bab 16. Shafa dan Aidan

"mas bisa kita bicara sebentar."Shafa menghadang Aidan yang terlihat buru buru itu.

"Bicara apa?"tanya Aidan yang seolah mengerti jika yang ingin dikatakan oleh Shafa adalah penting.

"Ini tentang kita berdua mas,aku ingin bicara berdua ini privasi."pinta Shafa.

Sejenak Aidan melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangan nya. "Baiklah kamu mau dimana?"tanya Aidan.

"Di taman tempat biasa saja."

"Baiklah, nanti aku kesana. Aku ada kerjaan sebentar."

Shafa pun mengangguk,lalu Aidan meninggalkan Shafa. Aidan terburu buru karena dia ingin menjemput Maureen.

Tadi saat dia sedang di kelas Maureen mengirimkan pesan bahkan menelponnya lima kali,namun hp Aidan tadi di silent. Dan saat tadi setelah selesai kelas,baru Aidan membuka handphone.

Semoga saja Maureen tak marah dan masih berada di rumah menunggu nya untuk di jemput. Namun ternyata dugaannya salah,saat tiba di area parkiran dia melihat Maureen turun dari motor sport bersama dengan seorang pria yang entah siapa Aidan tak tau.

Maureen tampak mengucapkan terimakasih dengan senyum manis di wajahnya serta nada bicara yang ceria, berbanding terbalik saat Maureen berkata padanya yang selalu menggunakan nada sedikit dingin cenderung judes yang menyiratkan kekesalan. Bahkan Maureen tak jarang menampakan wajah kesalnya di hadapan Aidan.

Aidan terus menatap interaksi antara Maureen dan laki laki itu sembari bersedekap dada.

Saat Maureen membalikkan badannya,dia kaget saat melihat Aidan yang sudah berdiri tak jauh dari dirinya.

Namun dengan secepat mungkin Maureen merubah ekspresi wajahnya, untuk apa dia panik saat kepergok Aidan di Anatar oleh laki laki lain.

Ya,masa bodo lah mau dia marah kek,ngambek kek, Maureen tak perduli malah itu bagus untuk dirinya.

Maureen berjalan mendekat ke arah Aidan, ehh ralat bukan mendekat tapi melewati. Namun saat Maureen akan melewati Aidan, perkataan Aidan menghentikan langkahnya.

"Siapa?"tanya Aidan.

"Ehh saya kira gak ada pak Aidan,pagi pak. Tadi bapak tanya apa pak? Siapa? Maksud bapak apa yah saya gak ngerti."

Tentu saja Maureen mengerti ucapan Aidan hanya saja Maureen pura pura bodoh saja.

"Siapa yang mengantar kamu?"tanya Aidan.

"Ouh itu temen saya pak,tadi saya udah telpon supir pribadi saya,cuman dia gak angkat telpon saya. Kayaknya dia lagi pacaran sama pacar nya. maaf yah pak saya gak bisa lama lama kelas saya sebentar lagi mau masuk."ucap Maureen langsung menyelonong pergi meninggalkan Aidan.

Tak lupa Maureen juga memberikan kata sindiran pada Aidan yang sudah telat menjemput dirinya.

Aidan yang menyuruh Maureen untuk mengabari nya jika berangkat kampus,Aidan juga yang telat menjemput Maureen.

Jadilah Maureen berangkat menggunakan ojeg,namun di pertengahan jalan tiba tiba motor ojeg itu mogok. Dan untung nya saja ada teman Maureen yang kebetulan bertemu dengan Maureen lalu menawarkan tumpangan nya.

Jika saja tak ada teman Maureen itu sudah dapat Maureen pastikan dia akan telat masuk kelas.

Aidan pun hanya bisa menatap Maureen yang sudah masuk ke dalam gedung fakultas. Tadinya Aidan akan meminta maaf pada Maureen,namun melihat Maureen yang langsung nyelonong akhirnya Aidan meminta maaf pada Maureen lewat pesan saja.

Tak lupa Aidan juga menyuruh kembali Maureen untuk mengabari nya jika akan pulang. Walaupun pesan darinya hanya di baca saja oleh Maureen,namun tak apa lah. Aidan paham jika Maureen masih kesal padanya,ini juga salahnya yang lupa mengaktifkan nada dering di ponsel nya.

Aidan tak kembali ke dalam gedung fakultas dia masuk kedalam mobil dan mulai meninggalkan area fakultas itu.

Dia kan sudah punya janji pada Shafa,jadi mumpung dia sedang free ngajar di Jam sekarang.

Taman yang sering di kunjungi oleh dirinya dan Shafa memang tak jauh dari kampus, sehingga hanya membutuhkan waktu sepuluh menit saja.

