Di pecat

Sudah satu minggu Eca keluar dari rumah Kakaknya. Kini ia tinggal di sebuah apartemen kecil yang dekat dengan kantornya. Dia mendapatkan apartemen itu juga atas bantuan dari Efan.

Selama satu minggu ini Eca juga belum bertemu lagi dengan Nola. Di saat dia mengambil barang-barangnya, dia juga tidak bertemu dengan Nola maupun Bara.

Waktu satu minggu sudah sangat cukup bagi Eca untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Apalagi pribadi Eca yang mudah bergaul juga wajahnya yang cantik membuatnya begitu mudah mendapatkan teman.

Di sana juga ada Efan yang menjadi manager di bagian pemasaran, tentu saja membuat Eca semakin nyaman bekerja di sana.

Tapi untuk hubungannya dengan Efan, mereka berdua sepakat untuk menyembunyikannya dulu dari teman kantor. Mereka bukannya malu, tapi posisi mereka yang masih baru membuat Eca sungkan dan tidak ingin pekerjaannya terganggu karena kabar hubungan mereka.

Selama satu minggu ini Eca bekerja seorang diri dan hanya menerima perintah dari email perusahaan karena untuk sementara CEO mereka belum bisa hadir di perusahaan yang telah diakusisi itu.

Tapi untuk hari ini, semua karyawan termasuk Eca sudah siap menyambut kedatangan CEO baru mereka yang akan datang ke sana untuk pertama kalinya.

"Siapa sih CEO baru kita?" Bisik Rena pada Eca.

Wanita yang bekerja di bagian resepsionis itu memang sudah lumayan dekat dengan Eca.

"Aku juga nggak tau namanya siapa karena kalau aku dapat tugas pasti langsung lewat email perusahaan" Jawab Eca.

"Duh jadi degdegan deh, jangan-jangan udah bau tanah"

"Hush!!" Eca menyenggol lengan Rena yang bicara sembarangan.

Semua karyawan tampak menegakkan badannya ketika sebuah mobil berhenti di depan lobi. Tepat di mana semua karyawan menunggu kedatangan Bos baru mereka.

"Lihat Ca, supirnya aja ganteng apalagi Bosnya" Ucap Rena ketika melihat seorang pria keluar dari bagian kemudi, lalu berbalik untuk membuka pintu bagian belakang.

Suara bisik-bisik terdengar semakin keras saat seorang pria berpenampilan rapi dengan setelan jas yang lengkap dengan sepatu mengkilap turun dari mobil tadi.

Eca yang penasaran juga ikut melihat ke arah pria yang kan menjadi Bosnya mulai saat ini. Yang pertama kali Eca lihat adalah sepatu hitam milik Bosnya itu. Mata Eca lalu bergerak naik menyusuri kaki yang begitu panjang hingga tubuh yang proposional juga otot yang menonjol di punggung tangan pria itu.

Meski belum melihat wajahnya, Eca sudah bisa memastikan kalau Bosnya itu bukan pria bau tanah seperti yang Rana katakan.

Kini pandangan Eca mulai naik untuk melihat wajah pria pemilik perusahaannya saat ini.

Deg....

"Mas Bara" Gumam Eca tanpa suara.

"Astaga Ca. Akh mau pingsan rasanya, ganteng banget Ca" Rena menggoyangkan lengan Eca hingga kesadaran Eca kembali.

"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan saya Umar, asisten Tuan Bara, CEO HM Construction yang akan aktif mulai hari ini"

"Selamat pagi Pak!" Seru semuanya kecuali Eca.

"Sekretaris Pak Bara silahkan maju ke depan!" Pinta Umar.

Deg...

Jantung Eca berdetak dengan begitu kencang. Sampai dia tidak bisa menggerakkan kakinya.

"Sana Ca!" Rena mendorong lengan Eca sampai Eca maju di hadapan Bara dan Umar meski dalam jarak beberapa meter.

Meski begitu, Eca bisa melihat mata Bara memicing menatap dirinya. Mungkin Bara juga terkejut karena ada dirinya di sana.

