Flashback on.
Zahra kecil sedang duduk sendiri disebuah danau, dia habis terkena omelan dari sang bibi karena memecahkan gelas kesayangannya.
"Ayah..."
"Ibu.."
"Zahra kangen, kenapa kalian pergi meninggalkan Zahra secepat ini" gumamnya sambil meneteskan air mata.
"Bibi Nita dan paman Hendra mereka tidak menyayangi aku. Selalu saja ada yang membuat mereka marah, padahal aku selalu melakukan apapun yang mereka perintahkan" cerita Zahra entah pada siapa.
Tidak jauh dari tempat Zahra duduk, ada seorang pemuda yang terus memperhatikannya sedari tadi.
"Kenapa gadis itu menangis, dan kenapa pula aku merasa sedih melihatnya" gumam pemuda tersebut.
Pemuda itu bernama Xavier Alexander, putra tunggal dari pasangan Jack Alexander dan Dita Alexander.
Pewaris kerajaan bisnis Alexander group, yang sudah dibangun oleh kakek Xavier sejak dulu.
Xavier mendekati Zahra yang masih berbicara sendiri sambil meneteskan air mata.
"Boleh aku duduk disini?" tanya Xavier tiba-tiba.
Ini adalah pertama kalinya Xavier mau berinteraksi dengan perempuan selain dengan sang mommy.
Xavier terkenal dengan pemuda yang dingin dan anti wanita. Dia juga jarang berbicara dengan orang lain.
"Maaf, tapi Kaka siapa ya?" tanya Zahra saat melihat pemuda duduk disampingnya.
Perkenalkan, namaku Xavier. Aku berumur 18 tahun dan sudah bekerja" ucapnya tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya.
Zahra yang melihat itu merasa bingung dan tidak langsung membalas uluran tangan Xavier.
"Tapi Zahra kan gak nanya umur dan yang lainnya. Kenapa Kaka jelaskan itu sama Zahra".
"Ohh jadi namamu Zahra. Nama yang cantik, sama seperti orangnya" gumam Xavier tanpa sadar.
"Tenang aja, Kaka bukan orang jahat kok. Tadi gak sengaja lihat kamu menangis, jadi Kaka samperin deh kesini" ucap Xavier.
Setelah lama berbicara, akhirnya Zahra dan Xavier semakin akrab dan saling bertukar cerita sambil bercanda.
Walaupun usia Zahra masih 10 tahun, tapi dia sudah seperti orang dewasa jika sedang berbicara dengan Xavier.
"Yaampun ini jam berapa kak, pasti bibi akan memarahiku lagi karena belum memasak makan malam" ucap Zahra dengan takut.
"Ini sudah jam 05.15 sore, yaudah ayo aku antar kamu pulang naik motor biar cepat sampai" ucap Xavier.
Zahra yang sudah merasa cemas, tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran kak Xavier.
"Makasih ya kak, udah repot-repot antar aku pulang" ucap Zahra sambil tersenyum manis.
Xavier yang melihat senyum manis dari Zahra hatinya langsung berdebar.
"Aku harus menjadikan gadis ini milikku, dia sudah membuat hatiku seperti ini. Dan hanya dengannya aku merasa nyaman" batin Xavier.
"Yaudah sana kamu masuk, nanti bibi kamu marah lagi. Kamu tunggu Kaka ya, aku akan mengeluarkan kamu dari sini dan membuatmu bahagia" ucap Xavier.
Zahra yang belum mengerti apa maksud Xavier hanya mengerutkan alisnya.
"Maksud Kaka gimana?", aku gak paham".
"Udah gak usah dipikirkan, sekarang lebih baik kamu masuk".
"Astaga, oh ya kenapa aku lupa. Kalau gitu aku masuk dulu ya kak" pamit Zahra.
Zahra sendiri sudah menceritakan semua tentang kehidupannya kepada Xavier. Karena itu Xavier ingin secepatnya menjadikan Zahra miliknya.
"Tunggu Kaka akan menikahimu gadis imut" gumam Xavier sebelum pergi meninggalkan rumah gadisnya.
Xavier berniat meminta kedua orang tuanya untuk segera menikahkan dirinya dengan Zahra.
"Apapun yang terjadi, mommy dan Daddy harus bisa menikahkan aku dengan Zahra" gumam Xavier diatas motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments