Bab 12

"Apa kamu sudah membunuhnya?" Tanya Tuan Leo kepada Diego. Dia sudah tidak sabar ingin mendengar kabar yang menyakitkan untuk Tuan Arthur. Seorang putri yang sebentar lagi akan menikah, rupanya malah pergi untuk selamanya.

Mungkin karena Tuan Leo sangat mengetahui bahwa dulu Tuan Arthur begitu menyayangi Vanessa. Tuan Leo ingin memberikan pelajaran kepada pria itu dengan membuat dia kehilangan putrinya untuk selamanya.

Walaupun sebenarnya setelah kedatangan Sean, kasih sayang Tuan Arthur telah berpaling. Dan Tuan Leo tak tahu akan hal itu.

"Belum, tertua. Sebentar lagi dia akan keluar. Aku pasti akan segera membunuhnya." Jawab Diego sambil memasukkan peluru ke dalam senapan berlaras panjangnya.

Tuan Leo pun terkekeh, "Baiklah, bunuh dia secepatnya. Semua keluarga Mahendra memang harus dilenyapkan. Arthur adalah otak pembunuhan terhadap ayahmu."

"Iya, tetua." Diego memang selalu patuh kepada sang tetua. Bagi dia Tuan Leon adalah malaikat tak bersayap, yang sudah menolongnya. Dia sangat berhutang budi kepada pria itu.

Walaupun Vanessa adalah teman masa kecilnya Diego. Diego sama sekali tidak peduli akan hal itu. Bagi dia Vanessa adalah putri dari pembunuh ayahnya. Vanessa memang pantas menanggung semua kesalahan yang telah dilakukan oleh ayahnya.

Mungkin karena dia mendapatkan pendidikan yang keras oleh Tuan Leo, dia telah tumbuh dewasa menjadi pria yang tidak memiliki hati. Hampir setiap hari dia diajarkan bagaimana caranya untuk menjadi seorang pembunuh profesional.

Mungkin Tuan Leo ingin membuat Diego sebagai mesin pembunuh. Seakan dia sedang membesarkan seekor singa sedari kecil, untuk dia didik agar bisa menjadi predator yang handal dan kejam. Faktanya memang sudah banyak musuh yang mati ditangan Diego.

"Setelah misi pertama selesai. Barulah kamu harus menjalankan misi selanjutnya, yaitu membunuh Arthur, Nurdin, Ramos, Aldo, dan Dani. Kamu harus merebut kembali Murphy Group. Setelah itu, menikahlah dengan putriku!" Tuan Leo berharap Diego menjalankan semua misinya dengan cepat.

"Baik, tetua. Aku pasti akan melakukan apapun yang anda perintahkan."

Bagi Tuan Leo, Diego memang seperti robot yang selalu bisa dia kendalikan dan selalu patuh padanya. Membuat Tuan Leo tersenyum puas setelah mendengar jawaban dari Diego. "Oke, segera lakukan misi pertama mu!"

Setelah berkata seperti itu, Tuan Leo mematikan telepon.

Klik!

Tuan Leo memandangi sebuah foto yang tergeletak diatas meja. Di foto tersebut terlihat ada Tuan Abidzar, Tuan Leo, Tuan Arthur, Tuan Dani, Tuan Ramos, Tuan Nurdin, dan Tuan Aldo. Dulu mereka kuliah di kampus yang sama.

Tuan Abidzar adalah temannya yang paling kaya raya. Sementara Tuan Arthur adalah temannya yang paling miskin. Mungkin karena Tuan Arthur menikah dengan Bu Savira, sehingga Tuan Arthur bisa memiliki saham tertinggi kedua di perusahaan Murphy Group.

Dengan menjadikan Tuan Arthur sebagai pemimpin perusahaan Murphy Group, memang sebuah penghinaan bagi Tuan Leo. Karena dari dulu dia sangat tahu bahwa Tuan Arthur adalah temannya yang paling miskin.

Tapi karena dia dan Tuan Arthur sama-sama mengincar posisi sebagai pemimpin perusahaan, membuat dia yang menjadi yang tersingkirkan. Sehingga bisnisnya dihancurkan oleh Tuan Arthur, bahkan keempat sahabatnya selalu berpihak kepada Tuan Arthur.

"Arthur, tunggu saja kejutan diriku!" Setelah berkata seperti itu, Tuan Leo pun tertawa terbahak-bahak. Kemudian dia memutarkan kursi yang sedang dia duduki. Sudah lama dia mendambakan moment seperti ini.

...****************...

Jam tiga sore. Diego sadari tadi sedang mengikuti mobil yang dikendarai oleh Vanessa dari kejauhan. Dia sudah mempersiapkan senjata api yang sebentar lagi akan membuat wanita itu pergi untuk selamanya meninggalkan dunia ini.

