Keputusan

Dua minggu telah berlalu, kini Nola menagih jawaban dari Eca. Sebenarnya Nola juga hanya mengharapkan satu jawaban dari Eca yaitu persetujuan Adiknya itu.

"Gimana Ca? Kamu udah dapat jawabannya kan? Kamu bukan adik kandungku kan Ca?"

Eca hanya diam lalu membuang pandangannya ke arah lain. Dua hari yang lalu hasil tes DNA miliknya memang sudah keluar. Tak perlu di jelaskan lagi bagaimana hasilnya kalau melihat raut wajah Eca yang begitu sendu dan sudah siap meluncurkan air mata.

"Kamu mau mengelak juga nggak akan bisa Ca. Terima saja kenyataannya. Lagipula aku juga sudah menganggap mu sebagai adikku sendiri"

Eca tersenyum kecut mendengarnya. Eca jelas masih ingat apa yang Nola katakan pada Bara waktu itu jika dia hanya di jadikan tumbal untuk kebahagiaan Nola saja.

"Oke, kalau gitu. Aku akan mengatur pernikahan kamu dan Bara. Kamu tenang aja karena pernikahan kalian tidak akan di ekspose demi kebaikan kamu sendiri. Kamu tinggal terima beres. Kamu juga tenang aja, kami melakukan ini tentu tidak gratis. Kamu akan mendapatkan komisi yang besar setelah kalian bercerai. Ka.."

"Stop Mbak!!!" Potong Eca.

"Aku bahkan belum menyetujuinya tapi kamu sudah merencanakannya sedemikian rupa. Apa Mbak Ola benar-benar nggak punya hati lagi? Aku juga punya kehidupan sendiri Mbak. Aku punya seseorang yang aku cintai. Aku juga ingin bahagia Mbak!!"

Nola tersentak dengan penolakan Eca. Wanita yang sudah sangat frustasi dengan desakkan mertuanya itu melangkah maju ke hadapan Eca.

"Kamu pikir aku nggak mau bahagia hah??!!!!"

Nola memegang kedua bahu Eca. Menatap mata adiknya yang sudah basah itu dengan mata mengkilap.

"Kamu pikir aku hidup lontang-lantung tanpa orang tua itu karena siapa?? Apa aku perlu mengingatkan kembali apa yang membuatku kehilangan kedua orang tuaku?? Apa kamu udah lupa Eca?? Apa kamu lupa HAHH!!!" Sentak Nola sambil mendorong Eca sampai gadis malang itu tersungkur ke lantai.

"Kalua bukan karena menuruti keinginan mu dulu, pasti kedua orang tuaku masih hidup!! Kalau dulu Ayah lebih memilih berlibur ke pantai sesuai dengan keinginan ku daripada berlibur ke puncak pasti mobil mereka nggak akan masuk jurang!! Itu semua gara-gara kamu Ca!! Gara-gara keinginanmu!!"

Nola berbalik memunggungi Eca. Air matanya luruh karena mengingat bagaimana dulu orang tuanya pulang ke rumah hanya tinggal nama. Nola yang marah karena keinginannya tak di turuti untuk berlibur ke pantai membuat Nola tinggal di rumah seorang diri.

Ayah dan Ibunya memilih menuruti keinginan Eca yang waktu itu mendapat peringkat satu di sekolah. Hingga kecelakaan naas itu terjadi. Mobil yang Eca dan kedua orang tuanya naiki masuk ke dalam jurang. Dia antara ketiganya hanya Eca yang selamat dari musibah itu.

"Selama ini aku tidak pernah menyalahkan mu karena aku juga menyayangi mu Ca. Tapi di satu sisi, aku juga sedih karena kamu aku jadi kehilangan mereka"

Nola kembali berbalik menatap Eca yang masih tergugu dalam tangsinya.

"Sekarang, apa kamu bisa kembalikan mereka Ca? Apa kamu bisa menggantikan momen antara aku dan kedua orang tuaku yang hilang gara-gara kami?"

"Maafkan aku Mbak"

Nola menyeringai sambil mengedipkan matanya yang sudah kembali penuh dengan air mata.

"Maafkan itu untuk apa Ca? Walau kamu seribu kali mengucapkannya, Ayah dan Ibu nggak akan pernah bisa kembali"

Bukan hanya Nola, Eca sendiri merindukan kedua orang tuanya itu. Meski sekarang Eca tau mereka hanyalah orang tua angkatnya, tapi Eca tetap merindukan mereka. Rasa bersalah juga masih hinggap di dalam nantinya sampai saat ini.

