Episode 02 Kejutan dari Asmirandah

Keesokan harinya Revan sangat terkejut ketika terbangun dari tidurnya, pasalnya saat ini posisinya sedang mendekap tubuh istrinya, perlahan dirinya mulai melepaskan dekapannya, terdengar dengkuran halus dari mulut istrinya itu. Revan mulai menyibak selimutnya, dilihatnya di situ ada banyak bercak dara di atas seprai putihnya, hal itu membuat Revan tambah tercengang, selama tiga tahun lebih dia membiarkan istrinya, tapi istrinya masih tetap menjaga harga dirinya, wanita yang ada di sampingnya ini tidak pernah mencari pelampiasan di luar sana meskipun dirinya tidak pernah menjamahnya.

Dalam diri Revan, ada terbesit rasa bersalah terhadap wanita di sampingnya ini, selama tiga tahun lebih ini dirinya masih belum bisa menerima Nabila sebagai istrinya, bahkan di dalam hatinya memiliki tekad kuat untuk mengakhiri pernikahannya dengan Nabila, Revan memang bukan laki-laki yang baik, bahkan dia dengan terang-terangan mengakui masih mempunyai hubungan dengan kekasihnya, yang bernama Asmirandah.

"Mas Revan, terimakasih untuk malam ini, I love you suamiku," ucap Nabila dengan mata yang masih terpejam.

"Ah, pakek ngelantur segala ini bocah!" ungkap Revan.

'Apa, benar Nabila mencintaiku, ah sudahlah ngapain aku harus memikirkan Nabila, sampai kapan pun aku tidak akan pernah jatuh cinta dengannya, karena di hatiku sudah ada wanita lain yang masuk sebelum Nabila datang,' ucap Revan dalam hati.

Setelah nyawanya sudah terkumpul akhirnya Revan mulai memutuskan untuk masuk ke kamar mandi, di dalam kamar mandi, tidak tahu kenapa pagi ini dia merasa sangat lega, dan bahagia,entah apa sebabnya. Setelah menyelesaikan ritual mandinya akhirnya Revan mulai keluar dari kamar mandi, lalu kemudian dia mulai memakai bajunya, biasanya istrinya itu yang selalu sigap menyiapkan keperluan nya, tapi untuk kali ini istrinya masih terlelap dalam tidurnya mungkin semalam dia sangat kecapekan karena harus menerima gempuran terus menerus dari suaminya itu.

"Tumben itu bocah masih tidur, biasanya dirinya yang selalu sibuk dalam mempersiapkan keperluan ku," gumam Revan.

Dia tidak habis pikir hanya gara-gara kejadian semalam istrinya tersebut tidur dengan nyenyak nya bahkan dirinya tidak terusik dengan suara Revan, biasanya Nabilah akan terbangun ketika mendengar bunyi langkah kaki, tapi kali ini wanita cantik itu masih damai dalam tidurnya.

Setelah rapi akhirnya Revan memutuskan untuk keluar kamar, di sini Revan tengah sarapan hanya menggunakan roti dan selai saja, sarapan pun selesai lalu Revan melenggang pergi ke kantornya.

Di perjalanan Revan masih terbayang dengan kejadian kemarin malam, bahkan dirinya tidak bisa melupakan tarian istrinya yang mendayu di atas tubuhnya, bayangan itu selalu hadir di dalam benaknya. dia tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau bercinta dengan istrinya akan senikmat itu, bahkan kalau di bandingkan dengan kekasihnya tidak ada bandingannya sama sekali, maklumlah di sini dulu dia mendapatkan Asmirandah sudah tidak perawan lagi, jadi dirinya tidak merasakan, hal yang seperti sekarang bersama istrinya.

****

Sedangkan saat ini wanita berparas cantik tersebut sudah terbangun dari mimpinya dia sempat tidak menyangka dengan kejadian kemarin malam, baginya tadi malam itu, adalah malam terindahnya, di mana setelah tiga tahun ini suaminya tersebut akhirnya mau menjadikan dirinya istri seutuhnya.

