Ratu & Rusa Jantan Putih

Ketenangan dan keindahan menyelimuti telaga Shen Hu saat Luna mengenakan cincin biru laut yang baru saja muncul di jarinya. Suara melodi serulingnya mengalun, membawa suasana damai yang selaras dengan alam. Luna merasakan kehangatan yang mengalir melalui tubuhnya, menyatu dengan keindahan sekitar telaga. Ada sebuah panggilan dalam dirinya, memandu langkahnya dalam perjalanan yang akan datang.

Sementara matahari tenggelam di ufuk barat, langit berubah menjadi pemandangan oranye dan merah yang memukau. Pohon-pohon di tepi telaga menari di bawah hembusan angin, menciptakan bayangan yang berkilau di permukaan air. Di tengah keindahan alam ini, Luna merasakan kebahagiaan yang meluap di dalam dirinya. Hatinya penuh rasa syukur atas segala keindahan dunia.

Luna berhenti memainkan serulingnya dan berjalan perlahan menuju tepian telaga. Saat malam turun, bintang-bintang mulai muncul, menambah kecantikan malam yang tenang. Telaga Shen Hu, dengan cahaya bulan dan bintang yang bersinar terang, memberikan suasana magis yang semakin mempesona.

Di tengah malam, seekor rusa putih bertanduk muncul, melangkah ringan seolah menari di bawah cahaya bulan. Rusa itu mendekati Luna dengan penuh kelembutan, seolah merasakan kehadiran yang istimewa dari wanita anggun itu. Dengan anggun, rusa tersebut mengajak Luna menaiki punggungnya. Perjalanan ini terasa begitu magis, seperti sebuah petualangan dalam dunia impian yang penuh dengan keindahan dan kedamaian.

Luna tertawa ringan, tak menyangka dirinya kini menunggangi rusa suci penghuni hutan Shen Hu. Di atas punggung rusa itu, Luna merasa bahagia dan damai. Cahaya bulan menciptakan bayangan yang menari di permukaan telaga, sementara tanaman bercahaya memberikan sentuhan misteri yang indah. Rusa putih itu membawa Luna menjauh dari tepi telaga, berjalan gemulai ke dalam hutan, melewati pepohonan dan semak-semak di bawah cahaya rembulan.

Perjalanan mereka terus berlanjut hingga mencapai kedalaman hutan Shen Hu yang penuh dengan misteri dan disuatu tempat, terdapat sebuah padang rumput yang luas. Di kejauhan, sebuah dinding besar memisahkan persawahan yang subur dengan Desa Feng Hua. Desa tersebut, dengan atap rumah yang menjulang dan menara yang berdiri megah, terlihat seperti oase di tengah alam yang luas. Cahaya bulan yang bersinar menerangi dinding dan rumah-rumah desa, menciptakan bayangan misterius yang menambah pesona tempat itu.

Di persawahan sekitar desa, petani masih bekerja meski malam telah larut. Cahaya bulan menyinari lahan-lahan subur, menciptakan kontras antara tanah yang hijau dan bayangan yang menghiasi tanah. Suara gemericik air dari saluran irigasi menambah suasana tenang di tengah kesibukan para petani. Harmoni antara alam dan peradaban desa menciptakan pemandangan yang indah dan seimbang.

Rusa putih itu membawa Luna ke sebuah altar di tengah hutan Shen Hu. Altar kehidupan itu dikelilingi pepohonan tinggi dan semak lebat, terlihat sakral dan mempesona di bawah sinar rembulan. Batu-batu besar tersusun rapi membentuk altar, dihiasi ukiran-ukiran yang mencerminkan kehidupan dan alam semesta. Luna mendekati altar itu dengan penuh perhatian, merasakan kehadiran yang kuat dan misterius.

"Ini adalah Altar yang sudah menghilang selama seribu tahun, kenapa bisa ada disini?"

Di tengah hutan yang sunyi, altar kehidupan ini terasa penuh energi dan keajaiban, menunggu untuk diungkapkan. "Apakah ini ada hubungannya dengan Roh Gunung?"

Luna berdiri di depan altar, merasakan hubungan yang mendalam dengan alam dan masa depannya. Dia merasa tersentuh oleh keindahan dan misteri yang terkandung di dalam altar, membangkitkan rasa keterpesonaan dan keingintahuan yang mendalam tentang masa depannya dan hubungannya dengan alam semesta. "Aku yakin, selama ini dia selalu menjaga rahasia ini dari campur tangan manusia."