Bab 3

Setelah berhasil melumpuhkan kedua penculik tersebut,Erick pun segera menghampiri mobil milik penculik itu dan segera menggendong Vina keluar dari sana.Dalam gendongannya,Erick bisa melihat dengan jelas wajah Vina yang memar dan tidak berdaya sehingga hal itu membuat Erick merasa menyesal karena sudah datang terlambat untuk menyelamatkannya.

"Maafkan aku Vina,aku terlambat untuk menyelamatkan mu dari para penculik ini.Aku janji hal ini tidak akan pernah terjadi lagi,akan ku pastikan kau aman dalam perlindunganku." ucap Erick yang segera membawa vina masuk ke dalam mobilnya.

Erick merebahkan tubuh Vina dengan hati hati ke kursi penumpang yang berada di depan,lalu memeriksa denyut nadi Vina untuk memastikan bahwa gadis itu baik baik saja.

Setelah memeriksa keadaan Vina yang ternyata baik baik saja, Erick pun kemudian menghubungi rekan rekannya untuk menangkap penculik penculik Vina melalui panggilan telepon.

Vina mendengar samar samar suara Erick yang tengah berbicara dengan seseorang melalui panggilan teleponnya, dalam keadaan setengah sadar, dilihatnya Erick yang menurut Vina seperti bayangan.Melihat bayangan laki laki itu membuat Vina berpikir apakah ia sudah diselamatkan oleh orang yang tepat atau justru ia jatuh ke tangan penculiknya yang lain?. Entahlah,Vina merasa kepalanya terlalu pusing untuk memikirkan apa yang terjadi.Pemikiran itu membuat Vina semakin lelah, hingga kemudian ia pun kehilangan kesadarannya.

Malam semakin larut saat Erick tiba di kediamannya yang terletak di Jakarta Utara.Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Erick memiliki tempat di jakarta ini sehingga ia bisa tetap menyembunyikan Vina dari orang orang suruhan Metha dan juga valdo yang ingin menghabisinya.

Erick menggendong tubuh Vina keluar dari mobilnya,lalu membawanya masuk ke dalam rumah dan juga salah satu kamarnya.

Seusainya merebahkan tubuh Vina ke atas kasur, Erick berdiri di samping tempat tidur dan menghubungi dokter pribadi untuk memeriksa keadaan Vina.

"Bagaimana dengan keadaannya dokter? apakah lukanya cukup serius?" tanya Erick pada dokter yang memeriksa keadaan Vina

"Tidak juga,nona ini hanya mendapat luka memar di area wajahnya.Cukup diobati dengan salep maka luka memar nya akan sembuh." ucap dokter

"Lalu bagaimana dengan perkembangan kesehatannya dokter?temanku ini baru saja sadar dari koma? Apakah kita perlu memberinya infus atau masker oksigen?" tanya Erick

"Tidak perlu, kesehatan nona ini sudah cukup membaik.Dia hanya perlu istirahat selama beberapa hari untuk memulihkan kondisinya.Aku akan meresepkan obat dan juga vitamin untuknya, harap anda tidak akan lupa untuk memberinya obat itu." ucap dokter sembari menyerahkan secarik kertas yang berisi resep obat kepada Erick.

"Baik dok, saya akan ingat semua yang anda katakan kepada saya." ucap Erick yang segera mengantar dokter pulang ke rumahnya sekaligus pergi ke apotek untuk menebus obat Vina.

Sekembalinya dari luar, Erick menyempatkan waktunya untuk memeriksa keadaan Vina yang ternyata masih belum bangun.Gadis itu terlihat sangat menyedihkan,diam diam Erick bersumpah untuk membantu Vina dalam membalaskan dendam nya kepada Metha dan juga valdo.

Dua orang jahat dan serakah itu harus membayar akibat dari semua kejahatannya kepada Vina.Dan Erick tidak akan bisa merasa tenang jika orang orang yang membuat kehidupan Vina menjadi hancur masih bersenang senang di luar sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!