"Tidak apa-apa, Boss. Aku tidak terlalu mengerti tentang cinta, maka dari itu, aku tidak bisa memberikan saran yang pas untukmu," Nathan menjawab dengan jujur. Karena ia sama sekali tidak mengerti tentang cinta.
"Setelah ini, carilah wanita untuk pasangan hidupmu! Apa kata orang, jika Sekretarisku saja tidak mengerti apa itu cinta, ha-ha-ha," Rivaldo tertawa karena meledek sahabatnya itu.
"Tertawalah sepuasmu, Boss. Selagi senyumanmu itu membuatku bahagia, aku siap untuk menjadi bahan ledekkanmu," Nathan menjawab dengan pasrah. Karena ia selalu bahagia ketika melihat Rivaldo tertawa lepas tanpa memikirkan beban seperti itu.
"Terlalu menggombal seperti wanita saja, Nathan!" Rivaldo berucap menghentikan tawanya. Kini ia kembali memikirkan bagaimana keadaan Viona.
Rivaldo memilih untuk tidak memikirkan hal itu lagi, ia akan fokus pada penerbangan ini. Ia yakin bahwa Viona akan baik-baik saja di sana. Meski pria itu belum mengabari Viona, ia yakin Viona tidak akan mencarinya.
Pria itu mengembuskan nafasnya dengan panjang, lalu ia berniat untuk memejamkan matanya sebentar agar fikirannya menjadi tenang.
Ia memejamkan matanya perlahan, berharap bahwa kedua bola mata itu akan tertutup dan masuk ke dalam alam mimpi.
♾♾♾
BRAKKK!
Seorang wanita melangkahkan kaki jenjangnya masuk ke dalam sebuah kamar hotel dan menutup pintu hotel itu dengan kasar sehingga berbunyi dentuman sangat keras. Seketika emosi wanita itu memuncak dengan sangat tinggi, ia menahan perih di hatinya ketika seorang wanita datang dan duduk di atas pangkuan selingkuhannya, Lucas.
"Beraninya kau menggoda lelakiku! Dasar wanita murahan!" Viona berteriak, sambil berjalan mendekati wanita yang ada di pangkuan Lucas.
"Sayang, kapan kamu ke mari? Mengapa tidak mengabariku terlebih dahulu? Lihatlah, dia yang menggodaku, Sayang," Lucas berucap menyalahkan Hana yang ada di pangkuannya.
"Dasar wanita ******! Tidak punya harga diri!" Viona berkata dengan hinaan yang pedas dari bibirnya. Ia menarik rambut wanita itu sampai Hana jatuh ke atas lantai.
Brugh!
Gadis itu terjatuh di atas lantai, ia menahan perih di bagian punggungnya. Ini terasa sangat sakit baginya, mengapa Lucas hanya menyalahkan dirinya, padahal ini adalah permintaan dari Lucas.
"Hei, kau lihat? Apa yang bagus dari tubuhmu itu ******! Tidak ada yang bagus dari dirimu! Pergilah, atau kau akan aku bunuh!" Viona memerintahkan gadis itu agar segera pergi dari hadapannya. Ia sangat emosi melihat gadis itu menggoda kekasihnya, Lucas.
Lucas hanya bisa menelan saliva dengan susah payah ketika melihat Viona, gadisnya, emosi seperti itu. Kali ini, Lucas harus bisa merayu Viona agar tidak marah padanya. Ia takut jika Viona marah, maka tidak ada jatah fisik dari Viona.
Bagaimana bisa ia menahan tidak kontak fisik dengan wanita itu? Wanita itu selalu membuatnya merasa terpuaskan setiap kali melakukan kontak fisik diantara mereka.
Viona menatap dengan dalam gadis yang ada di hadapannya itu, yang sedang membereskan semua pakaiannya. Setelah gadis itu pergi, Viona menutup rapat pintu hotel dan menguncinya.
Sesudah memastikan gadis itu pergi, Viona melepaskan tas yang ada di tangannya dan melemparkannya ke sembarang arah. Ia menarik ikat rambut yang terpasang di kepalanya, ia menggerai rambut panjangnya yang berwarna hitam setengah gold itu.
Lucas menelan saliva dengan berat, ia melihat Viona yang kali ini terlihat lebih menggoda dari hari biasanya. Kali ini, Lucas bisa melihat dengan jelas kedua gunung kembar yang tertutup dengan balutan dress transparan berwarna putih itu.
