Eps 4 Mau Ciuman Lagi

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?" Tanya Zafanya menoleh kearah pintu.

"Gue."

Mendengar jawaban itu Zafanya buru-buru memakai pakaiannya, ia baru selesai mandi. Setelah pakaiannya terpasang sempurna, segera ia membuka pintu. Sebelumnya ia sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Kenzio.

"Ngapain?" Tanya Zafanya melihat Kenzio membawa troli berisi makanan.

"Menurut lo?" Ucap Kenzio langsung nyelonong masuk membuat Zafanya kembali menatap cowok itu kesal.

"Ngapain berdiri disana? Ayo sarapan." Kata Kenzio sembari memindahkan makanan tersebut ke meja.

Zafanya mendekat, duduk didepan cowok itu lalu mulai memakan bagiannya. Sesekali ia melirik Kenzio. Bibirnya sejak tadi gatal sekali ingin bertanya kepada cowok itu.

"Gue tau gue ganteng." Kata Kenzio menatap Zafanya dengan senyuman percaya diri.

Zafanya sontak menunduk, kembali memakan makanannya dengan jantung yang mulai berdetak kencang. Senyuman Kenzio itu benar-benar kelemahannya, terlebih jika melihatkan gigi taring yang cowok itu miliki. Zafanya tidak sanggup.

"Kak," Zafanya mengangkat kepalanya menatap Kenzio. Tapi matanya malah terfokus pada bibir pink Kenzio yang bergerak-gerak karena cowok itu sedang mengunyah. Bayangan ciuman Kenzio semalam terlintas di ingatannya.

"Suka." Gumam Zafanya tanpa sadar.

"Suka apa?" Tanya Kenzio.

"HAH?!" Zafanya menutup mulutnya kaget, segera menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bisa-bisanya ia menyukai ciuman kasar Kenzio semalam? Haha, tidak mungkin. Zafanya tertawa miris, membuat Kenzio menatapnya heran.

"Kenapa sih lo? Gila?" Tanya Kenzio, menjilat bibirnya. Padahal dia hanya menjilat secara normal untuk membersihkan bibirnya yang terkena saus. Tapi—

D4mn!

Dalam detik itu juga Zafanya membayangkan jika bibir itu melumat lembut bibirnya. Pipinya memerah padam, ia kembali menunduk dan berusaha fokus untuk melanjutkan makannya.

Tapi di sela ia mengunyah, malah terbayangkan lagi lidah Kenzio yang memenuhi mulutnya. Zafanya memejamkan matanya, berusaha menghilangkan pikiran kotor itu dari otaknya.

Sedangkan Kenzio langsung panik melihat wajah hingga leher Zafanya yang memerah. Ia memajukan wajahnya dengan tangan terangkat menyentuh jidat Zafanya.

"Panas. Demam beneran lo?" Katanya khawatir.

Zafanya menatap cowok itu, "Siapa juga yang nggak deman sehabis dilecehin kayak semalam?"

Kenzio terdiam, kembali menarik tangannya dengan kaku.

"Maaf." Jawabnya dengan menunduk, tak menatap Zafanya.

Suasana mulai terasa canggung, dan Zafanya menyesal mengatakan hal itu pada Kenzio. Tak ada lagi yang bersuara hingga mereka menghabiskan makanan mereka. Hingga Zafanya yang tak tahan dengan kesunyian ini berani membuka suara.

"Lo beneran nggak ada perasaan ya buat gue?" Tanya Zafanya. Bahkan sebelum cowok itu jawab pun hatinya sudah terasa nyeri, karena pertanyaannya itu lebih terasa seperti meminta kepastian. Kepastian bahwa Kenzio memang tak menyukainya.

Kenzio tak menjawab, tak ingin menjawab lebih tepatnya.

"Bahkan setelah kejadian semalam?"

"Maaf,"

Zafanya tersenyum kecut, "Padahal gue sesuka itu sama lo, se sayang itu, bahkan sampai kabur dari rumah buat nentang pernikahan Bunda ama Om Daniel." Katanya.

"Gue juga sayang sama lo, Za."

"Sebagai adek? Nggak butuh." Balas Zafanya, karena nyatanya memang bukan itu yang ia inginkan.

Zafanya kesal, lalu pikiran gilanya kembali mengambil alih dirinya, membuatnya kembali berucap, "mau lagi,"

"Belum kenyang?" Tanya Kenzio.

Zafanya menggeleng, "Bukan makan."

"Terus?"

"Mau ciuman lagi." Katanya berani, "Gue mau liat seberapa kuat sih hati lo."

Kenzio menggelengkan kepalanya, "Jangan mulai, Za." Tegur cowok itu.

"Gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue Ken, gimana pun caranya."

•••

Kenzio memutar stir mobil memasuki area kampusnya, dengan Zafanya yang ada disebelahnya. Cewek itu sejak tadi hanya diam menatap jendela, tak menoleh sedikitpun. Membuat Kenzio sedikit bernafas lega, mungkin ucapan cewek itu tadi hanya sekedar ucapan spontan saja.

Setelah mobil itu berhenti diparkiran fakultas, barulah Zafanya menatap Kenzio. Dan dalam sekejap mata, berhasil membuat mata cowok itu membulat.

Cup!

"Bye, Kak."

Kenzio berdecak, mengusap bibirnya yang baru dikecup oleh Zafanya tadi.  Segera ia keluar mobil dan menyusul Zafanya. Menatap Zafanya dari belakang yang sedang mengipas-ngipasi wajahnya membuat cowok itu tertawa. Kenzio segera menyeimbangi langkah cewek itu.

"Lo yang nyosor, lo juga yang blushing?" Tanya Kenzio mengejek.

"Kok? Ngapain lo ngikutin gue? " Kata Zafanya, dan matanya bukan menatap wajah Kenzio, malah terfokus menatap bibir cowok itu. Dan—

Cup!

Bukan! Ini bukan ulah Zafanya! Ini ulah Kenzio! Apa kalian percaya? Iya, Kenzio yang mengecup bibir Zafanya. Membuat cewek itu membeku ditempat dengan wajah merah padam.

Spontan ia mengejar cowok itu yang memasuki sebuah ruangan, dengan kupu-kupu yang memenuhi perutnya ia memekik senang, "KAK! LO UDAH SUKA SAMA GUE?!"

BRAK!

Buku-buku yang dipeluk oleh Zafanya terlepas. Matanya membulat melihat Kenzio berdiri didepan kelas dengan Dosen yang mengajar mata kuliah hari ini. Bahkan Zafanya baru sadar bahwa kelas yang Kenzio masuki ini adalah kelasnya hari ini.

Segera cewek itu menunduk dan meminta maaf, setelah memungut buku-bukunya Zafanya berlari menaiki tangga menuju barisan kursi paling belakang. Jantungnya berdebar kencang, masih syok dengan kejadian ini.

"Gila lo, Za?" Bisik seorang mahasiswi yang duduk didepannya, Naraya namanya, sahabat Zafanya sejak masa SMA.

Zafanya memelas, "Arhh, malu banget gimana dong," rengek cewek itu, ia sejak tadi menunduk tak berani menegakkan tubuhnya. Semoga saja dosen itu tidak mengenalnya.

"Kalau begitu saya pergi dulu."

Zafanya mendongakkan kepalanya mendengar dosen itu pamit mengundurkan diri. Lalu ia bertatapan dengan Kenzio, matanya membulat melihat cowok itu terkekeh samar, terlihat mengejek di pengelihatan Zafanya.

Cewek itu menepuk bahu Nara, membuat Nara kembali menoleh menatap Zafanya.

"Kok Pak Rido pergi? Nggak jadi masuk?" Tanya Zafanya.

"Jadi, nggak liat ada Kak Kenzio didepan?" Tanya Nara.

"Liatlah, cowok gue seganteng itu masa nggak liat."

"Udah jadi abang tiri lo, njir!!" Kata Nara menjitak kepala Zafanya.

"Nggak peduli! Jadi Kak Ken gantiin Pak Rido ngajar?" Tanya Zafanya.

"Yup! Benar sekali, cuma tiga minggu kedepan doang, sih." Kata Nara membuat Zafanya manggut-manggut.

