Episode 14 Andah merasa tertekan

Akhirnya Nabila sampai juga di toko kuenya ibu dari tiga anak itu sudah selesai mengecek bahan-bahan yang sudah kosong, segera dia mendatangkan bahan-bahan dari pabrik untuk segera mengirim ke toko kuenya, Nabila sangat bersyukur meskipun usahanya kecil tapi peminatnya cukup banyak, dan hal ini menjadi pemicu untuk lebih semangat lagi dalam mengais rezeki.

Selesai mengecek barang diapun langsung pulang dengan membawa beberapa bahan yang akan di buatnya untuk membuat pempek untuk usaha sampingannya, rencana dirinya ingin memperluas lagi usaha rumahan nya itu, hanya saja saat ini dirinya terkendala biaya jadi mau tidak mau dia harus bersabar dulu.

"Nek, Nabila pulang! di mana anak-anakku yang cakep-cakep dan cantik itu?" tanya Nabila.

"Anakmu lagi bersama kakek di ruang keluarga, biarkan saja lebih baik kamu cuci tangan dan kaki jika ingin menyentuh cicit-cicit nenek," titah wanita paruh baya itu.

"Iya, ela ini nenek buyut over banget mengalahkan emaknya," celetuk Nabila yang mendapatkan pukulan sayang dari neneknya.

"Hus, dasar ya kamu bocah gendeng!" cibir nenek Soraya.

"Ya Nenek .... Cucunya pinter gini di bilang gendeng," protes Nabila sambil merajuk

Selesai cuci tangan dan kaki Nabila mulai mendekati putra putrinya. " Anak ibu Masya Allah tabarakallah, kalian semua itu tambah hari kenapa tambah gembul, terbuat dari apa sih pipi kalian itu, dari adonan super ya? Iya, ya adonan super ya?" tanya Nabila kepada ketiga anaknya dengan nada gemesnya.

"Wes to nduk jangan di ciumi kaya gitu, nanti pipinya sakit, ini bayi bukan orang tua," omel nenek Soraya, dengan logat jawanya.

"Ya makanya itu Nek, mumpung dia bayi kalau dia sudah besar mana mau di ciumi kaya gini," sahut Nabila.

****

Sedangkan di tempat lain saat ini sedang terjadi pertengkaran antara Revan dan juga istrinya, pasalnya Andah tau kalau suaminya itu mencoba berhubungan dengan mantan istrinya, meskipun Revan sudah menjelaskan kalau dirinya hanya berbicara mengenai anak, tapi wanita ini tetap tidak mau mendengar, dengan alasan dirinya tidak ingin suaminya tersebut berbagi kasih sayang terhadap anaknya yang dari perempuan lain.

"Kamu jangan egois Andah biar bagaimanapun anaknya Nabila itu darah dagingku saya, ayahnya jadi sudah sepatutnya saya harus memberi kasih sayang dan materi secara merata seperti Ziona!" tekan Revan.

"Nggak Mas, aku tidak terima kalau anak Nabila mendapatkan hal yang setara dengan Ziona, Ziona anak pertama kamu jadi kamu harus memprioritaskan dia ketimbang anak-anak kamu yang lain!" teriak Andah.

"Kamu jangan egois, mana ada seorang ayah pilih kasih terhadap anak-anaknya, mereka semua darah dagingku, jadi sudah sewajarnya aku memberikan hak mereka secara adil!" Bentak Revan tidak mau kalah.

"Terserah kamu mau berbuat apa yang jelas aku tidak sudi jika anakku harus berbagi kasih sayang dengan anak-anak dari Nabila," terang Andah.

"Tutup mulutmu, jangan pernah kamu melarang aku untuk tidak memberikan kasih sayang terhadap anak-anakku, jangan mentang-mentang diriku ini mencintaimu terus kamu bisa mengendalikan ku semau mu, oh, jelas tidak bisa sayangku!" desis Revan yang membuat Andah sedikit ketakutan.

Ya, memang sedari dulu Revan mencintai dirinya tapi meskipun begitu Andah sulit untuk menguasai dan mengendalikan laki-laki yang sekarang menjadi suaminya itu, Revan adalah sosok lelaki yang sangat dingin dan kaku bahkan ibunya sendiri tidak bisa mengendalikannya kecuali nenek Miranti.

"Mau kemana lagi kamu?" tanya Revan dengan nada sineasnya.

"Mau keluar sumpek di rumah terus," ketus Andah.

"ASI Ziona sudah kamu penuhi!" tekan Revan dengan dingin.

"Sudah," jawab Andah singkat.

"Jangan pergi dulu aku masih berada di dalam rumah, aku ini suamimu tolong hargai aku sedikit, sebagai seorang istri seharusnya kamu paham akan tata krama yang seperti itu," ucap Revan sedikit menyindir.

