Ungkapan hati

Hari ini Eca mulai mencari kerja, dia melihat lowongan sebagai sekretaris du sebuah perusahaan. Sesuai dengan passion dan juga pengalaman kerjanya, Eca yakin dia pasti akan di terima bekerja di sana.

Wanita dua puluh lima tahun itu pagi ini sudah tampil cantik dengan rok span warna hitam sebatas betis namun terdapat belahan di bagian belakangnya hingga paha bawahnya sedikit terlihat. Eca memadupadankan roknya itu dengan sebuah kemeja berwarna lilac yang ia gulung sampai siku. Eca juga mengikat rambutnya menjadi satu kebelakang dengan rendah. Hingga memperlihatkan keuda telinganya yang masih di pasangi amazing mutiara kecil seperti kemarin. Sungguh manis penampilan Eca pagi ini.

Pagi ini pun sama dengan kemarin. Di mana Eca harus menelan makanannya dengan susah payah di bawah ketakutan karena sikap Bara yang belum melunak kepadanya.

"Kamu mau langsung berangkat habis ini Ca??"

"Iya Mbak"

"Kalau gitu bareng sama Mas mu aja. Boleh kan sayang??"

Eca langsung menolah pada Bara yang tampa berhenti mengunyah makanannya tanpa menjawab apapun.

"N-nggak usah Mbak. Soalnya aku belum tau mau ke perusahaan yang mana dulu karena hari ini ada tiga perusahaan yang mau aku datangi" Eca cukup sadar diri dengan reaksi Bara itu.

"Aku udah selesai Mbak, Mas. Aku berangkat dulu ya?"

Eca mengulurkan tangannya untuk Nola. Kakaknya itu adalah mengganti orang tua bahkan meski dari dulu mereka.mencari uang untuk hidup masing-masing tapi bagi Eca, dia tetap harus menghormati Nola.

Setelah mencium tangan Nola, Eca dengan sedikit ragu mengulurkan tangannya pada Bara. Dia sebenarnya tak yakin jika pria itu akan menerima uluran tangannya. Tapi tanpa di sangka Bara memberikan tangannya untuk Eca.

"Eca duluan ya Mas" Ucapnya sebelum mencium tangan Bara.

"Hmm" Sahut Bara dengan dingin.

Setelah Eca hilang di balik pintu rumah mewah itu. Nola menatap suaminya dengan heran.

"Kamu kenapa sih sayang? Kan kamu udah kasih ijin Eca tinggal di sini buat nemenin aku, kok sekarang kamu malah kelihatan nggak suka gitu sama adikku?" Nola sedikit kecewa dengan sikap Bara itu.

"Terus aku harus gimana? Kamu tau sendiri kan aku gimana sama orang lain apalagi wanita?"

"Tapi dia kan adikku sayang. Bersikaplah sewajarnya saja, dia juga adik kamu"

Nola tau kalau suaminya itu memang begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Dia juga tidak suka berinteraksi berlebihan dengan orang lain yang masih asing baginya.

"Ck, iya nanti ku coba. Aku berangkat dulu. Nanti kalau pergi kasih tau aku dulu"

"Iya sayang. Hati-hati ya"

Cup...

Bara mengecup bibir istrinya dan sedikit melu*atnya sebentar sebelum meninggalkan rumah.

Sementara itu, Eca masih berjalan keluar dari komplek perumahan mewah itu. Bukannya dia tak mencari taksi online, tapi sejak tadi tak ada satupun taksi yang mengambil pesanannya.

Jadi Eca memutuskan untuk berjalan keluar barangkali nanti ada ojek yang bisa mengantarnya ke kantor yang menjadi tempat tujuannya.

Kaki Eca sebenarnya agak terasa pegal karena harus berjalan cukup jauh dengan sepatu hak tinggi tapi mau bagaimana lagi. Kakak iparnya juga tidak mau memberikan tumpangan kepadanya.

"Mungkin Mas Bara sengaja menjaga jarak dariku. Takut kejadian kaya film yang sedang booming akhir-akhir ini kali ya. Tapi nggak papa deh, kalau itu demi kebaikan rumah tangga mereka. Aku juga nggak mau jadi maut untuk rumah tangga Kakakku"

Ketika Eca bergumam sendirian, ada sebuah mobil yang melewatinya dengan kecepatan sedang. Eca tau mobil itu milik siapa.