Cewek itu memfokuskan pandangannya kedepan kelas, kepada Kenzio yang mulai membuka pertemuan dengan wajah tanpa senyum. Diam-diam cewek itu merasa bangga, karna sudah biasa menyaksikan senyuman manis kakak tingkat yang menjadi idaman semua mahasiswi.

Setelah menempuh waktu 150 menit, mata kuliah ini ditutup oleh senyuman tipis Kenzio. Yang menandakan bahwa cowok itu puas dengan diskusi pada hari ini. Karena beberapa dari mereka sudah sering diajarkan oleh Kenzio yang merupakan asisten dosen.

Beberapa mahasiswi berbisik-bisik mengagumi ketampanan cowok itu, yang kemudian menjadi pekikan saat Kenzio malah berjalan menuju bangku mahasiswa. Dan yang membuat heboh kelas itu adalah saat Kenzio menarik tangan Zafanya untuk bangkit dari kursinya.

Zafanya yang tergila-gila dengan Kenzio memang sudah menjadi rahasia umum. Dan yang mereka yakini adalah Kenzio tak pernah sekalipun terlihat tertarik dengan kehadiran Zafanya. Hingga hari ini, dimana cowok itu tersenyum cerah menatap Zafanya.

"Yuk, Sayang."

Blush!

Tak hanya Zafanya yang terkejut, tapi seisi kelas pun terkejut.

