Bab 07 Nabila hamil

Dua hari kemudian saat ini nenek dari Nabila berkeinginan untuk menjenguk sang cucu pasalnya sudah satu bulan ini cucunya itu belum bertandang ke rumahnya juga, wanita tua yang masih terlihat cantik ini sengaja tidak mengabari cucunya terlebih dahulu karena memang dia ingin membuat kejutan untuk cucu kesayangannya itu.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi oleh wanita sepuh tersebut berada di halaman rumah cucunya, di lihatnya pintu rumah utama yang terlihat sepi seperti biasanya, lalu dia pun berpikir kalau cucunya tersebut pasti sedang ada di dalam kamarnya, lalu dia pun memutuskan untuk langsung pergi ke atas Karena memang biasanya dirinya selalu seperti itu.

"Aaaah Sayang di situ Sayang sangat enak aaaah," erang suara wanita tersebut.

Hati nenek Soraya begitu terkejut mendengar suara wanita yang ada di dalam kamar cucunya tersebut, karena memang wanita sepuh ini meyakini itu bukan suara dari cucunya, karena merasa penasaran akhirnya dia mencoba mengintip ke arah pintu, yang memang sedikit agak terbuka itu.

Setelah melihat betapa tidak terkejut perasaan wanita sepuh ini, dia langsung memegangi dadanya merasa nyeri di ulu hatinya, dia tidak menyangka kalau cucu dari sahabatnya itu tega sekali mengkhianati cucunya yang beliau tau sangat mencintai suaminya itu.

"Brak ...." Pintu di dobrak, seketika dua sejoli yang sedang melakukan penyatuan itu kaget.

"Kurang ngajar ya kamu, berani-beraninya kamu mempermainkan cucuku seperti ini, di mana cucuku sekarang, Dimana!" Teriak nenek Nabila.

Revan pun berusaha bangkit dan sekarang dia sudah mulai memakai bajunya kembali, "Nabila sudah tidak ada di rumah ini," sahut Revan dengan nada datar.

"Apa, kamu bilang cucuku tidak ada disini! Kurang ngajar sekali kamu terhadap cucu saya, hanya karena wanita murahan seperti ini," ucap nenek Nabila sambil menjambak rambut Andah.

"Lepaskan Nenek tua sakit," rintih Andah.

"Aku tidak akan melepaskan mu wanita jalang, gara-gara kamu cucuku jadi menderita seperti ini hah!" geram nenek Nabila sambil menghempaskan kepala Andah begitu saja.

"Anda jangan macam-macam dengan calon istriku, dia wanitaku, bahkan saat ini dia sedang mengandung anakku," ucap Revan sehingga membuat nenek Nabila tambah murka.

"Apa! Dasar ya kalian berdua ini benar-benar manusia berhati iblis bisa-bisanya kalian berbuat seperti ini kepada cucuku, dan kamu Revan akan aku ceritakan semua kejadian memalukan ini kepada Miranti agar supaya dia tau kelakuan bejat cucunya," ancam nenek Nabila sambil melenggang pergi.

Saat ini perasaan Revan sangat kalut, dia tidak tahu lagi bagaimana reaksi neneknya jika mengetahui kelakuan dirinya persetan dengan neneknya saat ini yang menjadi prioritasnya adalah anak yang ada di kandungan kekasihnya itu.

"Sayang, nanti gimana kalau sampai nenek mu tahu, pasti dia akan marah dengan mu," ucap Andah dengan nada yang di buat sesedih mungkin.

"Kamu tidak usah berpikir macem-macem yang penting saat ini kondisi anak kita baik-baik saja urusan nenek biar saja yang menghadapi," ucap Revan meyakinkan kekasihnya itu.

****

Nabila sedang duduk di ruang tamu rumah sahabatnya itu, akhirnya setelah dua hari tinggal di sini dia sudah memutuskan untuk pulang ke rumah nenek nya, karena memang luka lebam di pipinya sudah memudar. Dan hari ini dia mulai berpamitan dengan sahabat nya itu.

"Rin aku pamit dulu ya, terimakasih sudah menjadi tempat suka dan duka ku," ucap Nabila sambil menahan air matanya.

"Kaya sama siapa saja kamu ini, rumahku ini selalu ada untuk mu kapanpun kamu mau, dan satu hal lagi pesanku, jadilah wanita yang kuat yang mampu berdiri di atas kakimu sendiri," pesan Kirana untuk Nabila.

"Baik Bu bos, untuk kali ini aku janji pada diriku sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat lagi," sahut Nabila.

Dan pada akhirnya dua sahabat tersebut keluar dari rumah, Karina hanya mengantar temannya tersebut sampai di depan pintu pagarnya saja, sedangkan Nabila saat ini sudah memasuki taksi online yang di pesannya tadi.

Di perjalanan Nabila sudah menyiapkan diri untuk berbicara kepada neneknya agar supaya tidak terjadi perpecahan antara kedua pihak, karena bagi Nabila sudah tidak ada lagi yang harus di besar-besarkan karena memang dirinya sangat tahu mungkin sudah tidak ada lagi tempat dirinya di hati Revan, untuk itu dia memutuskan untuk memilih jalan pisah saja.

