pesta pernikahan dan pesta tunangan

Papa Adi tetap kekeh dengan pendiriannya,menerima lamaran Reza untuk Siska putri satu-satunya,Siska yang berontak dan menolak pun tak digubris bahkan terkena ancaman dari papanya kalau sampai dia kabur maka namanya akan dicoret dari keluarga Haryo Mataram.

Siska menerima Reza dengan terpaksa,sedangkan Reza bagaikan mendapatkan bulan purnama,begitu terang dan bahagia melebihi dirinya bisa membuka cafe untuk pertama kalinya.

Reza berjanji dalam hati tak akan pernah menyakiti calon istrinya ini,sangking bahagianya Reza ingin rasanya berteriak mengumumkan pada dunia bahwa dia akan mempunyai keluarga,keluarga yang bahagia bersama Siska,wanita idamannya.

Sedangkan Anggun dan Galang hsnya bisa menuruti omongan kedua orang tuanya,untuk tidak ikut campur masalah Siska,sebab ini urusan orang tua,Anggun dan Galang disuruh fokus untuk persiapan resepsi dan juga kesehatan Anggun serta calon sang buah hati.

Setelah acara lamaran,Siska ditemani Anggun didalam kamar,Siska menangis baginya ini tak adil,"Huhuhu,Anggun aku harus bagaimana?,aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai bukan seperti ini",isak Siska.

Anggun terdiam sebenarnya dia pun juga mempunyai mimpi menikah dengan lelaki yang saling mencintai jadi pernikahan cinta dua sejoli,namun takdir berkata lain.

"Siska,bukankah lebih baik dicintai dari pada mencintai",nasehat Anggun,membuat Siska bertambah keras menangisnya.

"Huaaa,kamu bilang seperti itu sebab kak Galang benar-benar mencintaimu,sedangkan aku,bisa jadi kan Kak Reza hanya mempermainkanku,dia menikahiku karena merasa tertantang,bukan cinta",jelas Siska disela tangisannya.

"Siska,jangan over thinking,kita slow saja,kita jalani ini dengan santai,kita tak bisa menilai orang hanya dengan dua atau tiga kali bersama,contohnya aku,aku mengira Galang dulu masih ada hubungan dengan Eliana namun nyatanya Eliana hanya bentuk pelarian Galang karena tidak bisa mengungkapkan isinya padaku,dia sangat mencintaiku dia sangat menjagaku,aku percaya Reza juga akan seperti itu",ucap Anggun.

Siska menelungkupkan wajahnya dibantal,Siska harus menyusun rencana agar Reza tak menikahinya,tapi bagaimana?,Siska tak bisa berpikir.

Tiga hari setelah Siska dilamar resmi oleh Reza,tepat hari ini resepsi megah Anggun dan Galang digelar.

Semua orang bersuka cita tak hanya keluarga besar papa Pras dan Papa Adi namun semua pegawai perusahaan keduanya mendapatkan bonus,dari jabatan tinggi hingga jabatan rendah.

Semua kecipratan kebahagian,lain halnya dengan Siska dan Reza yang hanya saling diam,susah bagi Siska untuk membuka obrolan rasa kesal masih mendominasi perasaannya.

Namun tak disangka diacara semegah itu tiba-tiba MC mengatakan bila hari ini juga akan acara pertunangan,"Satu pesta dua acara,sungguh luar biasa,mari kita sambut calon pengantin baru selanjutnya,Reza dan Siska",ucap MC menggelegar.

Reza mengulurkan tangan kepada Siska,Siska masih shock dia kira hari pertunangannya terjadi tiga atau lima bulan kedepan,kenapa mendadak seperti ini,Reza menggandeng tangan Siska dilengannya menuju panggung yang disiapkan,Siska mengamati sekitar,sedangkan Reza berlutut untuk mengatakan hal yang romantis,"Siska Candrama,aku sematkan cincin ini pertanda pengikat kita sampai kejenjang yang lebih serius yaitu pernikahan,"ujar Reza.

Dengan ragu Siska mengulurkan tangannya,setelah cincin tersemat riuh tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.

Tak sedikit pula yang membaginya lewat sosial media,banyak yang mengucapkan selamat banyak juga yang mencibir bahkan ada juga yang menghujat Reza tak modal karena mendompleng acara resepsi pernikahan.

Galang membawa Anggun pulang kerumah baru mereka,"Kak ini rumah kita?",tanya Anggun.