Nabila sempat kaget melihat bercak darah yang ada di dalam sprei putihnya, akhirnya penantian dirinya selama ini tidak sia-sia, bahkan dia berharap dengan kejadian tadi malam dirinya bisa segera diberikan momongan, karena memang selama ini dia sudah sangat rindu dengan kehadiran sosok seorang anak.

"Ya, Allah terimakasih untuk tadi malam hamba sangat bahagia, bisa menyerahkan mahkota yang selama ini aku jaga, dan mulai sekarang aku, akan selalu menjadi istri yang baik untuk mas Revan." Harapan Nabila.

Setelah dirasa sudah bersih, akhirnya Nabila mulai berkutat di dalam dapurnya, dia sangat tahu kalau saat ini suaminya itu, sudah berangkat di kantornya, sengaja dari itu sekarang dirinya hendak memasak makanan kesukaan Revan, dan setelah hampir satu jaman memasak akhirnya wanita tersebut menyuruh orang rumahnya untuk mengantar makanan di kantor suaminya, Nabila tidak akan pernah mau lagi untuk mendatangi kantor suaminya, karena dia takut kejadian kemarin akan terulang kembali, meskipun saat ini suaminya sudah mau menyentuh dirinya, tapi suaminya tersebut masih belum bisa menerima dirinya sepenuh hatinya.

"Pak, nanti bilang sama tuan ya, kalau makanannya harus segera di makan," ucap Nabila kepada pak Bonar, supir di rumah ini.

"Baik non pasti akan aku sampaikan," sahut pak Bonar sambil menenteng paper bag yang berisi makanan tersebut.

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mobil yang pak Bonar melajukan sudah berhenti di depan gedung pencakar langit tersebut, lalu dirinya keluar dari mobil dan membawa paper bag tersebut di ruangan atasannya.

"Permisi Tuan," ucap Bonar ketika sudah berada di dalam ruangan Revan.

"Ada apa Pak Bonar, kenapa Pak Bonar bisa datang kesini?" tanya Revan datar.

"Ini Tuan saya hanya di suruh nona muda untuk mengantar makanan tuan, kata nona muda anda disuruh langsung memakannya," ucap Bonar.

"Ya, sudah akan saya makan," sahut Revan.

"Baik, Tuan kalau begitu saya ijin pergi," pamit Bonar yang di angguki oleh Revan.

Revan sangat tidak menyangka baru satu kali dia tidak memakan masakan istrinya tapi wanita mudah itu, langsung menunjukkan perhatiannya, tanpa sadar bibir Revan mengeluarkan senyum simpulnya, dan tanpa dia sadari dirinya sudah membuka kotak makanan tersebut, karena memang dari bau nya yang harum membuat perutnya meronta-ronta menuntut untuk di isi dengan makanan.

Setelah selesai menghabiskan makanannya, tiba-tiba saja Asmirandah datang dengan perasaan yang sangat berbunga-bunga pasalnya saat ini dirinya ingin membuat kejutan untuk kekasihnya tersebut.

"Sayang," sapa Asmirandah dengan manja.

"Ada apa Sayang, tumben datang kemari tidak mengabariku dulu," sahut Revan dengan nada datarnya, dia memang tidak suka kalau tiba-tiba kekasihnya itu main datang nyelonong seperti ini.

"Sengaja ingin membuat kejutan," ucap Asmirandah sambil mendengus ke ceruk leher Revan.

"Apa, yang mau kamu tunjukkan kepada ku."

"Pejamkan dulu matamu sayang," titah Asmirandah.

Setelah Revan memejamkan matanya akhirnya Asmirandah mulai mengeluarkan benda yang berukuran kecil dan sedikit memanjang itu.

"Tara ... Buka matanya," ucap Andah.

Setelah membuka matanya, Revan sangat terkejut, dengan alat kehamilan yang ditunjukkan oleh kekasihnya tersebut, pasalnya selama ini dia telah mendambakan seorang anak dari Asmirandah yang merupakan cinta pertamanya itu

"Sayang akhirnya kamu hamil juga," ucap Revan sambil mengecup bibir kekasihnya tersebut.

"Iya, sayang. Kamu akan menjadi seorang ayah dari anak kita ini."

"Terimakasih yang kamu sudah merubah status ku menjadi calon ayah, aku akan berjanji untuk menikahi mu, secepatnya," ucap Revan sungguh-sungguh.