"Assalamualaikum Nek," ucap Nabila ketika sudah memasuki rumahnya.

"Waalaikum salam," sahut nenek Nabila sambil memeluk erat cucunya dan menangis.

"Nenek kenapa menangis?" tanya Nabila heran.

"Nenek sudah tahu semuanya Nak, tentang masalah rumah tanggamu, tadi pagi nenek datang kerumah mu, dan nenek tidak mendapatkan dirimu melainkan perempuan jalang itu yang ada di rumah mu," ucap nenek Soraya sambil menangis tersedu di pelukan sang cucu.

"Nek, Nabila sudah ikhlas dengan kehidupan rumah tangga Nabila, maka dari itu Nabila sudah mengambil keputusan yang tepat yaitu berpisah dengan mas Revan. Ini sudah menjadi keputusan yang baik Nek. Daripada Nabila harus terus-menerus mengejar cinta yang tiada balasnya itu, lebih baik Nabila pergi dalam kehidupan mas Revan," terang Nabila.

"Ya, sudah Nak kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu, tapi nenek tidak terima dengan perlakuan mereka terhadapmu, makanya tadi selepas pulang dari rumah Revan nenek langsung ke rumah Miranti untuk mengatakan semua yang terjadi, agar supaya si Revan itu mendapatkan pelajaran dari neneknya," ucap nenek Soraya sambil menggebu-gebu.

Nabila hanya menanggapi neneknya dengan gelengan kepala, pasalnya anak tersebut mengerti, tidak ada orang tua yang akan tinggal diam ketika anak mereka di injak-injak harga dirinya seperti sekarang yang tengah di alami oleh dirinya saat ini, jadi untuk saat ini Nabila membiarkan neneknya mengeluarkan unek-unek nya agar supaya hatinya lega.

Setelah selesai memasukkan baju-bajunya kedalam almari tiba-tiba saja kepala Nabila menjadi pusing, badannya terasa begitu berat matanya terasa seperti berkunang-kunang hingga pada akhirnya dirinya tidak sadarkan diri dan tergeletak di bawah samping ranjangnya.

Nenek Soraya ingin menghampiri cucunya yang sedang berada di kamarnya, sebagai nenek dan sekalipun orang tua untuk Nabila, dia sangat tahu kalau posisi cucunya saat ini sedang membutuhkan sport sistem dari orang-orang terdekatnya maka dari itu, nenek Soraya berkeinginan untuk menghibur cucunya tersebut, ketika dia berada di ambang pintu kamar Nabila, betapa tidak terkejutnya nenek Soraya melihat cucunya yang tergeletak di lantai begitu saja.

"Hah! Nabila... Astaga Nak, kenapa kamu bisa seperti ini," ucap nenek Nabila sambil menggoyangkan pundak cucunya.

Karena dia tidak sanggup untuk menggendong tubuh cucunya akhirnya nenek Nabila memanggil orang-orang rumahnya untuk di mintai bantuan, setelah berhasil menidurkan tubuh cucunya di atas ranjang akhirnya nenek Soraya memutuskan untuk menghubungi dokter keluarga mereka.

Selang beberapa menit akhirnya dokter itu datang, dengan bersamaan Nabila mulai tersadar dari pingsannya, lalu kemudian dokter tersebut memeriksa kondisi Nabila. Setelah itu dia menyuruh Nabila ke kamar mandi dengan di temani sang nenek, Nabila sudah selesai mengeluarkan air seninya di dalam wadah kecil, setelah itu barulah di taruh benda berukuran kecil sedikit memanjang itu selang beberapa menit hasilnya akan terlihat.

"Gimana dok, keadaan cucu saya?" tanya nenek Soraya kepada dokter yang sudah memeriksa Nabila.

"Dari hasil tes urine menunjukkan kalau ibu Nabila saat ini sedang hamil dan usia kandungannya masih sangat muda mungkin perkiraan saya janin ibu Nabila baru berusia dua Minggu dan untuk memastikan, periksa saja kandungnya ke rumah sakit," ucap dokter tersebut.

Seketika hati Nabila sangat terenyuh mendengar penuturan dari dokter tersebut. Pasalnya dia sangat tahu kalau saat ini dirinya sudah mantap dengan keputusan yang dia ambil untuk berpisah dengan suaminya, tapi kenapa di saat dirinya ingin menyudahi pernikahannya dengan Revan, tapi Tuhan malah menghadirkan seorang bayi di dalam perutnya.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Ini orang pingsan kok bisa cek urine ya Thor..tipo mu kebangetan thor 🤭🤭🤭🤭

2025-01-28

0

meris dawati Sihombing

meris dawati Sihombing

Yg bener " kurang ajar thor..bukan kurang ngajar" bolak2 kalimat itu muncul.
Dan koreksi lg thor, bnyak kalimat2 tambahan yg tdk perlu, tdk usah di sematkan.

2024-12-31

0

Lina ciello

Lina ciello

nek meh tanggung jawab kro anak gpp.. tapi ojok sampek gelem dijak balen

2024-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!