Bab 18 Louisa dan dr. Chris

Ketika akhirnya tiba di rumah sakit, Jevan langsung membawa Louisa ke UGD dan Louisa langsung di periksa oleh dokter. Seorang suster kemudian mendatangi Jevan.

"Maaf, kalau boleh tau apa hubungan anda dengan pasien?"

"Saya kakaknya" Ucap Jevan.

"Kalau begitu anda perlu mengisi formulir ini untuk data pasien"

"Baiklah"

Si pengemudi mobil yang telah mengantarkan Jevan dan Louisa ke rumah sakit masih terus menemani sampai Louisa selesai di periksa. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Dave Richard sambil memberikan kartu namanya kepada Jevan. Setelah Jevan selesai mengisi formulir, dokter juga telah selesai memeriksa Louisa dan menghampiri Jevan.

"Keadaan pasien sekarang sedang pingsan dan memerlukan istirahat sambil kami pantau keadaannya. Ada beberapa luka memar di tubuhnya akibat benturan yang cukup keras, tetapi yang paling berat adalah luka di kepalanya"

"Apakah luka di kepalanya serius, dok?"

"Tadi memang mengeluarkan banyak darah, tapi sudah bisa di atasi. Suster sedang memasang perban di kepalanya. Untungnya tidak sampai kena ke otaknya, jadi bisa saya bilang kalau pasien termasuk beruntung. Sementara ini biarkan ia beristirahat dulu sampai ia siuman kita baru bisa lihat lagi perkembangannya"

"Baik, dok. Terima kasih"

"Iya, sama-sama"

Dave kemudian ke bagian administrasi dan juga kasir dengan ditemani oleh Jevan untuk membayar biaya rumah sakit.

"Terima kasih karena telah bertanggung jawab terhadap Louisa"

"Tak masalah. Urusan administrasi sudah selesai, Saya pulang dulu ya. Jika ada apa-apa, hubungi saya. Nomer telepon saya ada di kartu nama saya"

"Baiklah"

Jevan dan Dave kemudian saling berjabat tangan sebelum Dave pergi dari rumah sakit. Setelah itu Jevan kembali ke ruangan dimana Louisa di rawat.

***

Ketika Louisa siuman dan melihat Jevan, ia kembali menangis.

"Maafkan aku, Jevan. Aku begitu malu padamu atas perbuatan mamaku sampai aku tak berani untuk menunjukkan wajahku di hadapanmu. Sekarang kamu malah menolong aku dari kecelakaan"

"Ssh... Lou, sudahlah... Yang penting sekarang kamu selamat tanpa ada luka-luka yang serius di tubuhmu"

"Bagaimana kamu bisa menyayangi aku selama ini padahal kamu menyimpan trauma yang mendalam terhadap mamaku?"

"Sudahlah Lou, aku sudah mendapatkan keadilan. Tapi karena ibumu sekarang di penjara, kamu jadi tinggal sendirian. Aku akan menjaga dan mengawasimu, Lou"

"Aku bisa jaga diriku sendiri, Jev"

"Aku tetap akan menjagamu, Lou"

"Baiklah, jika kau memaksa"

"Anyway, aku harus beritahu suster jaga dulu kalau kau sudah siuman"

"Baiklah"

Tetapi ketika dokter jaga masuk untuk memeriksa Louisa, keduanya terkejut dan saling menunjuk.

"Kau!"

Louisa dan dokter jaga tersebut mengatakan kata yang sama secara berbarengan.

"Kalian sudah saling mengenal?"

"Eh, Jevan... Bisakah kau meninggalkan kami berdua sendirian untuk bicara?"

"Baiklah, Lou. Kalau begitu aku tunggu di luar"

"Thanks, Jev"

Setelah memastikan Jevan sudah keluar, Louisa dan dokter jaga tersebut mulai bicara.

"Jadi, namamu Louisa Gardenia ya?"

"Iya. Nama yang cukup norak kan?"

Ibu Louisa memang memberi Louisa nama secara asal karena seperti Simone dan Pixie, Chelsea juga tidak tahu siapa nama ayah kandung Louisa.