"Iya,walaupun tidak besar setidaknya ini dari usaha ku sendiri tanpa sponsor orang tua,nanti aku usahakan untuk membeli yang lebih besar lagi agar kamu dan anak-anak kita nyaman",ucap Galang,sambil menyerahkan surat rumah.

Anggun tak menyangka Galang mengatasnamakan rumah baru mereka atas nama Anggun,"Kenapa atas nama ku?",tanya Anggun.

"Semua milik ku adalah milikmu,ayo kita masuk",ucap Galang tersenyum mengajak Anggun masuk.

Anggun dan Galang memasuki rumah dengan warna putih itu walau tak sebesar rumah kedua orang tuanya setidaknya ini wujud nyata cinta Galang untuk Anggun,memberikan rumah untuk Anggun dan Galang berharap dirinya juga bisa menjadi rumah untuk istrinya Anggun Praswari.

Setelah acara selesai seorang pemuda dengan tergesa-gesa masuk kedalam ruangan seperti sedang mencari seseorang,saat sudah melihat orang yang dicari David segera melayangkan pukulannya,"Akkhhh",teriak para wanita.

Reza membalas pukulan David,hingga pria itu tersungkur,"Hentikan",teriak Siska,David mendekati Siska dan memegang tangannya.

"Siska aku akan tetap menunggumu,oke,aku tahu dan paham sekarang kamu sedang membalas sakit hatimu kan?,nanti setelah sakit mu hilang kembalilah padaku?,aku tetap menunggu mu",ucap David putus asa.

Siska melepas tangan David kasar,"Hentikan David,apa kamu tak melihat bila aku sudah menjadi calon istri Reza",ucap Siska memperlihatkan cincin dijari manisnya.

"Siska,aku tau kamu marah dengan ku,tapi bukan begini caranya ini tidak lucu,kita sudah lama bersama",ucap David.

Siska berdecih,"Tapi selama itu pula kamu menjadi pengecut,yang tak mau keluar dari zona nyaman mu,dan tak berani melangkah maju walaupun itu untuk ku",ucap Siska.

"Aku berjanji tidak akan menjadi pengecut lagi",ucap David.

"Sudah terlambat,aku sudah menemukan pria sejati yang tak perlu nanti-nanti untuk mengesahkan ku menjadi istri,sekarang aku minta kamu pergi dari sini",ucap Siska dengan kesal.

David merasa bodoh melepaskan berlian seperti Siska,dulu saja dia menyepelekan perasaan Siska selalu mengganti topik pembicaraan bila Siska berbicara tentang pernikahan,David hanya ingin berpacaran dan bersenang-senang saja tanpa ingin memikirkan hal yang jauh,seperti menikah.

Kesal dan rasa bosan David saat Siska selalu sok mahal,jangankan making love berciuman saja tak mau,hingga datanglah Eliana dengan pesonanya membuat David terlena akan sentuhan Eliana,Eliana tak didapat Siska pun pergi menjauh.

Sekarang hanya penyesalan kekasih yang dulu senantiasa menemaninya yang tak memandang dirinya dari segi materi,kekasih yang selalu ada dan kekasih yang sangat perhatian,lepas karena kebodohannya,karena David mementingkan nafsu dibanding hatinya.

David pergi dengan kecewa,sedangkan Siska menatap Reza yang mengalami lebam dipipi,orang tua Siska hanya menjadi penonton,papa Adi melarang mama Ririn untuk mendekat sebab itu masalah putrinya,dan sepertinya putrinya sudah cukup besar untuk menyelesaikannya,Papa Adi bangga terhadap Siska.

Siska yang kesal meninggalkan Reza dan semuanya,sungguh perasaannya teramat rumit,entah skenario seperti apa lagi yang akan menghampirinya.

Reza ingin menyusul namun dicegah papa Adi,"Biarkan mama nya yang menenangkan,kamu temani saya saja,"ucap Papa Adi.

Mama Ririn menghampiri Siska diruang ganti,"Boleh mama masuk?",tanya Mama Ririn.

Siska hanya berdehem,"Sini mama bantu lepas gaunnya",ucap Mama Ririn membantun melepaskan resleting gaun Siska.

Siska menurut,"Tidak terasa putri mama sudah dewasa,sudah mau menjadi pengantin",ucap Mama Ririn,membuat Siska tak dapat membendung air matanya lagi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***