Bab 12

Memang benar teman dekat Mamanya ada yang berulang tahun, tapi pestanya sudah digelar 2 hari yang lalu. Malam ini hanya ada acara makan malam antar 2 keluarga dengan maksud terselubung di dalamnya. Wanita muda di hadapan Xander adalah buktinya. Tanpa di beri tau sekalipun, Xander sudah bisa menebak tujuan makan malam kali ini. Wajah Xander yang semula biasa saja, mendadak tidak bersahabat. Dia memasang wajah dingin sejak masuk ke dalam ruang VIP ini.

"Xander, kenapa nggak menyapa Elea dan orangtuanya.?" Lirih Alice sambil menyenggol lengan putranya yang duduk seperti patung, tegap tanpa senyum dan tidak bicara sedikitpun.

Wajah Xander semakin tidak bersahabat, dia bukan orang yang suka basa-basi, apalagi harus pura-pura baik di depan orang lain. Xander akan memilih diam jika berhadapan dengan orang yang sejak awal sudah membuatnya malas.

"Selamat malam." Sapa Xander tanpa minat. Sikap acuh yang ditunjukkan oleh Xander membuat dua orang paruh baya itu saling pandang, mereka merasa Xander tidak bersikap sopan dan tidak menghargai orang. Kalau saja kedua orang tua Xander bukan teman baik mereka, mungkin Xander akan mendapat teguran keras

"Kak Xander apa kabar.?" Suara lembut dari mulut gadis cantik itu terdengar senang saat menyapa Xander. Bola matanya yang bulat tampak berbinar, dia menatap Xander dengan kekaguman. Lagipula wanita mana yang tidak akan kagum jika melihat pria seperti Xander.

"Baik." Jawab Xander singkat. "Apa ada kepentingan sampai harus mengadakan makan malam tertutup seperti ini.?" Tanya Xander ketus. Dia menatap semua orang bergantian.

Bola mata Alice membulat sempurna, dia menegur putranya agar tidak bicara macam-macam lagi.

"Alice, kami menyetujui ajakanmu untuk makan malam bersama karna berfikir putramu bisa bersikap baik pada kami. Tapi lihat, sejak tadi dia bersikap acuh." Seloroh Naomi, mulutnya tidak bisa di tahan untuk tidak mengutarakan isi hatinya tentang sikap Xander.

Alice dan Abraham terlihat malu ketika di tegur Naomi. Mereka berusaha meminta maaf atas sikap Xander dan membujuk mereka untuk menyelesaikan makan malam kali ini.

"Kami benar-benar minta maaf atas sikap Xander. Naomi, Antoni, tolong jangan dimasukkan hati ucapan putra Kami." Ucap Abraham.

Antoni menghela nafas berat. "Sudahlah, lupakan saja soal rencana perjodohan ini. Saya nggak akan melepaskan Elea pada pria seperti itu." Ujarnya kesal.

Xander tersenyum miring. Dia tidak perlu repot-repot mencari alasan untuk menolak perjodohan kali ini karna pihak wanitanya sendiri yang memilih mundur sebelum mulai.

"Papi, Elea ingin bicara berdua dulu dengan Kak Xander. Boleh kan.?" Elea menatap memohon pada orang tuanya.

Dengan berat hati, Naomi dan Antoni mengijinkan putrinya bicara 4 mata dengan Xander. Keduanya kemudian keluar dari ruangan tersebut. Xander tidak menolak sama sekali ketika diajak bicara berdua dengan Elea, dia justru senang karna ada kesempatan untuk membuat Elea mundur.

...*****...

"Kedua orang tua kita berteman baik sejak lama, aku harap kita juga seperti itu." Ujar Elea dengan pandangan lurus ke depan. Saat ini mereka berdua sedang berada di rooftop restoran.

"Aku sudah lama mengagumi Kak Xander. Ketika Mami membicarakan soal perjodohan, aku sangat bersemangat karna akan dijodohkan dengan Kak Xander." Tuturnya dengan mata berbinar. Wanita berusia 25 tahun itu kemudian mengharap ke samping untuk menatap Xander.

"Apa Kak Xander nggak suka kita dijodohkan.?" Tanyanya dengan tatapan serius.

"Elea, sepertinya kamu harus tau hal ini." Lirih Xander kemudian mendekatkan wajahnya di telinga Elea. Wanita itu mendadak salah tingkah karna berfikir Xander ingin menciumnya. Wajahnya sampai memerah dan sudah memejamkan mata. Namun begitu mendengar Xander membisikkan sesuatu, bola mata Elea langsung membulat sempurna dengan mulut menganga. Dia menatap Xander tak percaya.

"Mana mungkin Kak Xander seperti itu. Kalau memang nggak setuju bilang saja, nggak perlu berbohong agar aku mundur." Kata Elea.

Xander terkekeh santai. "Memangnya kamu siapa, sampai aku harus bohong pada mu.?" Sahut Xander.

