Bab 10

Raka tersenyum sinis, melihat kepanikan yang terlihat dari raut wajah Rania.

"Kenapa kamu terlihat panik begitu? kamu kira aku tidak tau"? ujar nya merendahkan.

Rania menelan ludah nya, mencoba merangkai kata untuk menjawab pertanyaan Raka.

" Maaf Tu-tuan, saya melakukan itu karena suatu hal"

"Apa? kamu pasti sedang merencanakan sesuatu padaku mengunakan obat itu kan"? sahur Raka.

"Bukan begitu tuan, saya hanya merasa janggal dengan obat yang anda konsumsi itu. ucap Rania dengan sedikit menunduk takut.

Apa lagi saat ini Raka terus menatap ke arah Rania dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saat kemaren anda menyuruh ku untuk mengambilkan obat itu, saya mencium bau yang sangat aneh.

Untuk itu aku mengambil beberapa untuk membuktikan kecurigaan ku" lanjut nya kemudian.

"Benarkah? memangnya apa yang kamu curigai dari obat ku itu"? tanya Raka dengan terkekeh.

" Haruskah aku percaya dengan ucapan mu yang tidak masuk akan itu"? lagi pula kau tau apa tentang obat itu"? ha,,ha,,ha...

"Terserah kau mau meremehkan ku seperti apa, yang pasti aku melakukan ini hanya untuk menolong mu. huff... rasanya sulit untuk membuat pria nutup ini percaya" batin Rania.

Gadis itu merasa bingung dengan situasi saat ini, belum lagi dia tidak tau gimana caranya untuk membujuk agar tidak mengonsumsi obat itu lagi.

"Kenapa kau hanya diam saja"? ucap nya yang melihat Rania hanya diam saja.

" Tu-tuan, saya tidak perduli apakah anda akan percaya atau tidak. Tapi bisa kan anda untuk berhenti meminum obat itu terlebih dahulu"?

"Dasar gadis bodoh, kamu ingin agar aku lumpuh selama nya dengan berhenti minum obat itu"? ujar nya geram dengan ucapan Rania.

" Bukan begitu tuan, jika anda tidak percaya dengan kecurigaan saya. Anda bisa melakukan tes lab mengenai obat itu" ujar Rania.

"Memangnya siapa dirimu? kenapa aku harus percaya dengan mu. Lagi pula kamu ini hanya orang baru di kehidupan ku, jadi jangan sok perduli dan mengatur suatu apapun mengenai diriku. Geram Raka.

"Saya tidak bermaksud untuk...

"Untuk apa? Obat ini adalah racikan dokter pribadi keluarga ku. Dia adalah dokter terbaik di keluarga ku sejak dulu, lalu apa yang perlu diragukan dan dicurigai"? ucap Raka.

"Tuan, bukan kah dokter juga manusia biasa, dia bisa saja melakukan kesalahan baik itu sengaja atau tidak disengaja" jawab Rania dengan suara lirih dan masih terus menunduk.

"Kenapa kamu begitu percaya sekali dengan kecurigaan mu itu. lalu apa jaminannya untu aku percaya dengan ucapan mu itu"?

" Saya siap menerima hukuman apa pun dari anda tuan. jika kecurigaan ku ini terbukti salah" ucap nya dengan tegas.

"Baiklah aku pegang kata-kata mu itu. jika nanti hasil lab tidak sesuai dengan dugaan mu kamu harus siap siap untuk menerima hukuman dari ku. Karena kamu sudah terlalu jauh ikut campur urusan pribadi ku" ujar Raka tak kalah tegas. Sementara Rania hanya mengangguk.

"Sekarang bantu aku kemasukan barang barang ini kita pulang"

"Syukur lah meski pria itu tidak begitu percaya, tapi setidak nya dia tidak akan mengonsumsi obat itu untuk sementara waktu"

Gumam Rania merasa lega, seraya memasukkan laptop ke dalam tas milik Raka.

* * *

"Bawa aku ke kamar mandi dan bantu aku" ucap Raka setelah sampai di rumah nya.

Aktivitas ini yang selalu membuat jantung Rania berdetak dengan cepat.

Sebenarnya Rania sangat tidak nyaman dengan aktivitas satu ini. bahkan ia merasa sangat malu saat harus melihat bagian tubuh Raka.

Tapi harus bagaimana lagi, ia harus memenuhi perintah Raka.

Wajah Rania bersemu merah saat melihat perut sispack Raka. Rania jadi salah tingkah saat Raka menatap wajah nya.

"Lugu juga dia" batin Raka.

"Aku ingin berendam, sudah lama gak berendam" ujar Raka.

"Tuan, bagaimana caranya saya membantu Anda masuk ke dalam bathup saya gak kuat? ucap Rania ragu.

" Sebentar lagi Johan datang. dia akan membantu ku"

Raka sudah siap untuk mandi, dia selalu mengunakan celan pendek saat mandi. entah kenap dia tidak pernah minta bantuan istri pertama nya, hanya pak Tatang dan asisten pribadinya saja yang diijin kan membantu saat Rania tidak sanggup.

"Permisi tuan"

"Ayo"!

Johan sudah paham apa yang harus ia lakukan.