"Huffftt" Eca hanya membuang nafas kasarnya saja karena sikap Kakak iparnya itu.

🍀🍀🍀

Sekitar jam makan siang, Eca baru keluar dari ruang interview. Betapa bahagianya dia karena bisa di terima di perusahaan yang cukup menjanjikan itu dalam sekali pertemuan saja.

Padahal Eca sendiri tak yakin jika dia bis langsung di terima di sana. Eca juga belum mencari perusahaan lain lagi jika dia tidak di terima.

Sementara tadi yang ia katakan di depan Kakaknya jika Eca akan memasukkan lamaran ke tiga perusahaan, itu hanya bohong belaka. Itu hanya alasannya agar Nola tak memaksanya berangkat bersama Bara.

Senyum yang membuat wajahnya semakin cantik tak lepas dari bibir Eca ketika keluar dari perusahaan itu.

"Eca!!"

Eca mengenal betul suara siapa yang memanggilnya saat ini.

"Efan??"

Wajah Eca semakin sumringah ketika melihat laki-laki itu.

"Gimana wawancaranya, sukses?" Pria berlesung pipi itu mendekati Eca.

"Aku diterima di sini Fan"

"Syukurlah aku ikut senang"

"Tapi, kamu dari mana, kok di sini?" Setau Eca perusahaan tempat kerja Efan bukan di sana.

"Aku ceritain tapi kita sambil makan siang ya? Ada sesuatu juga yang mau aku omongin sama kamu, mau ya?"

"Emm, boleh" Eca tentu tak menolak ajakan makan siang dari pria yang selama dua tahun ini menarik hatinya.

Efan mengajak Eca makan di sebuah restoran. Efan juga sengaja memilih tempat yang tak terlalu ramai karena ada suatu hal yang ingin Efan katakan pada Eca.

"Jadi?" Eca meminta penjelasan.

"Oke aku jelasin, jadi aku kemarin kan minta pindah sama kantor cabang ke kantor pusat biar bisa dekat sama kamu. Sampai di sini, ternyata aku di pindah lagi ke HM Construction karena ternyata HM udah diakusisi oleh perusahaan ku karena terlilit hutang"

"Wah jadi perusahaan Bos kamu itu tambah besar kalau gitu"

"Iya, walaupun perusahaan yang dia miliki bukan perusahaan raksasa dan terkemuka, tapi dengan bergabungnya dua perusahaan tetap aja bikin dia makin kaya"

"Bener juga kata kamu Fan. Apalagi di bandingkan sama karyawan kaya kita. Jelas beda lah"

Kedatangan makanan yang Efan pesan tadi menghentikan percakapan mereka.

"Ca?"

"Hmm?"

"Sebenarnya ada yang mau aku katakan sama kamu" Efan terlihat gugup.

"Apa itu Fan?"

Efan meraih tangan Eca yang berada di atas meja. Menggenggam tangan itu dengan lembut dan penuh perasaan.

"Aku sayang sama kamu Ca. Udah sejak pertama kali kita kenal, aku suka sama kamu. Mau kan kamu menjalani hubungan yang lebih dari sekedar teman sama aku?"

"Fan, kamu serius?"

"Aku serius Ca. Ini juga alasan kenapa aku ikut kamu ke sini. Aku nggak mau jauh dari kamu Ca. Aku rela pindah kerja buat nemenin kamu di sini. Jadi gimana Ca? Kamu mau kan?"

Eca tentu saja senang mendengar pengakuan dari Efan karena dia memiliki rasa yang sama. Tapi karena rasa senangnya, Eca sampai bingung harus bagaimana menjawabnya.

"Gimana Ca?" Efan harap-harap cemas.

"A-aku mau Fan"

"Serius Ca??"

"Iya Fan, aku juga sayang sama kamu Fan"

Senyum lega tercetak di wajah Efan. Tangan pria itu juga menggenggam tangan Eca semakin erat.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

apa gak lebih baik kalau Eca itu ngekos sendiri deh.. udah dapet kerja juga kan sekarang.. jd kalau ngontrak rmh sendiri kan lebi baik, lebih aman dr tatapan dan sikap dingin si kakak ipar yg gak jelas krn apa..

2024-12-02

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

yeaaauyy...jadian

2024-12-30

0

Othor Bahenol 😍

Othor Bahenol 😍

ooh, tapi ini alur memang mirip sih sama si ipar 😁

2024-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!