"Saya Chris"

"Iya, saya bisa liat dari name tag anda"

"Louisa, soal waktu itu... "

"Saya tak mau bahas. Anggap saja itu tak pernah terjadi, oke? Kita sama-sama sudah dewasa dan pernah berbuat salah. Saya harap itu tidak terjadi lagi. Jadi lebih baik kita lupakan saja"

"Tapi... Apakah kamu baik-bain saja setelah kejadian itu?"

"Saya baik-baik saja kok, jadi tolong jangan tanya-tanya lagi"

"Baiklah, kalau begitu sekarang saya izin untuk periksa anda dulu."

"Iya, dok"

***

Setelah dr. Chris selesai memeriksa Louisa dan menyatakan kondisi Louisa semakin baik, Jevan jadi merasa lega mendengarnya. Tetapi ia juga merasa penasaran bagaimana Louisa dan dr. Chris bisa saling mengenal.

"Jadi, bagaimana kamu bisa mengenal dokter yang tadi? Namanya siapa ya aku belum sempat lihat name tag-nya tadi"

‌"Namanya Chris. Hanya kebetulan pernah ketemu saja, dia pernah menolongku"

"Kapan?"

"Waktu aku pertama kali tahu tentang kamu dan ibuku, Jev"

"Oh... Dimana?"

"Di bar"

"Kalian ketemu waktu lagi minum ya di bar?"

"Iya"

"Kamu tidur sama dia ya, Lou?"

"Jev, sudahlah... "

"Kamu ga mau jawab pertanyaan aku berarti itu benar kan?"

"Jev, maafkan aku... "

Louisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya sambil menangis karena merasa malu terhadap Jevan.

"Tak usah minta maaf, apalagi merasa bersalah. Aku yang salah karena tak bisa menjagamu dengan baik"

"Tapi walau bagaimanapun aku bersyukur karena kamu yang pertama"

"Gitu ya? Memangnya dia ga sehebat aku?"

"Sorry Jev, aku tak bisa jawab itu karena aku tak mau melukainya ataupun kamu"

"Yeah, baiklah. Tak usah di jawab kalau begitu"

"Kamu ga marah sama aku, Jev?'

"Ga, aku ga marah. Kenapa aku harus marah? Kamu sekarang sudah besar, Lou. Sudah bisa menentukan mana yang baik untukmu dan mana yang tidak baik"

"Iya, Jev"

"Pesanku untukmu Lou, yang penting kamu harus tetap sekolah. Minimal sampai lulus SMU"

"Buat apa aku sekolah kalau akhirnya aku hanya menjadi wanita panggilan?"

"Memangnya kamu ingin seperti ini terus, Lou?"

"Memangnya ada harapan untuk berhenti dari pekerjaan kita, Jev?"

"Bisa aja. Sekarang kan Nino lagi di tahan sama polisi. Mungkin dia ga akan lama di penjara, tapi kita harus bisa memanfaatkan ketidakhadiran Nino dengan melakukan kegiatan positif yang bahkan tak pernah terfikir sebelumnya"

"Iya, kedengarannya menarik"

***

Keesokan harinya, Louisa sudah di bolehkan untuk pulang karena luka-lukanya berangsur sembuh. Jevan selalu ada di samping Louisa untuk membantunya.

"Terima kasih Jev, untuk semuanya. Tanpa ada kamu aku pasti akan merasa bingung. Tapi kamu benar-benar mengurus semuanya untukku"

"Sudahlah, tak usah di bahas. Sudah seharusnya kita saling menjaga, Lou. Apalagi saat ini kamu sedang sendirian. Kamu kelihatan masih lelah. Ayo ke tempat tidur. Aku temani sampai kamu bisa tidur dengan nyaman"

"Baiklah, aku memang capek sih. Kamu tau aja"

"Tau dong, aku kan udah kenal kamu dari kamu lahir"

Louisa tersenyum. Kemudian Jevan membimbingnya ke tempat tidur.

***'

Jevan dan Louisa merasa heran dengan keadaan kamar Louisa.

