Bab 18

Raka masih membaca kertas yang menunjukkan hasil lab tersebut, bahkan tanpa sadar dia sudah meremas nya.

Didalam kertas tersebut tertera tertera dengan jelas bahwa obat yang selama ini ia konsumsi mengandung bahan kimia yang bisa merusak sel sel otot pada tubuh manusia.

Efek jangka panjang nya, obat itu bisa membuat seseorang lumpuh total.

Raut wajah Raka tampak pucat, kerutan di dahi nya tampak semakin dalam.

Ia merasa begitu tertipu dan khawatir akan dampak yang akan dialami nya.

Pikiran nya melayang pada beberapa bulan yang lalu, dimana dia mulai mengonsumsi obat tersebut sesuai dengan anjuran dokter pribadi nya.

Seketika rasa takut mulai menghampiri dirinya, giman jika kondisi nya semakin memburuk? dan kesempatan untuk dia untuk kembali berjalan mengalami kendala.

"Bagaimana ini? gumam Raka dalam hati"

Ia merasa panik dan bingung, bahu dan tangannya bergetar seiring dengan detak jantung nya yang semakin kencang.

"Aku sudah terlanjur mengonsumsi nya beberapa bulan ini, bagaimana jika itu benar benar memberikan efek yang buruk?

Seketika Raka menatap ke arah dokter itu dengan wajah serius nya.

Raka benar-benar takut dengan kemungkinan akan bahaya yang di timbulkan obat itu.

"Apakah obat ini benar benar sangat berbahaya dokter"? tanya Raka dengan suara lirih seolah takut akan jawaban yang akan diterima nya.

" Hasil lab sudah membuktikan semuanya tuan, obat ini memang mengandung beberapa bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang cukup banyak.

Sepertinya ini memang dilakukan dengan sengaja, mengingat dampak yang di timbulkan oleh bahan bahan tersebut sangat amat serius " jelas dokter yang bernama Panji itu.

Raka mengigit bibir bawah nya menahan rasa cemas yang semakin menjadi jadi.

"Lalu apa yang akan terjadi jika obat ini sudah terlanjur dikonsumsi"?

" Apakah ini bisa mempengaruhi proses pemulihan ku? masih ada kah kesempatan untuk ku bisa berjalan kembali? tanya nya kemudian.

"Aku tidak bisa memastikan nya sekarang tuan, yang jelas obat ini memang sangat berpengaruh. Dan itu akan terlihat seberapa lama tuan sudah mengkonsumsi nya.

Jika dilakukan dalam jangka bertahun-tahun itu akan sangat sulit. karena semua komponen yang terdapat dalam obat itu pasti sudah mengendap bagai racun yang mematikan" jelas dokter Panji.

Raka begitu murka dengan sosok pria tua yang sudah menjadi dokter pribadi keluarga nya selama ini.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan setelah ini, akan ku pastikan setelah ini kau akan hancur dan membusuk di penjara" ujar nya dengan amarah yang mengebu.

Disaat seperti ini, tiba tiba wajah Rania mulai terbayang dihadapannya.

Bagaimana saat itu ia membentak dan mencurigai Rania.

Bahkan ia juga terkesan meremehkan sang istri, atas kecurigaan tentang obat yang selama ini ia konsumsi.

"Maafkan aku Rania, aku sudah mencurigai dan meremehkanmu mu saat itu" lirih nya dalam hati.

"Dan Terima kasih, karena secara tidak langsung kamu sudah menyelamatkan ku" ujarnya lagi.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, sore itu Rania sudah keluar dari rumah sakit.

Kejadian malam itu membuat Rania malas untuk pulang. Ia berniat untuk mengunjungi butik peninggalan almarhum Mama nya satu satu nya usaha keluarganya yang masih bisa ia selamat kan dari kecurangan Widi tante nya itu.

Rania mengemudi kan mobil kesayangan nya dengan kecepatan sedang sambil menikmati alunan lagu kesukaan nya.

Sesampainya di butik, Rania langsung memarkirkan mobil nya lalu turun.

Saat hendak masuk, seorang pria menghampiri.

"Dokter"!

" Kenapa dokter ada disini"? tanya Rania heran.

"Tadi kebetulan aku pas lewat terus melihat kamu, jadi sekalian aku samperin"

"Oooohhh...

" Apa kamu mau belanja disini"?

"Oh,, gak, kebetulan ini butik milik ku. tepat nya milik almarhum mama saya"

"Rajin banget, baru pulang kerja masih ingin kerja lagi"

"Iya dong biar cepat kaya"

ucap Rania sambil tertawa.

"Suamimu sangat kaya, bahkan dia bisa membeli puluhan butik seperti ini.

Tapi kenapa kamu masih ingin kaya"? menarik sekali" gumam nya dalam hati.

"Mau mampir"

"Memang nya boleh"?

Rania tertawa.

Evand langsung mengikuti Rania dari belakang.

Sesampainya didalam butik, mata Evand mengamati semua isi butik.

