Ketidaksukaan

Pagi harinya, Eca lebih dulu bangun dan berkutat di dapur. Dia ingin memasak sarapan untuk semua penghuni rumah ini tadi sebenarnya asisten rumah tangga Nola sudah datang, tapi Eca yang mengatakan ingin memasak untuk pagi ini. Eca hanya ingin sedikit membalas kebaikan Kakaknya yang menampungnya di sana.

Eca menggulung rambutnya menjadi satu ke atas. Menampakkan leher dan tengkuknya yang putih dan mulus tanpa cela sedikitpun.

Wanita dua puluh lima tahun itu begitu lihai menggunakan pisau di tangannya. Memotong dan mencincang sesuka hatinya tanpa ragu. Mungkin, karena dia yang sudah biasa hidup mandiri sejak kecil membuatnya pandai membuat berbagai jenis masakan.

Tanpa Eca sadari, Bara sudah ada di sana untuk mengambil air minum. Pria itu begitu acuh karena sama sekali tak menyapa Eca yang sejak tadi begitu asik sampai tak menyadari kehadiran seseorang yang ada di sana.

Bara meneguk air dingin miliknya dengan begitu cepat seperti orang yang benar-benar kehausan.

Brak..

Suara pintu kulkas yang di tutup Bara agak kencang akhirnya membuat Eca tersadar akan kehadiran pria matang itu.

"M-mas, s-selamat pagi" Sapa Eca dengan gugup tak berani menatap manik mata Bara yang hitam legam itu.

"Hemm" Sahut pria itu dengan begitu dingin sampai membuat bulu kuduk Eca berdiri.

"Mas Bara mau d-di buatkan minum??"

"Nggak usah" Jawab Nara singkat dan terdengar acuh pria itu juga langsung berbalik untuk naik lagi ke lantai dua.

Melihat Bara yang sikapnya seperti itu, tentu saja membuat Eca ketakutan.

"Kok ada ya pria dingin kaya gitu?? Mbak Nola kok betah??" Eca bergumam sambil menatap ke arah tangga di mana Bara tadi naik ke sana.

Beberapa saat berlalu, Eca sudah selesai menyiapkan semua masakannya. Eca juga sudah membersihkan diri dan terlihat rapi.

Kali iki Eca tampak manis dengan dress rumahan berlengan pendek berwarna navy dengan panjang sebatas lulut, menggerai rambutnya dan telinganya memakai anting mutiara kecil yang cantik.

"Pagi Eca"

"Pagi Mbak" Eca menatap Nola yang jiga sudah terlihat cantik pagi ini.

"Kamu yang masak semuanya??"

"Iya Mbak. Kok Mbak udah rapi, ada kerjaan ya??"

"Iya, Mbak ada pemotretan sampai nanti malam"

"Ya udah Mbak ayo sarapan dulu. Eca udah masak kesukaan Mbak Ola"

"Iya, Mbak juga udah lapar"

Nola langsung duduk dan mengambil makanan ke piringnya.

"Mbak nggak tungguin Mas Bara dulu??" Tanya Eca sambil menengok ke arah tangga di mana Bara belum muncul dari sana.

"Bentar lagi juga turun kok Ca. Kita makan duluan aja"

Tapi Eca sebagai tamu di sana tentu merasa tak enak. Tentu dia sungkan kalau harus makan lebih dulu sedangkan pemilik saja belum turun dari kamar.

Eca hanya duduk menemani Ola sambil meminum teh hangatnya.

"Kamu nggak makan??"

"Iya Mbak bentar"

Tak lama setelah itu, Eca mendengar suara ketukan sepatu menuruni tangga. Dia yakin jika itu pemilik rumah yang Eca tunggu dari tadi. Rasanya semakin gugup ketika mengetahui Bara akan mendekat ke sana.

Bara duduk di kursi paling ujung dengan tenang dan dengan wajahnya yang begitu dingin dan datar.

"Ayo makan sayang. Ini semua yang masak Eca loh" Ucap Nola sambil mengunyah makanannya.

Bara hanya melirik ke arah Eca sekejap kemudian menyeruput tehnya. Pria itu juga tampak mulai mengambil nasi goreng ke dalam piringnya.

