Dewi disantet

Dewi termenung di kamarnya sudah hampir satu bulan sejak kematian Ita,semuanya mulai berubah,kini ia seperti tersisih disanggar,Kang Jejen seperti nya hanya menuruti apa kata Sari,bahkan ia sering tidak diajak manggung.

"Heh,Dewi menarik nafas panjang,beberapa hari ini ia selalu gelisah,tidurnya pun tidak nyenyak,Dewi berpikir mungkin karena ia terlalu banyak pikiran.

Tok tok tok....

"Neng belum tidur?"Terdengar suara Emak memanggil.

"Belum mak sebentar lagi," sahut Dewi.

"Sini keluar kita gobrol."

"Ya Mak,"Dewi keluar dari kamar,ia menghampiri Emak dan ikut duduk di kursi bambu.

"Ada apa Neng?"Emak mengelus rambut Dewi.

"Enggak tahu Mak,Dewi bingung,di sanggar seperti tersisih,bahkan kadang tidak diajak manggung,sepertinya sekarang semua keputusan ada di tangan Sari,mau dapat uang dari mana coba Dewi,mana Bapak selalu minta uang,Dewi besok ikut kesawah beburuh tani saja ya Mak."

"Neng kerja di sawah itu capek, beda sama kamu nari,panas nanti kulit kamu rusak semua, apa nanti kamu enggak malu sama teman-temanmu?"

"Enggak apa-apa Mak,yang penting halal dan Dewi bisa dapat duit,lagian kan lulur yang pernah Nek Ipah buat untuk Dewi masih ada,sehabis dari sawah Dewi bisa membersihkan dengan itu."

"Terserah kamu lah Dewi, maafkan Emak Neng,harusnya yang banting tulang itu Bapak mu,bukan kamu."

"Mau gimana lagi Mak,kita kan tahu sifat bapak."

"Ya udah besok pagi-pagi kamu bangun setelah sholat subuh, kita beres-beres terus berangkat."

"Iya Mak,makasih mak,"Dewi memeluk Emak sambil tersenyum bahagia.

"Kamu sih susah coba kalau nurut sama bapak waktu itu, hidup kamu udah enak," tiba-tiba Bapak muncul dari pintu depan.

Dewi sama Emak melihat kearah bapak,"judi lagi pak?" tanya Emak.

"Cuma melihat,kalian kan hari ini enggak kasih uang, coba kalian ngasih uang tadi,pasti aku untung banyak,tadi orang yang aku mainkan kartu nya menang terus,"Bapak duduk didepan Dewi dan Emak.

"Pak Eling( sadar) kasian Emak, mana ada orang judi bisa kaya, orang judi bisa menang terus, sudah sekarang hilangkan kebiasaan Bapak judi,sekarang Dewi sudah tidak punya uang pak,buat makan kita sehari hari saja susah,coba bapak cari kerja sana!"Dewi kesal bapak nya tidak mau sadar juga.

"Kurang ajar maneh teh nya ( kurang ajar kamu tuh ya), berani sama orang tua,coba kalau bapak menang,kita bisa beli apa saja,Emak bisa beli emas,lihat saja besok Bapak pasti menang,sediain aja uang buat besok,"setelah berkata seperti itu bapak pergi masuk ke kamar.

"hehh..."Emak menghela nafas panjang,"maafkan bapak mu ya Neng,seharusnya kami yang membiayai hidup kamu,tapi malah kamu yang membiayai hidup kami,"Emak mengelus tangan Dewi.

"Sudahlah Mak kita berdoa saja mudah-mudahan Bapak cepat sadar,Dewi masuk dulu ya, Mak,"Dewi pergi masuk ke kamarnya.

Di kamar air mata Dewi jatuh,ia tidak tahu,akan seperti apa kedepannya,mana orang-orang selalu mencibir nya,karena usia sudah di atas 20 tahun tapi belum menikah.

Karena lelah Dewi pun akhirnya tertidur,tapi dalam tidur nya,ia seperti berada di salah satu hutan yang gelap dan lebat, Dewi terkejut,"dimana aku, Emak tolong Dewi."Dewi berteriak memanggil Emak nya.

Dewi berlari mencari jalan tapi sepertinya hutan itu tak bertepi, ia melihat kesekeliling hanya gelap hutan dan rimbunnya pohon yang terlihat, sayup-sayup terdengar suara perempuan memanggil," Dewi.. Dewi.."

Dewi memandang sekeliling, terlihat sebuah bayangan putih berkelebat,bayangkan itu kini nampak didepan Dewi,seorang perempuan dengan baju putih kotor tanah dan tubuh nya penuh darah dari bagian leher yang hampir putus terus menerus mengucur.

"Hihihi.... Dewi.. Dewi.. sosok itu melayang mendekati Dewi dengan mata melotot,leher hampir putus dan darah yang terus menyembur keluar, membuat Dewi menggigil ketakutan,tangan perempuan itu terulur panjang hendak mencekik leher Dewi.

Dewi melotot,ia berusaha lari, tapi kaki nya seperti susah digerakkan,"ya Allah tolong Dewi,ya Allah tolong Dewi,Dewi takut."Dewi menangis,ia berdoa dalam hati karena mulutnya seperti terkunci.

Setelah berdoa tiba-tiba tubuh Dewi bisa di gerakkan,ia segera berlari sekuat tenaga menghindari perempuan tersebut.

Dewi terus berlari dan berlari sementara suara perempuan itu seperti terus mengikutinya,di depan Dewi seperti melihat satu cahaya,ia segera mendekati nya,ada harapan terbersit di hati nya,"mudah mudahan itu orang," dalam hati Dewi.

Dewi berhenti,ia melihat seseorang duduk di depan api, Dewi ragu,tapi ia tidak punya pilihan lagi,ia mencoba mendekati orang tersebut,"Pak punten,assalamualaikum, Pak punten boleh numpang tanya?"

Dewi semakin mendekati lelaki itu,lelaki itu hanya diam,ia sama sekali tidak menoleh,"Pak punten,"Dewi memperkeras suara,dan seketika bapak-bapak tersebut menoleh, Dewi terkejut ia melihat wajah bapak-bapak itu datar dan mata nya kosong, hanya rongga hitam yang ada.

Dewi terkejut,"akhhhh... Setannn,tolong ya Allah," Dewi menangis,ia mundur dan kembali ingin lari tapi di belakang nya sudah ada sosok perempuan yang tadi mengejarnya,Dewi berusaha lari kesisi kiri tapi di isi kiri ada sosok pocong menghadangnya, Dewi melihat kesekeliling tubuh nya semakin menggigil.

Tiba-tiba dari depan muncul sosok hitam besar tubuh nya setinggi pohon tangan nya terulur ingin menangkap tubuh Dewi,"Dewi kamu sudah diberikan kepada ku,kamu tidak akan bisa lari kemana mana, hahaha... terdengar suara tawa keras yang menggema memekakkan telinga,ketika sejengkal lagi tangan itu bisa mencapai tubuh Dewi.

Tiba-tiba,ada Sinar putih yang datang dan sosok-sosok tadi terhempas dan berteriak lalu keadaan pun menjadi sunyi.

Dewi melihat ke sekeliling sambil menangis menyebut nama Emak nya.

"Dewi,"satu tangan memegang punggung nya,Dewi terkejut ia hendak berlari tapi suara itu menahan nya,suara itu seperti menyejukkan hati Dewi,Dewi berbalik.

"Aki,Dewi memeluk nya, ternyata itu kakek nya,seluruh tubuhnya bersinar dan memakai jubah putih.

"Pulang lah,berjalanlah lurus kedepan,setelah melewati dua pohon kamu akan kembali kerumah,cepatlah waktu nya akan segera habis,nanti kamu akan selamanya terjebak disini."

Dewi melepas pelukan nya,ia kemudian berlari menuju dua pohon besar yang tiba-tiba ada di depan jalan,Dewi berlari dan berlari kemudian setelah melewati dua pohon tersebut.

"huh huh huh.."nafas Dewi memburu,ia terbangun seperti habis berlari jauh.

"Syukurlah Neng kamu sudah bangun,kamu mengigau sepanjang malam,Emak bangunin susah sekali,apa yang terjadi,"Emak mengambil air putih dari meja dan menyuruh Dewi meminum nya,"minumlah biar kamu tenang."

Sementara itu ditempat Mbah Jarwo,Mbah Jarwo sedang mengadakan ritual bersama Sari,tapi secara tiba-tiba,dupa kemenyan yang ada di depan Mbah Jarwo meledak,"Duarr.. tempat dupa itu berantakan dan Mbah jarwo dan Sari terpental.

Mbah Jarwo bangun sambil memegangi dadanya,dari sela bibir nya keluar darah segar," huek.."darah muncrat dari mulut nya.

Begitu pun dengan Sari, keadaan nya tidak jauh berbeda dengan Mbah Jarwo,Sari beringsut,ia sama sekali tidak bisa berdiri,"Mbah tolong aku, Mbah,"tangan Sari menggapai.

