"Gege ...! Kami tidak melupakan kalian ..!!! Jawab keduanya sambil memeluk kedua Gege mereka .
"Syukurlah kalian baik-baik saja , sekarang ayo ke kamar kalian ... Gege antar !" Seru Laki-laki yang mirip dengan bang Andara .
Kami kemudian keluar dari aula menyusuri lorong istana , dengan pelan Gege kami menuntun kami ke arah sebuah kamar dengan langkah kakinya tampak seirama dengan kakiku . Sebuah pintu besar di dorong oleh kedua gege kami . Tampak lah sebuah kamar dengan perabotan kuno yang berkualitas bagus dengan kasur king size . Kamar itu cukup besar untuk sebuah kamar kerajaan (Gak sebesar kamar gue di zaman modern sih , tapi lumayan juga dengan desaign nih kamar) .
Setelah Pangeran yang di sebut Gege oleh putri Angela dan Neftaza pergi , mereka kemudian memanggil para pelayan .
Andira dan Rianda menyuruh para pelayan untuk menyiapkan keperluan mandi .
"Putri ,,, air hangat sudah saya siapkan dengan wewangian mawar untuk putri Angela dan wewangian melati untuk putri Neftaza " Ucap pelayan sambil membungkuk .
"Baiklah , kalian boleh pergi !" Ucap Neftaza .
"Tapi putri... !" Ucapan pelayan terhenti karena di potong oleh Neftaza .
"Mulai sekarang kami mandi sendiri , kalian hanya perlu menyiapkan keperluan kami!" Ucap Neftaza .
"Baiklah putri ,,, kami undur diri !" Ucap para pelayan .
Ketika berada di luar kamar para pelayan saling berbisik .
'Setelah putri kembali dari kunjungan , mereka sangat berbeda' ucap pelayan A .
'Iya , sangat berbeda dengan putri yang biasanya lemah lembut , sekarang mereka sangat tegas' Jawab pelayan B
"Hust... kalian diamlah !" Seru pelayan C
Andira dan Rianda memasuki tempat pemandian , mereka sangat terkejut dengan bak yang di gunakan . Sungguh besar seperti kolam dan penuh dengan bunga mawar serta bunga melati .
Mereka memasuki bak tersebut dan berendam cukup lama , sehingga membuat pikiran mereka sangat tenang dengan bermandikan wewangian yang mereka sukai .
Ini sungguh menenangkan setelah perjalanan jauh mereka . Rasa lelah , rasa letih yang mereka rasakan seketika hilang tergantikan dengan raut wajah tersenyum berbinar .
Skip !!!
Matahari telah terbenam di barat , seakan-akan malu untuk menampakkan wujudnya yang bersinar terang di gantikan dengan suasana gelap sunyi dengan sinar rembulan yang cukup mampu menghiasi indahnya malam .
Angela dan Neftaza menyusuri lorong istana untuk ikut makan malam . Dengan suasana lorong dinding di hiasi dengan obor setiap tiang itu membuat istana ini terlihat misterius karena penerangan yang kurang .
Angela dan Neftaza menggunakan hanfu berwarna merah dan putih , tanpa menggunakan hiasan kepala seperti yang di gunakan oleh kebanyakan para putri .
'Itu sangat berat , hanya untuk makan malam kenapa harus dandan sih ,,, ribet amat '. Benak keduanya .
Kalau bisa mereka akan menggunakan pakaian T-shirt yang lebih mudah tanpa ribet , tapi karena mereka hidup di zaman kuno tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan itu selebihnya mereka juga seorang putri , itu akan berasa sangat aneh untuk di lihat oleh orang-orang di kerajaan ini .
Terlihat lah sebuah pintu lalu para pengawal mendorong nya ...
"Yang mulia putri Zenquille Angela dan Zenquille Neftaza memasuki istana !" Ucap pengawal mengumumkan kedatangan mereka .
"Salam dari kami ayah , semoga ayah berumur 1000 tahun!" Ucap keduanya sambil menunduk hormat kepada sang raja .
"Duduklah putriku !" Jawab Raja .
Mereka kemudian duduk menikmati makanan yang sudah tersediakan.
'Astaga ini makanan apa , hanya di rebus ? bisa-bisa lidahku mati rasa ' benak Angela dan Neftaza .
(Sekarang nama mereka kita sebut Angela dan Neftaza)
Ekspresi mereka berdua terlihat oleh sang raja , dan itu membuat sang raja bertanya kepada mereka ...
"Ada apa putriku?" Tanya sang raja ....
"Hemm ,,, tidak ada apa-apa ayah , kami hanya tidak berselera untuk makan makanan ini ... kami akan memakan buah saja !" Jawab Angela kemudian mengambil buah apel merah kemudian memotong nya dan memakannya begitupun Neftaza .
Tingkah mereka tidak terlepas dari pandangan adik angkat mereka , yaitu Zenquille Jeni ...
Neftaza mengetahui itu tapi hanya mengabaikan saja .
"Ayah ,,, nanti kami ingin menemui ayah !" Seru Neftaza .
"Baiklah ,,,, kalian datang saja ke ruangan ayah !" Jawab sang raja .
Mereka pun selesai makan , dan kembali ke kamar masing-masing .
"Ayah ...!" Panggil Angela dan Neftaza sambil memasuki Ruang kerja sang raja ...
