Episode 10: Recovery

Malam hari di World Defense Tower. Di ruangan paling atas, atau lebih tepatnya di ruangan pemimpin, terlihat dokter Mayfreed dan Sir Paulo Mercy sedang ada di ruangan yang sama. Atau lebih tepatnya, Dokter Mayfreed sedang dipanggil oleh sang pemimpin direksi.

“Aku mempercayakanmu projek ini, dokter. Kupanggil kau ke waktu saat ini dari 70 tahun yang lalu karena kau berjanji untuk menyelamatkan dunia. Lalu, kenapa ini semua terjadi” ucap sang pemimpin yang sedang mempertanyakan kredebilitas dokter Mayfreed.

Sang dokter hanya bisa terdiam. Ia sadar betul kalau insiden yang terjadi hari ini disebabkan kelalaiannya dalam menjalankan tugas. Merasa bersalah, ia pun hanya bisa terdiam.

Sang pemimpin pun melanjutkan pembicaraanya. “Kuberi kau satu kesempatan lagi untuk mengurus proyek ini. Jika kau sampai gagal, akan kujalankan rencanaku sendiri” ujar sang pemimpin memberi ultimatum.

Sang dokter pun dipersilahkan keluar. Ia tahu kalau saat ini situasinya benar-benar gawat. Langkah yang ia kira dapat mengenalkan semua Ronan dengan manusia normal dan lingkungannya ini malah berbuah simalakama untuknya.

Dia juga menghawatirkan kondisi Reina yang sampai saat ini masih sangat kritis.

Berbeda dengan Ronan lain, tubuh Reina belum sepenuhnya robotik. Kalau Ronan lain hanya memiliki kesadaran dan fungsi saraf sampai ke bagian kepala saja, Reina masih memiliki lengan manusia. Hal ini juga menyebabkan proses penyembuhannya akan berlangsung lama.

Setelah menemui Sir Paulo Mercy, dokter Mayfreed pun kemudian segera masuk ke dalam ruang operasi. Disana ia segera bergegas mengecek bagian tubuh Reina, melihat hasil data operasi dan membantu dokter yang lain. Proses operasi ini berlangsung cukup lama.

Di waktu yang sama, kelompok jubah hitam yang berada di luar kota Metro sedang menjalankan sebuah rapat. Tersisa hanya 3 orang yang ada saat ini. Hal itu tentu dikarenakan 2 orang anggotanya kini sudah tidak ada.

Kesal dengan fakta tersebut, sang pemimpin pun akhirnya membeberkan gerakan selanjutnya.

“Kita mungkin kalah jumlah, tapi kita tidak kalah persiapan. Green Snake juga masih belum meninggal. Aku yakin kita masih bisa mengembalikan situasi ini” ucapnya.

“Lalu, apa yang yang ingin tuan lakukan saat ini?” Tanya seorang wanita dengan jubah yang sama.

Sang pemimpin pun kemudian menjawab “Kita masih punya mata-mata di tower itu. Dan ketika waktunya telah tiba, kita akan merampas si senjata utama sambil membuka segel The Conqueror” ucapnya dengan geram.

Hari itu, semuanya terasa hening. Bak awan hitam yang gelap yang menyelimuti seluruh kota, seisi World Defense Tower dan kota Metro terkejut dengan apa yang baru saja terjadi di hari ini.

Tidak ada satupun ada yang menyangka kalau serangan seperti itu akan terjadi di satu-satunya kota untuk manusia. Para warga kota Metro pun mempertanyakan kualitas para petinggi dan anggota pertahanan, terutama World Defense Tower.

“Kita semua bergantung pada polisi dan World Defense Tower. Kita tidak punya apa-apa lagi selain mereka. Dengan fakta bahwa anggota World Defense Tower saja bisa terkena serangan, lalu, siapa yang bisa menyelamatkan kita?” Tanya sang reporter televisi.

Sir Paulo Mercy yang berada disana pun seketika mematikan siaran tersebut. Ia kemudian memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Sementara itu di laboratorium A, sekumpulan dokter sedang memeriksa dan menganalisa Green Snake, si monster ular. Mereka memperhatikan dengan seksama dna tubuhnya dan seluruh isi tubuhnya.

Terlihat jelas kalau dia adalah seorang manusia mutan yang sengaja menginjeksi dirinya dengan sebuah virus perubah wujud. Satu dokter pun kemudian menjelaskan detail tersebut ke dokter lain yang berada disana.

