Solo karir

Malam harinya, Eca membawa gelas kosongnya keluar dari kamar. Dia memang terbiasa bangun di tengah malam karena kehausan, tapi sayangnya tadi dia lupa untuk mengisi gelasnya itu dengan air putih sebelum tidur.

Jadi mau tak mau dia harus keluar kamar untuk meredakan dahaganya. Dengan mata yang sedikit terpejam, Eca menyeret kakinya menuju ke dapur.

Suasana di rumah itu jelas terasa sepi seperti biasanya, juga dapur yang tampak temaram karena hanya lampu di ruang tengah saja yang dinyalakan.

Eca mengisi jelasnya dengan air dingin hingga penuh. Dia juga langsung meneguknya hingga terisa separuh dari gelas yang berbetuk tabung memanjang itu.

"Ahh leganya" Ucap Eca sambil menyeka bibirnya dengan punggung tangannya.

"Ohhh, ssshhh.. came on baby!!! Ohhhh ssshhhh.."

Eca melebarkan matanya juga menajamkan pendengarannya kala mendengar suara aneh itu.

Bukan suara aneh, tapi suara yang begitu menggelikan di dengar telinga Eca yang masih polos.

Tapi suara pria itu terdengar begitu dekat dengannya. Eca tentu penasaran suara siapa itu. Juga apa yang sedang di lakukan oleh pemilik suara menjijikkan itu.

"Emmhhh, kau membuatku gila. Ohhh.."

Eca menggerakkan kakinya dengan pelan untuk mendekat pada suara itu.

"Sebenarnya itu suara siapa? Kayaknya di ruang tengah deh" Eca seperti tak mengenali suara parau dan serak itu.

Tapi mendengar suaranya saja sepetinya Eca bisa menebak apa yang sedang di lakukan oleh pria itu.

Di rumah itu hanya ada tiga orang yang tinggal di sana. Selain dia tentu ada sepasang suami istri yang menjadi pemilik rumah itu. Kalau bukan Eca pelakunya, tentu saja Kakaknya yang sedang melayani suaminya saat ini.

Sebenarnya Eca tak punya keinginan untuk melihat apa yang menjadi penyebab suara erotis itu begitu mengganggu telinga. Tapi memang jalan menuju kamarnya itu melewati ruang tengah, mau tak mau dia tetap harus melewati pemilik suara itu.

Tapi, ketika Eca berusaha sepelan mungkin saat berjalan dan berusaha untuk tak terlihat dengan cara berjalan dari ujung ke ujung, Eca justru di kejutkan sampai membeku di tempatnya. Air dalam gelas yang ia pegang juga membentuk gelombang karena tangannya bergetar hebat saat ini.

"Akhh, sshhh.."

Bagaimana tidak, saat ini Eca di suguhi pemandangan yang tak masuk akal bahkan tak masuk ke dalam bayangan otaknya sama sekali.

Entah karena rasa kantuknya tadi saat keluar kamar tak menyadari jika Kakak iparnya duduk di sofa ruang tengah itu atau memang Kakaknya yang duduk di sana setelah ia berada di dapur, Eca tidak tau jelasnya bagaiman tapi sekarang ini...

Bara duduk di sofa sambil memainkan tongkatnya sendiri. Baju tidur yang berbentuk bathrobe itu di singkap hingga memperlihatkan bagian p*ha sampai ke tongkat yang saat ini sedang di genggam dan dimainkan oleh Bara sendiri.

Yang membuat Eca membeku di sana adalah, Bara yang kini justru menatap lurus ke arah matanya. Pria beristri yang memilih menuntaskan h*sratnya di ruang tengah itu seakan mengunci Eca di sana.

Sungguh Eca ingin lari dari sana karena dia di hadapkan dengan hal tak seno*oh itu. Tapi kakinya sulit di gerakkan. Matanya berkaca-kaca ingin menangis karena tak bisa pergi dari sana.

"Oouuuhh..sshhh.. aakkhhhhhh!!"

Eca memejamkan matanya saat melihat tongkat besar itu mengeluarkan sesuatu yang membuat Kakak Iparnya itu mende**h dengan begitu panjang.

Eca merasa menjadi orang paling bodoh, paling menjijikkan karena terus berada di sana dan melihat semua yang dilakukan Kakak Iparnya.

Dia sendiri tidak tau kenapa kakinya tak dapat bergerak dari sana. Tubuhnya saja sampai begitu dingin karena ketakutan dan keringat yang mengalir di pelipis serta lehernya.

Mata Eca baru terbuka kembali saat dia mendengar langkah kaki menjauh dari sana kemudian satu demi satu menaiki tangga dengan pelan.

"Astaga, apa yang tadi aku lihat?" Eca meraup wajahnya yang penuh keringat.

Dia juga langsung menandaskan minuman di dalam gelasnya karena tenggorokannya tiba-tiba terasa kembali kering.

"Kemana Mbak Nola sampai Mas Bara memilih bersolo karir kaya gitu?" Eca mengusap dadanya yang masih berdetak dengan keras.

Menyaksikan hal seperti itu tentu saja baru pertama kali di dalam hidupnya sejauh dua puluh lima tahun ini.

"Parahnya, Mas Bara kenapa nggak malu sama sekali karena ada aku? Apa dia nggak lihat? Tapi enggak! Dia jelas-jelas melihatku di sini" Eca masih tak percaya.

"Aduh mataku benar-benar ternoda!" Eca menyesal karena harus keluar dari kamar. Kenapa juga dia harus lupa mengisi minum sampai harus melihat Kakaknya konser sendiri dengan mikrofon di tangannya yang digerakkan begitu lincah.

Wanita yang kini jadi semakin takut dengan Kakak iparnya itu mencoba berjalan dengan limbung menuju ke kamarnya.

"Aku bisa gila kalau kaya gini" Eca bersandar pada pintu kamarnya.

"Apa aku bilang aja sama Mbak Ola kalau mau kontrak rumah sendiri. Kan kalau Mbak Ola kesepian aku bisa ke sini. Daripada aku nggak tenang terus kaya gini" Gumam Eca sambil memijit kepalanya yang terasa pening karena melihat Kakak iparnya tadi.

"Kira-kira Mbak Nola tau nggak ya?" Gumam Eca.

"Udahlah Ca. Lupakan, meski matamu sudah ternoda. Cobalah lupakan dan tutup matamu sepeti Mas Bara yang bersiap biasa saja setelah aku melihat semua yang dia lakukan tadi. Oke Ca, kamu bisa demi Mbak Nola!"

Terpopuler

Comments

Ahmad Ahmad

Ahmad Ahmad

mending selamatkan diri dulu,besok ijin untuk keluar dari rumah kakaknya

2024-11-12

2

G** Bp

G** Bp

kakak ipar pasti ngebayangin kamu Eca saat dia menuntaskan hasratnya..

2025-02-14

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

fix.. Bara pasti ngebayangin tubu Eca saat bersolo tadi.. beneran kudu waspada si Eca... Bara ini sesuatu

2024-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!