Episode 15 menelan kekecewaan

Di kediaman Revan, saat ini bayi mungilnya sedang mengalami demam yang begitu tinggi, dan di saat yang bersamaan pula Andah tidak ada di rumah, sedangkan suster yang mengasuh Ziona begitu bingung karena memang di rumah majikannya ini tidak ada orang satu pun terkecuali para asisten rumah tangga.

"Mbak gimana ini Nona Ziona panasnya tidak mau turun?" tanya suster Ziona, kepada, asisten rumah tangga Revan.

"Sudah kamu beri obat penurun panas," sahut asisten rumah tangga itu.

"Sudah, setelah minum obat langsung dingin tapi setelah beberapa jam kemudian panas kembali," ucap suster tersebut.

"Ya sudah, kita bawa ke rumah sakit saja, dari pada nanti tambah parah kalau tidak segera ditangani," sahut asisten rumah tangga Revan.

Setelah itu keduanya langsung pergi ke rumah sakit dari salah satu mereka sudah ada yang menghubungi majikannya, tapi lagi-lagi nomor keduanya masih belum aktif.

Sesampainya di rumah sakit mereka berdua langsung membawa baby Ziona, masuk. di ruang UGD saat ini baby Ziona langsung di tangani oleh dokter yang berjaga. Suster Ziona saat ini sedang syok pasalnya nomor majikannya masih belum ada yang aktif sebenarnya mereka ini sedang ada di mana sehingga begitu sulit untuk di hubungi.

Beberapa jam kemudian baby Ziona sudah ada di kamar inapnya, kata dokter baby Ziona mengalami demam dan dehidrasi, beruntung baby Ziona segera di bawa ke rumah sakit, kalau terlambat sedikit saja maka akan memperburuk kondisi bayi tersebut.

Hari pun sudah menjelang malam, setelah mendengar kabar dari pembantu yang ada di rumahnya, akhirnya Revan langsung segera menuju ke rumah sakit, dia begitu terkejut saat mengetahui anaknya di ruang inap hanya di temani suster, dan juga salah satu pembantunya yang lain.

"Sus, ibu di mana?" tanya Revan.

"Maaf Tuan sedari tadi ibu tidak pulang dan nomornya pun tidak aktif," terang suster Ziona.

"Apa! Terus gimana keadaan Ziona," ucap Revan.

"Alhamdulillah keadaan nona Ziona sudah membaik dan demamnya pun sudah menurun," Sahut suster tersebut.

Revan begitu geram dengan tindakan yang dilakukan oleh Andah, hanya gara-gara pertengkarannya tadi malam bersama Revan dia tega meninggalkan putrinya yang terbaring lemas di rumah sakit.

"Sayang maafkan Daddy ya, mulai sekarang Daddy akan ada di samping Ziona," ucap Revan sambil mencium kening baby Ziona.

Mungkin saat ini yang ada di hatinya hanya Ziona bahkan Revan melupakan janjinya yang sudah bertekad baik untuk menemui buah hatinya yang bersama Nabila, namun keinginan itu harus sirna karena Andah mengetahuinya dan karena masalah itu, istrinya merajuk bahkan sampai saat ini Andah masih belum bisa di hubungi.

"Sus Ziona tadi minum ASI nggak?" tanya Revan.

"Sudah dua hari nona Ziona minum susu formula, untuk makanan pendamping pun nona kesulitan untuk makan, kayaknya nona Ziona lebih suka dengan ASI ibunya dari pada susu formula Tuan," ucap suster Ziona.

"Ya, sudah kalau begitu, suster jaga dulu Ziona, saya mau keluar sebentar," ucap Revan.

******

Di tempat lain saat ini Nabila harus menelan pil pahit, pasalnya wanita tersebut beberapa hari yang lalu bisa berinteraksi secara baik dengan ayah dari ketiga anaknya, tapi lagi-lagi Revan tidak datang hari ini juga, rasa marah kecewa kini dia tumpahkan begitu saja, padahal Revan sendiri yang berjanji ingin menemui buah hatinya untuk yang pertama kali, tapi lagi-lagi Nabila di buat kecewa dengan tidak hadirnya sosok ayah dari anaknya itu.

'Tega sekali kamu mas, membohongi anak-anak mu, saya pastikan sendiri suatu saat nanti kamu akan menyesalinya,  mereka ini anak-anak kandung mu darah dagingmu sendiri, baik jika ini mau mu, maka selamanya kamu tidak akan pernah melihat wajah dari mereka bertiga,' ucap Nabila dalam hati.

******

Hari-hari pun sudah di lewati dengan penuh lika-liku warna kehidupan, begitu juga dengan anak-anak Nabila yang saat ini sudah genap berusia 5 tahun, tidak terasa sudah bayi-bayi yang dulunya selalu ada di dalam box bayi, setiap malam selalu begadang mencari sumber makanannya, sekarang sudah masuk sekolah taman kanak-kanak.

Hal ini yang membuat Nabila semakin bahagia, sampai-sampai dia tidak terpikir untuk mencari pendamping hidup, selama lima tahun menetap di kota pempek ini Nabila kerap dekat dengan beberapa laki-laki namun kedekatannya hanya sebatas teman saja, tidak lebih.

