Episode 19 Hari pernikahan

Hari demi hari terlewati begitu saja, saat ini si wanita cantik yang sudah memiliki tiga orang anak itu, sedang dirias dengan MUA pilihan dari keluarga Abi, Nabila begitu terharu akan hari ini bagaimana tidak, dia tidak pernah membayangkan akan di nikahi oleh pria seperti Abi, padahal dulu dia tidak ingin menikah kembali karena sudah merasakan getirnya pernikahan, tapi dengan Abi dia mulai bisa menepis rasa traumanya itu, Abi adalah sosok laki-laki yang sangat baik dan juga bijak, sehingga membuat Nabila bisa menerima semua masa lalu pahitnya itu.

MUA sudah selesai menghias wajah wanita cantik yang mengenakan hijab itu, Nabila terlihat begitu cantik dengan baju akad yang mengenakan pakaian adat  Melayu membuat parasnya menjadi tampak lebih mempesona.

Saat ini akad sudah di mulai Abi begitu tegas mengucapkan ijab kabul nya, suasana begitu haru tetesan airmata mengiringi ketika akad berlangsung, Nabila begitu terharu dengan keseriusan yang di ambil oleh laki-laki yang barusan sudah mengucapkan akad tersebut.

Hari ini di hari Jum'at Nabila sudah sah menyandang istri dari Syailendra Abimanyu, seperti biasa setelah pengucapan akad mereka berdua bersalaman dan setelah itu Abi di perkenankan untuk mencium kening istri tercintanya itu, suasana sakral itu semakin mengharukan ketika anak-anak dari Nabila mengucapkan selamat kepada kedua orang tuanya.

"Ibu, selamat ya hari ini Ibu sudah memberi kita hadiah, yaitu seorang Ayah yang sudah lama kami bertiga menantinya," ucap Shaka, si sulung yang selalu bijak.

"Anak bijak, kembali kasih atas ucapan yang kau berikan, semoga kita berdua bisa menjadi orang tua yang baik untuk kalian bertiga," sahut Nabila yang tak kuasa menahan air matanya.

"Ayah, Abi mulai saat ini kami akan memanggilmu Ayah, jaga selalu ibu kami, sungguh kami akan bahagia jika Ayah memperlakukan ibuku dengan baik," ucap Aras.

"Iya, Ayah jaga ibu kita ya," timpal Ayana.

"Iya, Sayang doakan agar Ayah bisa menjadi suami yang baik dan juga Ayah yang baik untuk kalian bertiga," tukas Abi.

Percakapan ketiga anak dari Nabila tak luput mendapatkan perhatian dari berbagi sorot mata, pasalnya anak-anak tersebut sangat menggemaskan, bahkan mereka sudah pandai menasehati laki-laki yang barusan sah menjadi ayah sambungnya itu.

Banyak para tamu yang turut bahagia atas pernikahan mereka hal itupun di rasakan pula oleh keluarga dari kedua belah pihak. Semoga pernikahan ini menjadi pernikahan yang sakinah mawadah warahmah, kata-kata seperti itu yang selalu di ucapkan oleh para tamu dan keluarga yang berdatangan.

Acara pernikahan Nabila sudah selesai semua tamu dan keluarga dekat sudah meninggal tempat pernikahan, saat ini Abi memboyong istrinya ke rumah pribadinya, bukan di rumah keluarga besarnya melainkan di rumah pribadi hasil dari kerja kerasnya, sebagai seorang suami Abi memang sangat bijak dalam menentukan pilihan, sebelum mereka merencanakan pernikahan dirinya sudah meminta kepada kakek dan neneknya untuk mengajak cucu dan juga cicit-cicitnya untuk tinggal bersama dirinya, dan hal itu mendapatkan lampu hijau dari kakek dan nenek Nabila.

Mungkin bagi Nabila sedikit sulit karena harus meninggalkan kedua pasangan sepuh yang sudah dia anggap sebagai pengganti orang tuanya itu, tapi di sisi lain sebagai seorang istri dia harus ikut kemanapun suaminya pergi, beruntung Abi bukan suami yang perhitungan dalam segi materi sehingga dirinya sudah menyiapkan lebih para pekerja di rumah kakek dan nenek Nabila agar mereka tidak merasa kelelahan untuk mengurus rumah yang lumayan cukup besar.

"Abang sekarang kita sudah menjadi suami istri, jadi aku harap Abang bisa menjadi imam yang baik dan juga selalu menasehati ku ketika aku ada salah," Ucap Nabila dengan sopan.

"Ya Allah, Sayang belum apa-apa jantung Abang sudah meleleh dulu, sifat lembutmu itu yang dari dulu membuat Abang terlena sampai sekarang," sahut Abi di penuhi rasa syukur.

"Abang biasa saja deh, jangan terlalu memuji aku seperti itu, kan jadinya malu," cicit Nabila.

"Kenapa harus malu kamu itu sempurna bagiku, aku sangat mencintaimu Nabila Larasati," ucap Abi sambil mendekap tubuh Nabila.

Air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata wanita ayu tersebut, dia tidak pernah mendapatkan perhatian seperti itu dari suami sebelumnya mungkinkah ini cara Allah membungkus kado terindahnya melalui Abi mudah-mudahan saja Abi bisa menjadi imam yang baik untuk Nabila.

"Sayang apakah malam ini kamu sudah siap untuk memulai semua," ucap Abi dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Laki-laki ini memang sangat baik bahkan perkataannya lembut jauh dari suami Nabila sebelumnya, tidak ada alasan lagi bagi Nabila untuk menolak Abi karena ini memang sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang istri untuk memenuhi kebutuhan batin suaminya, dengan hati yang begitu dalam akhirnya Nabila menjawab pertanyaan Abi.

"Aku siap Bang, kapan pun Abang minta, asal jangan pas waktu halangan saja," sahut Nabila lembut.

"Kalau begitu sekarang," ucap Abi dengan nada seraknya sedangkan Nabila hanya menganggukkan kepalanya.

Abi langsung saja memulai permainannya, dirinya begitu hati-hati memperlakukan istrinya dengan begitu lembut, ada yang aneh ketika Abi hendak menyatukan tubuhnya, pasalnya wanita yang saat ini dia nikahi adalah seorang janda beranak tiga, tapi Abi seperti menikahi seorang gadis saja, dinding rahim Nabila masih terasa sempit, Abi tidak tahu saja selama menikah Nabila hanya satu malam saja berhubungan dengan suaminya itu pun karena obat perangsang, mungkin kalau tidak meminum obat tersebut tidak akan ada si kembar tiga itu.

Selesai penyatuan Abi langsung mengecup kening istrinya dirinya merasa sangat bersyukur bisa memiliki wanita incarannya sejak dua tahun lalu itu.

"Sayang terima kasih untuk semua," ucap Abi sambil mendekap tubuh istrinya.

"Abang nggak mau lagi," tiba-tiba saja pertanyaan frontal itu lolos dari bibir ranumnya.

"Hah, jangan memancingku," ucap Abi sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Aku menawarkan, bukannya memancing, bukannya kepuasan suami ada di dalam diri istri, jadi sebaiknya kalau pun Abang minta lagi, aku tidak akan menolak, lagian itu menjadi ladang pahala untuk diriku sebagai seorang istri," ungkap Nabila.

"Masya Allah Sayang hatimu ini terbuat dari apa sih, kok pinter sekali cara memanjakan suamimu," puji Abi.

"Ya, sudah Abang, diam saja," titah Nabila.

Kali ini benar-benar Nabila yang memulai permainannya, dirinya sudah tidak sungkan lagi untuk mencium bibir suaminya itu, sebagai seorang yang pernah gagal dalam rumah tangganya, untuk kali ini Nabila harus benar-benar pintar menjadi istri, bukan hanya pintar dalam memasak saja, tapi memberi nafkah secara batin dirinya harus lebih pintar, agar supaya suaminya tidak tergoda oleh wanita lain seperti yang dahulu.

Keduanya pun sudah mengakhiri ronde keduanya, sebagai suami Abi merasa sangat terpuaskan oleh permainan istrinya, sebagai seseorang yang memiliki masa lalu yang kelam Abi juga pernah ada di jalur yang salah, dulu dirinya sempat bermain dengan para perempuan malam, bahkan klub malam menjadi rumah keduanya, maka dari itu dia bisa membedakan ketika berhubungan dengan istrinya, meskipun status Nabila janda tapi rasa masih seperti anak gadis.

"Sayang, terima kasih untuk yang keduanya, ayo sekarang kita akhiri dengan tidur badanku sudah capek mataku sudah ngantuk," ucap Abi sambil mendekap erat tubuh istrinya.

"Iya Abang, ya sudah kita tidur dulu," tukas Nabila sambil memakai selimut.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

meninggalkan tempat Thor 😁
masa para tamu meninggal.. bisa jadi berita spiral nanti 🤣

2024-12-22

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Semoga bahagia selalu buat Kalian ya,,alhamdulilah Nabila di ratukan sma suaminya yang sekarang😇😇

2024-09-13

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

setiap orang punya masa lalu, dan yang terpenting menatap masa depan bersama istri yang halal,,,

2024-07-30

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!