Ela menggeleng. "Kata Tante Alice, Kak Xander baru putus dari pramugari itu, artinya Kak Xander suka wanita." Ujarnya yakin.

Tawa Xander kembali terdengar. "Kamu sudah tau penyebab kami putus.?" Tanyanya.

Elea menggeleng.

"Mantan pacarku hamil dengan pria lain. Kalau aku suka wanita, nggak mungkin pacarku dihamili pria lain. Elea, aku lebih tertarik dengan Papimu dibanding kamu." Lirih Xander di akhir kalimat, bahkan seperti berbisik di telinga Elea. Gadis itu sampai merinding dan memilih pergi dengan berlari kecil.

Xander tertawa melihat Elea ketakutan. Sekarang perjodohan ini benar-benar sudah batal. Xander tidak perlu menentang orang tuanya lagi karna pihak Elea sendiri yang akan mundur.

...*****...

Pukul 11 malam Xander sampai di apartemennya. Dia menolak menginap di rumah orang tuanya karna suasana hatinya sedang buruk setelah ditipu dengan alasan makan malam. Walaupun pada akhirnya perjodohan itu bisa digagalkan.

Xander melemparkan jas ke sofa ruang tamu dengan sembarangan. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teriakan wanita.

"Aw,,!! Dokter apa-apaan ngelempar Serra pakai jas.?!" Serra menggerutu sambil menyingkirkan jas milik Xander dari wajahnya dan mengubah posisi menjadi duduk.

Xander bengong melihat Serra ada di apartemennya. Apalagi Serra seperti habis tidur dan terbangun karna terkena lemparan jas milik Xander.

"Kamu ngapain disini.? Saya nggak ada nyuruh kamu dateng." Soloh Xander dengan wajah masam.

Serra menyengir kuda kemudian menghampiri Xander dan memegangi lengannya. "Serra lagi butuh uang banyak Dok buat bayar hutang. Dokter mau nggak tongkatnya diurut biar sembuh. Tapi kalau sudah sembuh, Dokter harus lunasin hutang Serra." Rayunya tanpa malu.

Kening Xander dipenuhi kerutan halus dengan mata menyipit menatap Serra. "Kamu hutang sama siapa.? Buat apa.?"

Wajah Serra langsung berubah cemberut karna teringat kejadian siap yang menimpanya.

"Serra nggak sengaja nabrak mobil sampai rusak. Pemiliknya minta Serra membayar semua tagihan perbaikan mobilnya sebesar 50 juta.!" Serunya geram. "Coba Dokter bayangkan, darimana Serra dapat uang sebanyak itu." Ujarnya frustasi.

Xander menatap lekat wajah Serra dan memindai matanya. Dia tidak langsung percaya begitu saja dengan ucapan Serra. Bisa saja Serra berbohong untuk menguras dompetnya.

"Apa.? Dokter berfikir Serra bohong.?" seloroh Serra ketika sadar Xander menatapnya curiga.

Serra kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan chat dan nomor yang diberi nama monyet sialan. Di sana ada bukti foto kwitansi pembayaran sebesar 50 juta.

"Dokter lihat sendiri kan.? Serra nggak bohong." Katanya dengan wajah memelas. Serra kemudian duduk lesu di sofa.

Xander ikut duduk di sebelah Serra dan sejak tadi tidak memberikan komentar apapun. Serra lantas kembali beraksi, dia dengan berani menggoda Xander dan duduk di pangkuannya. Xander sempat terkejut, tapi kembali bersikap santai karna sudah terbiasa dengan aksi Serra yang tiba-tiba.

"Bagaimana Dok.?" Tanya Serra dengan tatapan menggoda. Jemarinya mulai melepaskan dasi dari kemeja Xander dnegan gerakan perlahan.

Xander tampak menelan ludah. Dia masih memiliki hasrat, namun miliknya tidak bisa merespon.

"Hmm, lakukan saja." Lirih Xander kemudian memejamkan mata. Sepertinya dia memang harus sembuh agar bisa menikah dan membuat keluarganya tidak khawatir lagi.

Serra tersenyum lebar setelah mendapatkan lampu hijau dari Xander. Jemarinya yang lentik tampak lihai membuka kancing kemeja Xander. Serra juga bergerak perlahan untuk memancing milik Xander.

Tubuh keduanya sudah polos, posisi Xander ada di atas dan sedang mencoba membuka segel milik Serra. Namun sekuat apapun mereka mencoba, nyatanya belum berhasil menjadikan Serra mantan pera wan.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

hadeh serra pengin banget di bobol sama si abang dokter

2025-01-10

0

Patrish

Patrish

Xander... Xander... cari alasannya sangat membagongkan.... 😄😄😄

2025-01-31

0

Patrish

Patrish

sstttt... Serra... terapinya harus rutin

2025-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Novel "Sinar Rembulan"
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Novel "Sinar Rembulan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!