Bab 11

Fira, nanti hasil pemeriksaan pasien di kamar 81 dan 93 kamu kirim ke email saya saja. Saya ada urusan dan nggak bisa balik ke RS lagi malam ini." Titah Xander sembari menyambar jas putih di sandaran sofa.

Fira mengangguk. "Baik Dok. Mungkin sekitar 2 jam lagi saya kirim laporannya ke email Dokter. Hasil lab pasien di kamar 93 belum keluar." Jelasnya.

"Nggak masalah, lagipula saya akan mempelajarinya nanti malam." Kata Xander kemudian keluar dari ruangannya.

Fira menatap pintu yang barus tertutup. 4 tahun menjadi asisten Xander, kebersamaan dan interaksi yang mereka lakukan mampu menumbuhkan rasa di hati Fira meski sejak awal berusaha membentengi hati agar tidak jatuh cinta pada Xander. Fira cukup sadar diri, dia tidak selevel dengan seorang Xander yang berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya.

"Jangan bermimpi Fira, kisah upik abu yang menikah dengan pangeran hanya ada di dalam dongeng." Gumam Fira sambil terkekeh geli.

...******...

Xander memasuki rumah orang tuanya pukul 6 sore. Dia sudah rapi dengan setelan jas berwarna abu tua dan kemeja putih serta celana yang senada dengan jasnya.

Di ruang tamu, Xander melihat Aron yang sedang memandangi ponselnya sambil senyum-senyum tidak jelas. Xander diam-diam mengambil bantal sofa dan melemparnya ke wajah adiknya itu.

Aron terperanjat dan reflek mengumpat. "Sial@n.!" Geramnya dengan mata melotot. "Baru datang sudah bikin rusuh." Aron memutar malas bola matanya kemudian menyimpan ponsel di saku celana.

Xander terkekeh kemudian duduk di samping Aron. "Kamu liat apa tadi.? Kenapa senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Dapat mangsa baru ya.?" Tebak Xander yang sudah bisa membaca pikiran adiknya. Aron terkenal memiliki banyak wanita hanya untuk bersenang-senang. Herannya wanita-wanita itu tidak keberatan meski harus menjadi kekasih Aron untuk nomor sekian.

Aron tersenyum penuh arti. "Yang ini beda Kak. Aku akan mengejarnya sampai dapat."

Xander tertawa mengejek. "Mengejar.? Seorang Aron bisa di tolak.?" Ada nada kepuasan ketika mengetahui ada wanita yang menolak Aron. Biasanya para wanita malah mengejar dan memohon pada Aron untuk dijadikan kekasih.

Aron berdecak kesal, dia tidak sadar sudah salah bicara di depan Kakaknya dan berujung mempermalukan diri sendiri.

"Bukan di tolak, lebih tepatnya karna kita baru pertama kali bertemu." Jawab Aron meluruskan.

Xander tetap tidak percaya dan memandang Aron dengan tatapan mengejek. "Kamu bahkan bisa berkenan dengan wanita tanpa harus bertemu dulu sebelumnya. Akui saja kalau memang wanita itu menolak kamu." Ledeknya.

"Lebih baik Kakak temui Mama. Mama udah nggak sabar jodohin Kak Xander sama anak temannya."

"Sok tau kamu.! Mama nggak pernah bilang begitu." Jawab Xander.

Aron melirik malas sambari memperhatikan penampilan Xander. "Kakak saja datang pakai baju formal. Pasti karna mau pergi bareng Mama dan Papa kan.?"

Xander mengangguk. "Rekan bisnis Papa ulang tahun, aku hanya diminta menghadiri pesta ulang tahunnya."

Aron tertawa terbahak-bahak melihat kepolosan Kakaknya. Entah polos atau bodoh. Itu sebabnya Aron tidak terkejut ketika Lucy berselingkuh di belakang Xander. Kakaknya itu benar-benar mudah di tipu.

"Apanya yang lucu.?!" Gerutu Xander ketika ditertawakan oleh Aron.

Aron menggeleng, dia tidak berniat memberi tahu Xander yang sebenarnya. Biarkan saja Xander pergi dengan kedua orang tua mereka dan mengetahui sendiri kebenarannya.

...*******...

"Kapan kamu punya calon istri lagi.? Wanita rubah yang dulu jangan dipikirkan, diluar masih banyak wanita cantik. Cucu Kakek yang tampan ini pasti mudah mendapatkan wanita." Ujar Albert.

Xander menghela nafas. Sejujurnya dia ingin mengatakan pada keluarganya tentang niatnya yang tidak ingin menikah. Dikhianati oleh Lucy membuat Xander mati rasa. Apalagi kondisinya yang tidak bisa memuaskan pasangan, Xander benar-benar kehilangan minat dan nyali untuk menikah. Dia yakin tidak ada wanita yang mau menikah dengannya jika tau kondisinya.

"Kakek duluan saja cari calon istri, Xander mau fokus bekerja dulu." Kata Xander bercanda.

Pletak.!

Tongkat panjang milik Albert mendarat di kepala Xander tanpa sempat di cegah. Xander meringis sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Pukulan kakeknya tidak main-main.

"Cucu kurang ajar.! Sudah bau tanah begini siapa yang mau.!" Omel Albert emosi.