"Tapi, bagaimana dengan istrimu?" tanya Asmirandah.

"Sudah jangan pikirkan dia, yang terpenting saat ini adalah, janin yang ada di dalam kandungan mu itu, dia anakku jadi, dia harus mendapatkan identitas dari ayahnya," ucap Revan yang membuat Asmirandah menjadi bahagia,

'Akhirnya aku bisa melawan mu bocah ingusan, tidak sia-sia penantian ku selama ini, dan pada akhirnya takdir akan berpihak kepada ku siap-siaplah kamu angkat kaki dari rumah yang dulu sudah aku rancang bersama dengan Revan,' ucap Asmirandah dalam hati

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kasian banget nabila habis manis sepah di buang

2024-12-17

1

Taryumi 2003

Taryumi 2003

mang Nabila ga tau, suami nya menyentuhnya karna obat perangsang..

2024-12-31

0

Healer

Healer

jgn2 anak dlm kandungan Asmirandah bkn anak nya Revan

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2 Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3 Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4 Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5 Episode 05 Keluar rumah
6 Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7 Bab 07 Nabila hamil
8 Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9 Episode 09 kebahagiaan Nabila
10 Episode 10 Bertemu dengan Revan
11 Bab 11 pulang ke kampung halaman
12 Episode 12 Postingan Nabila
13 Episode 13 Keputusan Revan
14 Episode 14 Andah merasa tertekan
15 Episode 15 menelan kekecewaan
16 Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17 Episode 17 Jawaban untuk Abi
18 Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19 Episode 19 Hari pernikahan
20 Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21 Episode 21 pengakuan Nabila
22 Episode 22 Ngidam aneh
23 Episode 23 Tabrak lari Ayana
24 Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25 Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26 Episode 26 keluar dari rumah sakit
27 Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28 Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29 Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30 Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31 Episode 31 Mencoba memaafkan
32 Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33 Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34 Episode 34 Penyesalan Revan.
35 Episode 35 Rencana Revan
36 Episode 36 mengakhiri hubungan
37 Episode 37
38 Bab 38
39 Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40 Episode 40 hasil tes DNA
41 Episode 41 Terlambat menyadari
42 Episode 42 kedatangan tamu
43 Episode 43 bertemu anak-anak
44 Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45 Draft
46 Episode 46.
47 Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48 Episode 48, Suami Idaman
49 Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50 Episode 50
51 Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52 Episode 52
53 Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54 Episode 54
55 Episode 55 Menemukan Ziona.
56 Episode 56.
57 Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58 Episode 58
59 Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60 Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61 Episode 61 Salah lawan.
62 Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63 Episode 63 feeling Istri
64 Episode 64 Hampir terperangkap
65 Episode 65
66 Episode 66 Polisi membawa Tania.
67 Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68 Episode 68
69 Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70 Episode 70 Dendam Tania
71 Episode 71 Hampir celaka
72 Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73 Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74 Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75 Episode 75 Salah lawan
76 Episode 76. Judul nano-nano
77 Episode 77 Menengok si kembar lagi
78 Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79 Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80 Episode 80 ungkapan hati Zahra
81 Episode 81
82 Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83 Episode 83 Kecelakaan tunggal
84 Episode 84 Kesedihan Nabila.
85 Episode 85
86 Draft
87 Episode 87 Permintaan Revan