Setelah selesai mengantar tuan nya ke kamar mandi, pria yang diperkirakan usianya lebih muda dari Raka itu keluar dan menunggu di belakang pintu seperti seorang satpam.

Melihat Johan berdiri didepan pintu, Rani mencoba mendekati pria itu yang tak kalah tampan juga dari Raka.

"Tuan Johan"

"Hemm.."

"Boleh kah saya bertanya"?

"Hemm.. jawab nya masih singkat.

"Ih... ini orang kenapa sih? gak majikan gak Asisten nya sama saja. sama sama kaku"

"Tuan Johan, apa hal yang paling tidak disukai tuan Raka"?

Johan langsung menoleh ke arah Rania dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Apa yang ingin direncanakan oleh nona Rania, kenapa dia bertanya seperti itu" batin Johan.

"Ayo lah tuan jawab? apa yang paling tidak disukai oleh tuan mu itu?

" Anda jangan macam macam nona, jangan sampai membuat tuan Raka murka"

"Kalau saja saya selimut, apa tuan Raka akan membuang saya"? tanya Rania.

" Sebaiknya Nona patuh saja pada tuan Raka" ucap Johan dengan datar.

"Anda tidak akan pernah bisa lepas dari tuan Raka Nona" ujar nya lagi.

"Johan,,, Johan,,,

Teriakan tuan muda nya memanggil Johan sudah mengema dari dalam kamar mandi.

" Cepat masuk aku sudah selesai "

Johan segera masuk untuk membantu Raka memakai handuk kimono nya. dan membantu kembali duduk di kursi roda nya.

"Tuan Johan, tolong bantu saya untuk membaringkan tuan Raka di kasur agar saya lebih mudah untuk memakai kan baju nya" bisik Rania pada Johan.

Raka yang melihat istrinya berbisik pada asisten pribadi nya merasa tidak suka.

"Gadis gatal, mau apa kamu dekat dekat Johan?

"Tidak apa apa tuan" Rania segera menjauhkan diri dari Johan.

Johan lalu membaringkan Raka ditempat tidur nya seperti perintah Rania. bagaimana pun Johan merasa kasihan melihat Rania bersusah payah membantu tuanya menganti baju.

"Saya permisi dulu tuan" pamit Johan.

"Hemm"

"Kenapa gak sekalian dibantu ganti baju nya" sahut Rania.

"Maaf itu tugas anda Nona" ucap Johan seraya keluar dari kamar itu.

"Hhufff... adrenalin lagi nih, harus memasang kan pakaian dalam pria ini"

"Rania cepat!

Rania langsung mengambil pakaian dalam milik Raka untuk dipakai kan nya.

" Maaf tuan saya bantu pakai kan" ucap Rania.

Rania memasang celana dalam Raka sambil memalingkan wajah nya.

Namun tiba-tiba badan nya terasa membeku saat tidak sengaja tangan nya menyentuh aset pribadi milik Raka.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja"

"Halah, bilang saja modus"

Wajah Rania menjadi merah, suhu ruangan menjadi semakin panas bagi Rania, hingga ia berkeringat.

Rania hanya menyunggingkan bibir nya dan segera menyelesaikan tugas nya.

Dengan cekatan Rania melayani Suaminya. ia sudah tidak merasa kesulitan seperti pada awal awal itu.

Terpopuler

Comments

Rikarico

Rikarico

kukira dr awal pura2 lumpuh

2024-11-11

1

Siti Maryani Supriyatin

Siti Maryani Supriyatin

mungkin maksudnya"kalau saya selingkuh" ya thor?

2025-03-05

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

eh... dia lumpuh beneran kah?? bukannya cuma pura2 ya 🤔🤔

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Bertemu mertua
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 kebakaran jenggot
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 18
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 24
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 Rania cemburu
52 Bab 52 Kebusukan Gea
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 45
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81 Continuation
82 Perjalanan cinta Respati.
83 Respati klepek klepek
84 Di cuekin Kessy
85 Pendekatan
86 Kessy pingsan.
87 Di cuekin Kessy
88 Perhatian Respati pada Kessy
89 89
90 Mulai cemburu
91 Gerak cepat
92 Kebiasaan Rita
93 Ban 93
94 Merasa tidak rela
95 Bab 94
96 Double date
97 Dua kali di tolak
98 Mulai dekat
99 Kelakuan Rita
100 Bab 100
101 Bab 101
102 bab 102
103 bab 203
104 104
105 105
106 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Bertemu mertua
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 kebakaran jenggot
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 18
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 24
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 Rania cemburu
52
Bab 52 Kebusukan Gea
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 45
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81 Continuation
82
Perjalanan cinta Respati.
83
Respati klepek klepek
84
Di cuekin Kessy
85
Pendekatan
86
Kessy pingsan.
87
Di cuekin Kessy
88
Perhatian Respati pada Kessy
89
89
90
Mulai cemburu
91
Gerak cepat
92
Kebiasaan Rita
93
Ban 93
94
Merasa tidak rela
95
Bab 94
96
Double date
97
Dua kali di tolak
98
Mulai dekat
99
Kelakuan Rita
100
Bab 100
101
Bab 101
102
bab 102
103
bab 203
104
104
105
105
106
106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!