Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar

Setelah kepergian dokter tersebut akhirnya dua wanita beda generasi ini saling berpelukan dan saling menguatkan, nenek Soraya tahu bagaimana perasaan cucunya saat ini diantara sedih dan juga bahagia beliau tidak pernah menduga akan nasib yang menimpa cucunya saat ini.

"Sabar ya Nak. Kita hadapi sama-sama semua ini dan ingatlah kita tidak berjalan sendirian di dunia ini, masih ada Allah yang selalu bersama kita," petuah dari nenek Soraya.

"Aku tidak tahu Nek harus bagaimana lagi, apa mungkin aku harus menyembunyikan kehamilanku ini, apa aku harus kasih tau dia saja. Aku bingung Nek," ucap Nabila.

"Sebagai perempuan kita memang di tuntut untuk kuat Nak, dalam kondisi seperti saat ini suamimu itu masih menggilai wanita itu, jadi daripada kamu dan anakmu hidup di bawah bayang-bayang wanita sialan itu, lebih baik kamu mengalah daripada harus terus-menerus tersiksa," pesan nenek Soraya.

Nabila menjadi diam apa yang di katakan neneknya ada benarnya juga, lagi pula kalau pun Revan tahu tentang kehamilan ini, mana mungkin dia mau memprioritaskan anaknya yang bersama Nabila, sudah cukup kekecewaan yang di alami Nabila dalam rumah tangganya dan itu tidak akan terulang kepada calon anaknya.

****

Tiga bulan sudah Nabila menjalani hari-harinya di rumah neneknya, bahkan saat ini dia telah resmi menyandang status janda, selama kehamilannya Nabila tidak pernah merasakan keluhan apapun, hanya saja anak dalam kandungannya itu selalu meminta makanan yang begitu banyak, hingga perut Nabila nampak terlihat padahal kandungnya baru tiga bulan lebih, tapi perut Nabila sudah mulai terlihat menonjol, maklumlah yang di kandung Nabila bukan hanya satu janin saja tapi ada tiga janin yang di kandung, dan hal itu yang membuat Nabila selalu makan dan makan terus.

Di rumah inilah Nabila selalu merasa kedamaian, rumah di mana tempat dia di besarkan itu, dari dulu tidak ada yang berubah selalu terlihat rapi dan juga bersih, membuat penghuninya betah dan merasakan kedamaian yang tiada tara, selama hamil Nabila memutuskan untuk tinggal di paviliun belakang rumahnya, dia sengaja menyembunyikan kehamilannya dari siapapun, termasuk keluarga dari nenek dan kakeknya.

"Nduk jangan bikin kue terus nanti kamunya capek, kata dokter ibu hamil tidak boleh kelelahan," ucap nenek Soraya ketika melihat cucunya aktif membuat kue setiap harinya.

"Nggak apa-apa Nek, aku senang bila ada resep baru, dan ini akan aku jajakan nanti di toko kue ku," sahut Nabila dengan nada yang ceria.

Ya, memang setelah melahirkan nanti dia berencana untuk membuka usaha toko kue yang memang selalu dia idam-idamkan sejak dulu. Nabila sendiri tidak mau bekerja di perusahaan kakeknya, karena bidang Nabila bukan di situ dan pada akhirnya dia lebih memilih untuk membuka toko kue karena memang sedari dulu hobi dirinya membuat kue.

Hari pun sudah berganti malam dan saat ini wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi ibu itu sedang berbaring di atas ranjangnya sambil mengajak bicara anak-anaknya.

"Anak-anak ibu baik-baik ya, Nak kamu di sini kamu tau nggak ibu sangat bahagia ketika tau kalau di janin ibu bukan hanya ada satu orang anak saja, melainkan tiga sekaligus. Sehat-sehat ya kalian sampai lahir ke dunia nanti. Ibumu ini sudah tidak sabar menunggu kehadiran kalian," ucap Nabila sambil mengelus-elus perutnya yang sedikit menonjol itu.

