Bab 11

Saat ini Diego sedang memperhatikan suasana di panti asuhan dari kejauhan melalui teropong. Dia melihat ada banyak anak-anak yang sedang bermain petak umpet dengan seorang wanita dewasa. Wajah wanita itu belum terlihat jelas, karena posisinya sedang membelakanginya.

Seketika Diego nampak tertegun ketika wanita itu membalikkan badannya sambil tertawa kecil, sehingga Diego dapat melihat dengan sangat jelas wajah wanita itu, melalui teropong miliknya.

Rupanya wanita itu adalah Vanessa, wanita yang ditargetkan untuk dia bunuh.

Vanessa seakan merasakan bahwa dirinya sedang diawasi. Dia segera menoleh ke arah rooftop vila. Sontak Diego langsung bersembunyi di balik dinding rooftop. Jangan sampai Vanessa melihatnya.

"Kak, ayo main lagi." Pinta salah satu anak panti asuhan yang ada disana kepada Vanessa.

Vanessa tak langsung menjawab, pandangannya masih memperhatikan ke arah rooftop vila yang terpaut jarak 50 meter dari panti asuhan. Dia merasa sedari tadi ada yang sedang mengawasinya.

Tapi karena dia tidak melihat ada siapapun yang ada di vila tersebut, sehingga dia mengira mungkin hanya perasaannya saja. Vanessa pun menghela nafas sebentar, kemudian dia menjawab pertanyaan dari anak tersebut. "Baiklah, ayo kita main lagi anak-anak."

Sudah tiga hari Vanessa tinggal di panti asuhan, dia sangat merasa bahagia tinggal disana. Dengan kehadiran anak-anak panti asuhan itu, membuat dia sangat merasa terhibur. Karena setelah menikah nanti, dia tidak bisa menjamin apakah dia bisa hidup bahagia dengan Jerry atau tidak.

Vanessa sudah lama mengenal Jerry. Dia adalah putranya Tuan Ramos. Mereka kuliah di universitas yang sama. Sehingga Vanessa sangat tahu tabiat calon suaminya itu. Dulu Jerry saat masih kuliah selalu berbuat semena-mena terhadap mahasiswa yang miskin dan Jerry juga sering mempermainkan wanita.

Wanita mana yang ingin hidup dengan pria seperti itu?

Walaupun Vanessa sudah pernah menolak perjodohan itu. Tapi rupanya ayahnya dan Jerry telah menentukan tanggal pernikahan mereka tanpa meminta izin dulu kepadanya. Bahkan undangan pernikahan mereka telah tersebar. Membuat Vanessa tidak bisa menolak lagi.

"Kak Nessa, kami ingin tahu bagaimana rasanya naik mobil. Boleh gak kami diajak jalan-jalan keliling kampung?" Pinta seorang anak bernama Yoga.

Dan anak-anak yang lainnya pun ikut merengek. Mungkin karena kehadiran Vanessa membuat semua anak-anak yang ada di panti asuhan itu merasa bahagia. Vanessa selalu memanjakan mereka dan mengajak mereka bermain.

"Aku juga mau ikut!"

"Aku juga mau ikut!"

Bu Tasya selaku pengurus panti, dia sangat merasa tidak enak hati melihat semua anak-anak di panti asuhan itu bersikap manja kepada putri pemilik panti asuhan tersebut. "Anak-anak, Nona Vanessa pasti sangat capek bermain terus seharian sama kalian. Kalian jangan meminta yang aneh-aneh."

Perkataan Bu Tasya membuat semua anak-anak menjadi cemberut.

Bu Tasya pun segera meminta maaf kepada sang nona muda. "Maafkan anak-anak, Nona. Mereka sudah berani..."

Vanessa memotong perkataan Bu Tasya, "Tidak apa-apa. Justru aku ingin sekali jalan-jalan mengelilingi kampung ini. Bu Tasya tidak perlu sungkan, aku sangat senang bisa bermain dengan mereka."

Dan semua anak-anak yang ada disana pun nampak gembira, karena permintaan mereka telah dikabulkan oleh Vanessa.

"Horeeee!"

Sementara itu, Diego masih bersembunyi di balik dinding rooftop. Dia terduduk disana. Jangan sampai Vanessa melihat wajahnya. Tujuan dia datang ke kampung Z hanya ingin membunuh wanita itu.

...****************...

Rupanya bukan hanya Diego saja yang sedang mengawasi mereka. Disana pun ada Pram yang sedang mengawasi Vanessa dari kejauhan.

Pram ditugaskan oleh Sean untuk membunuh Vanessa. Dia sengaja membawa empat anak buahnya.