"Kenapa berantakan sekali, Lou?"

"Entahlah, Jev. Seingat aku, sebelum aku keluar rumah untuk datang ke persidangan kamu, aku udah beresin semuanya deh"

Louisa mencoba untuk duduk di tepi tempat tidurnya, tetapi ia melonjak karena terkejut ketika merasakan ada sesuatu di balik selimut yang ada di tempat tidurnya. L;$ouisa kemudian menyibak selimutnya dan mendapati ada seseorang di balik selimut.

"Jenny?!"

Louisa dan Jevan menyebut nama Jenny secara bersamaan saking terkejutnya mereka melihat Jenny yang tiba-tiba ada di rumah Louisa. Jenny yang tadinya sedang tidur menjadi bangun ketika mendengar suara Louisa dan Jevan yang terdengar cukup keras di telinganya.

"Nanti aja ya ngobrolnya, aku masih ngantuk nih!"

Louisa dan Jevan melongo melihat kelakuan Jenny yang cuek seolah-olah dia sudah lama tinggal di rumah itu bersama Louisa.

Episodes
1 Bab 1 Masa Lalu Jevan
2 Bab 2 Balas Budi untuk Ron
3 Bab 3 Pertama bagi Louisa
4 Bab 4 Pertama Bagi Louisa (2)
5 Bab 5 Para Klien Unik (21+)
6 Bab 6 Cherly yang Unik (21+)
7 Bab 7 How do I Like My Eggs?
8 Bab 8 Louisa Cemburu
9 Bab 9 Mencari Francois LeVans
10 Bab 10 Penjelasan untuk Jevan
11 Bab 11 Nino Tahu
12 Bab 12 Karen Yang Tak Jadi Kecewa
13 Bab 13 Pixie dan Chelsea (21+)
14 Bab 14 Keadilan untuk Jevan
15 Bab 15 Corey Hamilton
16 Bab 16 Perjuangan Jevan
17 Bab 17 Trauma yang Tersisa
18 Bab 18 Louisa dan dr. Chris
19 Bab 19 Rafe dan Cherly
20 Bab 20 Jodoh untuk Rafe
21 Bab 21 Jodoh untuk Rafe (2)
22 Bab 22 Louisa Sakit
23 Bab 23 Adil untuk Louisa dan Jenny
24 Bab 24 Penawaran yang Menyebalkan
25 Bab 25 Prom Night untuk Louisa
26 Bab 26 Rencana Louisa (21+)
27 Bab 27 Penangkapan Elizabeth
28 Bab 28 Reunite
29 Bab 29 Back to You
30 Bab 30 Kejujuran Rafe dan Jevan
31 Bab 31 Ujian Menjelang Pernikahan
32 Bab 32 Pernikahan Cherly dan Rafe
33 Bab 33 Lucinda Bersedia (21+)
34 Bab 34 Ancaman Jevan
35 Bab 35 Kejutan untuk Jenny
36 Bab 36 Jenny Salah Sangka
37 Bab 37 Jenny Dilema
38 Bab 38 Hari-hari Sulit Jenny
39 Bab 39 Barbie sang Putri Konglomerat
40 Bab 40 Penolong Louisa
41 Bab 41 Lamaran untuk Louisa
42 Bab 42 Restu Jevan untuk Chris
43 Bab 43 Hidup Baru Louisa
44 Bab 44 Takdir yang Tak Terelakkan
45 Bab 45 Hukuman untuk Jenny (21+)
46 Bab 46 Pengakuan George
47 Bab 47 Klien Misterius
48 Bab 48 Partner Ron
49 Bab 49 Undangan dari Teman Lama
50 Bab 50 Penangkapan tak Terduga
51 Bab 51 Kabur Menjelang Hari Thanksgiving
52 Bab 52 Pacar Pura-pura
53 Bab 53 Catherine Cemburu?
54 Bab 54 Balas Budi ala Jevan
55 Bab 55 Kencan Undangan Pernikahan (21+)