*****

Keesokan harinya, hari ini pernikahan antara Revan dan Asmirandah sudah di laksanakan acaranya terkesan sederhana hanya di rumahnya saja, ada rasa bahagia di dalam hati wanita itu, tatkala dirinya melihat Revan mengucapkan sebuah akad, tidak sia-sia juga penantian dirinya selama ini, karena memang dirinya lah yang pantas untuk menyandang status nyonya Revan Alvaro.

Wanita yang selalu di panggil Andah itu saat ini bisa tersenyum puas bisa menggeser posisi Nabila bahkan untuk saat ini dia akan berjanji untuk menguasai harta yang di miliki oleh laki-laki yang baruh sah menjadi suaminya itu.

"Mas, terimakasih akhirnya kamu bisa tepati janjimu," ucap Andah kepada Revan.

"Iya, sayang dari dulu aku kan sudah pernah bilang. Sabar dulu pada akhirnya kita akan berujung bahagia seperti ini," sahut Revan sambil membelai pucuk rambut Andah.

Semua orang terlihat bahagia melihat pernikahan kedua mempelai tersebut tapi tidak dengan nenek Miranda dia sangat tidak menyukai pernikahan ini, hatinya begitu tertusuk, karena harus menyaksikan sendiri pengkhianat cucunya terhadap Nabila cucu dari sahabatnya tersebut.

"Mom sudah jangan menangis seperti ini," ucap kakek alex.

"Aku, tidak menyangka saja Revan akan mengambil keputusan secepat itu, baru saja dia bercerai dengan Nabila tapi dia sekarang malah menikah dengan perempuan jalang seperti itu,"

"Sudah-sudah ini pilihan Revan jadi, kita sebagai seorang kakek dan neneknya harus menghormati keputusan yang di ambil oleh cucu kita."

"Tapi, tetap saja Dad aku tidak rela hatiku sangat hancur membayangkan nasib Nabila bahkan sampai saat ini kita tidak pernah tahu keberadaan Nabila di mana."

"Kalau menurutku, keluarga Nabila sendiri yang menyembunyikan keberadaannya, entah ada sesuatu apa? Mereka sampai menyembunyikan keberadaan Nabila, apa mungkin Nabila depresi atau belum bisa menerima keadaan. Kita tidak tahu, Ardi dan juga Soraya sangat rapi menyembunyikan cucunya itu," jelas kakek alex.

"Ya jelas lah mereka menyembunyikan cucunya karena mereka ingin mental cucunya baik-baik saja, bahkan gara-gara Revan hubunganku dengan Soraya sekarang agak sedikit renggang, apalagi dengan kejadian itu," ucap Miranti.

"Kejadian apa Mom?" tanya Alex sambil menekuk alisnya.

"Soraya memergoki wanita itu sedang bercinta di kamar Nabila," terang Miranti

"Apa, kenapa kamu baru cerita!" pekik Alex dengan kaget.

"Aku lupa dad."

"Ya, sudah kalau begitu apa yang kamu ucapkan ada benarnya juga mungkin Arhan dan Soraya menyembunyikan keberadaan cucunya untuk kebaikan Nabila, agar tidak terus-menerus bersedih, dan semoga di tempat baru Nabila bisa menemukan kebahagiaan," ucap kakek Alex sambil mendekap istrinya.

Pada dasarnya pasangan sepuh ini tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam hidup Nabila yang sebenarnya mereka hanya berasumsi menurut pendapatnya sendiri, karena memang Meraka tidak tau menahu karena setelah perceraian Nabila hilang seperti di telan bumi.

*****

Hari sudah berganti hari dan bulan pun sudah berganti bulan saat ini wanita yang tengah hamil besar itu sudah hampir satu bulan berada di negeri singa, saat ini Nabila sedang menantikan kehadiran dua putra dan satu putrinya itu lahir ke dunia, dengan di temani dokter dan perawat Nabila sudah siap menjalani operasi sesar nya.