Hingga pada suatu ketika ada seorang pemuda, cucu dari rekan bisnis kakek Nabila dulu, pria tersebut bernama, Syailendra Abimanyu, sosok seorang pemuda yang mampu membuat Nabila sedikit membuka hatinya karena kebaikannya terhadap anak-anak Nabila, Abi terlihat sangat telaten dalam menghadapi ketiga anak-anak Nabila.

"Bil, kita sudah saling mengenal semenjak satu tahun yang lalu, apa tidak terpikir untuk kita menuju jenjang yang lebih serius gitu," ucap Abi.

"Aku, tidak tahu Bi, harus memberi jawaban apa, saat ini yang aku pikirkan hanya ketiga anakku. Aku takut jika diriku memutuskan untuk berkomitmen terhadap orang lain, yang pada akhirnya tidak bisa menerima kehadiran anak-anak ku," terang Nabila.

"Aku sudah siap dengan segala konsekuensinya Bil, sedari dulu aku mengenalmu sudah memiliki ketiga anak, yang sangat menggemaskan itu, maka ketika aku memutuskan untuk berkomitmen dengan dirimu, aku Syailendra Abimanyu sudah sangat siap dan menerima anak-anak mu seperti anakku juga," kata Abi meyakinkan.

"Tapi, aku masih belum siap," ucap Nabila ragu.

"Aku harus melakukan apalagi untuk membuatmu percaya Bil?" tanya Abi.

"Entah lah, beri aku waktu satu Minggu saja, untuk memikirkan semua ini," ucap Nabila yang membuat Abi sedikit lega.

"Ya sudah, satu Minggu ya Bil jangan lebih, soalnya aku sudah tidak sabar untuk segera hidup bersama mu," sahut Abi.

"Baik, kalau begitu aku pamit pulang dulu ya," ucap Nabila yang di angguki oleh Abi.

Di perjalanan menuju pulang, rasanya saat ini Nabila begitu kepikiran dengan jawaban yang dia berikan tadi kepada Abi, pria itu dari dulu memang sangat baik kepada Nabila dan keluarganya, bahkan Abi cukup dekat dengan anak-anaknya, apa mungkin saatnya dia harus mengakhiri masa sendirinya, lagian anak-anaknya pasti sangat membutuhkan figur seorang ayah.

Tidak terasa akhirnya mobil yang membawa dirinya sudah masuk ke halaman rumah nya, Nabila begitu bahagia melihat ketiga buah hatinya sedang asyik bermain bersama nenek dan kakeknya, di dalam hati Nabila berpikir untuk segera menemukan jawaban yang pas, maka dari itu, dirinya harus berdiskusi mengenai hal ini bersama kakek dan neneknya nanti.

"Assalamualaikum kesayangan ibu," sapa Nabila dengan salam.

"Waalaikum salam ibu," sahut ketiganya sambil berhamburan memeluk ibunya.

"Sayang, gimana tadi kalian di sekolah, nakal nggak, anak-anak ibu ini?" tanya Nabila.

"Enggak lah Bu, oh iya. Minggu depan kata ibu guru, ada fashion show antara anak dan ayah, berhubung ayah kita tidak ada, boleh nggak kita mengajak Om Abi untuk tampil bersama kita bertiga di acara fashion show tersebut," ucap si sulung Shaka.

"Nanti ibu kabari om Abi dulu ya, semoga saja dia tidak sibuk," sahut Nabila.

Anak-anak itu begitu riang ketika mendengar jawaban dari ibunya yang tidak menolak kalau mereka akan mengajak Om Abi. Pada dasarnya mereka hanya seorang anak yang haus akan kasih sayang seorang ayah, semenjak kejadian lima tahun itu, sampai sekarang tidak ada lagi kabar dari Revan, mungkin begitu besar rasa cinta Revan terhadap Andah sehingga dirinya lupa kalau sebenarnya ketiga anaknya yang di sini juga membutuhkan kasih sayangnya.

Anak-anak Nabila tergolong anak-anak yang aktif, mereka semua sejak kecil selalu di ajarkan hidup mandiri tak ayal anak dari Nabila memiliki kepribadian yang baik, dan selalu mengerti dengan apa yang terjadi di kehidupan orang tuanya, Nabila memang memberi tahu tentang perpisahannya dengan Revan kepada anak-anaknya, hal itu bertujuan agar supaya anaknya tidak menanti-nanti kedatangan ayahnya.

Sakit memang rasanya jika harus memberi tahu kepada anak-anak jika ayah ibunya sudah berpisah, tapi meskipun begitu Nabila hanya memberi tahu hal-hal yang bersifat umum saja, seperti ibu dan ayah sudah berpisah, dan ayahmu tidak pernah datang karena memang rumah kita sangat berjauhan, mungkin contoh kecil itu yang selalu Nabila ungkapkan terhadap anak-anaknya.

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

SEMOGA BAIK

2024-11-28

1

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

Abi lajang apa duda ?

2024-09-29

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Semoga Abi emang cowok yang baik dan tulus,bisa meratukan Nabila..

2024-09-13

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!