Rencana mertua

Bara langsung bergegas menjemput istrinya setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan Eca. Malam ini orang tuanya mengundangnya untuk makan malam di rumah utama.

"Kenapa wajah kamu kaya gitu?" Tanya Bara pada istrinya.

"Kayaknya aku udah tau apa tujuan Mama minta kita datang ke sini" Sahut Nola dengan ketus.

"Jangan berpikiran buruk dulu. Mana tau Mama cuma kangen sama kita"

"Ck" Nola berdecak dengan kesal.

Nola yakin kalau yang Bara ucapkan itu hanya untuk menghibur dirinya. Pasalnya sudah berkali-kali Ibu mertuanya itu selalu membicarakan hal yang sama saat mereka bertemu.

Nola bosan, dia kesal dan marah tapi dia hanya bosa memendamnya dalam hati. Nola sadar dia siapa, makanya dia tidak mungkin melawan Nyonya besar itu.

"Ayo masuk!" Bara menggenggam tangan Nola memasuki rumah masa kecilnya itu.

Rumah yang jauh lebih mewah dari rumah yang ditinggali Bara dan Nola saat ini.

"Malam Mah?" Bara menghampiri Mamanya yang sedang menata makanan di atas meja makan.

"Malam sayang" Nyonya besar itu memeluk putranya sekilas.

"Malam Ma, apa kabar?"

"Mama baik" Nyonya besar itu juga memeluk menantunya.

"Papa di mana?" Bara tampak mendongak menatap lantai dua.

"Sebentar lagi turun. Ayo duduk dulu" Ajak Dona pada anak dan menantunya.

"Iya Ma"

Tak lama dari itu, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga rumah besar itu.

"Kalian sudah datang?"

"Baru aja Pa" Sahut Bara pada Papanya itu.

"Ayo langsung makan aja. Kita bicara setelah makan malam" Dona mulai mengambilkan makanan untuk Randu.

Begitupun Bara dan Nola yang mengisi piringnya masing-masing. Di saat seperti ini, Dona sering kali menatap Nola dengan sinis karena tidak pernah melayani Bara dengan baik.

Suasana di meja makan yang hanya di isi oleh empat orang itu tampak hening. Hanya dentingan sendok yang mengisi keheningan mereka.

"Hemm!!" Dona melipat kedua tangannya di atas meja.

Suara Dona itu membuat Nola mengangkat wajahnya untuk menatap Ibu mertuanya.

"Bara, Nola. Mama rasa waktu yang Mama berikan untuk kalian sudah cukup untuk bersenang-senang. Sekarang sudah waktunya untuk memikirkan soal masa depan keluarga Gunawan"

"Mah, ak..."

"Dengarkan Mama dulu Bara!!" Dona tak ingin di bantah lagi oleh Bara seperti biasanya.

"Kamu keturunan keluarga Gunawan satu-satunya. Hanya kamu harapan Papa dan Mama untuk memiliki pewaris Bara!! Jadi Mama mohon kalian bisa memikirkannya!" Tekan Dona menatap anak dan menantunya dengan tajam.

"Mama, aku sama Nola juga selalu berusaha Ma. Kami juga ingin punya anak Ma, tapi kami memang belum di kasih kepercayaan. Mau gimana lagi Ma?" Bara juga begitu menginginkan kehadiran buah hati di dalam pernikahan mereka, tapi kalau Tuhan belum berkehendak, dia mau bagaimana lagi.

"Apa jangan-jangan kamu mandul? Atau Nola yang mandul?"

Deg...

Nola terkejut karena tuduhan Ibu mertuanya itu.

"Nola sehat kok Ma. Nola sudah periksa dan hasilnya baik-baik aja" Bantah Nola.

"Berarti Bara yang mandul?" Dona beralih pada Putranya.

"Bara juga sehat Ma. Ini cuma masalah waktu. Percayalah Ma kalau kita pasti bisa punya anak!"

"Tapi sampai kapan Bara?!!!" Sentak Randu.

"Umurmu sudah tiga puluh tiga tahun!! Harusnya kamu sudah punya anak di pernikahan kalian yang berjalan lima tahun ini!!"

Bara tau sifat Papanya yang keras. Semakin Bara membangkang, semakin keras pula Randu kepadanya.

"Papa nggak mau tau, kamu harus punya anak secepatnya!!" Tegas Randu.

"Tapi Pa.."

"Mama setuju!" Sahut Dona.

"Begini saja, Mama akan carikan kamu jadikan istri ke dua. Jika dalam waktu satu tahun wanita itu tidak hamil, maka kamu boleh menceraikannya"

"A-apa Ma?? Enggak Ma, Nola nggak setuju!" Nola tentu saja tak ingin di madu.