" Wah,,, butik mu kayaknya baru saja ada yang borong. sampai sampai dah hampir habis gini" ujar nya keheranan.

Rania tersenyum melihat expresi Evand yang keheranan.

"Kemarin aku habis cuci gudang makanya habis semua isi nya"

"Bukankan ini belum akhir tahun Kenapa sudah cuci gudang"?

" Memangnya cuci gudang harus nunggu akhir tahun"

"Ya gak juga sih!

" Aku cuma pengen saja barang ku cepat laku agar bisa aku ganti dengan model baru"

"Wiiiih... keren!

" Jagan gitu lah, nanti aku jadi besar kepala"

ke duanya pun tertawa bersama.

"Tapi suami kamu kan kaya, kenapa kamu mengembangkan usaha mu sendiri"?

Evand mencoba memancing Rania untuk mengetahui seperti apa hubungan nya dengan Raka suaminya.

"Karena wanita kan harus bisa hidup mandiri"

Evand tertegun dengan jawaban Rania.

"Benar benar wanita langka"

"Sudah makan belum" tanya Rania.

"Belum!

" Makan yuk, disebrang sana ada jualan nasi penyet".

"Haaa... nasi penyet? apa an itu?

Rania semakin tertawa.

"Ah.. dasar orang kaya, nasi penyet saja tidak tau" batin Rania.

"Nasi penyet itu, nasi yang disuguhkan dengan ayam atau ikan dengan sambal"

"Ayo!

Evand pun sangat semangat mengikuti ajakan Rania.

Mereka keluar dari butik menuju warung makan

" Awas nyebrang nya"

Evand berjalan disamping Rania. Evand terlihat begitu melindungi Rania saat menyebrangi jalan.

"Akhirnya sampai"

Evand melongo melihat tempat jualan bapak itu.

Sebuah tempat makan dengan tenda di emperan toko yang sudah tutup kalau malam hari.

Terlihat beberapa ayam, ikan dan lain lain tertata didalam etalase kecil sehingga aman dari lalat meski jualan di pinggir jalan.

Evand merasa ragu untuk makan disitu, namun ia takut membuat Rania kecewa dan berubah menjadi tak menyukai dirinya.

"Pak nasi penyet nya dua ya"

"Baik mbak, mau pakai ayam, ikan, apa bebek" tanya penjual itu.

"Dokter mau pakai apa?

" Ih ... kalau lagi diluar gini jangan panggil dokter dong, Evand saja"

Rania terkekeh.

"Pak pakai ikan nila sambal kemangi dua pak"

"Baik mbak, mas ditunggu"

Rania mengambil dua botol air mineral.

"Ayo duduk disitu" Ajak Rania.

Namun Evand masih ragu, tapi ia memaksakan diri mengikuti Rania.

"Mana biar aku buka" tawar Evand saat melihat gadis itu kesusahan membuka tutup botol air mineral.

Setelah terbuka Evand berikan lagi pada Rania.

"Andai aku punya suami seperti dia" batin Rania.

"Ini nasi penyet nya mbak"

Pedagang itu mengantarkan dua nasi penyet.

"Terima kasih Pak"

Terpopuler

Comments

Dona Monasari

Dona Monasari

paling gak suka aku sma orang ketiga gini ......
emang sih bumbu cerita tpi gak suka

2024-11-05

3

niken babyzie

niken babyzie

kok aq jd sregnya rania sa evand aja 🤭

2024-10-28

1

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

sabar rania

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Bertemu mertua
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 kebakaran jenggot
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 18
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 24
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 Rania cemburu
52 Bab 52 Kebusukan Gea
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 45
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81 Continuation
82 Perjalanan cinta Respati.
83 Respati klepek klepek
84 Di cuekin Kessy
85 Pendekatan
86 Kessy pingsan.
87 Di cuekin Kessy
88 Perhatian Respati pada Kessy
89 89
90 Mulai cemburu
91 Gerak cepat
92 Kebiasaan Rita
93 Ban 93
94 Merasa tidak rela
95 Bab 94
96 Double date
97 Dua kali di tolak
98 Mulai dekat
99 Kelakuan Rita
100 Bab 100
101 Bab 101
102 bab 102
103 bab 203
104 104
105 105
106 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Bertemu mertua
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 kebakaran jenggot
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 18
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 24
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 Rania cemburu
52
Bab 52 Kebusukan Gea
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 45
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81 Continuation
82
Perjalanan cinta Respati.
83
Respati klepek klepek
84
Di cuekin Kessy
85
Pendekatan
86
Kessy pingsan.
87
Di cuekin Kessy
88
Perhatian Respati pada Kessy
89
89
90
Mulai cemburu
91
Gerak cepat
92
Kebiasaan Rita
93
Ban 93
94
Merasa tidak rela
95
Bab 94
96
Double date
97
Dua kali di tolak
98
Mulai dekat
99
Kelakuan Rita
100
Bab 100
101
Bab 101
102
bab 102
103
bab 203
104
104
105
105
106
106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!