Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila

Keesokan harinya seperti biasa setelah mengantar si kembar ke sekolah Nabila menghabiskan waktu bersama nenek dan kakeknya, Nabila tidak menyangka kalau akhirnya dirinya akan menetap di Palembang selama ini, padahal dulu dirinya ingin tinggal di Surabaya kota asal dari neneknya, ternyata takdir berkata lain, tapi lama kelamaan Nabila sangat betah tinggal di sini, apalagi sekarang si kembar sudah tumbuh menjadi anak-anak yang lucu dan sangat menggemaskan.

Selama lima tahun ini Nabila tidak pernah mendapat kabar tentang mantan suaminya, terkadang hati Nabila sangat sakit melihat anak-anaknya yang selalu ingin bertemu dengan sosok ayahnya, sebagai seorang ibu dirinya merasa kasihan jika sang anak-anak tiba-tiba menanyakan keberadaan ayahnya.

"Sebesar apa cintamu terhadap wanita itu, Sehingga kamu tega melupakan ketiga anakmu yang bersamaku, semoga suatu saat nanti kamu akan menyesal dengan jalan yang kau pilih itu, sebagai seorang ayah seharusnya dirimu mampu berbuat adil terhadap anak-anakmu, agar mereka merasa di hiraukan oleh sosok ayahnya, baiklah jika ini memang mau mu, anak-anakmu akan bahagia bersama ayah sambungnya nanti," gumam Nabila.

"Tok ... Tok ... Tok." Tiba-tiba suara pintu di ketuk membuyarkan lamunan Nabila.

"Nek, ada apa?" tanya Nabila kepada Neneknya.

"Ayo turun di bawah ada nak Abi," ucap nenek Soraya.

"Oh, ya sudah Nek tunggu sebentar Nabila mau pakai hijab dulu," tutur Nabila.

"Jangan lama-lama kasihan nanti Nak Abi nya," goda nenek Soraya.

"Ih, apaan si Nek," kesal Nabila.

Mendengar kata, Abi tiba-tiba saja jantung Nabila meloncat-loncat tak karuan dia tidak tahu apa yang sedang terjadi terhadap hatinya yang jelas saat ini dirinya merasakan kegugupan yang sangat luar biasa.

'Astaghfirullah Abi kenapa sih pake datang segala, ini lihat tubuhku adem panas seperti ini jika dekat denganmu,' gerutu Nabila dalam hati.

Lima menit kemudian akhirnya Nabila mulai menemui Abi, di lihatnya dengan malu-malu wajah lelaki yang saat ini membuat jantungnya tidak baik-baik saja itu, lalu kemudian dirinya duduk persis di samping Abi, waduh jangan di tanya bagaimana saat ini keadaan yang ada di dalam dada Nabila, dag, dig, dug, tak karuan.

"Bi, sudah lama ya?" tanya Nabila basa-basi.

"Hemm, gimana ya, mau bilang lama eh ternyata calon istriku ini sedang berdandan di dalam sana," goda Abi.

"Ih ... Apaan sih kamu, buat aku malu saja," kesal Nabila.

"Ngapain harus malu, aku saja bangga punya calon istri secantik kamu," ucap Abi jujur.

"Heeemb dasar laki-laki gombal," kesal Nabila sambil mencubit lengan Abi.

"Auuu ... Sakit Sayang!" pekik Abi.

"Biarin habisnya nyebelin," celetuk Nabila.

"Perasaan aku nggak ngapa-ngapain kok di bilang nyebelin sih," ucap Abi heran.

"Ya, sudah ayo kita keluar aku mau mengajakmu keluar," ajak Abi kembali.

"Ya, sudah ayo," sahut Nabila, lalu berpamitan dengan kakek dan neneknya.

Setelah berpamitan keduanya keluar dari rumah Kakek Nabila, saat ini Abi sengaja mengajak Nabila untuk di bawah ke rumah orang tuanya, di sini hati Nabila di buat menjadi tidak karuan pasalnya Abi masih single belum pernah menikah sedangkan dirinya janda yang sudah memiliki tiga orang anak, apa iya keluarga Abi akan menerimanya dengan baik, saat ini hati Nabila harap-harap cemas.

"Sayang, kenapa kok dari tadi cemas begitu?" tanya Abi.

"Aku, takut," jawab Nabila.

"Jangan takut Sayang mereka sudah tahu dengan hubungan kita, bahkan nenek dan kakek beserta papa dan mama mendukung keputusanku untuk segera menikahi mu," ucap Abi meyakinkan Nabila.

"Aku, hanya takut mereka tidak bisa menerima kehadiran anak-anakku," terang Nabila.

"Jangan berpikiran seperti itu, mereka sangat senang dengan anak-anak apalagi dengan keadaan rumah yang dari dulu sepi tanpa kehadiran anak kecil, mungkin kehadiran si  kembar nantinya akan membawa suasana baru di rumah keluarga ku," terang Abi, yang membuat Nabila sedikit lega.

"Ya, sudah aku nurut sama kamu saja," sahut Nabila pasrah.

"Panggil Abang dong dari tadi aku denger panggil Nama terus," protes Abi.

"Maaf ya, tadi aku malu soalnya ada nenek," ucap Nabila terdengar seperti gadis remaja.

"Hah, kamu ini lucu Yang tinggal panggil Abang saja pakai malu, mulai sekarang biasakan panggil Abang ya," titah Abi.

Tidak terasa akhirnya mobil yang mereka tumpangi sudah berada di halaman rumah Abi, Nabila sudah tidak terkejut lagi melihat rumah Abi yang super besar bak istana itu, karena dia sudah tahu dari kakeknya kalau Abi berasal dari keluarga kaya raya, jadi dirinya sudah tidak heran lagi melihat penampakan rumah Abi dari luar.

Keduanya langsung masuk dan di ruang utama mereka di sambut hangat oleh keluarga Abi, di situ ada Nenek dan Kakek, beserta kedua orang tua dan Kakak pertama Abi dan istri. Semua menyambut Nabila dengan penuh kehangatan hanya satu seseorang yang kelihatannya tidak begitu suka, yaitu Kakak ipar perempuan Abi, tatapannya begitu sengit terhadap Nabila.

"Assalamualaikum semua," ucap Abi dan Nabila.

"Waalaikum salam, oh jadi ini calon menantu mama," sahut Delisa mama dari Abi.

"Iya Tante," ucap Nabila sambil mencium tangan calon mertuanya itu.

Setelah menyalami satu demi satu anggota keluarga Nabila pun duduk kembali, semua orang sibuk bertanya kepada Nabila mengenai ketiga anak kembarnya dan mereka kelihatannya sangat senang mendengar cerita perihal anak Nabila.

"Sayang mulai sekarang biasakan panggil mama, Karena sebentar lagi kamu akan menjadi menantu di keluarga kita, kami sangat bahagia pada akhirnya bujang mama ini nikah juga, dan kami pun sekeluarga akan sangat menerima siapapun wanita yang akan di pilih oleh Abi tanpa melihat dari status sosial nya," ucap Delisa, begitu hangat. Sehingga membuat Nabila sedikit lebih nyaman.

Keluarga Abi adalah keluarga yang bijak mereka tidak pernah menghakimi dengan keputusan para anak-anaknya, termasuk mengenai hal berumah tangga karena pada hakikatnya pernikahan itu suatu komitmen seumur hidup, maka dari itu keluarga Abi membebaskan anak-anak mereka untuk memilih wanita yang sangat di cintainya itu.

"Sayang, kata Abi pernikahan kalian akan, di percepat dan kami sudah menyiapkan semuanya, kamu tinggal tunggu hari H nya saja ya," ucap nenek ,Mawar Nenek dari Abi.

"Iya, Nek, Bang Abi memang suka begitu," sahut Nabila.

"Iya, karena dia takut kehilanganmu makanya begitu, kamu tahu dia langsung cepat-cepat mendaftarkan surat-surat ke KUA," kekeh nenek Mawar.

"Semoga saja, di hari pernikahan kalian nanti lancar tidak ada halangan apapun," ucap mama Abi.

"Aamiin," sahut Abi paling kenceng sendiri.

"Hadeh, calon pengantin pria semangat banget,"cibir Satria Abang Abi.

"Iya, dong Bang kaya tidak pernah ngalamin saja," balas Abi.

Lama sudah Nabila berada di rumah Abi, banyak cerita yang di sampaikan tadi oleh nenek dan juga mama Abi, dan setelah itu Meraka menikmati makan bersamanya, Nabila begitu bahagia ternyata keluarga dari Abi tidak menakutkan seperti bayangannya.

Terpopuler

Comments

Roslin 65

Roslin 65

Moga Kel yg baru, membw kebahagian bagi Nabila.....di mudahkan sehingga menjd Kel yg SaMaWa

2024-09-16

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Alhamdulilah mendapatkan calon suami dan keluarga yang harmonis ya Nabila,,cuma kayaknya harus hati2 sama calon kakak Iparmu😐😐

2024-09-13

2

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Sukurlah Abi obat utk Nabila.
Kapan nih karma utk Revan?

2024-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!