Kepulangan Sari

Sari mengetuk-ngetuk pintu rumah pak kades, terlihat wajahnya yang kelelahan

"Tok tok tok....

"Bi,ini aku Sari."Sari menunggu di depan pintu,disandarkannya tubuhnya yang lelah.

"Ya sebentar,"terdengar sahutan dari dalam rumah.

Pintu terbuka,Bu Kades tertegun melihat Sari didepan pintu rumah nya, keadaannya lusuh dan terlihat ia sangat lelah,"Sari, kemana saja kamu?Sudah 2 Minggu kamu menghilang?"

"Sari pergi kerumah bapak Bi!"Sari bergegas masuk dan langsung menuju kamarnya.

Bu Kades mengikuti Sari masuk ke kamar,"Sari sebenarnya kamu pergi kemana?"Bu kades menatap Sari penuh selidik.

"Kan udah Sari bilang ketempat bapak,udah ah Bi,Sari capek,"Sari mendorong Bibinya keluar dari kamar dan menguncinya.

Bu kades menatap pintu kamar Sari yang dikunci dari dalam,"sebenarnya kamu pergi kemana Sari,aku tahu kamu berbohong."

Bu Kades pergi menghampiri suaminya,"Pak Sari kok aneh ya?"Bu kades Duduk di sebelah pak Kades.

"Coba nanti Ambu ajak dia bicara kalau udah istirahat,dia seperti nya kecapean."Sahut Pak kades sambil menghisap rokoknya.

Setelah magrib Sari terlihat keluar dari kamar,ia menjinjing tas baju nya.

"Loh kamu mau kemana lagi Sari,"Bu Kades terkejut melihat Sari keluar kamar sambil membawa tas baju menarinya.

"Ketempat Kang Jejen Bi,aku denger malam ini ada yang mengundang sanggarnya untuk ngisi acara di kampung sebelah.

"Oh,ya udah sana keburu malam."

Sari pergi setelah pamit pada Bibinya,Sari sampai ditempat Kang Jejen,semua penari sudah berada diruang ganti sedang berhias dan berganti baju.

"Loh Sari,kemana saja kamu?"Kang Jejen terlihat sedikit kesal karena Sari tidak datang tapi tidak memberi kabar.

"Maaf Kang,aku ketempat bapak, bapak sakit Kang,"jawab Sari.

"Oh,ya sudah tidak apa-apa, Akang minta lain kali kalau enggak datang ngasih kabar dulu."

"Iya Kang,"Sari kemudian duduk di tempat rias,ia mencopot susuk yang ada di kepalanya.

Dewi yang didekatkan melihat susuk itu begitu indah dan memujinya."Sari tusuk konde nya indah sekali,beli dimana pasti mahal.

Sari tersenyum senang barang kepunyaan dipuji,"ya iyalah,ini belinya jauh,kamu pasti enggak sanggup membelinya,"ujar Sari.

Ita dan Ica yang memang tidak suka,menimpali ucapan Sari,"ah tusuk konde begitu mah(itu),di pasar ge (juga) banyak,"kata Ica sama Ita sambil tersenyum dan cekikikan.

Dewi melotot pada Ica,dan memberinya isyarat untuk pergi.

Ica dan Ita berhenti tertawa setelah mendapat pelototan dari Dewi,mereka bergegas menuju kedepan rumah kang Jejen bergabung dengan yang lain.

Setelah semuanya siap mereka pun berangkat ketempat hajatan, sesampainya disana para penari itu menuju ketempat mereka dan Kang Jejen mulai membuka acara, suara gamelan dan Gendang mulai terdengar.

Para penonton berjubel di depan panggung,kebanyakan adalah laki-laki,mereka melihat satu persatu penari sambil ikut menari dibawah.

Ketika Sari maju untuk menari banyak lelaki yang terpukau melihatnya,mereka saling sikut dan memandang satu sama lain.

"Eh,ada penari baru tuh,Cantik sekali,aku nanti mau menari dengannya."Kata salah seorang lelaki didepan panggung.

"Eh,aku duluan,aku tadi yang melihat duluan,"mereka semua saling berebutan ingin menari dengan Sari.

Semakin malam acara semakin meriah,Sari tersenyum senang, para lelaki berebut ingin menari bersamanya,bahkan ada yang memberinya uang duluan asal mendapatkan giliran menari bersama Sari.

Kang Jejen terkejut banyak lelaki yang ingin menari dengan Sari,padahal sebelumnya malah tidak ada."Hebat sekali Sari,dimana dia belajar menari,dan aku lihat dia cantik juga yah."

