Episode 12 Postingan Nabila

Tidak terasa sudah tiga bulan Nabila berada di kota pempek itu, bahkan tanpa di sadari si kecil sekarang sudah berusia 5 bulan, selama tiga bulan ini Nabila memulai usahanya membuka toko kue, meskipun hanya toko kue kecil, tapi dirinya masih bisa mendapatkan penghasilan dari usahanya itu, bahkan dirinya saat ini sudah merambah ke usaha kuliner seperti makanan khas Daerah ini, tapi untuk yang makanan khas Nabila menjualnya dengan cara online karena memang kendala ada di tempat dan juga modal yang menipis.

Maka, dari itu dia tidak mau berjalan di satu tempat saja, sebisa mungkin dia harus bekerja keras, banting tulang agar supaya anak-anak dan juga kakek neneknya bisa makan dan hidup dengan nyaman, maklum setelah menetap di kota ini Nabila melarang kakeknya untuk membuka usaha kembali, karena memang usia kakeknya tidak semuda dulu, dan sebagai cucu yang di rawat sejak kecil, ada perasaan tidak tega melihat kakeknya harus bekerja banting tulang, maka dari itu Nabila memutuskan untuk membuka usaha, agar supaya bisa menghidupi mereka semua.

"Alhamdulillah ya Nak, semakin hari pempek buatanmu semakin banyak peminatnya," ucap nek Soraya.

"Iya, Nek ini semua rejeki anak-anak dan juga kalian berdua yang selalu mendampingi dan mendoakan aku sehingga usaha ku selalu berjalan dengan lancar seperti ini," sahut Nabila.

"Sayang, nanti kalau sudah selesai  packing, temenin mereka bertiga ya, kasihan mereka bertiga dari tadi belum kamu tengok," tegur nenek Soraya.

"Iya Nek itu pasti, lagian aku sudah kangen dengan adonan donat ku yang super- super itu," keke Nabila yang mendapatkan pukulan sayang dari neneknya.

"Kamu ini Nak, cicit nenek cakep-cakep gitu kamu bilang adonan donat."

Nabila mulai menemui ketiga buah hatinya, rasa lelah menjadi hilang tatkala melihat senyum mengembang mereka, sebagai orang tua tunggal Nabila memang di tuntut untuk menjadi kuat agar supaya kehidupan anak-anak nya, bisa terjamin hal itu menjadi impian para ibu di dunia ini.

Setelah pisah dengan mantan suaminya, tidak ada lagi hubungan antara mereka, meskipun mereka tidak pernah saling unfollow akun sosial masing-masing tapi pada kenyataannya mereka berdua hanya diam jika melihat salah satu dari akun mereka mampir di beranda masing-masing.

Sore ini Nabila sangat bahagia karena melihat ketiga anaknya yang sedang tertawa bersahutan, mereka sepertinya sangat senang jika di mandikan seperti ini, setelah selesai mandi, pasti kebiasaan mereka bertiga kompak nangisnya sehingga membuat kakek dan neneknya bingung, meskipun sudah setiap hari seperti ini tapi? Kakek dan nenek Soraya selalu panik berbeda dengan si Nabila yang tenang dalam menghadapi putra putrinya.

"Halo kesayangan ibu, sudah selesai ya, nangisnya, masak setiap selesai mandi kalian bertiga kompak nangisnya, kasian tahu nenek, dan kakek buyut kalian selalu kebingungan setiap denger kalian nangis." isi caption Nabila.

Di dalam caption tersebut Nabila memang sengaja memposting ketiga buah hatinya, karena sekarang dirinya sudah tidak menyembunyikan lagi perihal identitas anaknya, saat ini dirinya sudah tidak memperdulikan lagi tentang pertanyaan banyak orang di luaran sana mengenai ketiga bayinya itu.

Ini kali pertama Nabila mengunggah foto ketiga anaknya di media sosial, sontak hal itu memicu orang-orang terdekatnya, sayang di sini Nabila menonaktifkan kolom komentar agar supaya dirinya tidak terlalu repot menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka terhadap bayi-bayinya.

****

Di kota jakarta saat ini Revan begitu terkejut melihat unggahan yang mampir di beranda nya itu, laki-laki ini sempat mengulang-ulang wajah ketiga bayi itu yang mendominasi wajah dirinya, teringat akan kejadian waktu dia pertama kali menggagahi Nabila, tapi di sisi lain dia berpikir kalau ini trik Nabila agar bisa menjeratnya kembali, karena memang saat ini usaha keluarga Nabila sedang bangkrut.

