Paman Mu Suamiku

Paman Mu Suamiku

Batalnya pernikahan

"Jennifer William Henry Raider!"

"Aku sudah tahu."

Sosok wanita cantik berambut hitam panjang bergelombang duduk termenung di atas ranjangnya, keadaan kamarnya benar-benar berantakan dan tak terbentuk. Tapi bukan hal itu yang menarik perhatian, melainkan sebuah gaun pernikahan yang sudah tercabik-cabik dan terpotong tak berbentuk.

Sosoknya yang berusia 24 tahun dan sudah sepantasnya menikah kini memilih untuk merenungi nasibnya, besok adalah hari pernikahannya dengan laki-laki yang dia cintai, tapi sosoknya justru memilih untuk pergi dengan wanita lain, ahh bukan wanita lain melainkan sahabatnya sendiri, Elizza.

Jennifer tidak menyangka jika kekasihnya, Andrew Karl Neville mengkhianatinya sejak lama. Kenapa harus seperti itu? Jennifer akui bahwa sahabatnya memang cantik, tapi dirinya juga tidak bisa di katakan jelek, justru orang-orang mengatakan bahwa dirinya sangat cantik.

Sayangnya, dia terlalu tertutup terhadap pakaian, tidak seperti Elizza yang begitu menarik dan seksi.

"Jennifer....!!"

"Mami, aku mohon. Jangan banyak tanya, aku lelah...." Ucap Jennifer dengan masuk kedalam selimut nya.

Wanita setengah baya itu menghela nafas panjang, dia menghampiri putri satu-satunya yang terlihat menyedihkan sekarang. Dielus nya rambut Jennifer sebelum akhirnya pergi dari sana.

Setelah kepergian sang ibu, Jennifer kembali terisak. Dia benar-benar merasa sakit di dadanya, semuanya terlalu mendadak bahkan Jennifer berharap ini hanyalah candaan mereka untuk kejutan esok hari.

Tapi, setelah besok pun tidak ada tanda-tanda mengenai pernikahannya yang akan berlangsung, justru berita mengenai batalnya pernikahan dia sudah menjadi trending topik di sekitarnya.

"Aku benci kalian!" Gumam Jennifer dengan membakar foto dirinya dan Elizza, Elizza adalah sahabatnya sejak kecil karena mereka tetangga.

Namun, setelah orang tuanya Elizza bercerai mereka akhirnya pindah dari sana karena sang ibu hidup pas pasan.

"Jennifer, bersiaplah. Ada tamu yang datang...."

"Siapa?" Heran Jennifer, dia membuka pintunya dan melihat sosok wanita setengah baya yang tersenyum padanya.

"Bersiap dan lihat saja." Ucapnya sebelum akhirnya pergi.

Jennifer menghela nafas panjang, dia mulai mencuci wajahnya dan bersiap-siap untuk turun. Jennifer melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga, hentakan kakinya terdengar menggema di sana, Jennifer melihat ada beberapa orang yang sangat dia kenali tengah duduk di sofa.

"Jennifer...." Sapa mereka dan Jennifer hanya tersenyum tipis sebelum akhirnya duduk di samping papa nya.

"Jennie, sungguh kami tidak tahu akan jadi seperti ini pada akhirnya. Andrew benar-benar melakukan kesalahan besar, apa kau bisa memaafkan kami nak?" Tanya wanita paruh baya dengan penuh permohonan.

"Aku mengerti, dan lagi ini semua juga salahku." Tunduk Jennifer yang memainkan jari tangannya.

"Apa maksudmu nak?" Tanya mereka heran, Jennifer menatap mereka dan sedikit terkejut, dia melihat sosok laki-laki yang sangat jarang ia temui, selama dia berpacaran dengan Andrew selama 4 tahun, baru dua kali dia bertemu dengannya.

Dia paman Andrew yang tak lain adik dari papa nya, Asher. Lebih tepatnya, Asher William Karl Neville. Sosok laki-laki berusia 31 tahun, dia sangat tampan dengan sorot matanya yang dalam namun tenang, bentuk tubuhnya pun terlihat sangat seksi karena berotot, begitu pun dengan ukiran wajahnya yang sempurna.

Laki-laki itu tengah menatapnya dalam, hal itu membuat Jennifer sedikit gugup. Andrew memang tampan, tapi dia hanya bisa di kategorikan tampan dalam artian tampan saja, tidak seperti Asher yang memiliki kharisma dan ketampanan yang sempurna.

"Itu, ahh mungkin karena aku terlalu sibuk di perusahaan papi selama masa kuliah, sehingga tidak ada waktu untuk nya. Dan lagi, itu... Aku, maksudku, aku juga, itu... aku tidak mengizinkan Andrew untuk menyentuh ku, karena itulah dia dan Elizza....." Gugup Jennifer tanpa sadar mengatakan hal tersebut.