Tempat yang selalu menjadi pilihan nya dan Shafa saat di taman ini adalah kursi di dekat pohon. Dan ternyata Shafa sudah berada disana.

Aidan pun menghampiri Shafa. "Maaf menunggu lama."ucap Aidan membuyarkan lamunan Shafa.

"Ehh iya gak papa gak lama kok."

Aidan pun duduk di sebelah Shafa sedikit jauh menyisakan jarak yang mungkin enam puluh centi itu.

"Mau bicara apa?"tanya Aidan.

"Kenapa kamu berubah mas?"sebelum ke inti pembahasan,Shafa menanyakan tentang sikap Aidan yang akhir akhir ini terkesan dingin dan cuek padanya.

Setelah acara lamaran waktu itu,sikap dan sifat Aidan pada Shafa berubah. Yang biasanya setiap hari pasti dia dan Aidan selalu bertukar kabar atau sekedar bercanda di room Chet, sekarang tidak kecuali ada kepentingan mendesak.

Shafa sangat terganggu dengan perubahan Aidan itu,dia seperti merasa ini bukan Aidan teman nya.

Aidan pun menyunggingkan senyumnya. "Memang sudah seharusnya aku bersikap kayak gini Shafa, sekarang status ku sudah tak lagi lajang. Ada hati wanita yang harus aku jaga,aku tau wanita mana yang gak sakit hati liat suaminya sendiri lebih akrab sama wanita lain apalagi itu kakaknya. Aku hanya menghindarkan itu saja."

"Kamu juga sekarang harus terbiasa sama sikap aku yang kayak gini, walaupun kita berteman tapi ya harus ada pembatas karena sekarang aku sudah tak sendiri lagi."

Mendengar ucapan Aidan itu,hati Shafa rasanya kembali sakit. Harusnya yang di posisi Maureen saat ini adalah dirinya, beruntung nya Maureen memiliki Aidan yang tau cara agar menjaga hati wanitanya.

"Dan bukankah kamu juga sama? Kamu pun harus menjaga hati calon suami kamu."ucap Aidan membuat Shafa mengerutkan keningnya.

"Calon suami maksud kamu siapa?"tanya Shafa.

"Loh,waktu itu saat aku melamar Maureen ayah kamu berkata jika kamu sudah mempunyai calon dan tambatan hati, makanya aku di jodohkan dengan adik kamu."

Terungkap sudah kesalahpahaman ini, ternyata Aidan mengira jika dirinya sudah mempunyai laki laki.

"Dia sudah menikah dengan wanita lain."ucap Shafa membuat Aidan kaget.

"Astaghfirullah,siapa laki laki itu Shafa? Kenapa kamu gak bilang sama aku? Kapan dia menikah nya ? Dan kenapa bisa dia menikah dengan wanita lain?"Aidan memberondong Shafa dengan berbagai pertanyaan.

"Aku mencintai dia dalam diam,aku memendam rasa ini selama bertahun tahun lamanya, aku tak pernah mengungkapkan rasa ini. Aku kira dia pun mempunyai rasa yang sama seperti ku, mengingat semua perlakuan nya padaku. Dia menikah lima hari yang lalu."Shafa berkata seperti itu sembari air mata meluncur dari retina matanya.

"Bertepatan saat aku dan Maureen menikah?"tanya Aidan.

Meskipun tak bisa dia pungkiri diapun merasakan sakit kala tau jika wanita yang dia cintai bertahun tahun ternyata mencintai laki laki lain bertahun tahun juga. Jadi cintanya sudah bertepuk sebelah tangan sejak dahulu kala?

"Siapa laki laki itu Shafa?"

Seketika air mata Shafa mengalir deras.

"K-kamu,kamu laki laki itu mas. Laki laki yang aku cintai bertahun tahun lamanya,laki laki yang selalu ku sebut di sepertiga malam ku untuk bisa menjadi pendamping hidupku ternyata dia malah menjadi jodoh dari adikku sendiri."

Degh

Terpopuler

Comments

Wahyunni Winarto

Wahyunni Winarto

toinggg ngapah baru sekarang bambangg jujur

2024-11-12

0

Bunda'nya Alfaro Dan Alfira

Bunda'nya Alfaro Dan Alfira

jeng jeng jeng..ternyata ada sang istri mendengar kan semua nya..😁😁

2024-08-08

0

Pujiastuti

Pujiastuti

akhirnya terungkap juga cinta terpendam dari syafa tinggal Aidan aja nih apakah dia juga akan mengungkapkan isi hatinya kalau sebenarnya dia juga suka dan cinta sama Syafa

2024-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1. Telat masuk
2 bab 2. anak gak tau di untung
3 bab 3. menerima perjodohan
4 bab 4. tak ingin di bantah
5 bab 5.amit amit
6 bab 6.ternyata bukan dia?
7 bab 7.cinta dalam diam
8 bab 8. pernikahan
9 bab 9. sakit hatinya Shafa
10 bab 10. tidur sekamar
11 bab 11.kecapean? pertanda cucu launching?
12 bab 12. nasihat suami
13 bab 13. pindah rumah
14 bab 14.gara gara sayap ayam
15 bab 15. makanan yang tak asing
16 bab 16. Shafa dan Aidan
17 bab 17. ikhlaskan aku
18 bab 18. ada saya
19 bab 19. di pecat
20 bab 20. masa lalu Maureen
21 bab 21. ke rumah mertua
22 bab 22. godaan Aidan
23 bab 23. perubahan sikap
24 bab 24. kesalnya Maureen
25 bab 25.
26 bab 26.
27 bab 27.
28 bab 28
29 bab 29.
30 bab 30.
31 bab 30.
32 bab 32.
33 bab 33
34 bab 34. ketakutan
35 bab 35
36 bab 36.cerita di balik trauma Maureen
37 bab 37. sumpah kanaya
38 bab 38. apa hukumnya
39 bab 39.
40 bab 40.Bu*uh
41 bab 41.di tangkap
42 bab 42.
43 bab 43.
44 bab 44.
45 bab 45.
46 bab 46.
47 bab 47.
48 bab 48
49 bab 49. bebas
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54.
55 bab 55
56 bab 56.
57 bab 57
58 bab 58.rencana mama Hana
59 bab 59.terkuak
60 bab 60.kisah yang kembali terulang
61 bab 61
62 bab 62. meminta tolong pada suami
63 bab 63. menantu yang tertukar
64 bab 64.sebuah foto
65 bab 65. kebahagiaan yang kembali terenggut
66 bab 66.
67 bab 67.
68 bab 68.cinta pertama tak akan pernah di lupakan
69 bab 69. di terima
70 bab 70. meminta maaf
71 bab 71.
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74.
75 bab 75.
76 bab 76
77 bab 77.
78 bab 78. 9 bulan
79 79. detik detik
80 bab 80. melahirkan
81 bab 81.
82 bab 82.
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87.
88 pengumuman!!
Episodes

Updated 88 Episodes

1
bab 1. Telat masuk
2
bab 2. anak gak tau di untung
3
bab 3. menerima perjodohan
4
bab 4. tak ingin di bantah
5
bab 5.amit amit
6
bab 6.ternyata bukan dia?
7
bab 7.cinta dalam diam
8
bab 8. pernikahan
9
bab 9. sakit hatinya Shafa
10
bab 10. tidur sekamar
11
bab 11.kecapean? pertanda cucu launching?
12
bab 12. nasihat suami
13
bab 13. pindah rumah
14
bab 14.gara gara sayap ayam
15
bab 15. makanan yang tak asing
16
bab 16. Shafa dan Aidan
17
bab 17. ikhlaskan aku
18
bab 18. ada saya
19
bab 19. di pecat
20
bab 20. masa lalu Maureen
21
bab 21. ke rumah mertua
22
bab 22. godaan Aidan
23
bab 23. perubahan sikap
24
bab 24. kesalnya Maureen
25
bab 25.
26
bab 26.
27
bab 27.
28
bab 28
29
bab 29.
30
bab 30.
31
bab 30.
32
bab 32.
33
bab 33
34
bab 34. ketakutan
35
bab 35
36
bab 36.cerita di balik trauma Maureen
37
bab 37. sumpah kanaya
38
bab 38. apa hukumnya
39
bab 39.
40
bab 40.Bu*uh
41
bab 41.di tangkap
42
bab 42.
43
bab 43.
44
bab 44.
45
bab 45.
46
bab 46.
47
bab 47.
48
bab 48
49
bab 49. bebas
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54.
55
bab 55
56
bab 56.
57
bab 57
58
bab 58.rencana mama Hana
59
bab 59.terkuak
60
bab 60.kisah yang kembali terulang
61
bab 61
62
bab 62. meminta tolong pada suami
63
bab 63. menantu yang tertukar
64
bab 64.sebuah foto
65
bab 65. kebahagiaan yang kembali terenggut
66
bab 66.
67
bab 67.
68
bab 68.cinta pertama tak akan pernah di lupakan
69
bab 69. di terima
70
bab 70. meminta maaf
71
bab 71.
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74.
75
bab 75.
76
bab 76
77
bab 77.
78
bab 78. 9 bulan
79
79. detik detik
80
bab 80. melahirkan
81
bab 81.
82
bab 82.
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87.
88
pengumuman!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!