Karena tidak terima banyak keluarga ataupun teman dekat yang DM kepadanya perihal bayi Nabila akhirnya Revan merasa kesal, bahkan ada juga yang melayangkan kata kalau dirinya ayah yang tidak bertanggung jawab, memilih selingkuhannya daripada anak dan istrinya, hal itu yang membuat Revan kesal akhirnya dia memberi pesan menohok kepada Nabila.

"Assalamualaikum wanita terhormat dan yang paling suci, kalau anda punya masalah dengan saya, ayo bicarakan baik-baik, jangan menghilang seperti ini, lalu tiba-tiba anda muncul kembali dengan memposting bayi-bayi yang tidak berdosa itu, kalau anda mempunyai anak dengan saya bicarakan sama saya, saya pastikan anak-anak itu tidak akan kekurangan materi sedikitpun, jangan bersembunyi seperti ini seolah aku ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anakku, ingat ya saat ini keadaanmu sangat terpuruk jadi jangan sok merasa hebat, oh ya apa jangan-jangan ini adalah trik kamu untuk menjerat diriku kembali dengan bayi-bayi itu. Siapa tahu saja kan sekarang usaha keluargamu sedang bangkrut." Isi pesan Revan melalui ponsel Nabila.

Saat ini Nabila sedang menimang-nimang baby Ayana karena dari kedua saudaranya hanya tinggal dia saja yang belum tidur, sambil menimang anaknya tak lupa wanita berhijab itu melantunkan sholawat agar supaya si dedek merasa tenang, alhasil dengan lantunan sholawat yang iya, bawakan membuat baby Ayana tertidur pulas menyusul abang-abangnya.

"Sayang jangan rewel ya, bobok lah dengan tenang mimpi indah, bersama abang-abang mu," ucap Nabila sambil mencium kening putrinya.

Setelah itu barulah dia bisa berbaring di atas ranjangnya sambil berseluncur di sosial media nya, tidak menyangka foto di baby mendapatkan like yang begitu banyak, perasaan Nabila menjadi bahagia dan juga terharu, tapi ketika dia mengecek ada pesan yang masuk akhirnya dirinya membuka pesan itu, dan dia melihat nama mantan suaminya yang mengirim di bacanya pesan tersebut dengan hati-hati.

Nabila sangat terkejut hatinya merasa hancur melihat isi pesan Revan yang begitu menusuk ulu hatinya, karena tidak mau berkepanjangan akhirnya dirinya membalas pesan tersebut.

"Waalaikum salam, maaf jika postingan saya membuat bapak tidak nyaman, asal anda tahu saya hanyalah seorang ibu yang gemas akan tingkah anak-anak saya, dalam postingan tersebut saya hanya memposting wajah anak saya ketika selesai mandi, dan saya tidak pernah menyebut nama seseorang ataupun sedang menyindir seseorang, di situ tidak tertera coba bagian mana di sini yang membuat bapak tidak nyaman." Isi balasan chat Nabila.

Revan pun langsung tersulut dengan isi chat dari Nabila tersebut, selama menjadi istri Nabila tidak pernah berani membantah kata-katanya tapi kali ini wanita itu, dengan sangat berani bertanya seperti itu, karena merasa kesal akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Nabila.

Sedangkan di tempat lain saat ini Nabila sangat terkejut begitu melihat nama mantan suaminya yang sedang menelponnya saat ini, dengan tangan yang sedikit agak gemetar akhirnya Nabila mulai mengangkat telepon tersebut.

"Halo assalamualaikum," lirih Nabila.

"Tidak usah banyak basa-basi sekarang jelaskan siapa ayah dari anak-anakmu itu!" Bentak Revan.

"Bisa nggak anda pelan kan suaranya, anda tidak berbicara dengan orang tuli kan," sahut Nabila.

"Kamu sudah mulai berani ya sekarang!" tekan Revan.

"Memangnya harus ya? Aku takut denganmu, enggak kan, kalau memang anda ingin tahu bicaralah secara baik-baik jangan tersulut emosi seperti ini, aku menyembunyikan bayi-bayiku karena memang ada alasan di balik semua itu," ucap Nabila tenang.

"Apa alasanmu, kamu tahu dengan adanya postingan itu, banyak orang yang beranggapan buruk mengenai ku."