Xander terkekeh. "Kakek belum tau saja ada gadis 20 tahun menikah dengan kakek usia 75 tahun. Hanya selisih 1 tahun dari Kakek. Artinya Kakek bisa mendapatkan istri yang berusia 21 tahun." Seloroh Xander dengan ekspresi wajah yang dibuat serius.

"Gadis gila mana yang mau dengan kakek-kakek.!" Balas Albert tak percaya.

"Bukan gila Kek, tapi realistis. Dia akan cepat kaya karna dalam waktu dekat bisa mendapatkan warisan dari suaminya yang sudah bau tanah." Terang Xander kemudian segera beranjak dari duduknya karna melihat sang Kakek hampir mengangkat tongkatnya lagi.

"Astaga,, astaga,, cucu ku benar-benar durhaka.!!" Pekik Albert. "Alice, Abraham.!! Putra kalian sepertinya sudah gila." Teriaknya.

Xander hanya tertawa di tempatnya. Dia sudah menjaga jarak aman dari Kakek Albert dan memastikan Kakeknya tidak akan memukulnya.

Alice dan Abraham yang beru muncul dari lift hanya bisa menggeleng melihat kelakuan dua laki-laki beda generasi itu. Bentuk kedekatan mereka adalah dengan sering berdebat setiap kali bertemu. Tapi sebenarnya mereka berdua saling menyayangi dan peduli satu sama lain.

...*****...

Xander memarkirkan mobilnya di samping mobil milik sang Papa. Mereka tiba di restoran pukul 7 malam. Kening Xander berkerut melihat restoran yang tidak ramai. Katanya ada pesta ulang tahun, tapi kenapa hanya ada beberapa orang di dalam restoran itu. Dekorasi ulang tahun pun tidak ada. Orang-orang di dalam pun terlihat hanya makan malam biasa.

"Mama yakin kita nggak salah tempat.?" Tanya Xander.

Alice menggeleng dan langsung merangkul lengan putranya. "Acaranya ada di ruang VIP, ayo masuk."

Xander mengikuti kedua orangtuanya dan mereka di arahkan oleh pelayan ke salah satu ruang VIP. Begitu masuk, aura dingin Xander langsung memenuhi wajahnya. Dia sudah dibohongi oleh orang tuanya. Di dalam sana sama sekali tidak ada acara pesta ulang tahun.

...*****...

"Sebenarnya dia mau apa.?! Menganggu saja." Gerutu Serra kesal. Setelah mendengar panggilan ke 4, Serra akhirnya menyerah juga dan mengangkat telfon dari orang itu.

"Sudah aku bilang, aku pasti akan ganti kerusakan mobilmu.! Nggak perlu meneror ku seperti ini." Omel Serra dengan sisa-sisa kesabaran yang dia miliki.

Demi apapun, Serra menyesal pergi ke supermarket menggunakan motor milik Omnya karna berakhir dengan menabrak mobil mewah milik laki-laki menyebalkan itu.

Laki-laki di seberang sana malah terkekeh. Serra semakin emosi saja dibuatnya. "Kenapa tertawa.?! Kamu pikir aku sedang melawak.!" Maki Serra kesal.

"Kamu sangat lucu jika marah." Ujarnya.

Mata Serra membulat sempurna dengan mulut yang sedikit menganga. Sepertinya laki-laki itu sudah gila.

"Berhenti mengganggu ku.! Aku bukan pengangguran yang nggak punya kerjaan seperti mu." Ketus Serra.

"Hey,, tenang dulu. Kenapa kamu selalu marah-marah pada ku. Aku hanya ingin menawarkan keringanan untukmu. Kamu sudah melihat tagihan mobilku yang rusak akibat ulah mu kan.?" Ujarnya.

Serra terdiam, tadi dia sempat syok melihat tagihan mobil yang mencapai 50 juta. Padahal kerusakan hanya retak sedikit di bagian lampu belakang. Serra tidak menyangka tagihannya akan sebesar itu. Tapi mengingat mobil yang dia tabrak berharga milyaran, Serra merasa laki-laki itu tidak menipunya.

"Cepat katakan, jangan terlalu banyak basa basi, aku sibuk.!" Gerutu Serra yang sudah kehabisan kesabaran.

"Besok, temui aku di restoran xxx setelah kamu pulang sekolah. Aku tunggu di sana jam 2."

Serra ingin protes, tapi laki-laki itu sudah memutuskan sambungan telfonnya.

"Dasar laki-laki sinting.!" Serra mengacak-acak rambutnya frustasi. Harus dengan cara apa dia mendapatkan uang sebanyak itu. Jika harus menjual ponsel barunya, dan mengambil sedikit tabungannya dia masih membutuhkan sekitar 15 juta lagi untuk mengganti kerusakan mobil orang itu.

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

penuh kejutan ... pertama tantenya Serra taknkiraborang jahat.. ternyata baiik... kedua Xander punya adik laki.. tak kira dia anak tunggal.. dan yang lebih lagi Aron tertarik pada Serra.... ramee lah...

2025-01-31

0

Noora Iyyah

Noora Iyyah

sdh smp episode ini, kyk e akan lanjut q baca....

2025-01-30

1

Natasia Wang

Natasia Wang

wahhh parah wkwkwk Aaron demen ama Serra wkwkwk dunia sempit

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Novel "Sinar Rembulan"
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Novel "Sinar Rembulan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!