Episode 10 Bertemu dengan Revan

Pagi ini sinar mentari sangat bagus untuk para bayi-bayi lucu itu berjemur, di taman belakang tempat ini yang menjadi saksi di mana bayi-bayi dari Nabila selalu berjemur bahkan sampai saat ini Nabila masih belum membawa bayi-bayinya keluar rumah karena memang dia tidak mau keberadaan bayi-bayinya menjadi pertanyaan dari orang-orang sekelilingnya.

Bayi-bayi mungil itu setiap hari semakin menggemaskan saja. Bahkan mereka bisa menimbulkan gelak tawa di hati ibu mereka yang sejatinya sangat rapuh. Kehadirannya mampu mengobati segala kesakitan yang ada berubah menjadi kebahagiaan.

"Sayang, anak-anak ibu kalian harus nyusu yang banyak biar pipi kalian makin gembul persis kaya kue donat, tapi kue donatnya anak-anak ibu sangat super," ucap Nabila sambil tertawa.

"Iyalah super orang ibunya telaten dalam memberikan asupan gizi terhadap anak-anak nya," sela nenek Soraya yang juga ikut senang dengan perkembangan cicit-cicit nya yang semakin hari semakin menggemaskan itu.

"Kan ibunya di bantu sama nenek buyut makanya cicit-cicit nya jadi sehat-sehat seperti ini, lihat saja itu pipi mengembang seperti adonan donat saja," sahut Nabila yang merasa gemas.

"Nduk nanti siang waktunya mereka imunisasi," ucap nenek Soraya mengingatkan.

"Iya, Nek. Nenek sudah bicara sama kakek untuk mengantar cicit-cicit nya nanti?" tanya Nabila memastikan.

"Sudah dong sayang kalau urusan itu nenek gak bakalan lupa" ucap nenek Soraya.

"Anak-anak ibu nanti kalian di imunisasi, jangan nangis ya, kalian kan anak-anak kuat," kata Nabila kepada anak-anaknya.

Siang harinya Nabila sudah menyiapkan diri dan juga bayi-bayinya untuk di bawah ke rumah sakit karena memang siang ini jadwal anaknya imunisasi. Rupanya Nabila benar-benar menepati ucapan dari kakek dalam mimpinya itu, lihat saja sekarang penampilan wanita cantik itu terlihat sempurna dengan jubah dan jilbab panjangnya. Memang setelah mimpi itu Nabila sedikit demi sedikit merubah hati dan penampilannya dan Alhamdulillah saat ini dia bisa berhijab dengan sempurna menurut pemikirannya.

Setelah semuanya sudah selesai akhirnya kek Arhan mulai memasukkan satu persatu stroller bayi yang khusus untuk anak kembar itu. Lalu kemudian barulah dia menjemput istri dan juga yang lainnya, setelah itu barulah mereka berangkat.

Di perjalanan seperti biasa bayi-bayi mungil itu selalu tertidur pulas, meskipun kadang sesekali tangan orang dewasa di sekitarnya gemas bahkan sampai mencubit pipi gembul itu, tapi mereka masih tetap anteng dalam tidurnya.

"Nek, lihat saja mereka meskipun sudah di ciumi tetap saja anteng."

"Anak-anakmu ini ngerti nduk, kalau ini masih siang, coba kalau malam pasti mereka kompak melek nya!" kesal nenek Soraya.

"Iya, meraka seneng selalu ngerjain kita di tengah malam nek," celetuk Nabila.

"Bukan seneng lagi nduk, tapi ngeselin," ucap nenek Soraya sehingga menimbulkan gelak tawa.

Tidak terasa akhirnya mobil yang di sopiri kakek Ardi sampai juga di res area rumah sakit. dan semuanya pun turun dari mobil, stroller bayi tersebut sudah di keluarkan dari dalam mobil lalu seorang asisten rumah tangganya meletakkan kedua bayi kembar itu di dalamnya, sedangkan bayi perempuannya berada di dalam gendongan nenek buyutnya, mereka pun berjalan mendahului Nabila, sengaja mereka berjalan terpisah seperti ini untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai anak dari Nabila, karena memang untuk saat ini Nabila masih belum siap untuk mempublish anak-anaknya.

Setelah memastikan anak-anaknya sudah di bawah kedalam akhirnya Nabila mulai turun dari mobil dan berjalan sendirian layaknya seorang anak gadis. Wanita yang mengenakan hijab merah muda nya ini terlihat semakin cantik saja, bahkan badannya tidak melar meskipun dia habis mengeluarkan tiga orang bayi sekaligus.

di sela-sela ayunan langkahnya tiba-tiba saja ada seorang wanita yang berpakaian rapi menabrak dirinya sambil membawa bayi, sontak hal itu membuat Nabila terkejut.

"Mbak hati-hati dong," ucap Nabila.

"Iya, maaf dek. Ini anak dari majikan saya nangis terus tidak mau diem padahal sebentar lagi mau imunisasi," adu suster tersebut.