Sedangkan Vanessa, dia sedang menyetir mobilnya. Dia sangat bahagia melihat enam anak panti asuhan yang sedang bernyanyi bersama sambil memandangi pemandangan di kampung Z yang sangat indah itu. Tidak semua anak panti asuhan ikut bersama dengannya, karena sebagian anak-anak harus mengikuti kegiatan rutin di panti.

Ketika Vanessa menghentikan mobilnya, Diego pun ikut menghentikan mobilnya. Jarak mereka cukup jauh, sehingga Vanessa tidak menyadari bahwa dia sedang diikuti.

Diego segera menurunkan kaca pintu mobil bagian kiri, setelah melihat Vanessa yang turun dari mobil. Diego mulai mengarahkan moncong senapan ke arah Vanessa.

Namun, Diego mengurungkan niatnya untuk menarik pelatuk, ketika melihat ada enam orang anak-anak ikut turun dari mobil. Rupanya Vanessa dan keenam anak itu ingin pergi ke sebuah taman yang ada disana.

"Shittt!" Diego pun mengumpat. Walaupun dia seorang The Killer, tapi dia memiliki komitmen untuk tidak akan pernah membunuh anak-anak yang tak berdosa. Dia takut peluru yang akan dia lepaskan mengenai salah satu dari keenam anak itu.

Namun, Diego dibuat terkejut ketika melihat ada sebuah mobil MPV berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka.

Ckiittt!

Dan Diego semakin dibuat terkejut ketika melihat ada lima orang turun dari mobil. Kelima orang tersebut terlihat sama-sama membawa senjata tajam. Membuat keenam anak-anak sangat ketakutan. Bahkan mereka berlindung di belakang Vanessa.

"Kak, Nessa. Aku takut." Keenam anak terlihat sangat ketakutan sekali. Mereka segera berlindung dibelakang Vanessa.

"Kalian siapa?" Walaupun Vanessa sangat ketakutan. Tapi dia berusaha untuk bersikap tenang. Dia harus melindungi keenam anak panti asuhan itu.

Vanessa diajarkan oleh ayahnya untuk bisa menembak dan latihan ilmu bela diri, tapi saat ini pistolnya sedang berada di dalam mobil, dan dia tidak mungkin bisa mengalahkan keenam pria berbadan kekar itu. Apalagi mereka semua membawa senjata tajam.

Diego menyadari, ternyata Vanessa bukan hanya diincar oleh dirinya saja. Tapi ada pihak lain yang memiliki tujuan yang sama dengannya.

Pandangan Diego tertuju kepada satu orang, ketika dia melihat wajah salah satu diantara kelima orang tersebut, tentu saja dia tak pernah melupakan wajah orang yang sudah membunuh ayahnya. Pria itu adalah Pram.

Nafas Diego memburu. Tangannya terkepal erat. Dia ingin sekali melenyapkan pria itu. Seketika dia teringat dengan kejadian dua puluh tahun yang lalu, saat ayahnya dibunuh dengan cara yang sangat sadis oleh Pram.

Diego berusaha untuk mengendalikan dirinya. Dia tidak boleh bertindak gegabah. Dia mengatur nafasnya dalam-dalam, untuk meredakan emosinya. Dia harus berpikir jernih. Sehingga kini muncul beberapa pertanyaan dibenaknya.

Bukankah Pram adalah kaki tangan ayahnya Vanessa? Tapi mengapa pria itu ingin membunuh Vanessa? Apakah ada yang mengincar nyawa Vanessa selain dirinya?

Terpopuler

Comments

Fielov

Fielov

byk penjelasan yg d ulang²,,jd bosan membacanya,,,seharus penjelasan tentang suatu hal atw ttg org tsb cukup 1 x sj,jd yg membacanya TDK bosan....

2025-03-29

0

Alistalita

Alistalita

Ingat Dieogo, Pram kaki tangan orang telah membunuh Ayahmu...
Sekarang dia malah mengincar Nyawa Nesa, berarti ada sesuatu yang belum kamu ketahui. Hati2 jangan mempercayai orang sekalipun Tuan Leo, Setelah melihat Pram kamu harus cari tahu semua kebenarannya sendiri..
Banyak musuh berkeliaran, Tuan Leo hanya menjadikanmu Pion.. Tapi tanpa beliau kamu gak bakal hidup sampai saat ini, Jadi selidiki semuanya secara diam2. Banyak misteri yang belum kamu ketahui, karena pada kenyatannya Nesa dan Dieoga sama2 korban keserakahan orang2 munafik..

2024-07-21

8

Laode Muslimin

Laode Muslimin

padahal sudah banyak misi yg dijlnkan, knp jd pertama? okeh,

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!