Sari melakukan ritual

Apakah kamu tahu apa itu susuk Nyi ronggeng?"Mbah Jarwo menatap Sari dengan lekat.

Sari hanya menggeleng,dia tidak tahu apa itu susuk Nyi ronggeng.

"Sudahlah istirahatlah,tubuhmu terluka semua,untung aku menemukanmu,kalau tidak kamu sudah dimakan binatang buas,"Mbah Jarwo kemudian keluar dari kamar dan membiarkan Sari sendiri.

Sudah 2 hari Sari berada di tempat Mbah Jarwo,luka-luka disekujur tubuhnya sudah mulai sembuh.

Mbah Jarwo yang baru datang mendatangi Sari yang sedang berdiri menunggu kedatangan nya.

"Apakah kamu tidak berniat pulang?"Mbah Jarwo duduk di bale-bale depan gubuk.

Sari ikut duduk disamping Mbah Jarwo sambil menatap ke arahnya,"Mbah aku ingin mendapatkan susuk itu,agar tarianku terlihat bagus dan semua mata hanya menatap padaku.

Mbah Jarwo terdiam,ia kemudian menatap wajah Sari sekilas,"untuk apa?resikonya besar,apa kamu sanggup menanggungnya?"

Dengan cepat Sari menjawab pertanyaan mbah Jarwo,"Saya sanggup Mbah apapun resiko nya."

Mbah Jarwo tersenyum kecut,"terserah kamu kalau begitu,nanti malam kita bisa memulainya,dan ingat jangan salahkan aku kalau ada apa-apa, aku ini hanya perantara."

"Baik Mbah."

"Pulanglah,nanti sore kamu balik kesini membawa sesaji dan bawa ayam cemani,kembang tujuh rupa,dan kelapa muda warna hijau, kemenyan dan juada (jajanan)pasar."

"Baik Mbah,"Setelah itu Sari langsung pulang,setelah sebelumnya diberi petunjuk jalan yang harus dilalui untuk keluar dari hutan.

Sari pulang sambil melihat kesekeliling dan menghafalkan jalan,ia memberi tanda pada pohon,agar bila ia kembali gampang untuk mencari jalan.

Sari sampai dirumah Bu Kades menjelang siang hari,ia langsung masuk ke kamarnya.

Bu Kades dan pak Kades yang sedang berada disamping rumah terkejut mendengar pintu kamar Sari dibuka,Pak Kades memberi isyarat agar cepat menghampirinya.

Bu Kades menghampiri kamar Sari.

"Tok tok tok tok...."

 "Sari,Sariii....."

"Apa sih Bi,aku capek mau istirahat dulu,"Sari hanya menyahut tanpa membukakan pintu kamar.

"Bibi mau nanya,kamu selama 2 hari ini kemana?"Bu Kades masih tetap berada didepan pintu kamar Sari.

"Sari Pulang kerumah bapak,udah ah Bi,Sari capek ngantuk.

"Ya sudahlah,terserah kamu,"

Bu Kades pergi dari depan kamar Sari.

Sorenya Sari sudah bersiap siap untuk pergi kehutan tempat Mbah Jarwo.

"Sari keluar dari kamar bertemu dengan Bu kades yang sedang duduk diruang tamu,"loh Sari, kamu mau kemana lagi?"

Bu Kades heran melihat Sari membawa tas baju.

"Mau nginep ketempat Bapak, paling cuma beberapa hari,"Sari pamit kepada Bibinya,kemudian ia keluar dari rumah.

Sari mencari jalan yang sepi agar tidak bertemu warga,ia sekarang sudah sampai ditepi hutan, menunggu seseorang untuk mengantarkan pesanannya.

Dari kejauhan terlihat satu sepeda mendekati area hutan,dan berhenti didepan Sari,"Neng ini pesanannya,"Seorang lelaki mengantarkan pesanan sari.

"Iya Mang makasih ini uang nya,awas jangan bilang siapa-siapa."Sari memberikan sejumlah uang,setelah lelaki itu pergi,ia bergegas pergi ke hutan.

Sari cepat-cepat masuk kehutan,ia ingin cepat sampai di tempat Mbah Jarwo, karena sebelumnya ia sudah memberikan tanda ketika pulang,Sari sampai di tempat Mba Jarwo dengan mudah,bau kemenyan yang menyengat mulai tercium,Sari melihat sekeliling bulu kuduk nya langsung berdiri.

"Mbah,mbah,ini saya Sari,"Sari cepat-cepat mengetok pintu rumah Mbah Jarwo.

"Masuk saja,"terdengar sahutan dari dalam rumah.

Sari bergegas masuk ke dalam, bulu kuduk berdiri semua,ia merasa seperti ada yang mengawasi,di dalam terlihat Mbah Jarwo sedang duduk menghadapi baskom dengan penuh bunga dan dupa.

"Kamu sudah bawa persyaratannya?"Mbah Jarwo melihat kearah Sari.

"Sudah semua mbah,"Sari duduk sambil melihat ke sekeliling,"Mbah kok seperti ada yang mengawasi."

"Biarkan saja,kamu sedang disambut,sudahlah ayo ikuti aku." Mbah Jarwo berdiri lalu keluar dari rumah, diikuti Sari yang ketakutan.

Mereka keluar menuju sisi hutan disebelah lain,disana terdapat makam seorang ronggeng yang terkenal,ada di dalam sebuah Gua.

Tak berapa lama mereka sampai dimulut sebuah Gua,Sari terkejut,Gua tersebut tertutup tanaman merambat dan terlihat mulut Gua juga kecil.

"Mbah apa ini tempat nya?Kok seram ya,"Sari mengkerut ketakutan.

Udah diam,kamu mau mundur atau terus?Mumpung kita belum masuk,"mbah Jarwo menatap tajam kearah Sari.

"Terus Mbah,"Sari tergagap ketakutan ditatap mbah Jarwo seperti itu.

Setelah menyingkirkan tanaman rambat mbah Jarwo masuk ke dalam Gua.

Sari terkejut,dari depan gua terlihat kecil tapi didalam sangat luas dan ditengah-tengah gua ada makam.

Mba jarwo mengambil tempat sesaji,"bawa sini semua sesaji nya.

Sari memberikan sesaji yang ada ditangannya pada mbah Jarwo.

Mbah Jarwo menata sesaji

di dekat makam,kemudian ia membakar kemenyan dan mengambil Ayam cemani yang dibawa Sari,Mbah Jarwo mengambil wadah seperti mangkok,ia kemudian mengambil pisau dan menyembelih ayam tersebut darahnya ditampung dalam wadah.

Setelah itu mbah Jarwo menatap Sari,"ganti baju mu dengan ini,"Mbah Jarwo melempar selembar kain batik.

"Sekarang Mbah,"Sari terkejut.

"Sekarang goblok,sudah ganti saja,"Mbah Jarwo menatap tajam ke arah Sari.

Dengan gemetar Sari mencopot bajunya dihadapan mbah Jarwo, lalu berganti dengan kain.

Melihat tubuh Sari tanpa sehelai benangpun,membuat mata Mbah Jarwo menatap nyalang,apalagi dengan dua buah dadanya yang besar yang bergelayut tanpa memakai apapun.

"Mbah,"Sari ketakutan melihat tatapan mata Mbah Jarwo.

"Sudah sini,"Mbah Jarwo menyuruh Sari mendekat,kali ini suaranya lebih halus dari sebelumnya.

Dengan takut-takut Sari mendekati Mbah Jarwo dan duduk disampingnya.

"Dengar! Kamu akan disini selama 3 atau 7 hari tergantung keberuntunganmu,nanti akan hadir beberapa sosok tapi jangan takut,biarkan saja,ini mantra yang harus kamu baca,setiap hari aku akan kesini mengantarkan makanan dan mengecek keadaan mu.

Mata mbah Jarwo tidak lepas dari buah dada yang besar dan menyembul dibalik kain yang di pakainya.

Kemudian Mbah Jarwo mengajak Sari duduk disebuah tikar didepan makam nyi ronggeng.

"Kamu diam disini,fokus pada keinginanmu,jangan takut pada apapun, kalau kamu lari,berarti kamu gagal."Mbah Jarwo memberikan arahan pada Sari.

Mbah jarwo kemudian meninggalkan Sari sendirian, ia bergegas keluar dari dalam Gua.

Sari melihat sekeliling ruangan Gua,ia merasakan bulu kuduk nya mulai berdiri,Sari duduk mulai merapalkan mantra yang diberikan Mbah Jarwo.

Tiba-tiba hawa dingin mulai menyelimuti Gua,Sari duduk didepan makam sambil membakar kemenyan dan merapalkan mantra.

Sari melihat sekeliling ruangan Gua, ia merasakan seperti ada mata yang mengawasi,bulu kuduknya berdiri semua,Sari sengaja mengencangkan suara bacaan mantra nya,keringat dingin bercucuran, ketika ia mendengar suara geraman dibelakangnya.

"Geurrrrrr......"

"Geurrrrrr....."

Sari merasakan ada langkah berat mendekatinya,"waduh apa ini, Mak, Bapak,"Sari berusaha menutup matanya.

"Brughhh..."

"Brughhh..."

"Brughhh....."

Tiba-tiba, ruangan dalam Gua bergetar,Sari beranjak ingin berlari keluar dari Gua,tiba-tiba ia teringat kata-kata Mbah Jarwo,"kalau kamu keluar dari dari Gua,kamu akan gagal."Sari kembali duduk,dipejamkan matanya.

Setelah beberapa saat suasana kembali tenang,Sari menatap sekeliling Gua,sambil terus membaca mantra.

Terpopuler

Comments

AngelKiss

AngelKiss

Si sari enggak takut di cabuli gitu yah..

2025-02-20

1

Joko Warseno

Joko Warseno

siip..lanjut../Rose/

2024-12-22

1

®agiel

®agiel

ruarrr biasah Thor 👍👍👍

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2 Mencari tempat Mbah Jarwo
3 Sari melakukan ritual
4 Susuk Nyi ronggeng
5 Kepulangan Sari
6 Kembalinya Sari
7 Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8 Dewi di pukulin bapak nya
9 Santet untuk Ita
10 Ita kena santet
11 Mencari obat untuk Ita
12 Dewi kembali ke sanggar
13 kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14 Manggung di tempat juragan Karta
15 Ita sakit aneh
16 Derita Ita
17 Kematian Ita
18 Dewi disantet
19 permintaan Kang Jejen
20 Mbah jarwo
21 Perseteruan Dewi dan Sari
22 Ambisi Sari
23 Bab 23 Malam perjanjian
24 Ica jatuh dari atas panggung
25 Kang Azam kena pelet
26 Kematian Dokter Yuga
27 Malam kematian Dokter Yuga
28 Kepedihan Dewi
29 Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30 Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31 Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32 Dewi di lamar kang Azam
33 Dendam dan kecemburuan Sari
34 Santet untuk Nek Ipah
35 Nek Ipah terkena santet
36 Guna-guna untuk Azam
37 Kang Azam terkena guna-guna
38 Membawa Kang Azam ke Cirebon
39 Perjalanan Menuju Cirebon
40 Sampai di pesantren
41 Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42 Pembukaan sanggar nyai Sari
43 Tumbal untuk nyi ronggeng
44 Kematian ponakan juragan Karta
45 Kematian Mamad
46 Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47 Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48 Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49 mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50 Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54 Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55 Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58 Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59 Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60 Akhir dari nyi ronggeng
61 Akhir kisah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pertemuan Dewi dengan Kang Azam
2
Mencari tempat Mbah Jarwo
3
Sari melakukan ritual
4
Susuk Nyi ronggeng
5
Kepulangan Sari
6
Kembalinya Sari
7
Dewi dijodohkan dengan juragan Karta
8
Dewi di pukulin bapak nya
9
Santet untuk Ita
10
Ita kena santet
11
Mencari obat untuk Ita
12
Dewi kembali ke sanggar
13
kesempurnaan Ilmu pelet Sari
14
Manggung di tempat juragan Karta
15
Ita sakit aneh
16
Derita Ita
17
Kematian Ita
18
Dewi disantet
19
permintaan Kang Jejen
20
Mbah jarwo
21
Perseteruan Dewi dan Sari
22
Ambisi Sari
23
Bab 23 Malam perjanjian
24
Ica jatuh dari atas panggung
25
Kang Azam kena pelet
26
Kematian Dokter Yuga
27
Malam kematian Dokter Yuga
28
Kepedihan Dewi
29
Dewi pergi ke tempat nek Ipah
30
Hilangnya pengaruh pelet Sari pada Kang Azam
31
Sari berusaha mencelakai kang Azam dan Dewi
32
Dewi di lamar kang Azam
33
Dendam dan kecemburuan Sari
34
Santet untuk Nek Ipah
35
Nek Ipah terkena santet
36
Guna-guna untuk Azam
37
Kang Azam terkena guna-guna
38
Membawa Kang Azam ke Cirebon
39
Perjalanan Menuju Cirebon
40
Sampai di pesantren
41
Dewi mencari obat untuk Nek Ipah
42
Pembukaan sanggar nyai Sari
43
Tumbal untuk nyi ronggeng
44
Kematian ponakan juragan Karta
45
Kematian Mamad
46
Dewi dan pak ustadz diminta menemui Mbah Jarwo
47
Mbah Jarwo pergi menemui kyai Basir
48
Mencari cara melawan Nyi ronggeng
49
mencari cara melawan Nyi ronggeng (memangil dukun)
50
Mencari cara melawan Nyi ronggeng( tewasnya Dukun)
51
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng
52
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng (pulangnya Kang Azam)
53
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (mengadakan ronda)
54
Hilangkan tusuk konde Nyi ronggeng (pernikahan Azam dan Dewi )
55
Hilangnya tusuk konde Nyi ronggeng ( pengakuan Sari )
56
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kang Azam dan kang Jejen masuk hutan)
57
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (kemarahan warga)
58
Hilangnya tusuk konde nyi ronggeng (Kematian Sari)
59
Memusnakan tempat nyi ronggeng (pengakuan Ica)
60
Akhir dari nyi ronggeng
61
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!