di punggung tangannya itu dengan sangat terpaksa di raih oleh Eca. Dia mengecup punggung tangan Bara dengan begitu singkat.

Begitu sedihnya dia karena nama Ayahnya tidak disebutkan saat dirinya dipinang seorang pria.

"Selamat, sekarang kalian udah jadi suami istri. Aku nggak tau harus sedih atau bahagia saat ini" Nola menatap suami dan adiknya dengan miris.

"Aku bahagia karena akhirnya aku akan segera terbebas dari tekanan orang tuamu sayang. Tapi aku sedih karena selama satu tahun ini aku akan berbagi dirimu dengan adikku sendiri" Ucap Nola setelah yang lainnya pergi dari sana.

Eca yang sedang tak mau mendengar apapun lebih memilih beranjak dari sana. Meninggalkan Nola dan juga Bara yang baru saja menjadi suaminya.

"Semua yang kamu rasakan itu akibat dari ulahmu sendiri Nola. Seandainya kamu bersabar dan mendengarkan ku, pasti kamu tidak akan sakit hati seperti ini" Bara sebenarnya tak tega pada Nola tapi dia berusaha menutupi semuanya karena dia masih marah pada istri pertamanya itu.

"Udahlah sayang, ini sudah terjadi. Aku yakin aku bisa melewati semua ini. Sekarang lebih baik kamu fokus pada tujuan kita. Buat Eca segera hamil dan segera ceraikan dia setelah dia melahirkan!"

"Ck, terserah!" Jawab Bara dengan acuh. Dia juga ikut meninggalkan Nola menuju kamarnya.

Nola yang saat ini sendirian di ruang tamu menatap kepergian Bara juga menatap ke arah pintu kamar yang di gunakan Eca saat ini.

"Kenapa aku merasa Bara akhir-akhir ini berubah? Dia lebih sering mengacuhkan ku? Apa dia semarah itu dengan pernikahan ini?" Gumam Nola seorang diri.

Sementara itu di kamar Eca...

Tak peduli riasannya akan mengotori ranjang yang ia jadikan tempat untuk menumpahkan tangisnya. Eca menangis menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.

Sekarang ini susah menjadi seorang istri dari suami Kakaknya sendiri. Suami yang tidak ia cintai sama sekali. Apalagi kalau mengingat sikap Bara selama ini, membuat Eca membenci laki-laki itu.

Tapi Eca kembali tersadar kalau dia sendiri yang menyetujui permintaan Nola. Sekarang, dengan sangat terpaksa Eca juga harus memenuhi apa yang Nola inginkan. Memberikan anak untuk suaminya kemudian di ceraikan setelah melahirkan.

Kalau di pikir lagi, apa kelak Eca sanggup menyerahkan anaknya untuk Nola. Apa Nola tega melepas buah hatinya sendiri.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Membayangkan tubuhnya di jamah oleh Bara saja sudah membuat Eca jijik. Padahal Bara adalah suaminya sendiri. Tapi hati Eca yang telah terpaut pada Efan membuatnya dirinya tak rela kalau Bara menyentuhnya.

Eca hanya ingin menyerahkan tubuhnya pada pria yang ia cintai, yaitu Efan. Tapi nyatanya sekarang dia sudah sah menjadi milik orang lain.

Mungkin satu tahun lagi dia akan lepas dadi ikatan pernikahan itu, tapi apakah Efan nantinya masih bisa menerimanya? Kalaupun bisa, apa Eca tega melukai Efan seperti itu?

Karena telah lelah menangis, Eca tak sadar kalau dia tertidur hingg sore hari. Dirinya baru keluar kamar saat setelah membersihkan tubuhnya.

Seperti biasa, rumah besar itu tampak begitu sepi. Entah kemana dua penghuninya yang lain.

"Non?"

Eca tersentak saat ia berbalik karena langsung berhadapan dengan asisten rumah tangga di sana.

"Eh Mbak Pon, ngagetin aja"

"Non Eca butuh apa? Dari tadi pagi Non Eca belum makan kan, Mbak siapkan makan ya?"

"Nggak usah Mbak, saya nggak lapar. Saya cuma mau buat jus aja Mbak. Haus rasanya"

"Ya udah duduk dulu ana, biar Mbak yang buatkan"

"Nggak usah Mbak. Saya bisa sendiri kok"

"Udah nggak papa. Mau jus apa, jeruk mau?"

"Boleh Mbak. Makasih ya?"

"Sama-sama"

"Oh ya Mbak. Mbak Nola kemana ya?"

"Mbak Nola pergi setelah acara pernikahan Mbak Eca tadi. Kalau Mas Bara belum turun sejak tadi. Mas Bara juga belum makan kaya Mbak Eca. Itu makan siangnya masih utuh karena belum ada yang makan"

Eca melihat ke meja makan yang masih terdapat makanan di beberapa mangkuk kaca.

Eca lalu duduk di meja makan untuk menunggu jusnya jadi. Tangannya memijit keningnya yang terasa pening. Mungkin itu karena tadi Eca terlalu lama menangis.

Kriet...

Eca menatap kala mendengar seseorang menarik kursi di sampingnya.

Sedetik kemudian, Eca menyesal karena telah melihat keberadaan orang itu.

"Ayo makan, kamu belum makan kan?"

Ece mengernyit dan menajamkan pendengarannya. Dia seperti salah mendengar karena saat ini Bara bicara begitu lembut kepadanya.

"Kenapa? Ada yang salah?" Bara menatap mata Eca yang terlihat sembab.

"Jelas salah! Kesambet apa dia bisa lembut kaya gitu?"

"Udah nggak usah mikir macam-macam. Cepat ambilkan makan untuk saya. Perut saya lapar kabar sejak semalam belum terisi apa-apa!!" Perintah Bara dengan wajahnya yang kembali datar.

Eca semakin mengerutkan keningnya karena keheranan terhadap perubahan sikap Bara itu.

"Sudahlah, kayaknya tadi cuma bayangan ku aja. Mana bisa Bara berubah jadi lembut"

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

km kan bukan orang lain atau lawan jenis yg harus di batasi interaksinya eca km istrinya jd bara bere mulai lembut lah sm km gk ada batasan buat suami dgn istrinya klok dibatasi gk jdi2 kecebongnya si bara/Chuckle/

2025-02-18

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

penasaran penyebab bara benci sm eca,,apakah ada campur tgn nola 🤔

2024-11-22

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

hemmm... bencinya.benar" cinta ca

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!