Tapi apa yang harus Eca lakukan untuk menebusnya? Dulu Eca juga sempat ingin mengakhiri hidupnya karena rasa bersalah itu.

"Sudahlah, kalau kamu memang nggak mau bantu aku. Biarlah aku yang hancur. Hidupku memang sudah hancur sejak kamu mengantarkan kedua orang tuaku ke hadapan maut. Mungkin itu memang tujuan mu dari dulu karena dulu Ibu lebih menyayangiku "

"Enggak Mbak, aku nggak bermaksud seperti itu"

"Lalu apa Ca? Kamu aja nggak peduli sama aku kan? Padahal dulu aku selalu berbagi kasih sayang Ayah kepadamu. Apa yang seharusnya kau terima secara penuh malah harus aku bagi bersamamu. Maaf karena sudah membuka rahasia ini. Aku nggak akan datang dan memaksamu lagi. Mulai sekarang, jangan anggap aku saudaramu lagi!"

Nola meraih tasnya yang tergeletak di sofa. Dia memilih pergi dari apartemen kecil milik Adiknya itu.

"Oh ya, sebenarnya aku masih menyimpan sesuatu yang mungkin saja bisa menjadi petunjuk siapa orang tua kamu sebenarnya" Ucap Nola tanpa berbalik.

"A-apa Mbak? Apa itu Mbak, tolong katakan padaku Mbak!" Eca berdiri menghampiri Nola.

"Tapi sudahlah Eca, kamu juga tidak mau membantuku. Jadi lupakan saja tentang itu. Kamu juga sudah dewasa, untuk apa kamu mencari mereka. Kamu sudah tidak butuh mere..."

"Aku bersedia Mbak!!" Potong Eca dengan cepat.

"Apa kamu bilang?" Nola berbalik menatap adiknya.

"Aku bersedia menjadi madumu" Eca menutup matanya yang di susul dengan cairan bening keluar dari matanya. Air matanya kembali luruh dalam hening.

"Berkah Ca?" Nola menatap Eca dengan penuh binar.

"Iya Mbak. Aku akan melakukan ini demi menebus rasa bersalahku padamu. Aku juga ingin tau siapa orang tuaku Mbak"

"Makasih Ca. Aku tau kalau kamu gadis yang baik"

Ingin sekali Eca tertawa dengan manisnya kata-kata Nola. Padahal sejak tadi Nola terus saja memakinya.

"Kalau gitu aku akan segera menyiapkan segalanya Ca. Kamu nggak usah khawatir ya?"

"Tapi apa Mas Bara udah setuju Mbak?"

"Itu urusanku Ca. Yang penting itu kamu" Nola mengusap wajah Eca yang basah.

"Tapi cuma satu tahun kan Mbak? Kalau aku nggak bisa punya anak, kami akan bercerai. Kalau aku hamil Mas Bara akan menceriakan ku saat aku sudah melahirkan?" Eca merasa dirinya begitu mengenaskan.

Menikah dengan orang yang tidak ia cintai. Kemudian akan di ceraikan setelahnya. Menikah juga belum tapi perceraian sudah menunggunya depan mata.

"Benar Ca. Tapi Mbak minta sama kmu, tolong jangan libatkan hati dalam hal ini. Tolong jaga hati kamu untuk tidak jatuh cinta dengan Bara. Kamu tau kan kalau aku begitu mencintai Bara? Hanya dia kebahagiaan ku saat ini. Kamu bisa kan?"

Deg...

Apalagi yang Eca dengar itu. Meski dia sendiri sudah memiliki pria yang ia cintai, tapi membayangkan menjalani rumah tangga yang seperti itu tentu saja membuat Eca takut.

Dia bukan takut jatuh cinta dengan Bara, namun dia takut tidak akan pernah merasakan yang namanya bahagia saat terbelenggu dengan pernikahan yang tidak ia inginkan.

"Aku nggak bisa janji karena kita tidak akan pernah tau bagaimana Tuhan membolak-balikkan hati seseorang. Tapi tenang aja Mbak. Aku sudah punya Efan, pria yang aku cintai" Biar saja Nola marah akan jawaban yang ia berikan itu. Tapi memang dia tidak bisa berjanji lagi.

"Mbak percaya sama kamu Ca!" Nola yakin bahwa cinta yang Bara miliki hanyalah miliknya seorang.

Terpopuler

Comments

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

egois bgt...smg diputar balik sm otor

2024-12-30

0

Firgi Septia

Firgi Septia

perempuan jahat dan egois makanya belum di kasi anak

2024-11-26

0

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

aq malah berdoa Bara jatuh cinta sedalam2nya pda Eca dan nola di hempaskan

2024-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!