56 Bab 56 Falling in Love
57 Bab 57 John yang Mencurigakan
58 Bab 58 Lamaran Yang Mengecewakan
59 Bab 59 Penangkapan Jevan dan Rafe
60 Bab 60 Simone dan Nino Sakit
61 Bab 61 Hari-hari Terakhir Simone
62 Bab 62 Ayah Jevan dan Pemakaman Simone
63 Bab 63 Pemakaman Simone
64 Bab 64 Bertemu Kembali
65 Bab 65 Berteman?
66 Bab 66 Harapan Catherine
67 Bab 67 Kebahagiaan untuk Jevan dan Catherine
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Masa Lalu Jevan
2
Bab 2 Balas Budi untuk Ron
3
Bab 3 Pertama bagi Louisa
4
Bab 4 Pertama Bagi Louisa (2)
5
Bab 5 Para Klien Unik (21+)
6
Bab 6 Cherly yang Unik (21+)
7
Bab 7 How do I Like My Eggs?
8
Bab 8 Louisa Cemburu
9
Bab 9 Mencari Francois LeVans
10
Bab 10 Penjelasan untuk Jevan
11
Bab 11 Nino Tahu
12
Bab 12 Karen Yang Tak Jadi Kecewa
13
Bab 13 Pixie dan Chelsea (21+)
14
Bab 14 Keadilan untuk Jevan
15
Bab 15 Corey Hamilton
16
Bab 16 Perjuangan Jevan
17
Bab 17 Trauma yang Tersisa
18
Bab 18 Louisa dan dr. Chris
19
Bab 19 Rafe dan Cherly
20
Bab 20 Jodoh untuk Rafe
21
Bab 21 Jodoh untuk Rafe (2)
22
Bab 22 Louisa Sakit
23
Bab 23 Adil untuk Louisa dan Jenny
24
Bab 24 Penawaran yang Menyebalkan
25
Bab 25 Prom Night untuk Louisa
26
Bab 26 Rencana Louisa (21+)
27
Bab 27 Penangkapan Elizabeth
28
Bab 28 Reunite
29
Bab 29 Back to You
30
Bab 30 Kejujuran Rafe dan Jevan
31
Bab 31 Ujian Menjelang Pernikahan
32
Bab 32 Pernikahan Cherly dan Rafe
33
Bab 33 Lucinda Bersedia (21+)
34
Bab 34 Ancaman Jevan
35
Bab 35 Kejutan untuk Jenny
36
Bab 36 Jenny Salah Sangka
37
Bab 37 Jenny Dilema
38
Bab 38 Hari-hari Sulit Jenny
39
Bab 39 Barbie sang Putri Konglomerat
40
Bab 40 Penolong Louisa
41
Bab 41 Lamaran untuk Louisa
42
Bab 42 Restu Jevan untuk Chris
43
Bab 43 Hidup Baru Louisa
44
Bab 44 Takdir yang Tak Terelakkan
45
Bab 45 Hukuman untuk Jenny (21+)
46
Bab 46 Pengakuan George
47
Bab 47 Klien Misterius
48
Bab 48 Partner Ron
49
Bab 49 Undangan dari Teman Lama
50
Bab 50 Penangkapan tak Terduga
51
Bab 51 Kabur Menjelang Hari Thanksgiving
52
Bab 52 Pacar Pura-pura
53
Bab 53 Catherine Cemburu?
54
Bab 54 Balas Budi ala Jevan
55
Bab 55 Kencan Undangan Pernikahan (21+)
56
Bab 56 Falling in Love
57
Bab 57 John yang Mencurigakan
58
Bab 58 Lamaran Yang Mengecewakan
59
Bab 59 Penangkapan Jevan dan Rafe
60
Bab 60 Simone dan Nino Sakit
61
Bab 61 Hari-hari Terakhir Simone
62
Bab 62 Ayah Jevan dan Pemakaman Simone
63
Bab 63 Pemakaman Simone
64
Bab 64 Bertemu Kembali
65
Bab 65 Berteman?
66
Bab 66 Harapan Catherine
67
Bab 67 Kebahagiaan untuk Jevan dan Catherine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!