Andah begitu tertekan dia pikir menikah dengan lelaki yang selama ini dia cintai akan sebahagia yang dia bayangkan, ternyata semua itu salah, rasa takut akan karma, ataupun bayangan di masa lalu yang kapan pun akan segera datang terus melintas di pikirannya, apalagi saat ini dia tahu kalau Nabila sudah melahirkan anak Revan dengan selamat, kalau saja dia mengetahui sejak awal pasti dia akan menggunakan caranya untuk menyingkirkan anak-anak Nabila.

Sedangkan saat ini dirinya sudah terlambat Nabila dan anak-anaknya sudah di bawah pengawasan kakeknya yang seorang mantan jenderal itu, meskipun usaha dari kakek Nabila sudah bangkrut tapi kakek Nabila masih memiliki orang-orang hebat yang nantinya akan mendekengi jika sesuatu terjadi terhadap cucu kesayangannya itu.

'Sial.... dasar kau sialan Nabila, kenapa dari dulu aku tidak bisa menyingkirkan lmu, bahkan ketika aku sudah memiliki Revan secara utuh pun kamu masih menjadi bumerang dalam rumah tangga ku!' geram Andah dalam hatinya.

Revan pun mulai menghampiri anaknya, Ziona sudah bisa di ajak berinteraksi, bahkan dia sudah bisa menimbulkan gelak tawanya di saat Revan bermain ci luk ba, sedangkan di sisi lain Andah begitu tertekan melihat keakraban antara ayah dan anak tersebut.

'Andai saja Revan mengetahui semuanya apa dia masih menyayangi Ziona seperti itu?' tanya Andah di dalam hati.

****

Nenek Soraya baru saja menidurkan satu persatu cicit-cicitnya di dalam box, saat ini usia cucunya sudah memasuki bulan kelima jadi tidurnya sudah mulai teratur, dan Alhamdulillah sudah tidak terlalu begadang seperti waktu bayi, paling nangis di kasih susu sudah diam dan kembali tidur lagi.

Sedangkan si ibu dari bayi-bayi tersebut sibuk membuat adonan pempek, karena memang setiap harinya selalu ada pesanan dengan porsi yang cukup banyak, beruntung Nabila memiliki kakek dan nenek yang masih kuat meskipun sudah berumur, hal itu mempermudah dirinya untuk mengais rezeki karena memang anak-anaknya sudah ada yang mengasuh, meskipun kadang Nabila tidak tega harus melihat wajah-wajah lelah dari keduanya, tapi bagaimana lagi keadaan yang membuat dirinya seperti ini.

'Alhamdulillah akhirnya pempekku matang semua, tinggal bikin kuahnya,' ucap Nabila dalam hati.

Semuanya sudah selesai dan proses packing sudah hampir selesai mungkin tinggal sedikit saja, rasa lelah tiada di rasa yang terpenting saat ini dirinya masih bisa mengais rezeki dengan cara di rumah saja, ternyata setelah perceraian dunianya tidak sekejam yang dia bayangkan, apalagi ketika usaha kakeknya bangkrut, Nabila merasa itu akhir dari segalanya, dan ternyata tidak semua belum berakhir jika kita sebagai manusia masih mau berusaha dan berdoa maka Allah akan selalu mempermudah jalan untuk hambanya.

'Terimakasih ya Allah ternyata di balik semua ujianmu, ada kado yang terbungkus dengan indah,' ucap Nabila dalam hati.

"Sayang kenapa senyum-senyum sendiri?" Pertanyaan nenek Soraya membuyarkan lamunannya.

"Tidak Nek, Nabila hanya merasa lega saja karena semua pesanan sudah siap di antar tinggal tunggu kurir saja yang mengambil.

Terpopuler

Comments

SR.Yuni

SR.Yuni

cuko....kenapa jadi kuah thooor

2024-11-13

0

SR.Yuni

SR.Yuni

othor ini kenapa suka sekali pakai diriku dirimu dirinya..,kaku banget jadinya

2024-11-13

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Semangat Nabila demi anak2mu semoga sukses usahanya😇😇

Sebenernya mampir kesini gara2 judulnya seperti kisahku Kak,,mengandung setelah bercerai dan sekarang alhamdulilah anakq sudah besar umur 11 th lebih cowok,tapi dari hamil smpai sekarang gak pernah di anggap dan dinafkahi,,walaupun dia tau,,malah dulu si mantan nyari surat cerai dalam keadaan saya hamil,maaf malah cerita disini Kak🤭🤭
Tapi alhamdulilah saya sudah mempunyai seorang suami yang menerima saya apa adanya dengan pernikahan saya jalan 9 th lebih,karena saya dulu menikah lagi pas anak saya umur 19 bulan😇😇

2024-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!