Perjalanan menuju kota Bali dengan memakai pesawat terbang terasa buat Kiran dan Bisma tidak berkesan. Mereka nampak sibuk dengan ponselnya masing-masing. Bisma terlihat senyum-senyum sendiri tatkala berselancar di benda pipih nya tersebut. Sementara Kiran pun tengah membalaskan pesan kepada Helmi, lelaki yang dulu di tolak cintanya oleh dirinya. Kiran pun nampak sedikit terbuka kepada Helmi mengenai masalah yang menimpa dirinya yaitu kurang harmonis hubungannya dengan sang suami.
{"Kamu yang sabar ya, karena mungkin itu ujian dalam biduk rumah tangga yang kamu bina saat ini. Pokoknya aku tidak mau mendengar kamu pisah dari suami kamu, seperti perpisahan aku dengan istriku satu tahun lalu,"} tulis pesan Helmi.
Di sebrang sana nampak Helmi menitikkan air mata karena rumah tangga yang dia bina akhirnya kandas juga dengan adanya pengkhianatan dari sang istri. Sang istri yang selalu di anggapnya baik dan penurut terhadap suami dengan tega meninggalkan dirinya demi lelaki lain. Mantan istrinya yang seorang model dengan berparas wajah cantik dan tentunya banyak yang menggoda para lelaki hidung belang, karena sang istri kerap sekali memakai pakaian seksi.
Teringat masa lalu yang terasa indah ketika Helmi mengejar cintanya Kiran. Dia berusaha buat hati wanita tersebut bahagia dengan memberikan kejutan berupa kado spesial. Namun puncak kecewa pun akhirnya hinggap kala itu karena ternyata Kiran sudah di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan Bisma. Dan saat itu Helmi belajar untuk ikhlas, karena dia pikir mungkin bukan jodohnya dan dia berharap rumah tangga Kiran bersama Bisma akan bahagia dan langgeng. Namun ternyata bayangan indah yang di pikirkan oleh Bisma tidak sesuai dengan prediksi karena ternyata hubungan rumah tangga Kiran dan Bisma tidak bahagia.
{"Semoga bisa mendapatkan keturunan dan sifat dari suami Kiran berubah,"} batin Helmi. Kemudian Helmi pun memberikan sebuah pesan kembali kepada Kiran dengan bentuk perhatian kecil.
{"Jaga kesehatan dan nikmati liburannya bersama suami,"} tulis pesan Helmi dan Helmi pun terlihat menyimpan ponselnya kembali di atas nakas.
••••
Sesampainya di Hotel nampak kedua sepasang suami istri tersebut merebahkan badannya di atas kasur. Bisma yang tadi malam begadang karena harus menyelesaikan pekerjaannya, nampak dia memejamkan matanya dan secara perlahan matanya tertutup sempurna dan beberapa menit kemudian Bisma pun sudah larut dalam mimpi indahnya.
Sementara Kiran tengah duduk di balkon Hotel, nampak dirinya tengah menikmati indahnya pemandangan dan semilir angin sepoi yang nampak tengah mempermainkan rambutnya yang terurai panjang.
Kiran menghirup udara segar tersebut dan memejamkan matanya. Entah mengapa sekelebat bayangan Helmi menghampirinya. lelaki yang perhatian dan juga lembut yang dulu pernah mengejarnya sekarang kembali hadir yang selalu memotivasi agar dirinya tetap kuat dan jangan pernah menyerah.
TING----
Pesan terdengar muncul dari ponsel Bisma. Nampak Kiran melirik ke arah ponsel sang suami yang tersimpan di atas meja rias. Setelah beberapa menit suara pesan kembali terdengar muncul di ponsel milik suaminya tersebut. Kiran menatap sang suami yang tertidur lelap kemudian dia pun menghampiri meja rias karena dihinggapi rasa penasaran dengan pesan ponsel yang muncul. Meskipun beberapa hari ini dia sudah tidak peduli, tapi entah mengapa kali ini Kiran begitu penasaran dengan pesan yang muncul dari siapa.
{"Mas sudah sampai di Bali? Aku kangen sekali sama kamu,"} begitulah pesan yang nampak muncul di layar ponsel Bisma. Entah mengapa darah Kiran terasa mendidih setelah membaca pesan tersebut dan terlihat nama dari yang mengirimkan pesan tersebut adalah Febri.