Sedangkan di luar ruangan sudah ada pasangan sepuh yang tiada henti mulutnya melafalkan sebuah kalimat toyib agar supaya proses operasi cucunya berjalan dengan lancar, karena memang yang akan lahir bukan hanya satu orang bayi saja melainkan tiga bayi sekaligus maka dari itu keduanya saling menguatkan dan mendoakan untuk keselamatan ibu dan calon cicit-cicitnya nanti.

"Uwek ... Uwek ...." Tangisan bayi-bayi mungil tersebut, memenuhi ruang operasi dokter dan para rekan medis lainnya sangat bahagia menyambut kelahiran tiga bayi-bayi mungil tersebut, bahkan saat ini mereka sudah di bersihkan dan sudah memakai bedongnya satu persatu tinggal menunggu ayah dari bayi-bayi tersebut untuk meng azankan bayi-bayi lucu itu.

"Maaf Bapak Ibu, anda keluarga dari nyonya Nabila Larasati?" tanya dokter tersebut.

"Iya, dok benar."

"Kalau begitu di mana Ayah dari bayi-bayi Nabila untuk meng azankan putra-putrinya," ucap dokter tersebut.

"Biarkan saya saja dok yang meng azankan cicit-cicit Saya" ungkap kakek Ardi.

"Oh, ya sudah silahkan," kata dokter tersebut sambil menunjukkan arah.

Hati kakek Ardi sangat tersentuh melihat bayi-bayi mungil tanpa dosa ini bahkan dirinya tidak pernah menyangka kalau nasib cicit-cicitnya akan seperti ini, di gendong lah salah satu dari bayi-bayi mungil tersebut lalu kakek Ardi mulai meng'azani dan iqoma satu persatu.

Setelah selesai barulah dia meletakkan bayi-bayi tersebut kedalam box bayi, dan dirinya begitu terkejut melihat nama-nama bayi yang sudah tertera di box tersebut. Ar Shaka, Arrasya dan juga Ayana. Nama-nama yang begitu indah,  Nabila melahirkan anak kembar tiga, keduanya putra dan yang terakhir adalah seorang Putri.

bayi-bayi tersebut di bawa kepada ibunya yang mana dia harus menyusu secara langsung kepada ibunya sendiri, hal ini dapat merangsang bayi-bayi tersebut untuk selalu meminum ASI dari ibunya secara langsung.

Tangis haru dan kebahagiaan menyelimuti hati Nabila, betapa tidak bahagia melihat kedua anaknya sedang menyusu sedangkan yang satunya dia menyusu menggunakan botol susu yang sudah di isi dengan ASI Nya, Nabila sangat senang bayi-bayi nya tidak kesulitan menemukan puting payudara ibunya bahkan bayi-bayi tersebut sangat pintar dan lahap.

"Alhamdulillah Nak, kalian tidak repot, yang banyak ya minum ASI nya agar supaya perutmu kenyang dan bobot kalian bertambah," ucap Nabila kepada putra-putrinya.

"Sayang nenek dan kakek boleh nggak? Gendong cicit-cicit kita," pinta nenek Soraya.

"Tentu saja boleh dong nek, dan tolong di sendawa kan ya, bayi-bayi ku agar tidak muntah," ucap Nabila setelah menyusui bayi-bayinya.

"Iya, sayang. Tuh kalian dengar sendiri kan ibu kalian itu sangat paham cara merawat kalian eyang buyut yakin kalian akan baik-baik saja di tangan ibu yang hebat seperti ibu kalian itu," ungkap kakek Ardi sambil sendawa kan salah satu cicitnya.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

duhh...
itu nama Kakeknya Nabila ya?🤔
Berarti sebentar lagi aku punya cicit 🤣🤣🤣 halu super #mode_on

2024-12-22

2

Ira Rachmad

Ira Rachmad

nya thor..
Nya itu untuk Sang Pencipta.
sedangkankan nya itu untuk makhluknya.
cimiiwiiiiwww....

2025-01-02

0

Taryumi 2003

Taryumi 2003

seneng seneng aja dulu.. sebelum Miranti si nenek Revan bertindak..

2024-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!