Tampaklah sebuah tumpukan kertas yang menggunung di meja kerja , ruangan yang cukup luas dengan beberapa buku tersusun rapi di rak bagian belakang tempat duduk sang ayah . Dan terlihatlah lukisan wilayah kerajaan mereka di dinding samping tempat duduk . Ruangan tempat kerja tersebut membuat mereka kagum dengan tata ruang yang klasik dengan dekorasi yang mengagumkan .
"Apa yang ingin kalian bicarakan ?" Tanya sang ayah .
"Ayah ,,, sebenernya pembunuh bayaran yang ingin membunuh kami adalah suruhan dari adik Jeni ...!" Seru Angela . Dan itu membuat sang ayah syok , karena yang dia tau Jeni adalah putri yang baik .
16 Tahun yang lalu terjadilah perang antar kerajaan untuk memperebutkan wilayah Utara kerajaan kami , dan alhasil banyak rakyat yang tidak bersalah terbunuh karena peperangan itu. Sang raja menemukan anak kecil seusai pulang dari berperang dan anak itu adalah Jeni . Karena orang tua Jeni meninggal , sang raja akhirnya membawanya pulang dan di adopsi oleh nya . Semenjak itulah Jeni menjadi adik dari Angela dan Neftaza . Hubungan mereka sangat baik , namun beberapa tahun kemudian hubungan mereka hancur karena Jeni iri kepada sang kakak , karena sang raja sangat menyayangi mereka dan itu membuat Jeni merasa seperti orang asing . Karena itulah Jeni sering memberikan racun kepada sang kakak tapi itu tidak membuahkan hasil . Dan pada saat Angela dan Neftaza berkunjung ke rumah kakek , itu adalah kesempatan yang bagus untuk membunuh mereka . Sehingga Jeni menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh Angela dan Neftaza . Awalnya Jeni senang mendengar bahwa kakak nya meninggal , tapi kesenangan itu hilang karena munculnya kakak nya tadi siang .
"Apakah kalian serius ?" Tanya sang ayah dengan ekspresi terkejutnya .
"Iya ayah ,,,, sebelumnya hubungan kami berjalan dengan baik , tapi karena ayah sangat sayang kepada kami itu membuat Jeni iri dan dia sering memberikan racun kepada kami , tapi kami hanya diam saja ... sampai hal ini terjadi kemarin membuat kami tidak ingin diam lagi!" Seru Neftaza menjelaskan dengan mengeluarkan surat yang berisikan perintah untuk membunuh mereka .
(surat itu di berikan oleh dewa itu sebelum dia menghilang)
Penjelasan itu membuat sang ayah emosi dan kemudian menyuruh pengawal memanggil Putri Jeni untuk menghadap sang raja di Aula Istana .
Mereka kemudian bergegas memasuki aula .
Terlihatlah para pangeran , menteri kerajaan dan putri Jeni sedang berdiri menghadap ke arah sang raja .
Kemudian sang raja duduk di kursi kebesaran nya sambil menggeram marah .
"Ayah ,,, ada perlu apa memanggil Jeni ?" Tanya putri Jeni .
"Apakah benar , kamu pernah meracuni kedua kakak perempuan mu dan menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh mereka?" Tanya sang raja . Itu membuat seluruh isi aula kaget dan berbisik-bisik ...
'Putri Jeni Setega itu dengan putri Angela dan Neftaza? , sungguh tidak tahu diri ' Ucap para menteri .
"Maaf ayah ,,, Jeni tidak melakukan itu!" Jawab Putri Jeni .
"Terus ini surat apa?" Tanya sang raja marah sambil melempar surat tersebut ...
Putri Jeni berkeringat dingin , dengan tubuh yang sudah bergetar sambil mengambil surat itu .
"Ini...!" Suara Jeni bergetar ketika membuka surat tersebut .
"Maafkan aku ayah , aku melakukan ini karena aku terpaksa . aku ingin mendapatkan kasih sayang ayah , tapi ayah terlalu sayang kapada kakak dan itu membuat ku sangat iri !" Jawab Putri Jeni sambil bersujud .
Pengakuan tersebut membuat isi aula tersebut tercengang , dan itu membuat mereka menghina putri Jeni yang tidak tahu diri .
"Kamu sangat tidak tahu diri Jeni , sekarang kamu bukan lah putriku lagi , mulai sekarang gelar putri di cabut dari namamu , kamu tidak memiliki hak untuk memasuki kerajaan ini lagi !" Ucap sang raja mengusir .
"Maafkan aku ayah ... maafkan aku , aku sangat salah ... aku akan pergi dari kerajaan ini dan merenungkan kesalahan ku !" Ucap Jeni terisak .
Jeni pun pergi dari kerajaan mulai saat itu juga . Itu membuat Angela dan Neftaza dapat menghirup udara segar dengan tenang .
Angela dan Neftaza bukan seseorang yang mudah memaafkan jika bersangkutan dengan diri mereka , sehingga mereka akan sangat kejam dengan seseorang yang berani mengusiknya seperti Jeni .
Jangan lupa like, vote dan komen yah...
♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Oi Min
Masa hukumannya cuma di cabut gelar putri dan di usir dri istana doank.....
Nnti klo sewaktu2 Jeni balik balas dendam gmn??
2021-04-10
2
Erni Santi
mencoba membunuh dgn racun dan pembunuh bayaran hukuman cuma di usir ringan banget Thor,tak salah apa
2020-12-02
1
||Rp|| Claudia🐝✨
lanjut😁
2020-11-22
1