"Duh, anak cantik kenapa nangis terus laper ya, kalau laper mana botol susunya biar tante yang bantu," ucap Nabila sambil mengelus kepala bayi tersebut.

Tiba-tiba saja bayi tersebut diam dan hati Nabila tergerak untuk menggendongnya."Sus apa boleh saya menggendongnya, anda tenangin diri dulu saya bisa memastikan sendiri kalau saya ini orang baik lagian di sini banyak CCTV jadi mana mungkin aku mau bertindak macem-macem," terang Nabila lagi meyakinkan suster tersebut.

"Iya, dek boleh. Kok kamu bisa tahu kalau mengajak bayi hati kita harus tenang?" tanya suster tersebut yang hanya di jawab senyuman oleh Nabila.

"Anak cantik, ayo minum susu dulu yang banyak ya? Minumnya biar bobot dedek bayi nambah," ucap Nabila kepada bayi bermata hazel itu.

"Sus dedek bayinya sekarang umur berapa ya?" tanya Nabila.

"Tiga bulan Dek," jawab suster tersebut.

"Oh, tiga bulan," ucap Nabila sambil menimang nimang bayi tersebut. sehingga terlelap.

'Kok tiga bulan badan adek bayi ini masih besaran si kembar yang baru berusia dua bulan, apa memang ibu dari bayi ini sangat tertekan ya sehingga anaknya menjadi rewel terus seperti ini,' ucap Nabila dalam hati.

Setelah berhasil menidurkan bayi itu, Nabila melihat wajah lelah dari pengasuh bayi yang di gendongnya itu, maka dari itu dia membiarkan saja, karena sebagai seorang ibu dia sangat paham lelahnya mengurus bayi. Sambil menimang dan menepuk paha si bayi Nabila juga sambil bersholawat agar supaya si bayi merasa nyaman dalam dekapannya, tapi hal itu buyar begitu saja ketika seseorang pria datang menghampiri pengasuh tersebut.

"Mbak, Ziona mana?" ucap laki-laki tersebut.

"Maaf tuan non Ziona di gendong adik ini," sahut pengasuh tersebut sambil menunjuk ke arah Nabila.

Seketika Nabila membalikkan badannya karena merasa orang tua bayi yang di gendongnya itu sudah datang. "Maaf Pak ...." Ucapnya terhenti ketika melihat siapa laki-laki di hadapannya itu.

Nabila tidak bisa lagi meneruskan perkataannya ketika tahu siapa yang datang. Anak ini, anak yang ada di gendongannya ini ternyata anak dari mantan suaminya. Bahkan bayi yang tidak berdosa ini menjadi bumerang dalam pernikahannya bersama Revan air mata mengalir begitu saja tangis Nabila pecah ternyata anak yang dulu sempat dia hina sekarang dengan antengnya berada di dalam dekapannya.

"Maafkan tante ya Nak, dulu pernah menghinamu ketika dalam kandungan," cicit Nabila sambil mengecup kening bayi itu.

"Mbak ini bayinya," ucap Nabila sambil menyodorkan bayi tersebut tampa menoleh ke arah Revan.

Nabila langsung pergi begitu saja setelah menyerahkan bayi tersebut ke pengasuhnya dia tidak pernah menyangka akan bertemu Revan dengan cara yang seperti ini, mungkin kehadiran bayi tadi untuk mengetuk hati Nabila, yang dahulu sempat membenci kehadiran bayi tidak berdosa itu, beruntung tadi dia sempat mengucapkan kata maaf terhadap bayi tersebut, sehingga menimbulkan rasa lega terhadap dirinya sendiri.

'Ya Allah apa ini jalan yang engkau tunjukkan, melalui bayi tadi, aku tahu dengan melihat bayi tadi hatiku langsung merasa bersalah karena sempat menghinanya dulu, dan lihat apa yang engkau tunjukkan bayi itu sangat nyaman berada di dalam dekapanku, hatiku sangat terenyuh, baby Ziona sehat-sehat ya, Tante memang bukan siapa-siapa bagimu. Tapi Tante akan selalu berdoa semoga kehidupan mu baik-baik saja,' ucap Nabila dalam hati.

****

Sedangkan saat ini Revan begitu syok melihat Nabila yang dengan berani mengakui kesalahannya terhadap bayi mungilnya itu, bahkan Nabila berani meminta maaf tanpa di minta, sedangkan dirinya tidak pernah menyematkan kata maaf dengan mantan istrinya itu meskipun dirinya sudah sering mengkhianati dan melukai hati Nabila.

"Apa segitu bencinya kamu kepadaku Bil, sehingga dirimu tidak mau bertatap muka denganku, tapi tindakanmu itu sangat tepat karena memang diriku ini adalah laki-laki brengsek yang selalu menyakiti dirimu," ucap Revan dalam sesal nya

Terpopuler

Comments

Taryumi 2003

Taryumi 2003

anak Andah kali tuh..

2024-12-31

0

Nita Kelung

Nita Kelung

Nabila sdhmerasa tenang

2025-03-11

0

Taryumi 2003

Taryumi 2003

kadang Ardi kadang arhan..

2024-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!