"Baiklah saya rasa cukup. Silahkan kembali ke ruangan masing-masing"

"Baik Pak!"

Eca sempat melihat Efan memberikan semangat kepadanya sebelum mereka semua pergi dari lobi kantor.

"Kamu, silahkan tunjukkan ruangan Pak Bara!" Pinta Umar.

"Baik Pak, mari saya tunjukkan"

Eca membawa Bara dan Umar ke lantai lima di mana letak ruangan Bara berada. Seperti kata Efan kemarin jika perusahaan itu bukanlah perusahaan raksasa.

"Silahkan Pak" Eca membuka pintu ruangan Bara yang sudah ia rapikan sebelumnya.

Eca sampai saat ini juga nasih bersikap biasa saja meski dalam harinya dia sudah ketakutan setengah mati.

Begitupun juga Bara, pria itu juga hanya diam sejak tadi namun mengeluarkan aura dingin yang menusuk tulang.

"Kalau ada apa-apa panggil saya di luar Pak" Pesan Eca pada Umar.

"Pasti Nessa, terimakasih banyak dan tolong buatkan kopi dingin untuk Pak Bara ya?" Umar tersenyum tipis pada Eca sebelum dia menutup pintu.

Eca pun segera menuju pantri dapur guna membuatkan pesanan Umar tadi. Dalam langkahnya, Eca masih tak menyangka dia kan menjadi bawahan Bara, Kakak Iparnya sendiri.

Harusnya tak masalah, tapi mengingat sikap Bara dan hubungan mereka yang kurang baik, tentunya membuat Eca kebingungan.

"Kalau gini sama aja namanya. Percuma aku pindah rumah. Keluar dari kandang macan malah masuk kandang Buaya. Apalagi macan dan buayanya itu orang yang sama"

Eca memukul kepalanya sendiri karena dia tidak mencari tau dengan benar siapa pemilik perusahaan itu sebelum masuk ke sana. Meski sulit sekali di cari, tapi pasti ada salah satu petunjuk yang mengarah pada Bara.

"Sial sial!!" Eca ingin sekali melempar kopi dingin buatannya itu ke depan wajah Bara yang menjengkelkan itu.

"Nessa!"

"Eh iya Bu?" Eca menoleh pada Bu Vivi, kepala HRD di sana.

"Ikut saya ke ruangan sebentar"

"Ada apa ya Bu?" Eca terlihat kebingungan.

"Udah ayo bentar aja!"

"Tapi saya lagi buat minum untuk Pak Bara Bu" Tunjuk Eca pada kopinya.

"Ini lebih penting, Ayo!!"

Vivi menarik tangan Eca keluar dari pantri menuju ruangannya.

"Ada apa sebenarnya Bu?" Eca setelah tiba di ruangan Vivi.

"Eca, saya mau tanya. Sebenarnya kamu punya salah apa sama Pak Bara?"

"M-maksud Ibu? Saya nggak merasa punya salah apa-apa Bu. Memangnya ada apa?"

"Yang benar? Mana mungkin kamu nggak salah apa-apa? Saya dih sebenarnya juga merasa kinerja kamu bagus dan nggak ada masalah apapun, tapi kenapa Pak Bara pecat kamu?"

"Apa???!!! pecat Bu??" Eca benar-benar syok sampai bola matanya ingin keluar dari kelopaknya.

"I-iya" Vivi sendiri gugup karena reaksi Eca.

"Kenapa saya di pecat Bu?"

"Saya juga nggak tau Ca, saya baru saja dapat telepon dari Pak Asisten katanya mulai saat ini kamu di pecat"

Deg...

Eca memegang kepalanya sambil memejamkan matanya.

"Apa lagi salahku sama Mas Bara?"

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bner² bikin penasaran apa isi kepalanya bara

2024-11-21

2

adning iza

adning iza

mungkin bara suka sma eca

2024-12-30

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

huuuft...kl cinta blg np bang

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!