Bab 8

    Didalam mobil mewah yang melaju dengan kencang itu, Raka tengah sibuk dengan layar ponsel nya. yang memutar video CCTV di rumah nya.

Awalnya pria itu senyam senyum sendiri melihat kedua istrinya beradu. Ia tidak menyangka istri kecilnya itu berani melawan Gea.

Namun seketika senyuman itu pudar karena

melihat sesuatu yang membuat nya marah, wajah nya memerah dan tangannya mengepal erat.

     "Apa yang gadis itu lakukan, kenapa berani sekali dia menyentuh barang barang ku tanpa seijin ku" gumam Raka merasa geram ketika melihat Rania yang tengah mengambil beberapa obat nya lalu membawa nya.

       "Gadis ini semakin aku biarkan malah semakin kurang hajar, aku benar-benar harus memberikan dia pelajaran agar Gadis itu tidak berbuat seenaknya" gumam nya kemudian.

Hingga beberapa saat kemudian mobil yang ia tumpangi sudah sampai di lobby kantor.

      "Tuan, kita sudah sampai"

      "Heemm"

Keduanya langsung saja masuk menuju ruang meeting. semua orang sudah menunggu nya diruangan itu.

Kini pria itu tengah berada di ruang meeting membahas peluncuran produk yang akan menghasilkan pundi pundi uang.

Perlahan ia menghela nafas nya dan melihat ke arah jendela untuk sekedar menetralisir perasaannya saat ini.

         "Sial, kenapa setiap kali mengingat gadis itu perasaan ku jadi tak karuan" gumam Raka.

        "Fokus lah Raka, kau adalah CEO harus menjalankan perusahaan ini dengan benar. Jangan hanya karena gadis itu pekerjaannya mu jadi terbengkalai" gumam nya lagi.

 Pria itu kembali berusaha fokus ke acara meeting itu. Tapi sekuat apa pun dia berusaha fokus nyatanya pikiran nya tidak pernah jauh dari sosok Rania.

       "Aarrhh... Sial. keluar kau dari pikiran ku" pekik Raka.

Pria itu merasa kesal sendiri, di tambah lagi kekesalannya terhadap Rania yang sudah berani mengambil obatnya secara diam diam.

* * *

   Sementara itu Rania yang sudah selesai kuliah nya, kini gadis itu tengah berjalan untuk keluar.

        "Rania,,,, tunggu"! teriak Diana seraya berlari menghampiri Rania.

"Hari ini kamu masuk kerja kan, gimana kalau kita berangkat bareng saja aku lihat beberapa hari ini kamu sering naik taxi online" ucap Diana.

"Ok! kamu memang sahabat ku yang paling mengerti" ujar nya.

Mereka berdua menuju ke parkiran, dan langsung masuk ke mobil milik teman nya itu.

Diana melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah rumah sakit.

"Dimana mobil mu, kenapa beberapa hari ini kamu sering naik taxi online" tanya Diana memecah keheningan.

"Seperti biasa ada di rumah kosong itu" jawab nya santai.

"Aku kira nenek sihir itu sudah tau tentang rahasia mu lalu menyita mobil mu itu"

"Tenang saja mobil ku masih aman di sana dan belum ada yang tau"

Ya, selama ini Rania memang menyembunyikan mobil yang ia beli sendiri dengan jerih payah nya dari Tante Widi dan juga Alia anak nya.

Semua itu Rania lakukan agar apa yang dia miliki tidak diambil oleh mereka. sudah cukup selama ini mereka mengambil apa yang menjadi milik nya termasuk kebahagiaan nya.

Tak butuh waktu lama, keduanya kini sudah sampai dirumah sakit. Rania berpisah dengan Diana dan langsung berjalan menuju ke ruangan seorang dokter.

"Selamat siang Dokter Evand"? sapa Rania yang langsung masuk ke ruangan Dokter Evand karena sedari tadi pintu nya sudah terbuka.

"Rania"? ucap Evand yang melihat Rania masuk.

Rania dan Evand memang saling kenal dan kedua nya juga lumayan deket.

" Ada apa? tumben sekali kamu menghampiri ku sampai ke ruangan "?

Tanya Evand dengan lembut dan raut wajah yang begitu senangnya karena gadis yang isulit di taklukkan ini tiba tiba datang menghampiri nya.

"Mmmm... begini Dok"!

Rania menarik nafas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

"Sa-saya sedikit ada masalah dan saya sangat membutuhkan bantuan dokter" ucap Rania dengan sangat hati hati.

"Masalah apa"? tanya dokter Evand dengan menatap gadis cantik yang berdiri di hadapan nya.

"Baiklah, mari kita duduk dulu baru kamu cerita kan apa masalah mu"

"Dokter, bisakah dokter Evand membantu saya untuk menyelidiki obat ini" ucap Tania sambil menunjukkan beberapa butir obat milik Raka yang ia ambil.

"Saudara saya mengalami kelumpuhan dokter, dan ini adalah obat yang saudara saya konsumsi. Tapi saya merasa ada yang janggal dengan bau obat ini.