Mbah jarwo segera mendudukkan sari,ia mengambil obat dari kantong yang digantung di bilik bambu,ia segera memasukkan obat itu ke mulut Sari,kemudian mendorong dengan air dari gelas bambu.

Mbah Jarwo segera duduk di belakang sari,ia buka baju luar sari dan kemudian ia menempelkan kedua telapak tangan nya dipunggung Sari.

"Tahan ini akan sangat sakit sekali,"Mbah Jarwo mengeluarkan hawa panas dan disalurkan ke tubuh Sari.

Sari menjerit,"akhhh..sakit Mbah,"Sari menggeliat tapi tubuhnya di tahan Mbah Jarwo agar tidak bergerak,"akhhh... sakit,akhhh sakit Mbah..."

Sari menjerit kemudian ia memuntahkan darah hitam setelah itu tubuh nya terkulai tidak berdaya Sari pun pingsan .

Terpopuler

Comments

N~R

N~R

aku koq guethinnggg Karo bpk e sari

2024-12-09

2

🍃⃝⃟𝟰ˢ🍭ͪ ͩ💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🍭ͪ ͩ💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ

hantu perempuan kaya suketii

2024-12-12

0

FiaNasa

FiaNasa

perasaan dari awal kok gak ada yg ngaji ya,,

2024-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2 Mencari tempat Mbah Jarwo
3 Sari melakukan ritual
4 Susuk Nyi ronggeng
5 Kepulangan Sari
6 Kembalinya Sari
7 Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8 Dewi di pukulin bapak nya
9 Santet untuk Ita
10 Ita kena santet
11 Mencari obat untuk Ita
12 Dewi kembali ke sanggar
13 kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14 Manggung di tempat juragan Karta
15 Ita sakit aneh
16 Derita Ita
17 Kematian Ita
18 Dewi disantet
19 permintaan Kang Jejen
20 Mbah jarwo
21 Perseteruan Dewi dan Sari
22 Ambisi Sari
23 Bab 23 Malam perjanjian
24 Ica jatuh dari atas panggung
25 Kang Azam kena pelet
26 Kematian Dokter Yuga
27 Malam kematian Dokter Yuga
28 Kepedihan Dewi
29 Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30 Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31 Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32 Dewi di lamar kang Azam
33 Dendam dan kecemburuan Sari
34 Santet untuk Nek Ipah
35 Nek Ipah terkena santet
36 Guna-guna untuk Azam
37 Kang Azam terkena guna-guna
38 Membawa Kang Azam ke Cirebon
39 Perjalanan Menuju Cirebon
40 Sampai di pesantren
41 Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42 Pembukaan sanggar nyai Sari
43 Tumbal untuk nyi ronggeng
44 Kematian ponakan juragan Karta
45 Kematian Mamad
46 Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47 Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48 Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49 mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50 Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59 Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60 Akhir dari nyi ronggeng
61 Akhir kisah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2
Mencari tempat Mbah Jarwo
3
Sari melakukan ritual
4
Susuk Nyi ronggeng
5
Kepulangan Sari
6
Kembalinya Sari
7
Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8
Dewi di pukulin bapak nya
9
Santet untuk Ita
10
Ita kena santet
11
Mencari obat untuk Ita
12
Dewi kembali ke sanggar
13
kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14
Manggung di tempat juragan Karta
15
Ita sakit aneh
16
Derita Ita
17
Kematian Ita
18
Dewi disantet
19
permintaan Kang Jejen
20
Mbah jarwo
21
Perseteruan Dewi dan Sari
22
Ambisi Sari
23
Bab 23 Malam perjanjian
24
Ica jatuh dari atas panggung
25
Kang Azam kena pelet
26
Kematian Dokter Yuga
27
Malam kematian Dokter Yuga
28
Kepedihan Dewi
29
Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30
Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31
Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32
Dewi di lamar kang Azam
33
Dendam dan kecemburuan Sari
34
Santet untuk Nek Ipah
35
Nek Ipah terkena santet
36
Guna-guna untuk Azam
37
Kang Azam terkena guna-guna
38
Membawa Kang Azam ke Cirebon
39
Perjalanan Menuju Cirebon
40
Sampai di pesantren
41
Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42
Pembukaan sanggar nyai Sari
43
Tumbal untuk nyi ronggeng
44
Kematian ponakan juragan Karta
45
Kematian Mamad
46
Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47
Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48
Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49
mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50
Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59
Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60
Akhir dari nyi ronggeng
61
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!