Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, mobil Angel pun sudah sampai di tempat parkiran.
Sang supir membukakan pintu mobil buat Angel, dia pun keluar dari mobil kemudian mengajak Lidya untuk mengikutinya.
Saat memasuki gedung tingkat empat itu, Lidya mengedarkan pandangannya. Di sebelah kanan dekat pintu masuk, ada sebuah restoran, sedangkan di sebelah kiri dekat pintu masuk ada sebuah fitnes center.
Lidya terus mengikuti Angel dari belakang, kemudian Angel masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai empat. Tak lama kemudian, Angel pun keluar dari lift tersebut yang masih diikuti oleh Lidya. Mereka menyusuri lorong tersebut, dan sampailah di depan sebuah ruangan yang di depannya terdapat sebuah meja dan kursi kerja yang di duduki oleh seorang wanita cantik, berambut Curly, dengan memakai dres mini berlengan pendek, dari kejauhan dia sudah tersenyum ke arah Angel dan Lidya.
"Morning mami G..." Sapa wanita cantik itu dengan ramah dan tersenyum.
"Morning too Nana..." Angel membalas sapaan itu dengan tak kalah ramahnya.
"Kenalin, ini karyawan baru di sini, namanya Angel" Ujar Lidya mengenalkan karyawan barunya kepada asistennya yang bernama Nana tersebut.
Lidya dan Nana pun saling menyapa dan mengulurkan tangan mereka untuk berjabat tangan.
"Silakan masuk mami" Ucap Nana sembari membukakan pintu ruangan buat Angel dan juga Lidya.
"Terima kasih Nana" Sahut Angel sembari tersenyum.
"Lidya...ayo masuk" Ujar Angel mengajak Lidya masuk ke dalam ruangan kerjanya.
"Baik mami..." Sahut Lidya yang kemudian mengikuti Angel masuk ke dalam ruangannya.
"Kamu silakan duduk ya, aku mau menghubungi seseorang dulu" Tutur Angel, dan Lidya hanya menganggukkan kepalanya.
Jemari Angel pun terlihat menari di atas ponselnya, dan terdengar seperti memerintahkan seseorang untuk naik ke lantai empat dan mendatangi ruangannya. Setelah itu dia pun mengakhiri sambungan teleponnya.
Tapi setelah mengakhiri sambungan di ponselnya, dia kemudian menelepon menggunakan telepon yang ada di atas mejanya.
"Buatkan perjanjian kontraknya sekarang ya" Titah Angel kepada seseorang yang menjadi lawan bicaranya di sambungan telepon tersebut.
Setelah mengakhiri sambungan telepon, Angel menghampiri Lidya ke sofa panjang yang ada di ruangannya.
"Aku akan memberimu waktu hari ini untuk melihat-lihat dulu, nanti akan ada seseorang yang menemanimu untuk melihat pekerjaan apa saja yang ada di dalam gedung ini. kamu bisa memilih salah satu tempat di mana kamu mau bekerja, setelah kamu memilih tempat di mana kamu mau bekerja, kita akan tanda tangan kontrak kerja kamu dan mulai besok kamu bisa mulai untuk bekerja disini." Tutur Angel.
Tok...
Tok...
Tok...
"Permisi mam..." Ucap seseorang di balik pintu.
"Yaa...masuk." Sahut Angel.
Seorang pria tampan dan bertubuh atletis itu pun masuk ke dalam ruangan Angel.
"Adrian, aku minta tolong sama kamu untuk membawa berkeliling melihat apa saja pekerjaan yang ada di dalam gedung ini, nanti dia bisa memilih salah satu tempat dia bekerja.
Setelah dia menetapkan pilihannya di mana dia akan bekerja, kalian kembali lagi ke ruanganku, karena Lidya harus menandatangani perjanjian kontrak kerja." Titah Angel.
"Siap mam, saya akan menemaninya untuk berkeliling gedung ini." Sahut Adrian, salah satu karyawan kepercayaan Angel dan sebagai kepala HRD yang menangani semua karyawan yang ada disana.
"Hai Lidya, kenalkan saya Adrian. Saya akan membawamu keliling gedung ini, ayo kita jalan sekarang." Ucap Adrian yang mengulurkan tangannya untuk bersalaman sembari mengajaknya untuk keluar dari ruangan Angel dan Lidya pun hanya mengangguk.
Lidya terlihat berjalan di belakang Adrian.
"Lidya...jangan di belakang dong, sini deketan sama aku. Kita akan mulai dari lantai tiga, lantai yang berada tepat di bawah lantai ini." Ujar Adrian.
Mereka pun mulai memasuki lift dan turun ke lantai tiga.
"Nah...Di lantai tiga ini ada panti pijat, yang di sebelah kiri panti pijat khusus wanita dan di sebelah kanan panti pijat khusus pria. Ayo, aku tunjukin panti pijat khusus wanita dulu. Ini ruangan khusus untuk karyawan panti pijat, ada beberapa loker untuk penyimpanan barang mereka, kemudian ini sofa untuk mereka istirahat saat belum ada customer." Ujar Adrian memperlihatkan bagian panti pijat wanita. Lidya pun sesekali mengangguk dan tersenyum kepada karyawan yang sedang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya sebelum mendapatkan customer.
Setelah melihat-lihat beberapa saat Adrian pun membawa Lidya untuk keluar dari ruangan karyawan tersebut kemudian memperlihatkan kamar-kamar sebagai tempat pijat untuk para pelanggan.
"Disini tersedia 12 room untuk customer, terdiri dari 8 room reguler dan 4 room vip, dan di sebelah sana adalah ruang tunggu buat customer yang sedang antri sebelum mereka dipanggil masuk ke dalam room untuk dipijat. Oh iya, karyawan di panti pijat wanita ada 8 orang, dan kami masih kekurangan karyawan di sini" Jelas Adrian. Lidya pun hanya mengangguk - anggukan kepalanya saja.
Setelah melihat bagian panti pijat khusus wanita, kemudian mereka pergi ke bagian panti pijat khusus pria.
"Sebenarnya hampir sama saja ruangan yang ada di dalam bagian panti pijat pria ini, jadi aku nggak perlu mendetailkannya lagi ya, disini karyawannya ada 10 orang. Sekarang kita ke lantai dua yuk" Ucap Adrian.
Mereka pun masuk kembali ke dalam lift dan turun ke lantai dua.
"Nahhh, di lantai dua ini terdapat salon dan spa, dan juga ada tempat aerobik dan zumba yang berada di sebelah kiri ujung sana" Tutur Adrian.
"Waah...ramai ya kak salonnya" Ujar Lidya yang takjub dengan banyaknya pengunjung salon dan spa.
"Iya, setiap hari pasti ramai pengunjung di Salon n spa disini, karena pelayanan di sini memuaskan customer, kami belum pernah mendapatkan kritik dari para customer yang sudah pernah ke salon dan spa disini. Oke, sekarang kita lanjut ke lantai satu" Tutur Adrian.
Saat di Salon dan Spa, banyak karyawan wanita maupun customer yang curi - curi pandang kepada Adrian. Karena, Adrian adalah seorang pria berwajah tampan, yang memiliki tubuh tinggi, atletis dan ideal, bahu dan dadanya yang bidang, kulitnya eksotis yang sedikit gelap atau sawo matang membuatnya semakin terlihat tampan serta senyumnya yang menawan mampu membuat wanita seketika terpikat kepadanya.
Apalagi dengan karyawan salon dan spa, setiap Adrian datang, pasti mereka langsung menatapnya tanpa henti dengan jantung berdebar sembari menggigit bibir bawah mereka. Tapi, tak jarang dari karyawan yang ada di sana diajak jalan dan tidur oleh Adrian. Dan para wanita itu akan dengan sukarela dan tanpa penolakan memberi tubuh mereka kepada Adrian.
Kini Adrian dan Lidya sudah berada di lantai satu.
"Yang ini restoran Asia, mereka menyajikan makanan - makanan dari Asia, sedangkan yang di sebelahnya ada restoran Europe, yang tentu saja menyajikan bermacam - macam makanan dari Benua Eropa. Yang di seberang sini terdapat toko kosmetik, dan di sebelahnya, dekat pintu masuk, ada fitness center. Kita sudah melihat semuanya, ehm...apa kamu punya pertanyaan?" Ujar Adrian.
"Ehm...kalau yang di lantai empat diatas, selain ruangan mami, itu ada beberapa ruangan, itu ruangan apa ya kak?" Tanya Lidya.
"Ooh...kalau itu, ruangan untuk menjamu para tamu penting mami atau papi, jadi setelah melihat semuanya kamu memilih untuk bekerja dimana?" Tanya Adrian.
"Gaji yang paling tinggi dimana kak?" Tanya Lidya lagi.
"Kalau gaji hampir semuanya sama saja, yang membedakan hanyalah bonus. Bonus tertinggi itu ada di panti pijat." Jawab Adrian.
"Ooh...tapi saya nggak bisa pijat kak, padahal pengennya disitu." Ujar Lidya.
"Nanti ada kok yang ngajarin, tapi saran saya sih, untuk permulaan mendingan kamu kerja di restoran atau salon dan spa saja" Ujar Adrian memberi masukan, dia melihat Lidya masih sangat polos, sayang kalau harus bekerja di panti pijat, karena disana harus mengikuti kemauan customer, dan dia tau pasti apa yang terjadi di panti pijat.
"Ooh ya sudah kalau gitu kak, saya memilih di restoran Asia saja, kebetulan saya juga suka masak memasak, hehe..." Sahut Lidya.
"Oke, kalau begitu kita kembali ke ruangan mami." Ucap Adrian.
Setelah masuk ke dalam lift, dan tak butuh waktu lama, mereka pun kini sudah berada di lantai empat, dan menyusurinya hingga sampai ke ruangan Angel.
Tok...
Tok...
Tok....
"Permisi mam..." Sapa Adrian.
"Ya, masuk..." Sahut Angel dari dalam.
"Saya sudah memperlihatkan semuanya mam, dan Lidya memilih bekerja di Restoran Asia" Ujar Adrian.
"Oke, sekarang kamu tanda tangan disini ya Lidya, kamu belum punya KTP ya?" Tanya Angel.
"Belum mam" Jawab Lidya.
"Nanti mami buatkan ya" Ujar Angel.
"Terimakasih mam" Ucap Lidya.
Setelah itu, Lidya pun menandatangani surat perjanjian kontrak kerjanya.
"Besok jam 7.30 pagi, kamu sudah harus ada di sini ya, dan langsung masuk ke Restoran Asia. Ehm...Adrian, bawa kembali Lidya ke restoran, dan kenalkan dia kepada karyawan disana" Titah Angel.
"Baik mam" Sahut Adrian.
Saat sampai di restoran, dia pun mengenalkan Lidya kepada semua karyawan Restoran Asia.
*******
Keesokan harinya,
Lidya, Lutfi maupun Laras sudah selesai sarapan, kemudian mereka pun ke sekolah. Lidya memakai pakaian terbaiknya yang ada, yaitu kemeja peach dan celana kulot hitam.
Lutfi dan juga Laras mengendarai sepeda dengan berboncengan untuk sampai di sekolah mereka.
Sedangkan Lidya menaiki angkot untuk ke tempat kerjanya.
Beberapa menit kemudian Lidya pun sampai di gedung "G Menara Group" dan langsung masuk ke dalam restoran, dan sebelumnya di pintu masuk, menyapa dengan ramah seorang security.
Didalam restoran sudah ada dua orang yang datang.
"Pagi kak..." Sapa Lidya ramah kepada Anggi, salah satu karyawan restoran yang sedang mengelap meja.
"Pagi juga...kamu Lidya ya, yang baru mulai kerja hari ini?" Tanya Anggi.
"Iya kak, ini apa yang harus saya kerjakan?" Tanya Lidya
"Sementara kamu ngelap - ngelapin meja dulu ya, selanjutnya akan di arahkan oleh manager restoran." Jawab Anggi.
"Baik kak." Sahut Lidya.
Beberapa menit kemudian, manager pun datang, tapi kemarin dia sedang izin tak masuk kerja, oleh karena itu dia belum berkenalan dengan Lidya. Tapi, dia sudah di hubungi oleh Adrian bahwa ada karyawan baru yang bernama Lidya.
"Hai, kamu karyawan baru ya? Saya Alfian, manager disini, ayo masuk ke ruangan saya" Titah Alfian sembari melihat dari atas sampai ke kaki Lidya.
"Cantik juga nih, sepertinya masih bersih ni anak, akan ku coba nanti" Batin Alfian dengan senyum seringainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments