Cerita Nola

Ketika Eca sampai di rumah Kakaknya, ternyata Nola sudah ada di rumah tak seperti tadi malam saat Nola pulang ke rumah hampir larut malam.

"Assalamualaikum Mbak" Eca langsung menghampiri Kakaknya yang sedang duduk sendirian sambil menonton televisi.

"Walaikumsalam, kamu baru pulang? Gimana, di terima?" Tanya Nola dengan antusias.

"Alhamdulillah di terima Mbak"

"Selamat Eca. Mbak ikut seneng" Nola langsung memeluk adik satu-satunya itu.

"Makasih Mbak, ini pasti juga berkat doa dari Mbak Nola"

"Iya, Mbak selalu doain apapun urusan kamu"

"Iya Mbak, memang cuma Mbak yang masih mau doain Eca sampai sekarang"

"Apa sih Ca, udah ah nggak usah sedih-sedih. Lebih baik kamu makan sana, pasti laper"

"Eca belum laper kok Mbak. Tapi ngomong-ngomong Mbak kok udah pulang jam segini?"

"Mbak cuma ada satu pemotretan aja hati ini Ca, makanya bisa pulang cepat, tapi ya gini sepi banget rumah ini kalau Bara belum pulang. Makanya Mbak minta kamu tinggal di sini, biar Mbak nggak kesepian"

"Tapi, maaf Mbak kalau Eca menyinggung masalah pribadi Mbak dan Mas Bara. Kenapa kalian nggak coba punya anak aja? Apa sebenarnya kalian sedang program kehamilan?"

Mendengar pertanyaan Eca, Nola tampak terlihat sendu. Wanita tiga puluh tahun itu menunduk menyembunyikan kesedihannya saat ini.

"Mbak bukannya nggak pingin punya anak Ca. Mbak dan Masmu sudah berusaha tapi emang belum di kasih"

"Ya Allah, maafkan Eca yang udah menyinggung masalah ini" Eca merasa begitu bersalah.

"Nggak papa Ca, emang Mbak belum di kasih kepercayaan juga dari Allah"

"Jangan putus asa Mbak. Insyaallah kalau Mbak terus berusaha dan berdoa, pasti Allah akan mempercayakan Mbak untuk jadi seorang ibu"

"Mbak percaya soal itu Ca"

"Ya udah, sekarang Mbak jangan sedih lagi dong. Eca jadi ikut sedih kalau kaya gini" Eca memeluk Kakaknya itu.

"Iya Ca. Maaf Mbak malah cerita masalah rumah tangga Mbak sama kamu"

"Eca yang harusnya minta maaf karena udah buat Mbak Ola sedih"

"Nggak papa, udah sana bersih-bersih dulu"

"Iya Mbak"

Eca kembali ke kamarnya untuk mandi dan mengganti bajunya. Rencananya malam ini dia tidak akan makan malam karena perutnya masih terasa penuh.

Dia hanya akan membuat jus sayur saja untuk memenuhi kebutuhan serat hariannya.

Setelah berganti baju dengan baju tidur berlengan panjang dan celananya juga panjang, Eca kembali turun. Dia sengaja memakai baju tertutup karena dia takut bertemu Kakak iparnya lagi. Mengingat pertama kali mereka bertemu saat Eca memakai baju seksi dan terjadi hal yang tak terduga. Waktu itu Eca juga mengira Bara sudah di dalam kamar makanya dia berani keluar seperti itu. Tapi sekarang ia tak mau itu terjadi lagi. Mungkin saat di dalam kamarnya saja dia bisa memakai baju tidur yang seksi seperti biasanya.

Eca sempat melihat ke kiri dan kanan sebelum melangkah keluar dari kamarnya. Setelah memastikan tak ada siapapun, Eca baru melangkah keluar.

Dia cepat-cepat menuju ke dapur sebelum Bara pulang. Rasanya takut saja kalau harus berpapasan dengan pria kaku itu.

Dia mengambil sayuran hijau dan juga yang lainnya. Dia juga menambahkan apel sebagai pemanisnya.

Di sela-sela waktunya mengupas apel, dia teringat pernyataan cinta Efan kepadanya tadi siang. Dia tak menyangka jika saat ini statusnya sudah berubah, bukan lagi wanita single tapi dia mempunyai kekasih saat ini.

