Bukan Adikku

"Mbak?" Panggilan Eca membuat Nola tersadar.

"Iya Ca?"

"Apa yang bisa ku bantu buat Mbak?"

"Ca aku mohon, jadilah maduku Ca"

Duarrr....

Eca terasa seperti di sambar petir pada siang bolong. Permintaan macam apa yang Nola ajukan kepadanya. Benar kalau sejak tadi Bara mengatakan jika Nola gila.

"A-apa Mbak? Apa kamu sadar sama ucapan kamu Mbak?"

Eca masih berharap jika apa yang Nola katakan itu hanya bercanda.

"Aku sadar Ca. Aku memintamu menjadi maduku dengan kesadaran penuh!!"

Eca langsung berdiri dan menatap tajam pada Nola. Baru kali ini Eca berani me atap Kakaknya seperti itu.

"Enggak Mbak!! Aku nggak mau!! Cari cara lain kan bisa. Atau menerima wanita lain yang di carikan oleh mertua mu. Aku nggak bisa Mbak. Ini terlalu konyol!!" Dada Eca naik turun karena kemarahannya.

"Apa kamu nggak kasihan sama aku Ca? Rumah tanggaku bisa hancur karena ini. Kamu tau sendiri kan gimana aku mendambakan kehidupanku yang sekarang?" Air mata Nola sudah tumpah di hadapan Eca.

"Tapi nggak kaya gini juga caranya Mbak. Kamu juga sama saja menghancurkan pernikahan kamu sendiri!!" Bentak Eca. Dia benar-benar tidak tau jalan pikiran Kakaknya seperti apa.

Bisa-bisanya dia memintanya untuk menjadi madunya sendiri. Wanita yang akan menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya sendiri.

"Sudah cukup Nola!! Lebih baik kamu pulang!! Benar kata Eca kalau rencana kamu ini konyol!!" Bara meraih lengan Nola untuk membawanya pulang tapi Nola segera menepisnya.

"Enggak!! Aku memang konyol!! Aku memang sudah gila sepeti apa yang kalian katakan. Apa kalian mau ada di posisiku saat ini biar kalian bisa merasakannya? Kenapa kalian menghakimiku padahal kalian sendiri tidak tau rasanya jadi aku? Kenapa Hah???"

Tangis Nola semakin pilu. Dia mengharap belas kasihan dari orang-orang disekitarnya tapi tak ada yang bisa mengerti posisinya saat ini.

"Mbak" Eca tak tega melihat Nola saat ini.

Dia bersimpuh di hadapan Nola, mencoba untuk menghibur Kakaknya itu.

"Bukannya aku nggak menghakimi kamu Mbak. Tapi aku rasa, apa yang kamu lakukan saat ini salah"

"Terus aku harus gimana Ca? Apa aku harus melihat suamiku menikah dengan wanita pilihan Ibunya dulu biar kamu puas?"

Eca terkesiap karena Nola justru seperti menyalahkan dirinya saat ini.

"Aku nggak akan menikahi wanita itu Nola! Percayalah padaku!! Tolong jangan gegabah, kita bisa cari cara lain Nola!!" Bara masih mencoba meyakinkan Nola.

"Aku mau gila rasanya!! TOLONG MENGERTILAH AKUUU!!" Nola berteriak sambil mengacak rambutnya.

"Mbak, tolong tenang dulu Mbak. Jangan kaya gini!!" Nola memegang kedua tangan Nola.

"Kalau kamu memang nggak mau bantu aku. Lebih baik kamu pergi Ca. Anggap saja aku bukan Kakakmu lagi!"

Deg...

Eca terkejut karena Nola tak mau menganggapnya adik lagi hanya karena Eca menolak keinginan gila Kakaknya itu.

"Oke Mbak. Seandainya aku bersedia menikah dengan Mas Bara. Itu juga nggak boleh dalam agama kita Mbak. Kita saudara kandung, haram hukumnya menjadikan saudara kandung sebagai madumu" Eca mencoba menjelaskan dengan begitu lembut. Siapa tau Nola bisa memahaminya.

"Benar apa yang Eca katakan sayang. Jangan paksa dia!! Aku juga tidak mau menikahinya!!"

Eca hanya melirik ke arah Bara sekilas karena penolakannya itu.

"Berarti, seandainya kita bukan saudara kandung kamu mau kan menjadi maduku?"

Deg...

"Apa maksudmu Mbak?"

"Jawab dulu Ca. Apa kalau kamu bukan adik kandungku kamu mau membantuku?" Desak Nola.

"Nggak perlu di jawab Mbak, karena aku memang adik kandungmu!!" Eca berdiri menjauh dari Nola.

Omongan Nola sudah melantur ke mana-mana. Mungkin sudah waktunya mereka menghentikan obrolan konyol itu.