"Itu, baru anggapan seseorang, bagaimana dengan diriku yang terang-terangan hatinya kamu hancurkan setiap hari, apa kamu pernah mendengar isi hatiku waktu pernikahan kita, tidak kan? Tapi kenapa sekarang di saat orang-orang berasumsi negatif terhadapmu, dengan secara tidak langsung kamu menyuruhku untuk mendengarkan curahan hatimu."

"Kamu jangan kurang ajar Nabila."

"Aku, tidak kurang ajar, aku hanya menyampaikan sebuah fakta, dimana letak kurang ajar saya."

"Ya, sudah jangan terlalu banyak basa-basi karena aku tidak mempunyai waktu banyak, apa yang kamu mau dari diriku, uang ataupun kamu menginginkan pernikahan kembali, tapi dengan syarat untuk sekarang kamu harus menjadi yang kedua," ucap Revan memberi dua pilihan.

"Kedua-duanya saya tidak tertarik, sudah aku jelaskan kalau anda ingin mengetahui coba dengan cara baik-baik agar supaya saya enak menjelaskannya."

"Baik, aku ikuti permintaan mu itu," ucap Revan, dengan nada yang sedikit tenang.

"Baik saya akan menjelaskan, waktu itu, ketika kamu mengusirku dari rumah sungguh hati ini sangat sakit, dan waktu itu aku tidak langsung pulang kerumah karena memang aku tidak mau keluargaku mengetahui luka lebam yang ada di pipiku, jadi aku memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatku, setelah tiga  hari luka di lebam ku mulai hilang akhirnya diriku memutuskan pulang kerumah nenek dan setelah itu, nenek berbicara dengan ku tentang kejadianmu yang bersama wanita itu, sebagai seorang istri saat itu keputusanku sudah bulat untuk meninggalkanmu yang memang tidak pernah menghargai keberadaan ku, dan di saat yang bersamaan tiba-tiba aku pingsan, akhirnya dokter datang memeriksaku, lalu dia mengucapkan kata selamat atas kehamilanku, bayangkan jika kamu yang ada di posisiku waktu itu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Nabila di akhir kalimatnya.

"Jadi kamu tahu tentang kehamilanmu di saat sudah keluar dari rumahku?" tanya balik Revan

"Iya, itu benar dan alasan kenapa aku menutupi itu semua dari kamu, karena aku tidak mau anakku hidup di bawah bayangan anak-anak mu yang lain, cukup aku saja yang selalu menjadi nomor dua ataupun nomor terakhir di hidupmu, tapi tidak dengan anak-anakku, kalau pun ayahnya tidak bisa memprioritaskan anak-anakku lebih baik mereka tidak usah mengenalnya, karena percuma kenal ataupun dekat tapi selalu menjadi nomor yang kesekian, karena bagiku itu sangat menyakitkan," ucap Nabila pelan tapi sedikit menyakitkan untuk Revan.

"Kamu salah Bil, aku tidak mungkin berbuat seperti itu dengan darah dagingku sendiri, karena mereka sama-sama anak-anakku. Bagaimana mungkin seorang ayah membedakan anak-anak hanya karena terlahir dari rahim yang berbeda," terang Revan.

"Sudah banyak kejadian yang seperti itu, sekarang begini saja, aku memberi kamu pilihan, pilih mana antara anak-anakku dan anak wanita itu," ucap Nabila.

"Aku, tidak bisa memilih karena mereka darah daging ku."

"Besaran mana sayangnya kamu terhadap anak-anakku dengan anaknya dia?" tanya Nabila kembali.

"Kalau itu aku tidak bisa menjawab."

"Ya sudah, aku cukup tahu dengan jawaban mu itu, dan setidaknya aku tidak pernah menyesali dengan keputusanku ini, lebih baik anak-anakku tidak mengenalimu sebagai ayahnya, karena sampai kapan pun mereka tidak bisa menggeser kedudukan putri pertamamu itu, biarlah mereka hidup seperti ini selamanya," ucap Nabila sambil mengakhiri panggilan teleponnya.

"Bil, jangan di matikan dulu aku belum selesai bicara."

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

ojok sampek gelem. loh bil dijak balikan meskipun demi anak. wes dewe2 ae pokoe

2024-11-28

2

Taryumi 2003

Taryumi 2003

saat kau tau bayi Andah bukan darah daging mu, kau akan menyesal, Revan...

2025-01-01

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

blokir aja sekalian nomotnya si revan biar ga bisa hubungin kamu lagi.

2024-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!