•••

Kenzio outfit today⬇️⬇️⬇️

Jangan lupa like and comment nya gaisssssssssss

Terpopuler

Comments

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

gak ikut kuliah kok pegel banget ya duduk selama itu

2024-08-08

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🙈🙈🙈🙈

2024-08-08

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

aduh kecanduan nih 🙈

2024-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Step Sister
2 Eps 2 Pel*cur, bukan Adik
3 Visual
4 Eps 3 Lapor Bunda
5 Eps 4 Mau Ciuman Lagi
6 Eps 5 Manis
7 Eps 6 Kantor
8 Eps 7 Khawatir
9 Eps 8 Kissing in the Midnight
10 Eps 9 Cuddle in the Morning
11 Eps 10 What's Wrong With Me?!
12 Eps 11 Kecelakaan Kecil
13 Eps 12 Kiss?
14 Eps 13 Ciuman Sesuap Bubur
15 Eps 14 Tak Mungkin, kan?
16 Eps 15 Kenzio and His Women
17 Eps 16 The Trust is Starting to Disappear
18 Eps 17 "Just Kissing." He said.
19 Channel Tele
20 Eps 18 Cuddling
21 Eps 19 Try to Hate You
22 Eps 20 Just Dare
23 Eps 21 In The Car
24 Eps 22 Just Want to Sex With Me?
25 Eps 23 "Jawaban Gue Iya, Za."
26 Eps 24 I Love You. Yes, I'am.
27 Eps 25 Di Tunggu Buktinya
28 Eps 26 Kiss in the Bathroom
29 Eps 27 Boleh Kissing?
30 Eps 28 One Night Stand
31 Eps 29 Zafanya's Home
32 Eps 30 Kenzio's Home
33 Eps 31 Perjodohan
34 Eps 32 Kacau
35 Eps 33 Hasutan Setan
36 Eps 34 Kunci Kamar
37 Eps 35 Curhat
38 Eps 36 Percuma
39 Eps 37 Bar
40 Eps 38 Two Drunk Boys
41 Eps 39 "Zafanya" Bagi Kenzio
42 Eps 40 "Kenzio" Bagi Zafanya
43 Eps 41 Fitting Room
44 Eps 42 Missing
45 Eps 43 New Status : Girlfriend
46 Eps 44 Bocil
47 Eps 45 You Can Lose Control
48 Eps 46 About ++
49 Eps 47 Zeline
50 Eps 48 Kelakuan Heskal
51 Eps 49 Strawberry Between the Lips
52 Eps 50 She and He
53 Eps 51 Giorgio Algava
54 Eps 52 Giorgio Algava (2)
55 Eps 53 Adik?
56 Eps 54 A Promise
57 Eps 55 In Bathroom
58 KENZAFA AND THE GANG
59 Eps 56 Good Father
60 Eps 57 A Punishment
61 Eps 58 In Call
62 Eps 59 Behind Their Happiness
63 Eps 60 A Mission
64 Eps 61 Wedding Day
65 Eps 62 What is The Truth?
66 Eps 63 A Proof
67 Eps 64 Test DNA
68 Eps 65 Tonight Feelings
69 Eps 66 Deja Vu
70 Eps 67 Please Make Me Fall in Love With You
71 Eps 68 Lie
72 Eps 69 Marriage Contract
73 Eps 70 Never
74 Eps 71 FLASHBACK
75 Eps 72 FLASHBACK II
76 EPS 73 SPESIAL FLASHBACK : JAYDENARA
77 Eps 74 Post A Picture
78 Eps 75 Bath Up
79 Eps 76 Bekas Ciuman
80 Eps 77 Copycat?
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Eps 1 Step Sister
2
Eps 2 Pel*cur, bukan Adik
3
Visual
4
Eps 3 Lapor Bunda
5
Eps 4 Mau Ciuman Lagi
6
Eps 5 Manis
7
Eps 6 Kantor
8
Eps 7 Khawatir
9
Eps 8 Kissing in the Midnight
10
Eps 9 Cuddle in the Morning
11
Eps 10 What's Wrong With Me?!
12
Eps 11 Kecelakaan Kecil
13
Eps 12 Kiss?
14
Eps 13 Ciuman Sesuap Bubur
15
Eps 14 Tak Mungkin, kan?
16
Eps 15 Kenzio and His Women
17
Eps 16 The Trust is Starting to Disappear
18
Eps 17 "Just Kissing." He said.
19
Channel Tele
20
Eps 18 Cuddling
21
Eps 19 Try to Hate You
22
Eps 20 Just Dare
23
Eps 21 In The Car
24
Eps 22 Just Want to Sex With Me?
25
Eps 23 "Jawaban Gue Iya, Za."
26
Eps 24 I Love You. Yes, I'am.
27
Eps 25 Di Tunggu Buktinya
28
Eps 26 Kiss in the Bathroom
29
Eps 27 Boleh Kissing?
30
Eps 28 One Night Stand
31
Eps 29 Zafanya's Home
32
Eps 30 Kenzio's Home
33
Eps 31 Perjodohan
34
Eps 32 Kacau
35
Eps 33 Hasutan Setan
36
Eps 34 Kunci Kamar
37
Eps 35 Curhat
38
Eps 36 Percuma
39
Eps 37 Bar
40
Eps 38 Two Drunk Boys
41
Eps 39 "Zafanya" Bagi Kenzio
42
Eps 40 "Kenzio" Bagi Zafanya
43
Eps 41 Fitting Room
44
Eps 42 Missing
45
Eps 43 New Status : Girlfriend
46
Eps 44 Bocil
47
Eps 45 You Can Lose Control
48
Eps 46 About ++
49
Eps 47 Zeline
50
Eps 48 Kelakuan Heskal
51
Eps 49 Strawberry Between the Lips
52
Eps 50 She and He
53
Eps 51 Giorgio Algava
54
Eps 52 Giorgio Algava (2)
55
Eps 53 Adik?
56
Eps 54 A Promise
57
Eps 55 In Bathroom
58
KENZAFA AND THE GANG
59
Eps 56 Good Father
60
Eps 57 A Punishment
61
Eps 58 In Call
62
Eps 59 Behind Their Happiness
63
Eps 60 A Mission
64
Eps 61 Wedding Day
65
Eps 62 What is The Truth?
66
Eps 63 A Proof
67
Eps 64 Test DNA
68
Eps 65 Tonight Feelings
69
Eps 66 Deja Vu
70
Eps 67 Please Make Me Fall in Love With You
71
Eps 68 Lie
72
Eps 69 Marriage Contract
73
Eps 70 Never
74
Eps 71 FLASHBACK
75
Eps 72 FLASHBACK II
76
EPS 73 SPESIAL FLASHBACK : JAYDENARA
77
Eps 74 Post A Picture
78
Eps 75 Bath Up
79
Eps 76 Bekas Ciuman
80
Eps 77 Copycat?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!