Kiran seakan penasaran dibuatnya dengan bunyi pesan tersebut. Dia pun nampak melihat foto profil dari wanita yang menggoda suaminya itu. Nampak Febri tengah memakai pakaian seksi seakan ingin menggoda kaum adam yang melihatnya.
AKHHH...
Bisma menggeliatkan tubuhnya dan terlihat dia terbangun dari tidur. Kiran pun dengan cepat menaruh ponsel suaminya tersebut dan nampak wajah Kiran cemberut. Dia pun terlihat berlalu ke dalam kamar mandi.
°°°°
Keesokan harinya Bisma keluar dari dalam kamar hotel namun Kiran sang istri seakan malas untuk beranjak dari ranjangnya. Terlihat Kiran hanya bermalas-malasan di dalam kamar hotel. Dan Kiran terlihat hanya berselancar di ponselnya. Di pesan masuk yang dia terima banyak yang menggodanya, karena Kiran saat ini kepergiannya hanya bersama dengan suaminya saja dan mereka menganggap Kiran tengah menikmati bulan madu yang tertunda.
Kiran hanya tersenyum getir tatkala membaca pesan satu persatu dari ponsel milik pribadinya tersebut.
{"Kamu kenapa tidak keluar dari hotel dan memilih jalan-jalan bersama suami kamu?"} tulis pesan Helmi seakan penasaran.
{'Saya kecewa dan juga malas kalau keluar hotel dengan suamiku,"} balas pesan Kiran.
Tiba-tiba Helmi menelepon, karena dia khawatir dengan kondisi Kiran saat ini. Nampak Kiran begitu ragu ketika akan mengangkat panggilan telepon tersebut. Tapi setelah beberapa beberapa menit, akhirnya Kiran pun mengangkat panggilan sambungan telepon tersebut.
Setelah sambungan telepon tersambung terdengar Helmi dan juga Kiran gugup ketika berucap. Karena selama ini mereka hanya via chat berkomunikasi tidak lewat suara. Terdengar Kiran pun akhirnya
menceritakan semua yang terjadi. Dia bercerita kepada Helmi kalau dirinya sangat kesal kepada Bisma, karena wanita yang bernama Febri terus menerus menganggu suaminya. Tapi Kiran pun ragu jika harus menceritakan semua yang terjadi kepada kedua orang tuanya dan juga mertuanya. Kiran berpikir mereka takut kecewa dengan ini semua.
{"Kita sama, sebenarnya perceraian aku karena istriku terus menerus selingkuh. Tapi aku pun butuh bahagia dan mewaraskan otak. Dan aku pun tidak menyuruh kamu untuk berpisah dengan suami kamu, tapi setidaknya kamu harus berani bicara dengan suami kamu kalau hubungan kamu dengan suami sudah tidak sehat,"} ucap Helmi dengan helaan napas panjang seakan khawatir dengan keadaan Kiran.
Nampak Kiran tertegun dengan apa yang di ceritakan oleh Helmi. Dia tidak menyangka kalau Helmi lelaki yang sangat menyayanginya ketika dulu dan di tolak cintanya ternyata di selingkuhi juga oleh pasangannya dan Helmi memilih mundur. Menyudahi mahligai rumah tangganya.
{"Aku ikut prihatin,"} ucap Kiran.
Setelah setengah jam mereka bercerita akhirnya Kiran pun menutup sambungan teleponnya karena terdengar bunyi suara masuk ke pintu kamar hotelnya.
CEKLEK--
Pintu kamar hotel pun akhirnya terbuka dan terlihat di depan pintu kamar, Bisma masuk ke dalam kamar hotel. Dia nampak membawa beberapa barang dan Kiran pun menatap satu persatu barang yang di beli Bisma.
"Sayang, ini oleh-oleh buat saudara dan teman kita," ucap Bisma sambil menaruh barang bawaannya tersebut di atas meja. Kiran hanya terdiam seakan malas untuk bicara. Dalam benak Kiran berkata, mungkin di antara oleh-oleh yang di beli oleh Bisma ada barang untuk Febri karena semalam Kiran membaca isi pesan tersebut, kalau Febri meminta oleh-oleh spesial dari Bisma.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments