Episode 16 Menemani si kembar fashion show

Satu Minggu kemudian, anak-anak saat ini sedang bersiap untuk acara fashion show di sekolahnya, Nabila begitu senang melihat anak-anaknya yang selalu ceria, tujuh hari yang lalu memang dirinya menghubungi Abi, untuk acara fashion show anak-anaknya dan tidak ada alasan untuk Abi menolak keinginan para anak-anak Nabila.

Mungkin ini saatnya untuk Nabila membuka hatinya dengan Abi, kalau di lihat Abi adalah sosok pria yang baik, dan sangat menyayangi anak-anaknya, hanya saja saat ini hati Nabila masih belum siap menerima laki-laki manapun, bukan berarti dia belum bisa move on dari mantan, hanya saja dia lebih fokus untuk kebahagiaan anak-anaknya daripada harus mengejar kebahagiaannya sendiri.

"Wah ... Anak ibu udah pada cakep dan keren-keren nih, boleh ibu ambil fotonya," ucap Nabila.

"Boleh dong Bu? lihat aya, sudah cantik begini pakai gaun ala-ala princess gini," sahut bocah itu dengan gaya manjanya.

"Masya Allah anak ibu, jangan di manja-manjakan begitu dong sayang suaranya, tahu nggak kalau seperti itu, suara mu mirip artis Syahrini," tutur Nabila.

Setelah mengambil beberapa foto dari anak-anaknya, Nabila mencoba untuk memposting foto-foto tersebut, melalui akun media sosialnya, untuk kali ini dia memang sudah memakai akun yang baru, karena memang akunnya yang lama mengandung banyak kenangan yang begitu menyakitkan, apalagi dengan kejadian Revan, yang sudah membohongi dirinya dan anak-anaknya, hal itu menjadi pukulan keras untuk Nabila agar supaya tidak berharap dengan lelaki egois seperti Revan.

"Ibu ayo berangkat keburu telat entar," ucap Aras.

"Iya, sayang sebentar dulu dong, Abang Sakha masih berpamitan dengan eyang buyut," sahut Nabila.

"Ayo Bu jalan, Sakha sudah berpamitan sama eyang buyut," ucap Sakha.

Akhirnya ketiga bocah kembar tersebut berjalan menuju ke dalam mobilnya, di perjalanan saat ini Shaka sangat diam anak itu memang selalu memendam sendiri apa yang saat ini dia rasakan, Nabila pun sejenak menyadari dengan sikap anaknya tersebut, biasanya Sakha selalu menjadi penengah jika kedua adiknya beradu pendapat, tapi untuk kali ini Sakha memilih untuk diam.

Tidak terasa akhirnya mobil yang merasa tumpangi sudah berada di depan sekolah, Nabila segera menurunkan anak-anaknya, setelah itu dirinya beserta ketiga anaknya masuk, ke dalam sekolah, kebetulan acara masih belum di mulai dan kelihatannya dari kejauhan Abi sudah datang menghampiri keberadaan Nabila dan juga anak-anak.

"Hai Bil, hai juga kalian para anak-anak hebat," sapa Abi.

"Assalamualaikum Om, bukan hai," celetuk Aya.

"Oh, iya sayang, Om lupa maaf ya," ucap Abi sambil menempelkan kedua tangannya.

Akhirnya Nabila menitipkan kedua anaknya bersama Abi, karena dia ingin berbicara empat mata dengan anak pertamanya itu, ya memang sedari tadi Sakha murung tidak seperti biasanya, bocah itu lebih banyak diam.

"Abang kenapa dari tadi diam saja?" tanya Nabila.

"Nggak ada Bu," jawab anak itu singkat.

"Abang kalau ada apa-apa cerita saja sama ibu, pasti akan ibu dengar," tutur Nabila.

"Tapi ibu jangan marah ya," ucap bocah laki-laki itu.

"Nggak Abang, ibu nggak bakalan marah."

"Janji Bu."

"Iya, Nak ibu janji," ucap Nabila, sambil mengaitkan jari kelingkingnya.

"Begini Ibu, hari ini kan hari ayah, apa ayah ingat nggak sama kita bertiga, Sakha ingin sekali bertemu dengan ayah, meski hanya sebentar," tutur bocah tersebut.

"Yang sabar ya, Nak. Mungkin suatu hari nanti kalian bertiga akan bertemu dengan ayah kalian," ucap Nabila.

"Kapan Bu, Sakha dan adik-adik sudah menunggu dari dulu, dan Ayah tidak pernah datang," ungkap bocah tersebut.

"Sakha kamu harus kuat semoga secepatnya ayah kalian bisa bertemu dengan kalian, ya sudah om Abi dan adik-adik sudah menunggu, ayo kita masuk ke dalam takutnya mereka terlalu lama nunggu kita," ucap Nabila mengalihkan pembicaraan.

Di dalam ruangan saat ini ketiga anak Nabila sedang bersiap-siap untuk berlenggak lenggok di atas panggung. Acara pada hari ini sangat meriah, karena di sekolah anak-anak Nabila termasuk sekolah yang bertaraf internasional, beruntung usaha Nabila berjalan dengan baik, sehingga dirinya bisa membiayai anak-anaknya dengan layak, dan berkecukupan.

Acara fashion show sudah mulai di buka, para anak-anak dan sang ayah sedang berjalan di atas catwalk dengan begitu menawan, suara tepukan gemuruh turut memeriahkan acara tersebut, dan pada gelombang terakhir muncullah Abi, dan para anak-anak Nabila, semua mata tertuju kepada bocah-bocah kembar itu, pasalnya mereka sangat kompak berjalan di atas catwalk dengan posisi Aya, yang berada di depan menjadi pemimpin sedangkan ketiga pria beda generasi itu, berjajar di belakang Aya. berjalan menyusuri mimbar merah tersebut, mereka bertiga sangat kompak bak anak dan ayah kandung saja, sesekali Aras, si tukang pecicilan melambaikan tangan dan memberikan kiss bye kepada para penonton sehingga membuat semuanya bertepuk tangan dengan aksi Aras tersebut, sedangkan sang kakak dia lebih terlihat diam dan cool.

Aya, bagaikan seorang ratu yang akan di jaga oleh para lelaki yang ada di belakangnya itu, tak mau membuang kesempatan Nabila langsung mengabadikan momen tersebut di akun medianya.

"Masya Allah, tabarakallah. Anak-anak ibu sungguh memukau." begitu isi  caption Nabila sambil memposting video Abi dan anak-anaknya.

Setelah acara fashion show anak-anak di suruh mengungkapkan semua isi hatinya terhadap sang ayah begitu pula dengan anak-anak Nabila, meskipun isi ungkapan mereka lain dari pada yang lain, tapi ucapan yang keluar dari mulut mereka mampu menghipnotis penonton yang ada.

"Assalamualaikum semua, kami bertiga akan mengungkapkan isi hati kita sebagai seorang anak kepada ayahnya," ucap salah satu anak Nabila, yaitu di sulung, Sakha.

"Ayah, aku tidak tahu di mana kamu berada, tapi kata ibuku, rumah ayah sangat jauh, maka dari itu kita tidak  pernah bertemu  kami anak-anak mu sangat merindukanmu, semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu, denganmu wahai ayahku. dan di hari ini saya, ucapkan. Selamat Hari Ayah," ucap si sulung.

"Aku, juga ingin menambahkan dari yang abangku sampaikan, terimakasih juga untuk Om Abi yang sudah senantiasa menemani kita sedari dulu, semoga Om Abi selalu di beri kesehatan, love you Om Abi," ucap mereka bertiga lalu meninggalkan panggung.

Kata-kata sederhana itulah yang mampu di ungkapkan oleh anak-anak Nabila, tapi meskipun sederhana mampu mencubit para hati emak-emak yang ada di acara tersebut.

Acara pun sudah selesai dan pemenang dalam acara ini di rahi, oleh Abi dan anak-anak Nabila karena memang dari kostum dan gaya berjalan mereka yang terlihat sangat kompak, sehingga dapat memukau penonton yang ada.

"Wah anak-anak ibu memang keren, kalian itu sangat hebat tahu," puji Nabila sambil menciumi pucuk kepala anak-anaknya.

"Terimakasih Ibu, kan Om Abi yang selalu mengarahkan kita, jadi? Jika Ibu mau memuji, pujilah Om Abi," ucap si bontot, Ayana.

"Iya, Om Abi terimakasih ya, sudah buat anak-anak ibu menjadi pintar seperti ini," ucap Nabila.

"Sama-sama Bil, lagian yang hebat itu anak-anakmu setiap dikasih arahan langsung nangkap," sahut Abi.

Terpopuler

Comments

Nita Kelung

Nita Kelung

ungkapan hati anak2 bikin menangis

2025-03-11

1

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

ungkapan hati anak² sungguh bikin ikutan sedih
😢😢😢😢

2024-10-21

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Ya Allah ikut netes,,ungkapan Hati seorang anak emang sangat mencubit hati seorang Ibu😭🤧🤧

2024-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!