Pram memang kaki tangannya Tuan Arthur. Tapi karena kini Tuan Arthur yang mempercayakan Sean untuk mengurus bisnis dunia bawah tanahnya, sehingga kini Pram berbalik arah lebih mengabdi kepada Sean sebagai ketua mafia yang baru.

Vanessa sama sekali tidak tahu tentang bisnis haram yang dijalankan oleh ayahnya, bahkan dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Pram. Karena Tuan Arthur tidak ingin Vanessa tahu tentang semua kejahatan yang dia lakukan.

Pram segera menelpon Sean, "Sebentar lagi Nona Vanessa akan pergi mengelilingi kampung Z. Tapi sepertinya dia akan pergi bersama anak-anak, Tuan.

Kemudian terdengar suara Sean diseberang sana. "Begitu mereka melewati jalanan yang sepi, bunuh saja mereka. Buat kematian mereka seolah-olah seperti kecelakaan tunggal."

Target Sean memang Vanessa. Tapi Sean tidak mungkin membiarkan anak-anak itu hidup, yang nantinya mereka akan bercerita bahwa sebenarnya Vanessa mati karena dibunuh. Anggap saja mereka apes karena harus pergi bersama dengan Vanessa.

"Baik, Tuan." Jawab Pram.

Klik!

Sean pun mematikan telepon.

Mengapa Sean ingin membunuh Vanessa? Karena sebenarnya ibunya menyimpan rahasia yang besar dibelakang Tuan Arthur. Dulu Tuan Arthur memilih meninggalkan ibunya yang sedang hamil, demi menikah dengan Bu Savira, ibunya Vanessa.

Saat itu ibunya Sean terus menuntut pertanggungjawaban kepada Tuan Arthur dengan meminta Tuan Arthur membiayai hidupnya dengan Sean. Dan Tuan Arthur pun mengabulkan permintaannya, karena takut istrinya tahu bahwa dia sebenarnya sudah memiliki anak dari wanita lain.

Namun, rupanya dari dulu ibunya Sean sering tidur dengan pria lain selain Tuan Arthur. Dia hanya ingin memeras Tuan Arthur saja.

"Se... sebentar lagi Arthur akan... akan menjemputmu. Ja-jagalah dirimu baik-baik. Walaupun sebenarnya dia bukanlah ayah kandungmu, tapi... tapi kamu harus berpura-pura tidak tahu. Kamu harus sukses, nak." Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh ibunya Sean. Sebelum ajal menjemputnya.

Saat itu ibunya Sean sakit keras, dia menuntut Tuan Arthur untuk membawa Sean masuk ke dalam keluarga Mahendra, jika seandainya dia sudah meninggal.

Awalnya Tuan Arthur sangat keberatan. Tapi karena dia merasa bahwa Sean adalah putranya, sehingga dia terpaksa untuk mengiyakan. Justru dengan kehadiran Sean di mansion, membuat Tian Arthur lambat laun lebih menyayangi Sean dibandingkan dengan Vanessa. Mungkin karena dia merasa bahwa Sean adalah anak laki-laki, calon penerus perusahaan memang lebih pantas laki-laki.

Ayah kandungnya Sean tinggal di luar kota. Namanya Pak Wira. Ibunya Sean dengan Pak Wira sama sekali tidak pernah terikat tali pernikahan. Karena Pak Wira memang tidak ingin bertanggung jawab. Karena itulah ibunya Sean lebih memilih meminta pertanggungjawaban kepada Tuan Arthur.

Setelah mengetahui putra kandungnya dibawa oleh pemimpin perusahaan Murphy, Pak Wira menggunakan kesempatan ini untuk memanfaatkan situasi, karena dia tahu bahwa putra kandungnya telah menjadi calon pewaris di keluarga Mahendra. Otomatis Sean juga yang akan menjadi pemimpin perusahaan Murphy. Sehingga Pak Wira seringkali memeras putranya.

Seperti sekarang ini. Ponselnya Sean bergetar. Dia mendapatkan pesan dari sang ayah kandung yang sesungguhnya itu.

[Uang ayah habis. Kirim ayah 100 juta.]

Sean pun menghela nafas dengan kesal. Pak Wira selalu saja memerasnya. Dia segera mentransfer uang kepada sang ayah dengan jumlah nominal yang dia pinta.

[Sudah aku kirim. Jangan terlalu boros! Gunakan uang itu untuk keperluan selama satu bulan.]

Terpopuler

Comments

Fakhirah Nurfathanah

Fakhirah Nurfathanah

Di ceira ini lbh banyakan org jahatnya drp org baiknya

2025-02-24

1

Yuliana Dewi in

Yuliana Dewi in

lingkungan saling membunuh dri belakang

2025-03-10

0

Rafinsa

Rafinsa

astaga

. penuh intrik ..penuh tipu2..

2025-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!