Kakak Ipar

Sayang, kamu di mana??" Suara teriakan Nola membuat pelukan itu terlepas dari tubuh Eca.

Dengan penuh ketakutan Eca berbalik secara perlahan. Kedua tangannya menyatu saling merem*as karena rasa takutnya.

"Siapa kamu!!" Suara berat dan sedikit serak tadi kini berubah mendesis. Pria itu menatap Eca begitu tajam.

Pria itu begitu terkejut karena ternyata ia peluk tadi bukan istrinya. Karena saat ini istrinya muncul dari arah tangga.

Bara menatap wanita yang menundukkan wajahnya dengan takut di depannya itu.

Dia memaki dirinya sendiri kenapa sampai bisa salah mengenali istrinya sendiri. Pria dewasa berusia tiga puluh tiga tahun itu menatap wanita yang tidak ia kenal itu dari atas sampai bawah.

Bentuk tubuhnya memang mirip dengan istrinya. Tinggi badannya, rambutnya, kulit putihnya yang tak ternoda. Tentu kalau dari belakang Bara pasti akan menganggap wanita itu adalah istrinya.

Bara semakin menatap sengit pada wanita di depannya. Lebih tepatnya merasa malu dan kesal karena mengingat apa yang dia lakukan tadi. Dia merasa menjadi pria menjijikkan yang menyentuh wanita lain yang tidak ia kenal sama sekali.

"Sayang, kok kamu baru pulang sih?? Kan tadi aku udah minta kamu pulang awal" Nola langsung bergelayut manja di lengan suaminya.

"Maaf aku lupa" Bara juga langsung menoleh kembali pada wanita yang tadi sempat ia jamah tengkuknya.

Ia ingat apa alasan istrinya meminta dia pulang lebih awal.

"Jadi dia adikmu??"

"Iya, kamu nggak lupa sama dia kan??"

Bara jelas lupa, buktinya tadi dia terkejut dan tak mengenali Eca sama sekali. Wajar saja karena dulu saat pernikahan mereka Eca berkenalan dengan Bara saat wajahnya full make up dan kini terlihat polos tampa sapuan bedak sama sekali.

"Maaf saya tidak mengenali kamu tadi" Ucap Bara dengan suara seraknya yang datar.

"I-iya Mas, Eca juga nggak tau kalau Mas Bara belum pulang jadi ngagetin karena malam-malam ada di dapur" Perlahan Eca mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Kakak Iparnya itu.

Deg...

Eca tersentak dengan tatapan dingin dan datar dari pria itu. Tatapan mata itu seolah menafsirkan ketidaksukaan kepada dirinya.

Tapi untuk sejenak, Eca bisa melihat perubahan pada pria berbadan tinggi dan tegap di depannya itu. Wajahnya semakin dewasa dengan jambang halus dan juga kumis tipisnya. Sungguh tampak berbeda dengan Bara lima tahun yang lalu saat bersanding dengan Kakaknya di pelaminan dulu.

"Jadi kamu tadi sempat nggak mengenali Eca sayang??"

"Hemm" Angguk Bara.

"Gimana sih kamu, untung aja kamu nggak tuduh Eca ini maling di rumah kita" Canda Nola.

"Enggak kok Mbak. Itu wajar kan karena kami baru sekali ketemu"

Eca tak mungkin mengatakan apa yang Bara lakukan kepadanya tadi. Bisa-bisa Kakaknya salah paham. Lagipula Eca yakin kalau tadi Kakak iparnya itu mengira dia adalah Nola. Makanya Bara bisa memeluk bahkan... Akkhhhh membayangkannya saja Eca merasa geli.

Tubuhnya yang masih suci itu justru telah di jamah oleh Kakak iparnya sendiri walau sebatas,.... Emm, Eca tak ingin melanjutkan. Bukannya kalian sudah membacanya sendiri apa yang Bara lakukan kepadanya tadi??

"Ya udah lebih baik kamu mandi dulu sayang, nanti aku bawakan teh hangat ke kamar"

Bara hanya mengangguk kemudian berjalan menuju kamarnya. Pria itu pergi tanpa kata tanpa menoleh pada Eca lagi, bahkan mengucapkan maaf untuk apa yang ia lakukan tadi pun tidak. Seolah tadi benar-benar tak terjadi apa-apa.

"Maafkan Mas mu ya Ca?? Dia emang orangnya kaku kaya gitu. Tapi kamu nggak usah takut, dia aslinya baik kok"

"Iya Mbak" Tetap saja Eca merasa sungkan kalau ingat tatapan Bara kepadanya tadi.

"Mbak beruntung banget punya suami kaya Mas mu itu Ca"

"Iya Eca tau Mbak. Selama menikah, Mbak Nola kelihatan bahagia banget. Eca senang"

Nola mendekati Adiknya. Merangkul bahunya dengan kelembutan.

"Gimana Mbak nggak bahagia Ca. Bara itu sosok suami yang sempurna. Dia begitu mencintai Mbak, dia mencurahkan semua cinta dan kasih sayangnya buat Mbak. Dia juga selalu menuruti keinginan Mbak tanpa terkecuali. Dia juga sosok suami yang setia. Walau pernikahan kami sudah lima tahun tanpa hadirnya seorang anak, dia nggak pernah menuntut apa-apa Ca. Makanya Mbak cintaaa banget sama dia" Nola mencurahkan semua perasaannya pada Eca

"Iya, Mbak beruntung punya suami kaya Mas Bara. Mas Bara juga beruntung punya istri kaya Mbak"

"Bisa aja kamu. Semoga kamu nanti juga bisa dapat suami yang baik kaya Bara ya Ca. Sukur-sukur yang kaya raya kaya Bara jadinya kita sama-sama nggak susah lagi kaya dulu. Mbak nggak mau kalau kita kembali hidup di susah kaya dulu lagi. Mbak juga mau kamu hidup enak kaya Mbak"

Eca mengerti kenapa Kakaknya itu terobsesi sekali ingin hidup kaya raya. Bukannya matre, tapi Eca tau kalau hanya dengan itu Nola bisa menaikkan derajatnya sendiri.

"Kalau buat Eca, yang penting dia baik dan mau mencintai Eca dengan tulus aja Eca udah senang kok Mbak" Eca memang tak mematok kriteria khusus untuk pendampingnya nanti.

Dia hanya ingin anaknya nanti punya keluarga yang lengkap dan bahagia tak seperti dirinya dan Nola yang harus mandiri dari usia belia.

"Ck, mana boleh!! Mbak bakalan seleksi satu-satu cowok yang sekat sama kamu!! Apa sebenarnya kamu udah punya pacar ya??" Selidik Nola pada Adiknya.

"B-belum Mbak" Gugup Eca. Dia memang belum punya kekasih, namun ada seorang lelaki yang begitu dekat dengannya dan begitu menarik hatinya selama ini.

Pria itu juga kembali ke Jakarta bersamanya kemarin.

"Halah nggak usah bohong kamu. Sampai gugup gitu"

"Tapi beneran nggak ada Mbak. Kita cuma teman kok" Kilah Eca lagi.

"Teman tapi mesra kan. Kapan-kapan kenalin sama Mbak ya??"

"Iya mbak. Kapan-kapan ya??"

"Gitu dong. Ya udah sekarang Mbak mau buatin teh dulu buat Bara"

Eca hanya menatap Kakaknya itu dengan kagum. Kelak kalau dia menjadi seorang istri, dia pasti akan menjadi istri yang baik seperti Nola.

Terpopuler

Comments

mia putri

mia putri

enaknya tiba-tiba dapat pwlukandari kakak ipar

2024-11-19

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ini mah kakak ipar adalah maut..!!

2024-12-02

0

Mina Minu

Mina Minu

kaget akoh

2025-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Serupa namun tak sama
2 Kakak Ipar
3 Ketidaksukaan
4 Ungkapan hati
5 Cerita Nola
6 Solo karir
7 Cerita Eca pada Efan
8 Tidak nyaman
9 Di pecat
10 Apa salahku?
11 Sombong dan angkuh
12 Rencana mertua
13 Kemarahan Bara
14 Permintaan Nola
15 Bukan Adikku
16 Rencana Nola
17 Keputusan
18 Syarat dari Bara
19 Pernikahan
20 Penolakan Eca
21 Mencoba menghindar
22 Tak manusiawi
23 Alasan Bara
24 Suami kurang ajar!
25 Sampai
26 Keresahan Nola
27 Berakhir
28 Surat perjanjian
29 Kena pelet
30 Cemburu
31 30. Scarf
32 Bertemu Efan
33 Pelajaran untuk Eca
34 Merendahkan diri
35 Asupan
36 Bayangan Eca
37 Rindu?
38 Mandi berdua
39 Mengerikan
40 Jus buah
41 Rencana Nola
42 Kamu cemburu?
43 Tamu tak terduga
44 Kecemburuan Nola
45 Manja
46 Balita
47 Ngambek
48 Buat kita
49 Tersentuh
50 Merasa terancam
51 Permainan Bara
52 Bukan cinta tapi...
53 Bramantyo
54 Menguntit
55 Ternyata memang Nola
56 Bara yang mabuk
57 Yang sebenarnya terjadi
58 Kelinci kecil Daddy
59 Rindu sosok Ayah
60 Kualat
61 Kecewa
62 Memastikan
63 Cinta bukan nafsu
64 Ketahuan
65 Sikap dingin Bara
66 Sikap Bara yang aneh
67 Seandainya
68 Ancaman Eca
69 Eca sudah kalah
70 Mencari petunjuk
71 Rencana Nola
72 Serangan balik dari Eca
73 Terbongkar
74 Tamparan untuk Nola
75 Selamat tinggal
76 Yang tersakiti
77 Masalah belum usai
78 Mencari keberadaan Eca
79 Aku kalah!!
80 ??????
81 Terbang ke awan
82 Biarkan jadi pelakor
83 Percayalah
84 Cemburu
85 Perpisahan
86 Keputusan Bara
87 Jangan salahkan aku!!
88 Asupan semangat
89 Siapa yang akan pergi??
90 Penjelasan
91 Hancur
92 Sampai habis
93 Sakit
94 Pembawa kebahagiaan
95 Ngidam
96 Mandiin
97 PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98 Nessa dan Bara
99 Mama?
100 Lula sakit
101 Permintaan Heru
102 Bahagianya Nola
103 Extra part
104 Extra part, Dimana Lula?
105 Extra part, Lula takut...
106 Extra part, Tarzan
107 Extra part, Main di dapur
108 Extra part, Masa lalu
109 Extra part, Kembar
110 Extra part, Ketakutan Nola
111 Extra part, Nita bukan Nisa
112 Extra part, Sosis mayo
113 Extra part, Semakin mirip
114 Extra part, Peringatan Heru
115 Extra part, Sadar diri
116 Extra part
117 Extra part, Tidak jujur
118 Extra part, Kecewa
119 Extra part
120 Extra part
121 Extra part, coklat matcha
122 Extra part
123 Extra part, Hamil lagi?
124 Extra part, Sisi lain Bara
125 Extra part, Bantuan Bara
126 Extra part, Putus asa
127 Extra part, Pergi
128 Extra part, menemui Eca
129 Extra part, Bertemu
130 Extra part
131 Extra part
132 Extra part
133 Extra part
134 Extra part
135 Extra Part
136 Extra part
137 Extra part
138 Extra part
139 Extra part
140 Extra part
141 Extra part
142 Extra part
143 Extra part
144 Extra part