Eca diam-diam memperhatikan Nola yang hanya diam saja ketika suaminya mengambil makanan sendiri. Saat ini Bara bahkan terlihat ingin megambil ayam goreng yang letaknya agak jauh darinya.

Eca hanya bisa diam karena dia tak mungkin mengambilkan makanan untuk Bara sedangkan ada Nola sebagai istri sahnya di sana.

"Sayang, tolong ambilkan itu untukku" Pinta Bara pada Nola dengan menunjuk ayam goreng.

"Iya sayang, ini" Nola hanya membawa piring itu mendekat pada Bara tanpa mengambilkan sepotong untuk Bara.

Bara juga hanya diam tanpa protes dengan apa yang Nola lakukan. Dia tampak menerima begitu saja.

"Sayang, nanti aku kayaknya pulang telat deh soalnya ada tiga pemotretan hari ini"

"Iya, hati-hati kalau pemotretan usahakan jagan sendirian!!" Pesan Bara pada istrinya itu.

"Iya sayang, aku sama manager aku kok. Kamu tenang aja" Nola menggenggam tangan Bara yang ada di atas meja.

"Ya udah, aku cuma nggak mau kenapa-napa"

Eca tersenyum tipis melihat keharmonisan rumah tangga Kakaknya itu. Dia senang karena Nola telah menemukan pelipur lara setelah kesedihan panjang karena di tinggal orang tua mereka.

"Oh ya Ca, katanya kamu mau cari kerja ya??"

Bara kembali fokus pada makanannya. Sepertinya dia tak tertarik dengan obrolan istrinya dengan adik iparnya itu.

"Iya Mbak, besok aku mulai masukkan lamaran. Hari ini rencananya mau lengkapi berkas dulu"

Eca pun mulai mengisi piringnya, sebenarnya dia juga sudah lapar sejak tadi. Tapi berhubung Eca menghormati Bara sebagai pemilik rumah dan sebagai Kakak iparnya, Eca bisa menahannya.

"Kenapa kamu nggak coba melamar di pekerjaan di kantor Mas mu aja, ya kan Mas?? Kamu bisa ajak Eca kerja di kantor kamu kan Mas??" Nola meminta persetujuan Bara.

Eca juga ikut menatap ke arah Bara. Eca memang tau jika Kakak iparnya itu memiliki perusahaan, tapi Eca tak tau apa namanya perusahaan itu.

Tapi kerutan di dahi Bara, juga tatapan tak suka yang di berikan kepada Nola seperti menunjukkan bahwa pria itu tidak setuju dengan permintaan Nola.

Eca yang perasa, tentu saja mengerti apa maksud dari tatapan Bara itu.

"Emm, Mbak. Eca udah dapat beberapa perusahaan yang memang lagi ada lowongan sesuai dengan keinginan Eca kok Mbak. Jadi Eca mau coba dulu"

Eca tak mau membuat Bara semakin tak menyukainya karena seperti terlihat memanfaatkan Kakaknya untuk mendapatkan pekerjaan di kantor Bara dengan mudah.

Eca sendiri juga tidak tau kenapa sejak kedatangan ya ke sini Bara seperti tak menyukainya. Apa karena Eca menumpang di rumah itu, apa karena hal lain??

"Ya udah kalau gitu. Tapi kalau kamu nggak di terima, datang aja ke kantor Mas mu ini. Dia pasti bantuin kamu kok, iya kan sayang??" Nola kembali menatap suaminya dengan mata berbinar.

"Hemm" Hanya itu saja jawaban dari Bara.

Bukannya senang, jawaban acuh itu justru membuat Eca merasa tidak akan meminta bantuan Bara sama sekali.

"Sebenarnya apa salahku?? Apa karena tadi malam??" Eca mengingat lagi bagaimana Kakak Iparnya itu memeluk dan menggerayangi tubuhnya.

"Apa aku harus pergi dari rumah ini??" Kalau saja Nola tidak memaksanya, dia juga tidak akan tinggal di rumah mewah itu.

Terpopuler

Comments

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

emng hrs ny ngontrak sendiri ca ...walo gmn pun.karena bnyk kejadian perselingkuhan y gara " ipar" yg maut

2024-12-30

0

Dari

Dari

ipar adl maut emang bener sih.. ud byk kejadian nya

2025-03-13

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bara bgtu mgkin krn diem2 ada rasa ke eca 🤔

2024-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!