88 Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89 Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90 Episode 90
91 Draft
92 Episode 92 kejutan untuk Zahra
93 Episode 93
94 Episode 94 akhirnya pulih juga
95 Episode 95 olahraga pagi
96 Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97 Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Bab 100 Hari pernikahan.
101 101 Malam pertama yang tertunda
102 Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106 Episode 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 01 Malam pertama setelah tiga tahun lebih
2
Episode 02 Kejutan dari Asmirandah
3
Episode 03 hati yang mulai tergoyahkan
4
Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin
5
Episode 05 Keluar rumah
6
Episode 06 Pergi ke rumah Karin
7
Bab 07 Nabila hamil
8
Episode 08 Kelahiran bayi-bayi kembar
9
Episode 09 kebahagiaan Nabila
10
Episode 10 Bertemu dengan Revan
11
Bab 11 pulang ke kampung halaman
12
Episode 12 Postingan Nabila
13
Episode 13 Keputusan Revan
14
Episode 14 Andah merasa tertekan
15
Episode 15 menelan kekecewaan
16
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
17
Episode 17 Jawaban untuk Abi
18
Episode 18 persiapan Abi untuk menikahi Nabila
19
Episode 19 Hari pernikahan
20
Episode 20 Hidup Nabila yang penuh kebahagiaan
21
Episode 21 pengakuan Nabila
22
Episode 22 Ngidam aneh
23
Episode 23 Tabrak lari Ayana
24
Episode 24 mencari pendonor darah untuk Ayana
25
Episode 25 Aya bertemu Revan hanya lewat mimpi
26
Episode 26 keluar dari rumah sakit
27
Episode 27 Revan kena talak oleh nenek Miranti
28
Episode 28 pernyataan maaf Sheila
29
Episode 29 Kedatangan nenek Miranti
30
Episode 30 Berkunjung ke rumah Nabila
31
Episode 31 Mencoba memaafkan
32
Episode 32 Mengantar cicit-cicit ke sekolah.
33
Episode 33 Delon mengetahui sesuatu
34
Episode 34 Penyesalan Revan.
35
Episode 35 Rencana Revan
36
Episode 36 mengakhiri hubungan
37
Episode 37
38
Bab 38
39
Episode 39 melacak tempat persembunyian Andah
40
Episode 40 hasil tes DNA
41
Episode 41 Terlambat menyadari
42
Episode 42 kedatangan tamu
43
Episode 43 bertemu anak-anak
44
Episode 44 mencoba menerima dan memaafkan
45
Draft
46
Episode 46.
47
Episode 47 Kelahiran baby Bagaskara.
48
Episode 48, Suami Idaman
49
Episode 49 penyambutan baby Bagaskara
50
Episode 50
51
Episode 51 Kejutan kecil untuk ayah Abi.
52
Episode 52
53
Episode 53 berkunjung ke rumah Nabila lagi
54
Episode 54
55
Episode 55 Menemukan Ziona.
56
Episode 56.
57
Episode 57 Seseorang Di Masalalu Hadir Kembali.
58
Episode 58
59
Episode 59 Kebahagiaan keluarga Nabila
60
Episode 60 Tania mendatangi rumah Abi
61
Episode 61 Salah lawan.
62
Episode 62, mengijinkan Zio tinggal bersama Zahra
63
Episode 63 feeling Istri
64
Episode 64 Hampir terperangkap
65
Episode 65
66
Episode 66 Polisi membawa Tania.
67
Episode 67 Wina tidak terima dengan keputusan Abi.
68
Episode 68
69
Episode 69 Jantung yang tidak terkondisikan
70
Episode 70 Dendam Tania
71
Episode 71 Hampir celaka
72
Episode 72 Wina tidak ada di rumah.
73
Episode 73 polisi mendatangi kediaman orang tua Wina
74
Episode 74 Masih dalam pengawasan polisi.
75
Episode 75 Salah lawan
76
Episode 76. Judul nano-nano
77
Episode 77 Menengok si kembar lagi
78
Episode 78 Kebersamaan anak-anak
79
Episode 79. Nasehat dari Abi untuk Revan
80
Episode 80 ungkapan hati Zahra
81
Episode 81
82
Episode 82 mengajak si kembar jalan-jalan
83
Episode 83 Kecelakaan tunggal
84
Episode 84 Kesedihan Nabila.
85
Episode 85
86
Draft
87
Episode 87 Permintaan Revan
88
Episode 88 Mulai merasa nyaman.
89
Episode 89 kepulangan Revan di jakarta dan kepulangan Abi dari rumah sakit.
90
Episode 90
91
Draft
92
Episode 92 kejutan untuk Zahra
93
Episode 93
94
Episode 94 akhirnya pulih juga
95
Episode 95 olahraga pagi
96
Episode 96 meminta ijin membawa anak-anak
97
Episode 97 Berangkat ke Jakarta
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Bab 100 Hari pernikahan.
101
101 Malam pertama yang tertunda
102
Episode 102 Akhirnya bisa juga. (Revan vs Zahra)
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105 Meninggalnya Asmirandah.
106
Episode 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!