"Bara juga nggak mau Ma! Ini konyol Ma!!" Tolak Bara dengan tegas.

"Mama melakukan ini hanya untuk membuktikan siapa di antara kalian yang tidak bisa punya keturunan! Kalau seandainya wanita itu tidak hamil, dan kamu terbukti Mandul, Mama dan Papa nggak akan pernah mengusik kalian lagi, gimana?"

"Bara tetap nggak mau Ma! Bara yakin kok kalau Bara dan Nola bisa punya anak!"

"Kapan Bara? Beri tahu Papa, berapa lama lagi Papa harus menunggu, setahun, dua tahun? Kalau kamu tidak bisa menjanjikan waktu yang tepat, sebaiknya kamu ikuti rencana Mama mu!!"

"Bara nggak ma.."

"Kalau kamu nggak mau, kembalikan semua yang kamu punya sekarang sama Papa. Lagipula besok kamu juga nggak punya keturunan, jadi dari sekarang aja Papa hibahkan semua harta Papa ke panti asuhan"

"Pa!!" Kesal Bara.

"Kalian nggak mau hidup susah kan? Makanya turuti permintaan kami!" Ancam Randu lagi.

Di sana Nola tak bisa berbuat apa-apa. Dia menolak juga keputusan tetap ada di tangan mertuanya.

Dia hanya seorang wanita dari kalangan bawah yang di nikahi oleh Bara. Tanpa Bara, dia bukan apa-apa. Dia juga sadar kalau dirinya belum bisa memberikan keturunan makanya dia tidak bisa membantah, menolak atau melarang suaminya menerima permintaan orang tuanya.

"Mama beri waktu kamu berpikir. Mama juga akan menyiapkan wanita yang cocok buat kamu atau kamu bisa pilih sendiri wanita mana yang bisa mengandung anakmu. Gimana?"

Bara memikat pangkal hidungnya. Dia benar-benar bingung. Dia tidak ingin menduakan istrinya, tapi dia juga tidak mau melepas hartanya karena Nola bisa saja pergi kalau dia tak punya apa-apa.

"Ma?" Nola membuat Bara, Randu dan Dona menoleh kepadanya.

"Apa, kamu punya solusi? Bahkan program bayi tabung juga kami gagal Nola. Apa yang akan kamu tawarkan sebagai solusi?" Tanya Dona.

"A-apa setelah wanita itu melahirkan anak Bara, mereka bisa bercerai?"

"Nola, apa yang kamu pikirkan. Jangan sembarangan!!" Bara saja sedang mencoba mencari solusi tapi sepertinya Nola mulai terpengaruh ucapan Mamanya.

"Tapi sayang, aku harus gimana lagi? Mama dan Papa benar kalau kamu harus punya keturunan"

Bara tak tega melihat Nola yang berderai air mata. Dia mencintai Nola, dia tentu ingin melindungi rumah tangganya dengan Nola, dia juga tidak ingin menyakiti hati istrinya itu. Bara yakin kalau Nola pasti sakit hati dengan ucapan Mamanya dan tekanan dari kedua orang tua Bara itu. Makanya Bara beluk menyetujui keinginan orangtuanya karena Bara pasti akan mendapatkan cara lain selain menikah dengan wanita lain.

"Pasti ada cara lain sayang"

"Enggak Bara!" Kekeh Nola.

"Ma?" Nola beralih pada Dona lagi.

"Gimana?" Dona tersenyum tipis menatap Nola.

"Nola setuju dengan rencana Mama. Dalam waktu satu tahun wanita itu tidak hamil, maka Mama dan Papa tidak boleh menekan kami lagi. Atau kalau wanita itu hamil, Bara akan menceraikan wanita itu setelah melahirkan, benar begitu Ma?"

"Sayang!!" Bara tetap menentang rencana itu. Tapi Nola menggenggam tangan Bara dengan begitu erat.

"Kamu cukup cerdas Nola" Dona terlihat sumringah.

"Tapi Nola punya syarat Ma"

"Apa itu?" Alis Dona menyatu merasa ketar-ketir dengan syarat yang akan Nola ajukan.

"Biar Nola sendiri yang pilihkan wanita untuk Bara!"

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wah.. gak bener ini otak Nola.. setelah melahirkan mereka harus bercerai, sementara dia berencana menjadikan Eca sebagai madu sementara utk mendaparkan keturunan.. secara tdk langsung dia jadiakn Eca sebagai tumbal ke egoisanya... fix.. gak Bara, gak Nola otaknya sakit...

2024-12-02

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

wah si nola mau ngorbanin eca nih demi mereka ber 2 😏😏

2024-11-21

1

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

sbnrny Nola knp...kok bara jg milih Miss Lux drpd bini ny

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!