Bagaimana bentuk keindahan tubuh Viona selalu membuat adik kecil Lucas selalu berdiri. Lucas mengakui bahwa, Viona memang wanita cantik dan liar. Tubuhnya yang begitu seksi dan memikat enak untuk dipandang oleh mata.
Akan sangat sia-sia jika tidak ada lelaki yang tidak memandangi tubuh Viona.
Lucas juga tidak ingin membohongi dirinya jika ia sangat menyukai tubuh indah Viona. Bukan hanya karena cinta. Tapi ini semua, hanya karena nafsu belaka. Tetapi entahlah, Lucas hanya ingin menikmati sesaat tapi tidak ingin menikahi Viona.
"Sayang, mengapa dirimu menatapku seperti itu? Apakah ada yang aneh pada diriku?" Lucas bertanya dengan suara merdunya. Ia begitu terpesona dengan penampilan Viona kali ini. Karena wanita itu sangat memakai pakaian yang begitu minim seperti kurang bahan.
"Apakah aku menggodamu, Lucas Anderson?" Viona bertanya dengan nada manjanya lalu ia segera duduk di atas pangkuan Lucas secara berhadapan dengan pria itu.
"Mengapa duduk di sini, Sayang? Kamu bisa duduk di sampingku," Lucas berucap pelan sambil menahan bibirnya yang ingin mendesah akibat tak tahan godaan dari Viona.
"Lepaskanlah, tidak usah ditahan seperti itu, aku merindukan suara merdu khas dirimu, Lucas," Viona berkata sambil menggigit bibir bawahnya, seperti memberikan kode lampu hijau kepada Lucas.
"Apa sekarang kamu mau menggodaku lagi, Viona? Aku tak ingin kita selalu melakukan kontak fisik, itu tidak bagus, Viona," Lucas menolak dengan kalimat lembut. Walaupun sebenarnya, ia sangat menginginkan permainan panas dengan wanita itu.
"Hei, aku tahu dirimu, Lucas. Kamu tidak akan pernah bisa menolak tubuh indahku ini, percayalah padaku, bahwa aku akan memuaskanmu." Viona berkata dengan serius sambil mengedipkan satu matanya.
Karena tak tahan dengan perlakuan wanita itu. Lucas tidak dapat menolak karena rasanya sekarang, ia sangat tidak dapat menahan sensasi yang begitu nikmat ini. Viona menundukkan wajahnya menatap adik kecil milik Lucas. Ternyata adiknya itu telah berdiri dengan tegap di sana. Viona pun tersenyum menyeringai, ini kesempatan emas bagi dirinya.
Jika hanya menunggu Rivaldo untuk melakukan kontak fisik, itu tidak akan pernah terjadi. Viona begitu hafal, bagaimana Rivaldo dengan dirinya. Valdo tidak akan mau melakukan hal gila itu. Ya, Viona tahu itu. Mangkanya dari itu, Viona memilih untuk melampiaskan hasratnya kepada Lucas. Selama Rivaldo tidak mengetahui ini, maka semuanya berjalan dengan aman.
Lelaki itu tidak bisa hanya menyalahkan dirinya saja, tentu yang paling bersalah adalah Rivaldo. Karena terus-terusan menolak Viona ketika, wanita itu meminta agar melakukan kontak fisik.
Viona tahu, alasan dibalik semua itu. Karena Rivaldo ingin, saat malam pertama mereka nanti akan terasa sangat indah. Indah? Tidak akan indah kalau Viona saja sudah tidak suci lagi. Dan kesuciannya, diberikan kepada Lucas dengan begitu saja.
Wanita itu terlalu bodoh menyerahkan hal yang beharga pada dirinya ke pria yang sama sekali tidak mencintainya. Lucas hanya memanfaatkan kesempatan emas itu untuk memuaskan nafsu birahinya.
Pria mana yang ingin menikah dengan wanita yang tidak suci lagi? Kesucian yang diberikan secara gratis seperti itu, sama saja seperti ****** yang haus dengan kenikmatan.
Meskipun sebenarnya, Rivaldo tidak tahu. Cepat atau lambat, rahasia yang ditutupkan oleh Viona akan terbongkar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Widia Aja
Viona sejenis Wanita ulet keket...
2022-12-05
0
nunu
jadi cewe ko murahan bgt yah🙄
2021-10-22
0
Nazwah Azahrah
hedeh...
2021-07-09
0