Setelah selesai acara semua penari berkumpul,mereka menunggu jemputan datang, banyak lelaki yang tidak langsung pulang tapi menunggunya untuk mengantarkan Sari pulang.

Seorang lelaki muda datang menghampiri Sari,"Neng Sari!! Pulang sama Akang aja yuk,"sambil menuntun sepedanya.

Melihat lelaki itu hanya memakai sepeda Sari menolaknya,"waduh Kang maaf,saya udah mau dijemput seseorang.

"Oh ya udah,tapi lain kali mau ya?" sahut lelaki itu,ada beberapa yang juga ingin mengajak Sari,tapi mereka tidak punya kendaraan,jangankan motor sepeda pun mereka tidak punya.

"Nanti aja Kang,kalau sepeda Akang sudah berganti dengan motor, saya mau,"sahut Sari pada lelaki yang mengajaknya.

Semua orang terkejut,laki-laki itu bergegas pergi,ia menahan malu yang sangat besar.

Ica dan Ita yang memang mulutnya ember lansung menimpali ucapan dan kelakuan Sari yang tidak pantas,"Duh Teh Sari ini,pake acara nolak segala padahal udah untung ada yang ngajak,"kata Ita dan Ica sambil cekikikan.

"Eh biarin saja,Ita,Ica dasar curut,kamu iri yah,itu mah hak saya,terserah saya mau pergi dengan siapa,nih kalau jadi orang cantik ya begini,"Sari tidak mau kalah menimpali ucapan Ica dan Ita.

"Eh apa ini,malah berantem,"Dewi menarik tangan Ica dan Ita,"maaf Sari,mereka masih anak-anak,enggak tahu sopan santun bicara sama orang cantik,"Dewi melotot pada Ita dan Ica.

Lilis yang baru datang dari belakang menghampiri mereka,"ada apa sih?

"Enggak ada apa-apa,"Dewi menarik Ica dan Ita menjauh,ia tidak mau urusannya bertambah panjang dengan kehadiran Lilis yang suka cari muka bisa berabe.

Setelah mobil datang para penari satu persatu naik ke mobil,ketika Dewi akan naik ke mobil,Kang Azam datang membawa motor menjemputnya.

"Neng Dewi ayo,kan Akang sudah janji mau jemput,"Kang Azam berhenti didekat mobil.

"Saya kirain Akang enggak datang,"Dewi langsung naik ke motor Kang Azam.

Kang Jejen yang baru datang menyapanya,"jemput Zam?"

"Eh iya Kang,"Kang Azam pun pamit pada semua orang.

Semua orang menyoraki mereka dan menggodanya,sedangkan Sari terlihat kesal menatap kepergian mereka.

Sari sampai di rumah Bu Kades,Bu Kades melihat Sari datang dengan wajah ditekuk,ia sudah tahu Sari pasti kesal.

"Sudah sana bersih-bersih dulu terus mandi,kalau apa-apa tuh jangan terlalu dimasukin ke hati."

"Bibi tuh kayak tahu saja apa yang aku rasakan,aku sedang kesal sama Dewi,"Sari duduk di kursi sambil meluruskan kakinya.

"Kenapa lagi dengan Dewi,setahu Bibi,Dewi itu baik."

"Bi saya mau tanya cantik siapa sih Dewi sama saya,"Sari menatap Bibinya.

Bibinya balik menatap Sari,"Dewi memang sangat cantik dan baik,tapi kok Bibi lihat wajah kamu juga cantik dan seperti bersinar gitu,apa karena kamu pake makeup yah?"

"Tau ah,udah muji tapi ada embel-embelnya,udah ah,Sari mau kebelakang dulu cuci muka,"Sari mencopot dan menyimpan tusuk kondenya dimeja,kemudian ia menuju kekamar mandi.

Bu Kades yang hendak masuk ke kamar menghentikan langkahnya,ia merasa tertarik dengan tusuk konde tersebut.

"Cantik sekali,wah aku bisa meminjamnya nanti buat kondangan."

Bu Kades mengambil tusuk konde tersebut,dan melihat-lihat bentuknya,tiba-tiba tangan nya terasa panas dan dibelakangnya terdengar satu suara perempuan.

"Letakkan tusuk konde itu cepat!!" Suaranya terdengar sangat marah sambil menggeram.

Bu Kades meletakkan tusuk konde itu kembali ketempatnya,ia melihat kearah belakang bulu kuduknya seketika meremang.

Mata Bu Kades membulat, dibelakangnya ada sosok perempuan sedang menatapnya marah,tatapannya menusuk dan seperti ingin menerkamnya.

"Si si siapa kamu,"dengan terbata-bata Bu Kades bertanya,tubuhnya gemetar.

Sosok itu mendekati Bu Kades, wajah cantiknya berubah, sekarang wajahnya rusak dan penuh belatung,ia mendekati Bu Kades yang mengkerut ketakutan.

"Se Setannn...,"Bu kades lari menuju kamarnya,ia sampai bertabrakan dengan Sari.

"Brukhhh..,akhhh,Sari jatuh terduduk karena bertabrakan dengan tubuh Bu Kades yang gemuk.

"Kok malam-malam,lari-lari," Sari menggerutu.

"Ada setan Sari."

"Setan,dimana Bi?"Sari melihat kesana kemari.

"Itu di depan."

Sari bergegas kedepan,ia melihat ke ruang tamu sepi tidak ada apapun.

Sari menghampiri Bibinya yang bersembunyi dibalik tembok,"Bibi ngantuk mungkin,enggak ada apa-apa Bi."

Bu Kades keluar melihat ke ruang tamu,"iya ya,enggak ada apa-apa,apa tadi aku terlalu ngantuk ya."Sambil garuk-garuk kepala,Bu Kades masuk kekamar nya.

Sari melihat kepergian Bibi nya sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

😁😁 bu kades shik shok

2025-01-31

1

FiaNasa

FiaNasa

Bu kades ternyata ganjen juga nih

2024-10-12

2

neng ade

neng ade

hadeuuhh .. bu kades ada2 aja tingkah nya
.

2024-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2 Mencari tempat Mbah Jarwo
3 Sari melakukan ritual
4 Susuk Nyi ronggeng
5 Kepulangan Sari
6 Kembalinya Sari
7 Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8 Dewi di pukulin bapak nya
9 Santet untuk Ita
10 Ita kena santet
11 Mencari obat untuk Ita
12 Dewi kembali ke sanggar
13 kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14 Manggung di tempat juragan Karta
15 Ita sakit aneh
16 Derita Ita
17 Kematian Ita
18 Dewi disantet
19 permintaan Kang Jejen
20 Mbah jarwo
21 Perseteruan Dewi dan Sari
22 Ambisi Sari
23 Bab 23 Malam perjanjian
24 Ica jatuh dari atas panggung
25 Kang Azam kena pelet
26 Kematian Dokter Yuga
27 Malam kematian Dokter Yuga
28 Kepedihan Dewi
29 Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30 Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31 Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32 Dewi di lamar kang Azam
33 Dendam dan kecemburuan Sari
34 Santet untuk Nek Ipah
35 Nek Ipah terkena santet
36 Guna-guna untuk Azam
37 Kang Azam terkena guna-guna
38 Membawa Kang Azam ke Cirebon
39 Perjalanan Menuju Cirebon
40 Sampai di pesantren
41 Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42 Pembukaan sanggar nyai Sari
43 Tumbal untuk nyi ronggeng
44 Kematian ponakan juragan Karta
45 Kematian Mamad
46 Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47 Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48 Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49 mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50 Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59 Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60 Akhir dari nyi ronggeng
61 Akhir kisah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2
Mencari tempat Mbah Jarwo
3
Sari melakukan ritual
4
Susuk Nyi ronggeng
5
Kepulangan Sari
6
Kembalinya Sari
7
Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8
Dewi di pukulin bapak nya
9
Santet untuk Ita
10
Ita kena santet
11
Mencari obat untuk Ita
12
Dewi kembali ke sanggar
13
kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14
Manggung di tempat juragan Karta
15
Ita sakit aneh
16
Derita Ita
17
Kematian Ita
18
Dewi disantet
19
permintaan Kang Jejen
20
Mbah jarwo
21
Perseteruan Dewi dan Sari
22
Ambisi Sari
23
Bab 23 Malam perjanjian
24
Ica jatuh dari atas panggung
25
Kang Azam kena pelet
26
Kematian Dokter Yuga
27
Malam kematian Dokter Yuga
28
Kepedihan Dewi
29
Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30
Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31
Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32
Dewi di lamar kang Azam
33
Dendam dan kecemburuan Sari
34
Santet untuk Nek Ipah
35
Nek Ipah terkena santet
36
Guna-guna untuk Azam
37
Kang Azam terkena guna-guna
38
Membawa Kang Azam ke Cirebon
39
Perjalanan Menuju Cirebon
40
Sampai di pesantren
41
Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42
Pembukaan sanggar nyai Sari
43
Tumbal untuk nyi ronggeng
44
Kematian ponakan juragan Karta
45
Kematian Mamad
46
Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47
Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48
Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49
mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50
Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59
Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60
Akhir dari nyi ronggeng
61
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!