"Kamu bukan adikku Eca!! Kamu bukan anak kedua orang tuaku!!!"

Deg...

Eca yang ingin berbalik pergi langsung berhenti karena pengakuan Nola.

"A-apa maksudmu Mbak??"

"Jangan mengarang cerita hanya untuk memaksakan kehendak mu Nola. Kamu sudah keterlaluan!!" Desis Bara.

"Tapi aku nggak bohong!!" Nola ikut berdiri menatap Bara dan Eca secara bergantian.

"Kamu memang bukan adik kandungku. Kamu bukan anak yang terlahir dari rahim Ibuku. Kamu juga bukan anak Ayahku!! Jadi sudah waktunya sekarang kamu membalas kebaikan keluarga ku dengan menuruti keinginanku Eca!! Anggap saja ini sebagai balas budi karena kami sudah membesarkan kamu!!" Tatapan Nola yang selalu lembut pada Eca kini berubah menjadi tajam dan penuh kebencian.

"Nggak!! Kamu bohong Mbak!! Aku anak Ayah dan Ibu sepeti mu!! Aku nggak percaya!!" Bantah Eca meski perasaannya sudah mulai terguncang.

"Kalau kamu nggak percaya, kita bisa tes DNA!" Tantang Nola.

"Untuk apa tes DNA Mbak? Sudah jelas aku anak Ayah. Di dalam akta kelahiran juga tertulis nama Ayah sebagai waliku!!"

"Apa kamu percaya hanya dengan selembar kertas itu? Asal kamu tau Ca, dulu adikku yang baru saja lahir langsung meninggal. Di waktu yang sama, saat Ayah pulang menguburkan adikku, Ayah menemukan kamu di pinggir jalan. Mereka akhirnya menjadikanmu pengganti adikku tanpa ada yang tau!!"

"Enggak Mbak. Itu bohong!!" Nola menggeleng mencoba menyangkalnya.

"Tapi itu memang kenyataannya Ca. Kalau kamu nggak percaya, aku bisa mengajakmu ke makam adikku"

Eca hanya diam dengan air matanya yang menganak sungai. Meski dia tidak percaya dan mencoba berpikir jernih tapi tetap saja hatinya sakit.

Seandainya benar dia bukanlah anak kandung orang tua yang membesarkannya selama ini, jadi dia anak siapa? Pertanyaan itu kini terus bersarang di benaknya.

Bara sendiri yang ada di sana hanya bisa diam. Dia tidak tau seluk beluk keluarga Nola lebih dalam jadi dia tidak tau harus bagaimana. Dia hanya menatap Eca dengan tatapan Iba. Padahal dia biasanya selalu menatap Eca dengan begitu datarnya.

"Gimana? Kamu masih nggak percaya? Oh apa kamu masih yakin kalau kamu adikku karena wajah kita yang hampir mirip?" Nola membuat Eca menatap kearahnya.

"Aku juga nggak tau kenapa itu bisa terjadi. Tapi kata orang, kalau merawat anak orang sedari kecil, wajahnya bisa saja mirip dengan keluarga yang merawat itu sendiri. Tapi kalau kamu tetap nggak percaya, kita bisa tes DNA. Gimana?"

Eca yang masih syok tidak bisa bermata apa-apa. Tapi dalam hatinya dia masih yakin kalau dia tetap anak kandung kedua orang tuanya.

"Sekarang aku minta balas budimu Eca. Kalau bukan karena kebaikan kami, bayi malang itu tidak akan berdiri di depanku saat ini" Sinis Nola.

Wanita yang kini berubah menjadi wanita egois itu mendekat ke arah Eca. Dia menarik rambutnya hingga mendapatkan beberapa helai di tangannya.

Nola kemudian meraih tangan Eca dan memberikan rambutnya ke tangan adiknya itu.

"Lakukan tes DNA untuk meyakinkanmu. Setelah itu aku tunggu kesadaran mu!"

Eca menatap rambut Nola yang ia genggam dengan erat.

"Aku berharap kamu tau diri Eca" Bisik Nola penuh penekanan.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

gk mau rumah tanggamu hancur tp km mau manghancurkam kehidupan adikmu? gila km nola..tunggu giliran rumahtanggamu nantik hancur karna keegoisanmu jngan salahkan eca nola

2025-02-18

0

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

Eca jadilah istri Bara dan "balas budilah dengan baik" pd nola, org spt nola yg terbiasa hidup dgn topeng hrs secepatnya di kasih paham

2024-12-24

0

mamah cantikk

mamah cantikk

giliran beneran hancur saat suaminya mulai cinta sm adiknya g trm, konyol bgt pgn bahagia sendiri dan membiarkan adiknya sengsara

2025-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!