Mereka benar-benar shock mendengar kenyataan ini, hubungan intim selama pacaran memang sudah biasa dan bukanlah hal yang aneh, tapi mereka tidak menyangka jika Jennifer tidak melakukannya selama masa pacaran, bahkan sudah 4 tahun lamanya.

Jennifer juga bisa melihat ekspresi terkejut dari Asher, laki-laki itu terlihat tidak percaya namun melihat Jennifer yang bersungguh-sungguh akhirnya dia paham, laki-laki memang akan mencari kepuasan di wanita lain, meskipun kekasihnya begitu cantik dan sempurna.

"Maafkan kami nak, kami benar-benar tidak tahu bahwa mereka seperti itu. Meskipun kau tidak jadi menantu kami, tapi sering-seringlah berkunjung ke rumah." Senyum wanita paruh baya dengan menyentuh tangan Jennifer.

"Baik Tante." Senyum Jennifer.

Mereka kembali berbincang mengenai hubungan Jennifer dan Andrew, kedua orang tua Jennifer juga sudah memaafkan kesalahan Andrew yang pergi sebelum pernikahannya tiba, mereka justru bersyukur karena putri satu-satunya mereka belum resmi menikah.

Jennifer pergi ke dapur untuk membuat beberapa potong buah, Jennifer tidak tahu jika Asher mengikutinya dari belakang dan kini berdiri disampingnya.

"Kau ternyata memiliki hati yang luas ya." Celetuk Asher yang membuat Jennifer terkejut, dia melirik Asher sekilas sebelum akhirnya fokus pada potongan buahnya.

"Apa maksud paman?" Tanya Jennifer heran.

"Apa hubungan mu dan Andrew baik-baik saja sebelumnya?" Tanya nya, kini dia menatap Jennifer dari samping dengan bersandar pada kulkas.

"Ya, semuanya baik-baik saja." Balas Jennifer dengan menundukkan kepalanya.

"Kau merasa lega karena laki-laki sialan sepertinya tidak jadi suami mu atau kau merasa sesak karena pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasih dan sahabat mu?"

"Aku merasa dua-duanya." Jujur Jennifer dengan menatapnya sehingga mereka saling pandang.

"Kalau begitu, apa yang akan kau lakukan? kau akan mencari dan membalas dendam atau duduk manis dan menerima semua pengkhianatan ini?" Penasaran Asher.

"Entahlah, mereka sudah hidup bahagia dan akan menjadi keluarga kecil yang bahagia. Aku tidak mau mengganggu kisah cinta mereka...." Ucap Jennifer santai, meskipun begitu hatinya merasa sakit dan sesak.

"Kau terlalu naif." Ucap Asher dengan memegang rambut Jennifer lembut.

"Ya, aku tahu. Jika pun aku membalas mereka, aku harus apa dan bagaimana?" Heran Jennifer, dia tidak ingin melakukan kekerasan.

"Balas mereka dengan perselingkuhan juga, ahh maksudku dengan pernikahan juga." Bisik Asher yang membuat Jennifer terkejut.

"Mereka pasti belum menikah, kenapa tidak kau duluan yang menikah? dengan begitu, mereka tidak akan menyangka bahwa kau akan secepat ini menikah." Jelasnya dengan santai.

"Paman, pernikahan bukanlah hal yang bisa di mainkan! paman benar-benar ya!!" Kesal Jennifer yang hendak pergi, namun segera di tahan oleh Asher.

"Apa aku mengatakan bahwa pernikahan itu hanya mainan?" Tanya Asher dan Jennifer terdiam.

"Aku serius, Jennie. Menikahlah denganku, katakan pada mereka bahwa kau juga sudah bersama ku sejak lama. Dengan begitu, mereka juga bisa merasakan rasa sakit seperti yang kau rasakan." Jelas Asher dengan memegang pipi Jennifer.

Ekspresi wajah Jennifer benar-benar buruk, dia benar-benar shock mendengar perkataan Asher. Laki-laki dewasa didepannya terlihat begitu serius dan tidak main-main, hal itu membuatnya tidak bisa berkutik. Bahkan, untuk sekedar mengangguk dan menggeleng pun dia tidak sanggup untuk melakukannya.

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

20 kali sudah baca ulang2 tapi belum ada sambungnya🤔🤔🤔

2024-09-04

0

Tara

Tara

waw...mau mau ...hot n s3xy serta mapan siapa yg bisa nolak😱🫣🫢🤗😅🥰

2024-07-23

0

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

🤨🤨🤨

2024-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!