Eca tak bisa menahan senyum di bibirnya. Bagaimana tidak, Eca telah menyukai Efan sejak dua tahun yang lalu.

Di mana pertemuan pertama mereka di sebuah restoran karena mengantarkan bos mereka masing-masing untuk membahas tentang kerja sama.

Sikap Efan yang manis dan memperlakukan Eca dengan baik tentu saja menarik Eca sebagai lawan jenisnya.

Hubungan mereka mengalir begitu saja selama dua tahun. Tak ada ungkapan cinta sama sekali dari keduanya namun mereka tak pernah berjauhan. Di kota sebelumnya, mereka sering berangkat dan pulang kerja bersamaan meski kantor mereka berbeda. Mereka juga sering jalan berdua hingga Eca memutuskan untuk kembali ke Ibu kota meninggalkan Efan dan cintanya di sana.

Tapi siapa sangka jika Efan justru memilih mengikuti Eca kembali ke Ibu kota demi mengejar cintanya. Hingga tadi siang, ungkapan cinta itu keluar dari bibir Efan. Ungkapan yang sudah lama Eca tunggu-tunggu meski Eca sendiri tak berani mengungkapkan lebih dulu.

"Emm, segarnya" Eca baru menyeruput jusnya satu kali.

Tapi tiba-tiba kantung kemihnya terasa penuh. Rasanya malas bagi Eca untuk kembali ke kamarnya karena dia belum sempat membersihkan juicer yang ia gunakan.

"Di situ aja kali ya?" Eca meninggalkan jusnya di meja makan dan berlari menuju kamar mandi yang ada di samping dapur.

Di saat Eca ke kamar mandi, Bara yang baru pulang langsung menuju dapur karena melihat dapur yang tampak terang.

"Sayang?" Seru Bara karena tak menemukan siapapun di dapur.

Tapi melihat segelas jus di atas meja membuat ia menelan ludahnya. Rasa hausnya menuntunnya mengambil segelas jus yang bukan miliknya itu.

Bara sempat mencium aromanya sebelum dahinya mengernyit merasa mengenali minuman sehat itu. Dia ingat jika dia sering di buatkan jus seperti itu oleh Mamanya.

Tanpa ragu, Bara langsung meneguk minuman itu sampai tandas tak tersisa. Dia tersenyum tipis karena istrinya jarang sekali membuat jus seperti itu untuknya. Bahkan malah tidak pernah sama sekali.

Dengan wajah sumringah Bara menuju kamarnya. Dia ingi berterimakasih pada istri tercintanya itu.

"Sayang?" Seru Bara saat membuka pintu kamarnya.

"Sayang, kamu udah pulang?"

Bara langsung menghampiri istrinya yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Hemm, makasih ya jusnya. Aku suka" Ucap Bara sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Jus?" Nola terlihat kebingungan.

"Iya, kamu yang bikinin jus buat aku di bawah kan?"

Nola mengernyit namun dia tau kalau pasti asisten rumah tangganya yang menyiapkan untuk Bara sebelum pulang.

"Iya sayang, sama-sama"

Nola segera berbalik menyebut pelukan suaminya. Bibir keduanya pun langsung terpaut tanpa jarak. Saling menye*sap dan saling melu**t seperti berlomba siapa yang lebih ahli dalam permainan bibir itu.

Mereka sudah lima tahun menikah tentu saja sudah ahli dalam urusan area dew*sa itu.

Sementara itu di dapur, Eca terus memandangi gelas jusnya yang sudah kosong.

"Perasaan nggak ada orang"

Eca juga mendongak ke atas menatap lantai dua yang tampak sepi.

"Kenapa bisa habis?"

Eca yang malas membuat jus lagi akhirnya memilih kembali ke kamarnya setelah membersihkan kekacauan yang dia buat saat membuat jus tadi.

"Aneh, serem juga ini rumah" Eca bergidik sambil mengusap kedua lengannya.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. kamu bener terancam bila terus tinggal se atap dgn bara dan Nola.. Eca... krn Bara menyukai semua hasil olahan tanganmu...

2024-12-02

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

hantu ny ganteng ca

2024-12-30

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

gara gara bara... jadi eca.. takut sendiri

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!