“Dia ini punya daya tahan tubuh dan sensor luar biasa berkat serum yang pernah ia injeksikan kepada tubuhnya sendiri. Saat ini, cairan serum tersebut sangat kuat, yang mana membuat sel sel di tubuhnya terabaikan dan diganti dengan sel-sel yang lahir dari serum tersebut” sambil menunjukan hasil lab-nya.

Green Snake masih tak sadarkan diri. Namun, apakah keputusan WDT membawa monster mengerikan tersebut ke dalam gedungnya adalah langkah yang tepat?

Seminggu setelah kejadian tersebut, semua Ronan yang terkena insiden malang di 7 hari yang lalu sudah mampu beraktivitas normal, kecuali Reina.

Reina masih dalam status kritis. Ternyata dampak bom tersebut juga mempengaruhi tubuh dan sistem robotik Reina. Belum lagi sistem saraf otaknya yang juga masih tersambung dengan sistem tersebut.

Tampak Dokter Mayfreed masih menyalahkan dirinya atas tragedi tersebut. Ia pun masih mengurung diri di lab dan masih berusaha mengembalikan kesadaran Reina.

Ia kemudian teringat ke tahun 2016, setahun sebelum kepergiannya ke WDT di tahun 2090. Saat itu, ia yang masih menjadi seorang insinyur sebuah perusahaan, didatangi Sir Paulo Mercy, orang yang sama yang memimpin perusahaan World Defense Tower.

Sir Paulo Mercy menjelaskan bahwa dunia akan hancur lebur di tahun 2018. Mendengar hal itu, awalnya dokter Mayfreed tidak menggubrisnya.

Namun, Sir Paulo Mercy menjelaskan kalau jika sang dokter tidak menyelamtkannya, The Conqueror akan menjamin bumi dan seluruh isi planet akan musnah dan semuanya akan hilang begitu saja.

Mendengar hal tersebut, Dokter Mayfreed mengiyakan permintaan orang tersebut, asalkan dia dapat menjamin semua yang dia inginkan untuk mewujudkan keamanan umat manusia.

Dan saat ini, setelah semua yang ia impikan dan inginkan terwujud, ia masih gagal dalam melakukannya. Ia pun menangis di balik tube pemeriksaan Reina.

Di sisi lain, semua Ronan sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa di ruang simulasi pertarungan. Terlihat Rendo hanya melamun di sisi lapangan sembari mengingat kejadian satu minggu lalu.

Ia merasa dirinya sudah bukan lagi Ronan yang hanya jago kandang. Namun, ada satu hal yang mengganjal dirinya: untuk apa sang monster ular mengincar Reina?

Charo, si nomor 2, datang untuk menghampirinya “kau selamat dari kejadian itu. Luar biasa” ucapnya. Rendo tak menggubris.

Selain karena ia masih teringat dengan kejadian itu, ia juga memang dikenal acuh dengan orang sekitar. Charo yang menyadari hal tersebut kemudian berpaling sambil berkata “maafkan aku, Ethan dan Jules. Kami bertiga sedang sangat jauh dari lokasi. Dan ketika kami sampai di tempat alarm berbunyi, kau sedang dievakuasi” ucapnya.

Mendengar itu Rendo hanya tersenyum.

Tak lama kemudian, Sir Paolo Mercy datang ke tempat simulasi. Semua Ronan pun segera menghadap ke arahnya.

“Halo semua! Kita sudah menyaksikan bagaimana kita diserang habis oleh pihak dari luar. Saat ini, keamanan kota dan gedung ini akan semakin diperketat.

Kalau kalian bertanya kemana 3 Ronan lain, mereka masih dalam tahap pemulihan. Kuharap instruksiku jelas.

Mulai saat ini, kota Metro akan sangat bergantung dengan adanya Ronan. Jadi bersiaplah” ucap Sir Paolo Mercy memgumumkan pesan tersebut.

Pesan ini terasa janggal, karena ia sempat memperingati dokter Mayfreed soal Ronan yang berada di dunia luar. Namun apapun itu, keputusan ini pasti dibuat dengan sangat teliti.

Lalu, apa yang sebenarnya ia rencanakan? Kapan Reina akan pulih?

Rencana apa yang disiapkan oleh kelompok jubah hitam selanjutnya? Apa yang terjadi dengan nasib Daka dan Diane?

Dan bagaimana kisah semua Ronan akan berlangsung? Semuanya hanya akan bisa terjawab dengan sendirinya oleh waktu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!