Saya sengaja membawa obat ini pada dokter karena dokter Evand adalah dokter spesialis Orthopedi. pasti paham dengan sesuatu yang berhubungan dengan tulang.

Saya hanya takut obat ini justru akan semakin membahayakan saudara saya.

Jadi apakah dokter mau membantu saya"? ujar Rania mengungkapkan kan tujuan nya.

Dokter pun menerima obat itu, dan mengamatinya dengan seksama. mengamati setiap detail obat itu dan mencium aroma nya.

Setelah beberapa saat dokter Evand menghela nafas dan menatap ke arah Rania.

"Obat ini sepertinya mengandung bahan kimia, dan jika terlalu sering dikonsumsi yang ada akan semakin melemahkan sel dan jaringan otot pada kaki" ujar Dokter Evand dengan nada serius.

"Apa "? teriak Rania terkejut.

" Lalu bagaimana mana jika obat itu sudah terlanjur dikonsumsi dokter "?

" Apa itu bisa berakibat fatal"? tanya nya kemudian.

"Saya akan melakukan tes lab untuk obat ini dulu supaya hasilnya lebih akurat.

Dan saya sarankan sebaiknya kamu jangan biarkan saudara mu mengkonsumsi obat itu terlebih dulu" jawab dokter Evand.

"Dan,, akan lebih baik lagi jika kamu membawa saudara mu kesini biar saya bisa memeriksa kondisi saudara mu lebih lanjut" ujar nya lagi yang semakin membuat Rania khawatir.

"Mana mungkin aku berani melarang pria keras itu untuk tidak minum obat itu, dan membawanya kesini untuk periksa"? gumam Rania dalam hati.

Gadis itu merasa kebingungan untuk mencari cara agar bisa membujuk Raka untuk tidak lagi mengonsumsi obat itu dulu dan mau priksa ke rumah sakit itu.

Dokter Evand yang melihat Rania hanya diam saja merasa heran dengan respon gadis cantik itu.

"Rania, kenapa"? tanya nya khawatir.

Suara dokter Evand membuyarkan lamunan nya, Rania langsung sadar.

" Mmm.. tidak ada dok " jawab nya kaku.

"Mengenai tawaran Dokter itu, nanti akan saya bicarakan dulu dengan saudara saya" ujar Rania lagi.

"Baiklah Rania, aku juga akan tes dulu obat ini" ujar dokter Evand yang langsung di angguki oleh Rania.

"Kalau begitu saya permisi dulu dokter, terimakasih bantuannya" pamit Rania dan segera melangkah menuju pintu.

"Tunggu Rania"? panggil dokter Evand.

"Ada apa dokter" tanya Rania kembali membalikkan badan nya.

"Jam istrahat nanti aku ingin mengajak mu makan bareng"

"Mm.. maaf dokter, kebetulan tadi saya sudah ada janji makan bareng teman saya Diana" jawab Rania alasan.

"Oh.. begitu, ya sudah laik kali saja" ucap Dokter Evand sedikit kecewa.

Rania langsung berjalan menelusuri lorong rumah sakit itu.

"Susah sekali menaklukkan hati gadis itu" gumam dokter Evand yang masih terus memperhatikan langkah Rania hingga tak terlihat lagi.

Terpopuler

Comments

Maryam Maryam

Maryam Maryam

raina . gadis .polos tapi cerdik/Rose/

2024-11-01

0

Nay

Nay

suka ceritanya

2025-01-16

0

Aries suratman Suratman

Aries suratman Suratman

Sudah di kasih saran Ternyata masih banyak lagi Typonya, Author bikin Kecewa....

2024-11-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjodohan
2 Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Bertemu mertua
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 kebakaran jenggot
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 18
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 24
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 Rania cemburu
52 Bab 52 Kebusukan Gea
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 45
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81 Continuation
82 Perjalanan cinta Respati.
83 Respati klepek klepek
84 Di cuekin Kessy
85 Pendekatan
86 Kessy pingsan.
87 Di cuekin Kessy
88 Perhatian Respati pada Kessy
89 89
90 Mulai cemburu
91 Gerak cepat
92 Kebiasaan Rita
93 Ban 93
94 Merasa tidak rela
95 Bab 94
96 Double date
97 Dua kali di tolak
98 Mulai dekat
99 Kelakuan Rita
100 Bab 100
101 Bab 101
102 bab 102
103 bab 203
104 104
105 105
106 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 Perjodohan
2
Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Bertemu mertua
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 kebakaran jenggot
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 18
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 24
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 Rania cemburu
52
Bab 52 Kebusukan Gea
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Rania Dalam bahaya.
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 45
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81 Continuation
82
Perjalanan cinta Respati.
83
Respati klepek klepek
84
Di cuekin Kessy
85
Pendekatan
86
Kessy pingsan.
87
Di cuekin Kessy
88
Perhatian Respati pada Kessy
89
89
90
Mulai cemburu
91
Gerak cepat
92
Kebiasaan Rita
93
Ban 93
94
Merasa tidak rela
95
Bab 94
96
Double date
97
Dua kali di tolak
98
Mulai dekat
99
Kelakuan Rita
100
Bab 100
101
Bab 101
102
bab 102
103
bab 203
104
104
105
105
106
106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!