145 Extra part
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Serupa namun tak sama
2
Kakak Ipar
3
Ketidaksukaan
4
Ungkapan hati
5
Cerita Nola
6
Solo karir
7
Cerita Eca pada Efan
8
Tidak nyaman
9
Di pecat
10
Apa salahku?
11
Sombong dan angkuh
12
Rencana mertua
13
Kemarahan Bara
14
Permintaan Nola
15
Bukan Adikku
16
Rencana Nola
17
Keputusan
18
Syarat dari Bara
19
Pernikahan
20
Penolakan Eca
21
Mencoba menghindar
22
Tak manusiawi
23
Alasan Bara
24
Suami kurang ajar!
25
Sampai
26
Keresahan Nola
27
Berakhir
28
Surat perjanjian
29
Kena pelet
30
Cemburu
31
30. Scarf
32
Bertemu Efan
33
Pelajaran untuk Eca
34
Merendahkan diri
35
Asupan
36
Bayangan Eca
37
Rindu?
38
Mandi berdua
39
Mengerikan
40
Jus buah
41
Rencana Nola
42
Kamu cemburu?
43
Tamu tak terduga
44
Kecemburuan Nola
45
Manja
46
Balita
47
Ngambek
48
Buat kita
49
Tersentuh
50
Merasa terancam
51
Permainan Bara
52
Bukan cinta tapi...
53
Bramantyo
54
Menguntit
55
Ternyata memang Nola
56
Bara yang mabuk
57
Yang sebenarnya terjadi
58
Kelinci kecil Daddy
59
Rindu sosok Ayah
60
Kualat
61
Kecewa
62
Memastikan
63
Cinta bukan nafsu
64
Ketahuan
65
Sikap dingin Bara
66
Sikap Bara yang aneh
67
Seandainya
68
Ancaman Eca
69
Eca sudah kalah
70
Mencari petunjuk
71
Rencana Nola
72
Serangan balik dari Eca
73
Terbongkar
74
Tamparan untuk Nola
75
Selamat tinggal
76
Yang tersakiti
77
Masalah belum usai
78
Mencari keberadaan Eca
79
Aku kalah!!
80
??????
81
Terbang ke awan
82
Biarkan jadi pelakor
83
Percayalah
84
Cemburu
85
Perpisahan
86
Keputusan Bara
87
Jangan salahkan aku!!
88
Asupan semangat
89
Siapa yang akan pergi??
90
Penjelasan
91
Hancur
92
Sampai habis
93
Sakit
94
Pembawa kebahagiaan
95
Ngidam
96
Mandiin
97
PERMAISURI DARI KAUM KAFIR (Kesempatan ke dua)
98
Nessa dan Bara
99
Mama?
100
Lula sakit
101
Permintaan Heru
102
Bahagianya Nola
103
Extra part
104
Extra part, Dimana Lula?
105
Extra part, Lula takut...
106
Extra part, Tarzan
107
Extra part, Main di dapur
108
Extra part, Masa lalu
109
Extra part, Kembar
110
Extra part, Ketakutan Nola
111
Extra part, Nita bukan Nisa
112
Extra part, Sosis mayo
113
Extra part, Semakin mirip
114
Extra part, Peringatan Heru
115
Extra part, Sadar diri
116
Extra part
117
Extra part, Tidak jujur
118
Extra part, Kecewa
119
Extra part
120
Extra part
121
Extra part, coklat matcha
122
Extra part
123
Extra part, Hamil lagi?
124
Extra part, Sisi lain Bara
125
Extra part, Bantuan Bara
126
Extra part, Putus asa
127
Extra part, Pergi
128
Extra part, menemui Eca
129
Extra part, Bertemu
130
Extra part
131
Extra part
132
Extra part
133
Extra part
134
Extra part
135
Extra Part
136
Extra part
137
Extra part
138
Extra part
139
Extra part
140
Extra part
141
Extra part
142
Extra part
143
Extra part
144
Extra part
145
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!